Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH FISIOLOGI TUMBUHAN

TENTANG
HUBUNGAN TUMBUHAN DENGAN AIR

DISUSUN OLEH:
INDAH JEFYSA (2130106023)
MERISCA REVYA HELMIRA (2130106033)
SEFNI MARLIZA (2130106052)
VANNY ADRIANI (2130106059)

DOSEN PENGAMPU:
Dr. DWI RINI KURNIA FITRI, M.Si.

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UIN MAHMUD YUNUS BATUSANGKAR
BATUSANGKAR
2023
KATA PENGANTAR
Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat dan karunia-Nya, kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Hubungan Tunbuhan Dengan Air” tepat pada
waktunya. Makalah ini merupakan tugas kelompok pada mata kuliah Fisiologi Tumbuhan.
Metode yang diambil dalam penyusunan makalah ini berdasarkan pengumpulan sumber
informasi dari berbagai karya tulis ilmiah yang sudah dipublikasikan. Makalah ini merupakan
salah satu karya tulis yang dibuat dengan harapan bisa menambah ilmu dan wawasan serta
dapat bermanfaat bagi kehidupan.
Dalam penyusunan makalah ini tentu banyak hambatan yang diterima namun atas
bantuan dan bimbingan dari orang tua, teman dan dosen pengampu Dr. Dwi Rini Kurnia Fitri,
M.Si. yang telah memberikan arahan akhirnya semua hambatan dalam penyusunan makalah
ini dapat teratasi.
Akhir kata kami sampaikan terima kasih atas pihak yang telah membantu kami dan
memberi semangat kepada kami dan terima kasih juga kepada orang yang terlah membaca
makalah ini.

Batusangkar, 06 September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................................2
A. DIFUSI DAN OSMOSIS.............................................................................................................2
B. POTENSIAL AIR........................................................................................................................6
C. POTENSIAL OSMOSIS.............................................................................................................7
BAB III PENUTUP................................................................................................................................9
A. Kesimpulan..................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................10

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air merupakan zat pelarut yang penting untuk makhluk hidup dan adalah
bagian penting dalam proses metabolisme. Air juga dibutuhkan dalam fotosintesis dan
respirasi. Fotosintesis menggunakan cahaya matahari untuk memisahkan atom
hidroden dengan oksigen. Hidrogen akan digunakan untuk membentuk glukosa dan
oksigen.
Air merupakan sumber bagi kelangsungan hidup tumbuhan. Setiap hari,
tumbuhan dapat menyerap berliter-liter air. Tumbuhan menyerap air melalui akar,
mendistribusikannya melalui pembuluh, dan menguap melalui daun. Air masuk
keddalam sistem tubuh tumbuhan melalui imbibisi, proses penyerapan cairan melalui
ruang antar sel. Mineral melalui jalur lain untuk masuk ke sistem tubuh tumbuhan,
yaitu melalui difusi dan transport aktif.
Dari pengertian diatas, maka kami susunlah makalah ini dengan judul
Hubungan Air Dengan Tumbuhan.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini diantaranya:
1. Jelaskan tentang difusi osmosis.
2. Jelaskan tentang potensial air.
3. Jelaskan tentang potensial osmosis.

C. Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini diantaranya:
1. Menjelaskan tentang difusi dan osmosis.
2. Menjelaskan tentang potensial air.
3. Menjelaskan tentang potensial osmosis.

1
BAB II

PEMBAHASAN
A. DIFUSI DAN OSMOSIS
Zat-zat yang diperlukan melewati membran melalui transpor aktif dan pasif.
Tanspor aktif terjadi transpor zat dengan menggunakan energi dari sel. Sedangkan
tranportasi pasif trerjadi secara spontan dan tidak menggunakan energi. Antara
keduanya dalam tubuhh tumbuhan terjadi secara bergantian. Tumbuhan mengambil
zat-zat dari lingkungannya, sebagian dalam bentuk larutan dan sebagian dalam bentuk
gas CO2 dan O2 serta dalam bentuk ion garam-garam mineral yang terlarut di dalam
air.
Makhluk hidup memiliki beberapa ciri-ciri, salah satunya yaitu mengalami
metabolisme, misalnya transportasi. Manusia dan tumbuhan memerlukan zat dari luar
untuk kelangsungan hidupnya. Supaya dalam tubuh terjadi keseimbangan, maka
diperlukan sirkulasi zat yang terjadi dalam gerakan sitoplasma atau dalam bentuk
osmosis dan difusi.
1. Difusi
a. Pengertian Difusi
Difusi adalah pergerakan molekul atau ion dari dengan daerah
konsentrasi tinggi ke daerah dengan konsentrasi rendah yang disebabkan oleh
energi kinetik dari molekul, ion atau atom-atom. Difusi dapat terjadi akibat
perbedaan konsentrasi, dimana perbedaan konsentrasi ini bisa ada karena
perbedaan sejumlah partikel per unit volume dari suatu keadaan ke keadaan
lain. Selain karena perbedaan konsentrasi, perbedaan dalam sifat juga dapat
menyebabkan difusi.
Difusi adalah penyebaran molekul-molekul zat secara lebar, baik zat
padat, zat cair maupun gas, ke segala arah yang digerakkan oleh energi kinetik
yang menyebabkan molekul zat selalu dalam keadaan bergerak. Molekul-
molekul zat itu saling tarik-menarik atau saling tolak-menolak. Difusi
berlangsung dari larutan yang berkadar tinggi ke larutan yang berkadar
rendah, sehingga kadar larutan tersebut merata. Kecepatan difusi tergantung
pada tekanan, konsentrasi zat terlarut dan suhu.

2
Difusi adalah penyebaran molekul suatu zat yang ditimbulkan oleh
suatu gaya yang identik dengan energi kinetik. Kontrasi larutan itu sendiri
merupakan banyaknya jumlah zat terlarut dalam pelarut. Cepat lambatnya
difusi dan osmosis dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain perbedaan
konsentrasi, suhu, tekanan, dan matrik atau bahan penyusun (Yahya, 2015).
b. Difusi Pada Tumbuhan
Pada tumbuhan, air dan garam-garam mineral masuk ke dalam tubuh
tumbuhan melalui epidermis akar dengan cara difusi akibat adanya perbedaan
konsentrasi antara sel-sel akar dengan cairan yang ada di sekelilingnya. Sel-sel
akar mempunyai konsentrasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan keadaan
sekelilingnya. Hal ini dapat ditandai dengan semakin dalam masuknya sel-sel
akar maka akan semakin banyak terdapat penimbunan garam, sehingga
semakin ke dalam, defisit tekanan difusi semakin besar (Arbaul Fauziah,
2021).
Makin besar perbedaan konsentrasi antara dua daerah, maka makin
tajam gradasi konsentasi dan makin besar kecepatan difusinya. Ketika air
bergerak dari tanah ke atmosfer melalui tanaman, air bergerak melalui jalur
yang sangat bervariasi, seperti dinding sel, sitoplasma, membran, dan ruang
udara. Begitu pula mekanisme transportasi air juga bervariasi sesuai dengan
jenis medium. Selama bertahun-tahun ada banyak ketidakpastian tentang
bagaimana air bergerak melintasi membran tanaman. Secara khusus tidak jelas
apakah pergerakan air ke dalam sel tanaman terbatas pada difusi molekul air
melintasi lapisan ganda lipid membran plasma atau juga melibatkan difusi
melalui pori-pori berlapis protein.

3
Sumber: https://www.facebook.com
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa difusi langsung melintasi
lipid bilayer tidak cukup untuk menjelaskan laju pergerakan air yang diamati
pada membran. Aquaporin adalah protein membran integral yang membentuk
saluran selektif air melintasi membran. Air akan berdifusi lebih cepat melalui
saluran aquoporin daripada melalui lipid bilayer.
Jadi aquaporin ini memfasilitasi pergerakan air ke dalam sel tanaman.
Meskipun keberadaan aquaporin dapat mengubah laju pergerakan air melintasi
membran, namun tidak mengubah arah transportasi atau mendorong
pergerakan air.
2. Osmosis
a. Pengertian osmosis
Osmosis merupakan salah satu bagian difusi, yaitu perpindahan air dari
daerah yang mempunyai konsentarsi rendah ke daerah yang
mempunyaikonsentrasi lebih tinggi melalui membran semi permiabel.
Osmosis merupakan berdifusinya zat pelarut dari larutan yang konsentrasinya
rendah ke larutan yang konsentrasinya tinggi melalui selaput semi permiabel.
Osmosis terjadi karena adanya perbedaan tekanan antara dua larutan yang
dipisahkan oleh membran dan disebut dengan tekanan osmotik.
Osmosis merupakan suatu peristiwa berpindahnya zat yang terkandung
dalam pelarut dari bagian yang berkonsentrasi rendah (hipotonik) ke bagian
yang konsentrasinya lebih tinggi (hipertonik) dan melalui membran
semipermeabel. Membran semipermeabel merupakan selaput pemisah yang
hanya bisa dilewati air dan molekulnya. Membran ini harus bisa ditembus oleh
zat pelarut sehingga menyebabkan tekanan sepanjang membran tersebut.
Membran sel terikat oleh protein yang berada di luar permukaan maupun yang
menembus, dimana pernyataan tersebut merupakan hasil dari penemuan
tentang teori membran oleh S.J Jinger dengan G. Nicholson pada tahun 1972
yang dikenal dengan model mozaik fluid. Dari struktur membran, diketahui
bahwa membran bukan hanya sebagai pembatas sel, tetapi juga berperan
sebagai tempat keluar masuk sel (Halim Lailia Ulfa, Rikha Falahiyah, 2020).
Osmosis ini dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:
1) Materi terlarut dan kadar air di dalam sel
2) Materi terlarut dan kadar air di luar sel
4
Osmosis merupakan fenomena alami yang biasanya ditemukan pada
tubuh tumbuhan dan hewan. Akar pada tanaman dapat menyalurkan air dari
dalam tanah sampai ujung daun merupakan salah satu manfaat fenomena
osmosis pada tumbuhan. Akan tetapi, hal ini bisa dicegah dengan cara
meningkatkan tekanan pada bagian yang berkonsentrasi lebih encer atau
konsentrasi rendah. Suatu zat yang berbeda konsentrasi dengan zat lain di
sekitarnya dapat mengalami peristiwa osmosis yang menyebabkan kedua zat
tersebut konsentrasinya sama. Peristiwa ini disebut dengan isotonik.
Sebagai contoh peristiwa yang menunjukkan sifat isotonik adalah pada
hewan laut seperti kepiting (Arthropoda) dan bintang laut (Echinodermata)
dengan lingkungannya. Peristiwa seperti ini sangat penting bagi hewan laut
atau hewan yang hidup di air tawar, karena jika berbeda konsentrasi akan
terjadi osmosis yang menyebabkan penyusutan pada sel dan bahkan
menyebabkan kematian.
b. Peran osmosis bagi tumbuhan
Osmosis memegang suatu peran yang sangat penting di dalam hidup
tumbuhan diantaranya:
1) Penyerapan air oleh tumbuhan dari tanah melalui rambut akar, melalui
mekanisme osmotik.
2) Air yang diserap dibagi-bagikan sepanjang seluruh jaringan yang hidup,
dilakukan dengan proses osmosis dari sel ke sel.
3) Cahaya merangsang peningkatan osmosis pada sel pengawal, sehingga
menyebabkan pengambilan air ketika stomata membuka.
4) Pertumbuhan sel yang muda sampai pemanjangan sel disempurnakan oleh
kemampuan osmotic dan tekanan turgor dari sel.
Proses masuknya larutan ke dalam sel-sel endodermis merupakan contoh
proses osmosis. Dalam tubuh organisme multiseluler, air bergerak dari satu sel
ke sel lainnya dengan leluasa. Selain air, molekul-molekul yang berukuran
kecil seperti O2 dan CO2 juga mudah melewati membran sel Osmosis juga
dapat terjadi dari sitoplasma ke organel-organel bermembran.

5
Sumber : mailto:https://www.utakatikotak.com

B. POTENSIAL AIR
Potensial air adalah energi yang dimiliki air untuk bergerak atau untuk
mengadakan reaksi. Dengan kata lain,potensial air merupakan tingkat kemampuan
molekul-molekul airuntuk melakukan difusi. Lambang untuk menuliskan potensial air
adalah ψ (baca psi) yang satuannya dapat berupa satuan tekanan (atm, bar) atau
satuan energi. Potensial kimia air murni dinyatakan sebagai nol (merupakan
konvensi), adanya beberapa substansi yang terlarut di dalam air tersebut akan
menurunkan potensial airnya, sehingga potensial air dari suatu larutan adalah kurang
dari nol. Definisi ini hanya berlaku pada tekanan atmosfir. Apabila tekanan di sekitar
sistem ditingkatkan atau diturunkan, maka secara otomatis potensial air akan naik atau
turun sesuai dengan perubahan tekanan tersebut (Dr. Linda Advinda, 2018).
Potensial air akan positif jika potensial kimia air di dalam sistem lebih tinggi
dari pada air murni, sebaliknya akan negatif jika potensial kimia air dalam sistem
lebih rendah dari air murni. Potensial kimia air dapat dipengaruhi oleh tekanan, suhu
dan partikel-partikel bahan terlarut. Jika tekanan diberikan kepada air dalam bejana
tertutup, maka nilai ψ nya akan meningkat sebanyak tekanan yang diberikan. Tekanan
yang diberikan akan meningkatkan energi bebas partikel air, sehingga partikel-partikel
ini bergerak lebih cepat, yang mengakibatkan potensial airpun meningkat. Demikian
juga dengan pengaruh suhu terhadap potensial kimia air. Difusi akan terjadi pada
cairan yang lebih hangat ke cairan yang lebih dingin, walaupun awalnya
konsentrasinya sama.
Adanya partikel-partikel terlarut dalam suatu larutan dapat mempengaruhi ψ
nya. Salah satu dampak dari penambahan bahan terlarut adalah berkurangnya jumlah
partikel air per satuan volume. Sedangkan potensi gerakan air bergantung kepada
jumlah partikel yang bergerak per satuan volume. Hal ini mengakibatkan terjadinya

6
penurunan ψ. Sehingga makin besar konsentrasi partikel-partikel bahan terlarut,
makin rendah nilai ψ
Potensial air dituliskan sebagai ψw , dan pada sel tumbuhan dipengaruhi oleh
faktor tekanan, osmotik dan matriks. Secara keseluruhan potensi air suatu sel
tumbuhan merupakan penjumlahan ke tiga faktor tersebut, dan dituliskan dengan

rumus: ψw = ψo + ψp + ψm
istilah ψo , ψp dan ψm menjelaskan tentang potensial osmotik, potensial tekanan (turgor), dan
potensial matriks pada energi bebas dari air.

Di dalam suatu sel, potensial air memiliki dua komponen, yaitu potensial
tekanan dan potensial osmotik. Potensial tekanan dapat menambah atau mengurangi
potensial air, sedangkan potensial osmotik menunjukkan status larutan di dalam sel
tersebut. Dengan memasukkan suatu jaringan tumbuhan ke dalam seri larutan yang
telah diketahui potensial airnya, maka potensial air jaringan tersebut dapat diketahui.
Potensial tekanan air dapat bernilai positif, negatif, bahkan nol. Tetapi secara umum
nilai potensial tekanan ini bernilai positif, karena setiap sel tumbuhan memiliki
tekanan turgor. Terkait dengan kemampuan air untuk berasosiasi dengan partikel
koloid, maka muncullah istilah potensial matriks. Potensial matriks bernilai cukup
kecil, sehingga seringkali diabaikan.

C. POTENSIAL OSMOSIS
Tumbuhan bertoleransi dengan lingkungan kering melalui penyesuaian
osmotik cairan sel. menyebutkan penyesuaian osmotik juga dapat merupakan
mekanisme tumbuhan menghindarkan diri dari kekuranga air pada jaringan. Pada saat
potensial air dalam tanah menurun, tumbuhan menambah respon metabolik, atau
penyesuaian osmotik, dengan menambah larutan sitoplasma yang memproduksi
senyawa yang dapat menurunkan potensial air dalam sel sehingga air di lingkungan
dapat diserap. Senyawa ini bersifat netral, tidak beracun bagi sel dan tidak
menghambat aktifitas enzimatik sel pada konsentrasi tinggi. Senyawa tersebut juga
bersifat hidrofilik yang diperkirakan dapat menggantikan air pada protein permukaan
sel, protein kompleks atau membran (Kelik Perdana Windra Sukma, 2015).
Dalam proses osmosis, potensial osmotik sangat berperan penting disamping
potensial air dan tekanan. Potensial osmotik merupakan potensial kimia yang
disebabkan adanya materi yang terlarut. Atau dengan kata lain kontribusi dari

7
potensial air pada zat terlarut disebut dengan potensial osmotik, yang selalu bernilai
negatif. Di lain pihak, zat terlarut menurunkan potensial air dengan cara larutnya zat
tersebut di dalam air. Hal ini disebabkan karena percampuran zat terlarut dengan air
dapat meningkatkan kekacauan dalam sistem, yang berakibat menurunnya energi
bebas. Meningkatnya konsentrasi suatu larutan akan menurunkan nilai potensial
osmotiknya. Sehingga potensial osmotik larutan tersebut bernilai negatif, karena air
sebagai pelarut dalam larutan itu melakukan kerja kurang dari air murni. Kalau
tekanan pada larutan meningkat, maka kemampuan larutan untuk melakukan kerja
juga meningkat.

8
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Zat-zat yang diperlukan melewati membran melalui transpor aktif dan pasif.
Tanspor aktif terjadi transpor zat dengan menggunakan energi dari sel. Sedangkan
tranportasi pasif trerjadi secara spontan dan tidak menggunakan energi. Antara
keduanya dalam tubuhh tumbuhan terjadi secara bergantian. Tumbuhan mengambil
zat-zat dari lingkungannya, sebagian dalam bentuk larutan dan sebagian dalam bentuk
gas CO2 dan O2 serta dalam bentuk ion garam-garam mineral yang terlarut di dalam
air. Difusi adalah pergerakan molekul atau ion dari dengan daerah konsentrasi tinggi
ke daerah dengan konsentrasi rendah yang disebabkan oleh energi kinetik dari
molekul, ion atau atom-atom. Sedangkan Osmosis merupakan salah satu bagian
difusi, yaitu perpindahan air dari daerah yang mempunyai konsentarsi rendah ke
daerah yang mempunyai konsentrasi lebih tinggi melalui membran semi permiabel.

9
DAFTAR PUSTAKA
Arbaul Fauziah. (2021). Pengantar Fisiologi Tumbuhan (Arbaul Fauziah (ed.); pertama).
Biru Atmaja.

Dr. Linda Advinda, M. K. (2018). Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan (L. Advinda (ed.); 1st
ed.). Penerbit Deepublish.

Halim Lailia Ulfa, Rikha Falahiyah, S. S. (2020). Uji Osmosis Pada Kentang dan Wortel
Menggunakan Larutan NaCl. Jurnal Sainsmat, IX(2), 110–116.

Kelik Perdana Windra Sukma. (2015). Mekanisme Tumbuhan Menghadapi Kekeringan.


Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan Dan Sains, 3(6), 186–194.

Yahya. (2015). No TitlePerbedaan Tingkat Laju Osmosis Antara Umbi Solanum Tuberosum
Dan Doucus Carota. Jurnal Biology Education, 4(1), 196–206.

10

Anda mungkin juga menyukai