Audit Teknis Dan Penyusunan Aknop Bangunan Pengendalian Banjir Kota Pekanbaru
1
Laporan Akhir
Audit Teknis Dan Penyusunan Aknop Bangunan Pengendalian Banjir Kota Pekanbaru
2
Laporan Akhir
Audit Teknis Dan Penyusunan Aknop Bangunan Pengendalian Banjir Kota Pekanbaru
Gambar 3.2 Bangunan pengendali banjir tipe bendung Gergaji dan Busur
3
Laporan Akhir
Audit Teknis Dan Penyusunan Aknop Bangunan Pengendalian Banjir Kota Pekanbaru
d. Groundsill
Groundsill merupakan suatu konstruksi untuk perkuatan dasar sungai
untuk mencegah erosi pada dasar sungai, dengan maksimal drop 2
meter. Groundsill diperlukan karena dengan dibangunnya saluran baru
(ShortCut) maka panjang sungai lebih curam sehingga akan terjadi
degradasi pada waktu yang akan datang. Gambar 3.5 di bawah ini
4
Laporan Akhir
Audit Teknis Dan Penyusunan Aknop Bangunan Pengendalian Banjir Kota Pekanbaru
e. Retarding Basin
Dalam cara ini daerah depresi (daerah cekungan) sangat diperlukan
untuk menampung volume banjir yang datang dari hulu untuk sementara
waktu dan dilepaskan kembali pada waktu banjir surut. Dengan kondisi
lapangan yang sangat menentukan dan berdasarkan survey lapangan,
peta topografi dan foto udara (citra satelit) dapat diidentifikasi lokasi
untuk kolam banjir.
f. Pembuatan Polder
Drainase sistem polder adalah sistem penanganan drainase perkotaan
dengan cara mengisolasi daerah yang dilayani (catchment area)
terhadap masuknya air dari luar sistem berupa limpasan (overflow)
maupun aliran dibawah permukaan tanah (gorong-gorong dan
rembesan), serta mengendalikan ketinggian muka air banjir didalam
sistem sesuai dengan rencana. Komponen drainase sistem polder terdiri
dari pintu air, tanggul, stasiun pompa, kolam retensi, jaringan saluran
drainase, dan saluran kolektor. Gambar 3.6 di bawah ini adalah
bangunan Folder.
5
Laporan Akhir
Audit Teknis Dan Penyusunan Aknop Bangunan Pengendalian Banjir Kota Pekanbaru
6
Laporan Akhir
Audit Teknis Dan Penyusunan Aknop Bangunan Pengendalian Banjir Kota Pekanbaru
7
Laporan Akhir
Audit Teknis Dan Penyusunan Aknop Bangunan Pengendalian Banjir Kota Pekanbaru
8
Laporan Akhir
Audit Teknis Dan Penyusunan Aknop Bangunan Pengendalian Banjir Kota Pekanbaru
d. Sudetan (Shortcut)
9
Laporan Akhir
Audit Teknis Dan Penyusunan Aknop Bangunan Pengendalian Banjir Kota Pekanbaru
10
Laporan Akhir
Audit Teknis Dan Penyusunan Aknop Bangunan Pengendalian Banjir Kota Pekanbaru
11
Laporan Akhir
Audit Teknis Dan Penyusunan Aknop Bangunan Pengendalian Banjir Kota Pekanbaru
12
Laporan Akhir
Audit Teknis Dan Penyusunan Aknop Bangunan Pengendalian Banjir Kota Pekanbaru
13
Laporan Akhir
Audit Teknis Dan Penyusunan Aknop Bangunan Pengendalian Banjir Kota Pekanbaru
14
Laporan Akhir
Audit Teknis Dan Penyusunan Aknop Bangunan Pengendalian Banjir Kota Pekanbaru
menerus.
h. Pengendalian Daerah Bantaran
Secara hukum ada peraturan sungai yang melarang penduduk tinggal di
bantaran sungai. Namun karena perkembangan penduduk meningkat
kecenderungan untuk tinggal di bantaran meningkat. Oleh karena itu
pemanfaatan di daerah bantaran sungai perlu adanya pengaturan yang
baik dan pengawasan secara terpadu. Hal ini untuk menghindari adanya
permasalahan banjir dan kerugian banjir yang lebih besar.
i. Asuransi
Untuk meminimalisir kerugian akibat bencana banjir, maka disarankan
agar setiap orang atau badan instansi mengasuransikan asset berharga
yang memiliki nilai tinggi dan fungsi yang vital. Dengan adanya asuransi
maka pemilik bisa mengklaim sejumlah uang pengganti, sehingga
kerugian atas rusaknya/hilangnya barang dapat ditekan.
j. Law Enforcement
Salah satu hal yang sangat penting dalam pengelolaan bencana adalah
penegakkan hukum (lawenforcement). Peraturan-perundangan telah
banyak diterbitkan. Namun pada implementasi, sering peraturan
dilanggar. Pelanggaran tidak diikuti dengan sanksi maupun hukuman
yang tegas, walaupun sudah dinyatakan eksplisit dalam aturan.
Pengawasan oleh pihak berwenang (lebih dominan dari Pemerintah)
tidak dilakukan.
15
Laporan Akhir
Audit Teknis Dan Penyusunan Aknop Bangunan Pengendalian Banjir Kota Pekanbaru
16
Laporan Akhir
Audit Teknis Dan Penyusunan Aknop Bangunan Pengendalian Banjir Kota Pekanbaru
Bab /
Tentang Ayat Tentang Poin/Huruf Bunyi
Pasal
Sumber : PP No. 26 Tahun 2008, TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL
a. daratan sepanjang tepian sungai
bertanggul dengan lebar paling
sedikit 5 (lima) meter dari kaki
tanggul sebelah luar;
b. daratan sepanjang tepian sungai
besar tidak bertanggul di luar
Kriteria kawasan permukiman dengan
lebar paling sedikit 100 (seratus)
Kawasan Sempadan
56 2 a, b, c meter dari tepi sungai;
Lindung Sungai c. daratan sepanjang tepian anak
Nasional sungai tidak bertanggul di luar
kawasan permukiman dengan
lebar paling sedikit 50 (lima
puluh) meter dari tepi sungai.
17
Laporan Akhir
Audit Teknis Dan Penyusunan Aknop Bangunan Pengendalian Banjir Kota Pekanbaru
Bab /
Tentang Ayat Tentang Poin/Huruf Bunyi
Pasal
18
Laporan Akhir
Audit Teknis Dan Penyusunan Aknop Bangunan Pengendalian Banjir Kota Pekanbaru
Bab /
Tentang Ayat Tentang Poin/Huruf Bunyi
Pasal
kawasan perkotaan;
c. Sungai bertanggul di dalam
kawasan perkotaan;
d. Sungai bertanggul di luar
kawasan perkotaan;
e. Sungai yang terpengaruh
pasang air laut;
f. Danau paparan banjir; dan
g. Mata air.
19
Laporan Akhir
Audit Teknis Dan Penyusunan Aknop Bangunan Pengendalian Banjir Kota Pekanbaru
Bab /
Tentang Ayat Tentang Poin/Huruf Bunyi
Pasal
20
Laporan Akhir
Audit Teknis Dan Penyusunan Aknop Bangunan Pengendalian Banjir Kota Pekanbaru
Bab /
Tentang Ayat Tentang Poin/Huruf Bunyi
Pasal
21
Laporan Akhir
Audit Teknis Dan Penyusunan Aknop Bangunan Pengendalian Banjir Kota Pekanbaru
Bab /
Tentang Ayat Tentang Poin/Huruf Bunyi
Pasal
Ketentuan
Umum/Bagian
Lingkup Penetapan garis sempadan sungai
I/2 kedua - - a
pengaturan termasuk danau dan waduk.
Lingkup
pengaturan
22
Laporan Akhir
Audit Teknis Dan Penyusunan Aknop Bangunan Pengendalian Banjir Kota Pekanbaru
Bab /
Tentang Ayat Tentang Poin/Huruf Bunyi
Pasal
terganggu oleh aktifitas yang
berkembang disekitarnya.
b. Agar kegiatan pemanfaatan dan
upaya peningkatan nilai manfaat
garis sumber daya yang ada di sungai
sempadan dapat membrikan hasil secara
sungai optimal sekaligus menjaga
kelestarian fungsi sungai.
bertujuan :
c. Agar daya rusak air terhadap
sungai dan lingkungannya dapat
dibatasi.
a. Untuk sungai-sungai yang
II/4 GARIS menjadi kewenangan Menteri,
batas garis sempadan sungai
SEMPADAN
ditetapkan dengan Peraturan
DAN Menteri berdasarkan usulan dari
SUNGAI/Bagia Direktur Jenderal.
Penetapan b. Untuk sungai-sungai yang
n Kedua - Tata
garis dilimpahkan kewenangannya
Cara kepada Pemerintah Daerah,
sempadan
Penetapan batas garis sempadan sungai
sungai yang ditetapkan dengan Peraturan
1 dilakukan a, b, c Daerah berdasarkan usulan dari
dengan Dinas.
c. Untuk sungai-sungai yang
ketentuan dilimpahkan kewenangan
sebagai pengelolaannya kepada Badan
berikut : Hukum tertentu, batas garis
sempadan sungai ditetapkan
dengan Peraturan Menteri
berdasarkan usulan dari Badan
Hukum tertentu yang
bersangkutan.
a. Melakukan survai.
Pelaksanaan b. Menetukan dimensi penampang
sungai berdasarkan rencana
ketentuan
pembinaan sungai yang
sebagaimana bersangkutan dari hasil survai
dimaksud sebagaimana dimaksud dalam
dalam ayat butir a., bagi sungai-sungai yang
tidak jelas tepinya.
2 (1) dilakukan a, b, c c. Penetapan batas garis
melalui sempadan sungai dimaksud
kegiatan- dalam butir b berdasarkan
criteria sebagaimana dimaksud
kegiatan dalam pasal 7 sampai dengan
sebagai pasal 10.
berikut :
23
Laporan Akhir
Audit Teknis Dan Penyusunan Aknop Bangunan Pengendalian Banjir Kota Pekanbaru
Bab /
Tentang Ayat Tentang Poin/Huruf Bunyi
Pasal
Menteri ini.
24
Laporan Akhir
Audit Teknis Dan Penyusunan Aknop Bangunan Pengendalian Banjir Kota Pekanbaru
Bab /
Tentang Ayat Tentang Poin/Huruf Bunyi
Pasal
mempunyai daerah pengaliran
sungai tak sungai seluas kurang dari 500
(lima ratus) Km2.
bertanggul di
luar kawasan
perkotaan
25
Laporan Akhir
Audit Teknis Dan Penyusunan Aknop Bangunan Pengendalian Banjir Kota Pekanbaru
Bab /
Tentang Ayat Tentang Poin/Huruf Bunyi
Pasal
26
Laporan Akhir
Audit Teknis Dan Penyusunan Aknop Bangunan Pengendalian Banjir Kota Pekanbaru
Bab /
Tentang Ayat Tentang Poin/Huruf Bunyi
Pasal
diijinkan.
b. Untuk kegiatan niaga,
penggalian dan penimbunan.
c. Untuk pemasangan papan
reklame, papan penyuluhan dan
lahan di peringatan, serta rambu-rambu
daerah pekerjaan.
sempadan d. Untuk pemasangan rentangan
kabel listrik, kabel telepon dan
dapat pipa air minum
dilakukan e. Untuk pemancangan tiang atau
oleh pondasi prasarana
jalan/jembatan baik umum
masyarakat e, f, g maupun kereta api.
untuk f. Untuk penyelenggaraan
kegiatan- kegiatan-kegiatan yang bersifat
social dan masyarakat yang
kegiatan
tidak menimbulkan dampak
tertentu merugikan bagi kelestarian dan
SEMPADAN sebagai keamanan fungsi serta fisik
berikut : sungai.
DAN g. Untuk pembangunan prasarana
SUNGAI/Bagia lalu intas air dan bangunan
n Keempat - pengambilan dan pembuangan
air.
Pemanfaatan
daerah Pelaksanaan ketentuan
sempadan sebagaimana dimaksud dalam ayat
Pemanfaatan (1), harus memperoleh izin terlebih
2 daerah - dahulu dari pejabat yang
sempadan berwenang atau pejabat yang
ditunjuk olehnya, serta syarat-
syarat yang ditentukan.
27
Laporan Akhir
Audit Teknis Dan Penyusunan Aknop Bangunan Pengendalian Banjir Kota Pekanbaru
Bab /
Tentang Ayat Tentang Poin/Huruf Bunyi
Pasal
Pemanfaatan
daerah
sempadan
Dalam
Peraturan
Ketentuan Daerah ini Garis Sempadan Sungai adalah
I/1 16 -
Umum yang garis batas luar pengaman sungai;
dimaksud
dengan:
a. Garis Sempadan Sungai yang
V/19 KETENTUAN 1 Garis a, b, c, d terpengaruh pasang surut air
laut ditetapkan 100 (seratus)
TEKNIS Sempadan
meter dari tepi lajur pengaman
BANGUNAN/ Sungai: Sungai dan berfungsi sebagai
Bagian Kesatu jalur hijau.
- Peruntukan b. Garis Sempadan Danau dan
Waduk ditetapkan 50 (lima
dan Intensitas puluh) meter dari titik pasang
Bangunan/ tertinggi ke arah darat.
Paragraf 8 - c. Garis Sempadan Sungai tidak
bertanggul:
Garis 1. sungai yang mempunyai
Sempadan kedalaman tidak lebih dari 3
Sungai (tiga) meter ditetapkan 10
(sepuluh) meter, dihitung
dari tepi lajur pengaman
sungai pada waktu
ditetapkan;
2. sungai yang mempunyai
kedalaman lebih dari 3
(tiga) meter sampai dengan
20 (dua puluh) meter
ditetapkan 15 (lima belas)
meter dihitung dari tepi lajur
pengaman sungai pada
waktu ditetapkan;
3. sungai yang mempunyai
kedalaman lebih dari 20
(dua puluh) meter
ditetapkan 30 (tiga puluh)
meter dihitung dari tepi lajur
pengaman sungai pada
waktu ditetapkan.
d. Garis Sempadan Sungai
bertanggul ditetapkan dengan
batas lebar 5 (lima) meter,
28
Laporan Akhir
Audit Teknis Dan Penyusunan Aknop Bangunan Pengendalian Banjir Kota Pekanbaru
Bab /
Tentang Ayat Tentang Poin/Huruf Bunyi
Pasal
dihitung dari tepi lajur
pengaman sungai.
3.3.2. Detail Desain Prasarana Pengendalian Banjir Sei Siak (Pompa Banjir) di
Witayu Kota Pekanbaru
Pada pekerjaan Detail Desain Prasarana Pengendalian Banjir Sei Siak
(Pompa Banjir) di Witayu Kota Pekanbaru yang dikerjakan oleh PT.
Binatama Wirawredha Konsultan tahun 2014 bertujuan agar daerah
perumahan Witayu yang berada di Sektor III dalam system pengendalian
banjir sungai Siak di kota Pekanbaru aman dari bahaya banjir dengan
29
Laporan Akhir
Audit Teknis Dan Penyusunan Aknop Bangunan Pengendalian Banjir Kota Pekanbaru
3.3.3. Detail Desain Prasarana Pengendalian Banjir Sei Siak (Pompa Banjir) di
Parit Belanda Kota Pekanbaru
Pada pekerjaan Detail Desain Prasarana Pengendalian Banjir Sei Siak
(Pompa Banjir) di Parit Belanda Kota Pekanbaru yang dikerjakan oleh PT.
Nadiputra Pratama tahun 2014 bertujuan agar pompa banjir di Parit Belanda
dapat berfungsi secara optimal karena adanya aliran air dibawah pondasi
bangunan sehingga :
1. Membuat pondasi tambahan (additional foundation) untuk
menghentikan/menahan deformasi.
2. Manata ulang (setting) tumpuan (bearing) dan ulir (auger) pompa.
3. Membuat dinding penghalang dengan bangunan concrete sheet pile atau
steel sheet pile untuk menghentikan/mengalihkan rembesan air dibawah
pondasi bangunan.
4. Rongga antara permukaan tanah dan bangunan diisi dengan tanah
pilihan dan grouting beton.
30
Laporan Akhir
Audit Teknis Dan Penyusunan Aknop Bangunan Pengendalian Banjir Kota Pekanbaru
Tabel 3.2 Kejadian banjir Sungai Siak di Kota Pekanbaru dalam kurun waktu 15
tahun terakhir
31
Laporan Akhir
Audit Teknis Dan Penyusunan Aknop Bangunan Pengendalian Banjir Kota Pekanbaru
Tabel 3.3 Daerah Rawan Banjir di Kota Pekanbaru wilayah Sektor I – Sektor IV
Daerah Rawan Banjir Sektor I - Sektor VI
Daerah Jumlah Jumlah Keterangan
No. Sektor Batas Sektor Rawan Banjir Kelurahan Penduduk KK
(ha) (jiwa) (KK)
1 Sektor I S. Senapelan2 - Jl. Sudirman 27.3 Kp. Baru, Kp. Bandar, Kp. Dalam 13,970 3,308 2015
2 Sektor II Jl. Sudirman - S. Sail 94.3 Pesisir, Tanjung Rhu 9,609 4,420 2015
3 Sektor III Jl. SM. Amin - Jl. Yos Sudarso 581.0 Sri Meranti, Umbansari 26,831 9,481 2015
4 Sektor IV Jl. Yos Sudarso - Jl. Sembilang 286.0 Meranti Pandak, Limbungan Baru 27,519 7,910 2015
Debit Puncak Banjir Rencana Sub DAS Siak
5 Sektor
No.
VElemen
Jl. Sembilang
Hidrologi
-Luas
S. Limbungan
DAS
2 5
179.0 Limbungan
Debit Puncak Kala Ulang :
10 25 50 100
11,407 2,546
Keterangan
2015
6 Sektor VI Jl.krSm. Amin - S.(km
Senapelan 2537.90 156.0 Tampan 21,249 6,285 2015
2) 3
(m /dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt)
1 S.Tapung 2452.0 774.35 938.61 1153.48 1318.29 1486.53
2 S.Tapung kn 2421.0 522.31 751.79 911.22 1119.82 1279.82 1443.19
3
4
J1 Jumlah 4873.0 1060.21 1,323.60
1526.14 1849.82 2273.30 2598.11 2929.72 110,585 33,950
S.Takuana 113.7 70.65 101.31 122.64 150.67 172.20 194.25
Sumber : Hasil Perhitungan
5
6
J2
S.Palas1
4986.7
15.1
1067.02
10.45
1535.91
14.85
1861.64
17.92
2287.79
21.96
2614.65
25.06
2948.35
28.24
7 J3 5001.8 1067.62 1536.72 1862.59 2288.94 2615.94 2949.79
Sumber : SID secara menyeluruh Pengendalian Banjir Sungai Siak di Kota Pekanbaru, 2016
8 R.Pompa Palas 4.2 4.94 6.97 6.97 10.24 11.67 13.14
9 P1 5006.0 1067.76 1536.86 1862.74 2289.09 2616.09 2949.94
10 S.Palas2 12.9 10.63 15.16 18.32 22.46 25.65 28.92
11 J4 5018.9 1068.12 1537.32 1863.27 2289.71 2616.78 2950.70
12 S.Sibam 57.7 38.81 55.29 66.88 82.18 93.93 105.96
13 J5 5076.6 1070.91 1541.29 1868.05 2295.56 2623.45 2958.20
14 R.Pompa Sibam 3.1 3.48 4.89 4.89 7.17 8.16 9.18
15 P2 5079.7 1071.05 1541.43 1868.19 2295.70 2623.59 2958.34
16 S.Airhitam 33.1 24.60 35.07 42.35 51.93 59.30 66.85
17 J6 5112.8 1072.28 1543.14 1870.24 2298.19 2626.42 2961.51
18 R.Pompa Airhitam 1.5 1.48 2.05 2.05 2.96 3.36 3.77
19 P4 5114.3 1072.41 1543.28 1870.37 2298.32 2626.55 2961.65
20 R.Pompa SM.Amin 7.1 4.74 6.68 8.03 9.81 11.18 12.59
21 P3 5121.4 1072.57 1543.45 1870.55 2298.51 2626.75 2961.85
22 R.Pompa Riau 2.3 2.71 3.79 4.55 5.54 6.30 7.09
23 J8 5123.6 1072.70 1543.58 1870.69 2298.65 2626.89 2961.99
24
25
Tabel 3.4 Debit Puncak Banjir Rencana Sub DAS SIAK
R.Pompa Witayu
JWitayu
3.0
5126.6
3.25
1072.84
4.56
1543.72
4.56
1870.82
6.67
2298.78
7.60
2627.02
8.55
2962.12
26 S.Umbansari 30.1 22.33 32.01 38.75 47.60 54.39 61.35
27 J9 5156.7 1074.63 1546.25 1873.86 2302.49 2631.24 2966.86
28 R.Pompa Alam 2.2 2.06 2.87 3.43 4.17 4.75 5.33
29 J10 5158.9 1074.76 1546.38 1874 2302.62 2631.37 2966.99
30 R.Pompa Mutiara 1.6 1.44 1.98 2.36 2.86 3.24 3.64
31 J11 5160.5 1074.90 1546.51 1874.13 2302.75 2631.50 2967.12
32 P. Belanda 4.0 4.79 6.76 8.13 9.93 11.31 12.73 Stasiun Pompa Banjir Eksisting P. Belanda
33 J12 5164.5 1075.05 1546.67 1874.29 2302.92 2631.68 2967.30
34 S.Senapelan2 10.8 7.94 11.3 13.63 16.70 19.06 21.48
35 J13 5175.3 1075.42 1547.15 1874.85 2303.58 2632.40 2968.11
36 P. Sudarso kn 3.3 2.83 3.99 4.8 5.87 6.69 7.53 Stasiun Pompa Banjir Eksisting Nelayan
37 J14 5178.6 1075.59 1547.34 1875.05 2303.80 2632.64 2968.35
38 S.Senapelan1 2.0 2.00 2.78 3.33 4.04 4.60 5.16 Stasiun Pompa Banjir Eksisting Senapelan
39 J15 5180.5 1075.73 1547.48 1875.18 2303.93 2632.77 2968.49
40 P. Sudarso kr 1.9 2.37 3.3 3.96 4.82 5.48 6.16 Stasiun Pompa Banjir Eksisting Meranti Pandak
41 J16 5182.5 1075.86 1547.61 1875.32 2304.07 2632.91 2968.63
42 S.Sago 1.7 1.80 2.49 2.98 3.62 4.11 4.61 Stasiun Pompa Banjir Eksisting Sago
43 J17 5184.2 1075.99 1547.74 1875.45 2304.20 2633.04 2968.76
44 S.Limau 1.1 1.09 1.48 1.76 2.12 2.40 2.69
45 J18 5185.3 1076.13 1547.88 1875.59 2304.33 2633.18 2968.89
46 S.Tj.Datuk 0.7 0.49 0.64 0.74 0.87 0.97 1.08 Stasiun Pompa Banjir Eksisting Tanjung Rhu
47 J19 5186.0 1076.26 1548.01 1875.72 2304.47 2633.31 2969.02
48 R.Pompa Rumbai 4.5 5.04 7.11 8.56 10.45 11.91 13.41
49 J20 5190.6 1076.42 1548.19 1875.91 2304.67 2633.52 2969.24
50 P. Sembilang kn 2.0 2.37 3.3 3.96 4.82 5.48 6.16
51 J21 5192.6 1076.56 1548.32 1876.04 2304.80 2633.65 2969.38
52 S.Sembilang 4.0 5.30 7.48 9 10.99 12.53 14.11
53 J22 5196.5 1076.71 1548.48 1876.21 2304.97 2633.83 2969.56
54 S.Sail 144.4 67.18 96.56 116.99 143.77 164.32 185.34
55 J23 5340.9 1094.71 1573.22 1905.72 2341.09 2675.09 3016.30
56 R.Pompa Limbungan 5.3 4.80 6.77 8.14 9.94 11.33 12.75
57 J24 5346.1 1094.86 1573.37 1905.88 2341.25 2675.26 3016.47
58 R.Pompa Teleju 3.6 3.88 5.46 5.46 8.00 9.12 10.26
59 PTlj 5349.8 1094.99 1573.51 1906.02 2341.39 2675.40 3016.61
60 S.Teleju 7.1 6.44 9.15 11.04 13.52 15.43 17.39
61 J25 5356.8 1095.36 1573.99 1906.57 2342.04 2676.12 3017.40
62 R.Pompa Tenayan 5.3 6.17 8.71 8.71 12.82 14.61 16.46
63 JTyn 5362.2 1095.52 1574.15 1906.73 2342.21 2676.30 3017.59
64 S.Pengambang 42.6 27.56 39.48 47.78 58.69 67.06 75.64
65 J26 5404.8 1098.92 1578.99 1912.58 2349.37 2684.46 3026.77
66 R.Pompa Pengambang 8.6 10.25 14.53 14.53 21.41 24.43 27.52
67 JPng 5413.4 1099.15 1579.28 1912.86 2349.72 2684.84 3027.18
68 S.Tenayan 63.0 38.95 55.77 67.48 82.86 94.68 106.79
69 J27 5476.4 1104.65 1587.15 1922.37 2361.38 2698.15 3042.17
70
71
S.Ukai
J28
122.2
5598.6
52.07
1120.01
74.84
1609.24
90.66
1949.14
111.42
2394.25
127.34
2735.69
143.62
3084.48
32
72 S.Pendanau1 4.2 4.97 7 8.42 10.29 11.72 13.20
73 J29 5602.8 1120.16 1609.39 1949.29 2394.41 2735.86 3084.65
74 S.Pendanau 26.5 18.44 26.28 31.73 38.90 44.41 50.07
75 J30 5629.3 1121.42 1611.14 1951.39 2396.96 2738.75 3087.89
76 S.Lukud 90.2 46.17 66.44 80.52 98.96 113.11 127.57
77 J31 5719.5 1132.40 1626.93 1970.51 2420.42 2765.55 3118.08
Laporan Akhir
Audit Teknis Dan Penyusunan Aknop Bangunan Pengendalian Banjir Kota Pekanbaru
Sumber : SID secara menyeluruh Pengendalian Banjir Sungai Siak di Kota Pekanbaru, 2016
2 Sektor II Urugan tanah 5-6 1.0 - 2.5 6.0 - 8.0 1492 - Masih banyak rumah/bangunan berada di
homogen dan sisi dalam tanggul
permukaanya
diaspal - Saluran gendong ditutup beton untuk parkir,
usaha, bangunan rumah dll.
3 Sektor III Urugan tanah 5-6 2.0 - 3.0 6.0 - 8.0 11309 - Masih banyak rumah/bangunan berada di
homogen dan sisi dalam tanggul
permukaanya
diaspal - Saluran gendong ditutup beton untuk parkir,
usaha, bangunan rumah dll.
- Adanya masyarakat yang beru mendirikan
rumah disisi dalam tanggul/bantaran sungai
- Tanggul banyak yang mengalami penurunan
4 Sektor IV Urugan tanah 5-6 1.0 - 2.0 5.0 - 6.0 3840 - Bangunan tanggul masih sebagian/belum
homogen seluruhnya ada bangunan tanggul
- Elevasi permukaan tanggul belum sesuai 33
dengan elevasi debit banjir rencana
Sumber : SID secara menyeluruh Pengendalian Banjir Sungai Siak di Kota Pekanbaru, 2016