Anda di halaman 1dari 5

Penyusunan RDTR, PZ dan KLHS Kecamatan Payung Sekaki

BAB II – TUJUAN
PENETAPAN BWP
Tujuan penataan ruang wilayah perencanaan merupakan nilai dan/atau
kualitas terukur yang akan dicapai sesuai dengan arahan pencapaian sebagaimana
ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) kabupaten/kota dan
apabila diperlukan dapat dilengkapi dengan prinsip-prinsip. Tujuan penataan
ruang wilayah perencanaan lebih mengarah pada tema kawasan sehingga tujuan
berisi tema yang akan direncanakan wilayah perencanaan.
Tujuan penataan ruang wilayah perencanaan, berfungsi:
a. sebagai acuan untuk penyusunan rencana pola ruang, penyusunan
rencana jaringan, penetapan bagian dari wilayah yang diprioritaskan
penanganannya dalam RDTR ini, dan peraturan zonasi; dan
b. menjaga konsistensi dan keserasian pembangunan kawasan perkotaan
dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

Perumusan tujuan penataan ruang wilayah perencanaan dilakukan


berdasarkan:
a. arahan pencapaian sebagaimana ditetapkan dalam RTRW Kota;
b. isu strategis wilayah perencanaan, yang antara lain dapat berupa
potensi, masalah dan urgensi/keterdesakan penanganan; dan
c. krakteristik wilayah perencanaan.

Tujuan penataan ruang wilayah perencanaan, dirumuskan dengan


mempertimbangkan:
a. keseimbangan dan keserasian antarbagian dari wilayah;
b. fungsi dan peran wilayah perencanaan.
c. potensi investasi;
d. kondisi sosial dan lingkungan wilayah perencanaan;

LAPORAN AKHIR 10
Penyusunan RDTR, PZ dan KLHS Kecamatan Payung Sekaki

e. peran masyarakat untuk turut serta dalam pembangunan; dan


f. sasaran-sasaran yang merupakan ukuran tercapainya tujuan tersebut.

2.1. Dasar Perumusan Tujuan


Berdasarkan Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
dijelaskan bahwa rencana umum tata ruang, dalam hal ini RTRW kabupaten/kota,
belum dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan pemanfaatan ruang dan
pengendalian pemanfaatan ruang. Oleh karena itu perlu disusun Rencana Detail
Tata Ruang (RDTR), Peraturan Zonasi (PZ) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
(KLHS). RDTR, PZ dan KLHS sangat diperlukan sebagai acuan operasional dalam
pemanfaatan serta pengendaliaan pemanfaatan ruang, termasuk di dalamnya
sebagai acuan untuk pemberian izin pemanfaatan ruang. Sesuai dengan ketentuan
Pasal 59 Peraturan Pemerintah Nomor 15 tahun 2010 tentang Penyelenggaraan
Penataan Ruang, disebutkan bahwa setiap RTRW Kabupaten/Kota harus
menetapkan bagian dari wilayah kabupaten/kota yang perlu disusun rencana
detail tata ruangnya. RDTR tersebut disusun apabila RTRW Kabupaten/Kota perlu
dilengkapi dengan acuan yang lebih detail atau operasional.
Penyelenggaraan penataan ruang (perencanaan, pemanfaatan dan
pengendalian) di daerah, banyak yang tidak berjalan efektif dan optimal. Hal ini
disebabkan oleh terbatasnya sumber daya manusia, serta minimnya keahlian dan
keterampilan yang dimiliki oleh aparat pemerintah di bidang penataan ruang.
Keterbatasan yang dimiliki sangat terasa di dalam proses perencanaan penataan
ruang baik untuk provinsi dan kabupaten/kota. Kegiatan ini juga disusun
berdasarkan ketentuan yang tercantum didalam Permen PU Nomor 16 tahun 2018
tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi
Kabupaten/Kota. Selain itu melalui kegiatan ini diharapkan agar RDTR dan PZ
Kabupaten/Kota dapat ditindak lanjuti dengan penyusunan materi teknis
perangkat pendukung implementasi Perda RDTR dan PZ.
Tujuan penataan BWP merupakan nilai dan/atau kualitas
terukur yang akan dicapai sesuai dengan arahan pencapaian
sebagaimana ditetapkan dalam RTRW kabupaten/kota dan merupakan

LAPORAN AKHIR 11
Penyusunan RDTR, PZ dan KLHS Kecamatan Payung Sekaki

alasan disusunnya RDTR tersebut, serta apabila diperlukan dapat


dilengkapi konsep pencapaian. Tujuan penataan BWP berisi tema yang
akan direncanakan di BWP.
Tujuan penataan BWP berfungsi:
a. sebagai acuan untuk penyusunan rencana pola ruang,
penyusunan rencana struktur ruang, penetapan Sub BWP
yang diprioritaskan penanganannya, penyusunan ketentuan
pemanfaatan ruang, penyusunan peraturan zonasi; dan
b. untuk menjaga konsistensi dan keserasian pengembangan
kawasan perkotaan dengan RTRW kabupaten/kota.

Perumusan tujuan penataan BWP didasarkan pada:


a. Arahan pencapaian sebagaimana ditetapkan dalam RTRW
kabupaten/kota;
c. Isu strategis BWP, yang antara lain dapat berupa potensi,
masalah, dan urgensi penanganan; dan
d. Karakteristik BWP.

Tujuan penataan BWP dirumuskan dengan mempertimbangkan:


a. Keseimbangan dan keserasian antarbagian dari wilayah
kabupaten/kota;
b. Fungsi dan peran BWP;
c. Potensi investasi;
e. Keunggulan dan daya saing BWP;
f. Kondisi sosial dan lingkungan BWP;
g. Peran dan aspirasi masyarakat dalam pembangunan; dan
h. Prinsip-prinsip yang merupakan penjabaran dari tujuan
tersebut.

2.2. Penetapan Tujuan Penataan Kawasan Perencanaan


Berdasarkan RTRW Kota Pekanbaru, Kecamatan Payung Sekaki diarahkan
sebagai kawasan yang akan dikembangkan sebagai pusat pendidikan tinggi, pusat

LAPORAN AKHIR 12
Penyusunan RDTR, PZ dan KLHS Kecamatan Payung Sekaki

perdagangan dan jasa, perkantoran, permukiman serta pergudangan terbatas, yang


dimana kecamatan ini berada pada posisi yang strategis untuk Kota Pekanbaru.
Penduduk terbanyak di Kota Pekanbaru berada pada kecamatan ini.
Keberadaannya diantara jalan-jalan utama Kota Pekanbaru memiliki peran penting
bagi skala kota dan kawasan. Pada kawasan tersebut telah tumbuh kegiatan
komersial, pergudangan, pendidikan, perkantoran, dan permukiman serta masih
terdapat lahan yang cukup luas untuk dikembangkan, sehingga hal tersebut sesuai
dengan arahan dalam RTRW Kota Pekanbaru.
Mengingat hal tersebut masyarakat dan juga investor ingin membangun
pada lokasi tersebut. Maka adanya pengaturan ruang melalui penyusunan RDTR,
PZ dan KLHS yang jelas dan tepat menjadikan pemanfaatan ruang pada kawasan
yang memiliki banyak fungsi ini dapat berjalan sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan daya dukung lingkungan.
Penataan ruang di Kota Pekanbaru memiliki tujuan yang disusun
berdasarkan visi dan misi kota Pekanbaru yang telah ditetapkan dalam RPJP Kota
Pekanbaru.
Adapun tujuan penataan ruang Kota Pekanbaru adalah:
“Mewujudkan tata ruang Kota Pekanbaru yang aman, nyaman, produktif,
berwawasan lingkungan dan berkelanjutan sebagai kota pusat perdagangan
dan jasa, pusat pendidikan dan pusat kebudayaan melayu”

Berdasarkan berbgai pertimbangan kebijakan di atasnya, kemudian


dirumuskan tujuan penataan ruang Kawasan Payung Sekaki adalah:
“Mewujudkan kawasan permukiman, wisata, pergudangan,
perdagangan dan jasa yang cerdas, hijau dan layak huni
(Smart, Green dan Liveable)”

Untuk melaksanakan tujuan di atas, maka dirumuskan beberapa sasaran


yang perlu dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan tersebut, yaitu:
 Menyeimbangkan fasilitas-fasilitas yang ada di Kecamatan Payung
Sekaki serta menetapkan fasilitas-fasilitas secara seimbang.
 Merencanakan aksesibilitas yang tinggi antar pusat dan fasilitasnya
berdasarkan keterkaitan/hubungan fungsional serta aksesibilitas dari
jalan utama kawasan.

LAPORAN AKHIR 13
Penyusunan RDTR, PZ dan KLHS Kecamatan Payung Sekaki

 Merencanakan pendukung kegiatan kawasan permukiman.


 Menyediakan ruang untuk perumahan dengan berbagai pilihan yang
dapat memenuhi berbagai segmen konsumen.
 Merencanakan pendukung kegiatan kawasan wisata.
 Menyediakan ruang untuk kegiatan ekonomi produktif yang
terkait/menunjang kegiatan ekonomi di kawasan yang berkembang
cepat (pergudangan, perdagangan dan jasa).
 Menyediakan ruang untuk kegiatan rekreasi bagi penduduk
setempat maupun penduduk wilayah sekitarnya.

LAPORAN AKHIR 14

Anda mungkin juga menyukai