TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum
perguruan tinggi dapat disebut sebagai mahasiswa. Tetapi pada dasarnya makna
tantangan. Betapa tidak, ekspektasi dan tanggung jawab yang diemban oleh
mahasiswa begitu besar. Pengertian mahasiswa tidak bisa diartikan kata per kata,
dapat memberikan solusi bagi permasalahan yang dihadapi oleh suatu masyarakat
1
1. Direct Of Change, mahasiswa bisa melakukan perubahan langsung karena
SDMnya yg banyak
melakukan perubahan
3. Iron Stock, sumber daya manusia dari mahasiswa itu ga akan pernah
habis.
Namun secara garis besar, setidaknya ada 3 peran dan fungsi yang sangat
mahasiswa dengan bebas memilih kehidupan yang mereka mau. Disinilah dituntut
suatu tanggung jawab moral terhadap diri masing-masing sebagai indidu untuk
dapat menjalankan kehidupan yang bertanggung jawab dan sesuai dengan moral
mahasiswa juga memiliki peranan sosial, yaitu bahwa keberadaan dan segala
perbuatannya tidak hanya bermanfaat untuk dirinya sendiri tetapi juga harus
dalam ranah kehidupan nyata. Dalam arti menyadari betul bahwa fungsi dasar
2
yang lebih baik dengan intelektualitas yang ia miliki selama menjalani
pendidikan.
Obesitas atau kegemukan terjadi pada saat badan menjadi gemuk ( obese )
adalah keadaan dimana seseorang memiliki berat badan yang lebih berat
berat badan termasuk dialamnya otot, tulang, lemak, dan air (Proverawati, 2010 )
antara 25% -30% pada wanita dan 18% -23% pada pria. Wanita dan pria yang
memiliki lemak tubuh masing-masing lebih dari 30% dan 25% dianggap
melampaui energi dalam jangka waktu tertentu. Banyak sekali faktor yang
menunjang kelebihan ini. Namun, dapat disederhanakan menjadi dua hal, yaitu :
Terlalu banyak makan dan dibarengi terlalu sedikit bergerak. Diet kini makin
3
Terdapat beberapa istilah yang perlu diketahui, yaitu obesitas, overweight,
dan obesitas sentral. Obesitas adalah peningkatan lemak tubuh ( body fat ). Cara
lokasinya lebih banyak didaerah abdominal dari pada diaerah pinggul, paha,
sindrom metabolic.
energi di dalam tubuh. Keseimbangan energy ditentukan oleh asupan energi yang
berasal dari zat gizi penghasil energi yaitu karbohirat, lemak, protein serta
kebutuhan energy yang ditentukan oleh kebutuhan energi basal, aktifitas fisik, dan
thermic effect of food ( TEF ) yaitu energy yang diperlukan untuk mengolah zat
baik yang berasal dari dalam tubuh yaitu regulasi fisiologis dan metabolisme
ataupun dari luar tubuh yang berkaitan dengan gaya hidup ( lingkungan ) yang
akan mempengaruhi kebiasaan makan dan aktivitas fisik. Regulasi fisiologis dan
4
menunjukkan bahwa obesitas ( peningkatan lemak tubuh ) ± 70 % dipengaruhi
Obesitas bukan hanya tidak enak dipandang mata, namun merupakan dilema
timbunan lemak yang sering terjadi adalah gangguan sesak nafas. Hal ini
didalam dinding dada yang bias menekan paru-paru. Gangguan sesak nafas
terhentinya pernafasan untuk sementara waktu (tidur apneu), sehingga pada siang
osteoartritis (terutama di daerah pinggul, lutut dan pergelangan kaki). Juga kadang
lebih sempit dibandingkan dengan berat badannya, sehingga panas tubuh tidak
5
dapat dibuang secara efisien dan mengeluarkan keringat yang lebih banyak.
Tanamkan dalam diri untuk selalu hidup sehat dan makan sesuai
makan yang semula tidak sehat menuju pola dan budaya makan yang sehat
( Hidayah, 2011 ) .
6
f. Olahraga secara teratur sehingga lemak dalam tubuh terbakar yang keluar
bersama keringat.
Untuk mengetahui adanya obesitas, ada beberapa cara yang dilakukan untuk
1. Standar Harvard
diperoleh beberapa kategori berat badan seperti sehat, ideal, maupun gemuk
sehat.
menentukan status gizi dan kesehatan. Standar ini dapat dipakai untuk
mengetahui berat badan ideal orang dewasa diatas 25 tahun, baik pria
maupun pria. Seseorang dikatakan gemuk bila berat badannya lebih dari 10
dan alat ukur khusus sehingga hal ini biasanya dilakukan oleh seorang ahli.
pada wanita.
7
4. Indeks Massa Tubuh ( IMT ).
IMT ( Indeks Massa Tubuh ) = Dibawah ini tabel klasifikasi berat badan
Obese I 25 – 29,9
Obese II ≥ 30
( Fitriyani, 2009 ).
Pinggang diukur pada titik tersempit, sedangkan pinggul diukur pada titik
Gemuk pada pria pada umumnya seperti apel ( android ). Lemak banyak
8
menyerupai buah pir ( gynecoid ), dimana penumpukan lemak terjadi
berbentuk pir. Yang berbahaya adalah timbunan lemak di dalam rongga perut,
yang disebut obesitas sentral. Obesitas sentral lebih sering dikaitkan dengan
indeks massa tubuh ( IMT ). Adanya timbunan lemak di perut tercermin dari
1. Kebiasaan Makan
Adanya kebiasaan makan yang berbeda pada orang yang mengalami obesitas.
Obesitas sering dijumpai pada orang yang senang masak atau bekerja di dapur. Di
samping itu juga dijumpai pada orang yang memiliki gejala suka makan pada
waktu malam. Ini biasa menyertai insomnia dan hilangnya nafsu makan pada
waktu pagi hari. Ada orang yang beranggapan bahwa semua orang gemuk adalah
orang yang suka makan. Ternyata beberapa peneliti menunjukkan bahwa orang
gemuk tidak makan lebih banyak dibanding orang kurus. Bahkan terkadang orang
kurus menyatakan sudah makan banyak tetapi tetap kurus. (Misnadiarly, 2007).
9
a. Konsumsi Energi
Cadangan energi dalam tubuh cukup tersedia maka tubuh akan menerima
beban kerja. Energi diperoleh dari pembakaran karbohidrat, lemak dan protein
dengan oksigeen. Agar tubuh dapat menyediakan oksigen dalam jumlah cukup,
maka salah satu cara yang dapat dikerjakan adalah melakukan aktivitas fisik
seperti olahraga yang teratur. Saat aktivitas tinggi dan zat gizi yang diperlukan
kurang dari kebutuhan maka dalam waktu yang lama akan mengakibatkan
keadaan gizi kurang. Begitu sebaliknya jika terjadi konsumsi yang berlebihan,
sedangkan aktivias fiik kurang maka yang terjadi adalah keseimbangan positif
yang pada akhirnya akan menyebabkan gizi lebih, kedua keadaan tersebut
merugikan tubuh terutama pada saat seseorang menerima beban kerja dengan
konsumsi pangan dan akivitas fisik merupakan factor yang saling terkait untuk
2000). Dalam ilmu gizi diketahui bahwa energi yang dibutuhkan manusia
dihasilkan oleh tiga zat gizi mikro yaitu : karbohidrat, lemak dan protein. Satu
aktivitas fisik, suhu lingkungan, serta kesehatannya dan efek dinamik khusus
makanan (Specific Dynamic Action, SDA), zat-zat gizi yang terkandung disebut
mikronutrien dan terdiri dari protein, lemak dan karbohidrat. Dianjurkan supaya
jumlah energi yang diperlukan didapat dari 50-60% karbohidrat, 25-35% lemak,
10
yang berakhir pada pertumbuhan cepat pada umur 10 tahun (untuk anak
perempuan) dan sekitar 12 tahun (untuk anak laki-laki) pertumbuhan berat badan
selama periode ini adalah 3-3,5 kg per tahun dan pertambahan tinggi badan kira-
b. Konsumsi
antibodi serta enzim manusia. Protein juga dapat menjadi zat perusak jika
pada zat pati karena harus diuraikan terlebih dahulu menjadi komponen asam
amino yang lebih mudah diserap oleh tubuh. Protein diklasifikasikan sebagai
protein hewani (daging dan ikan), laktoprotein (telur dan susu), dan protein nabati
protein yang vital bagi manusia karena mengandung asam amino yang lengkap
dibandingkan dengan sumber protein yang lain. Pemahaman dan informasi yang
dengan diet tinggi protein atau konsumsi pil-pil suplemem asam amino seperti
banyak yang dilakukan oleh atlet. Kelebihan protein tidak dapat membentuk otot,
melainkan protein akan menjadi lemak. Pembentukan otot hanya dapat dicapai
11
2. Aktivitas Fisik
Akivitas fisik adalah pergerakan tubuh akibat aktivitas otot-otot skelet yang
bekerja, tidur dan pada waktu senggang (akivitas formal dan non formal). Setiap
orang melakukan akivitas fisik untuk bertahan hidup. Banyaknya variasi antara
individu satu dengan lainnya tergantung pada gaya hidup perorangan dan faktor
makanan sumber energi yang harus dikeluarkan hanya untuk mengeluarkan sisa-
3. Faktor Genetik
cenderung salah kaprah mengasosiakan gemuk adalah baik. Anak harus gemuk,
montok, baru bilang anak yang sehat. Jika anak tidak gemuk, seolah-olah hal
pengasuhan anak. Jadi tujuan makan bergeser dari memenuhi kebutuhan anak
(http://beingmom.org/index.php/2008/08/02/150)
12
a. Pekerjaan Orang Tua (Ibu)
anaknya dirumah yang berarti tanpa disadari pekerjaan ibu melebihi perhatian
terhadap kesehatan anaknya. Ada beberapa motivasi seorang ibu ingin bekerja di
luar rumah, namun lebih banyak disebabkan karena ingin menambah pendapatan
keluarga. Sebagai akibat dari suasana ini maka ketika ibu bekerja di luar rumah,
secara jelas akan memberi dampak terhadap jumlah waktu bersama keluarga.
(Sunardjo, 1989).
pribadi seseorang. Salah satu unsur penting bagi seseorang yang erat kaitannya
dengan kemampuan dari orang tersebut. Untuk dapat berperan serta dalam aspek
pendidikan seseorang akan lebih tinggi pula kesadaran dan kesehatan anaknya.
(Sajogyo, 1983).
makanan. Namun pengeluaran uang yang lebih banyak untuk pangan tidak
Pendapatan dapat menentukan daya beli terhadap pangan dan fasilitas lain
besar pendapatannya untuk makanan, sedangkan yang kaya sudah tentu akan lebih
13
kurang jumlah tersebut. Semakin tinggi pendapatan maka semakin bertambah
Demikian pula tingkat pengetahuan gizi yang tinggi dapat membentuk sikap yang
anak. Menurut hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan orang tua belum
obesitas secara defenisi. Tindakan yang dilakukan orang tua dalam upaya
mengatasi obesitas pada anak usia sekolah dasar adalah sangat bervariasi, mulai
dari mengatur pola makan anak, olahraga, juga menerapkan program diet. Orang
tua khususnya, diharapkan mampu menjadi contoh yang baik untuk anak dari
(http://beingmom.org/index.php/2008/08/02/150).
5. Lingkungan
adalah simbol kemakmuran dan keindahan maka orang tersebut akan cenderung
untuk menjadi gemuk. Selama pandangan tersebut tidak dipengaruhi oleh faktor
14
sehubungan dengan kegemukan. Mengetahui faktor penyebab kegemukan maka
(http://beingmom.org/index.php/2008/08/02/150)
6. Pola Makan
Pola makan adalah gambaran tentang jenis, sumber dan jumlah bahan
makanan yang dikonsumsi setiap hari yang sudah merupakan kebiasaan yang
Pola makan anak terdiri dari tiga kali makan utama (pagi, siang, malam) dan
dua kali makanan selingan (snack). Waktu memberikan makanan selingan adalah
diantara dua waktu makan, tepatnya di antara waktu makan pagi dan makan siang
serta di antara makan siang dan makan malam. Waktunya jam 10 pagi dan jam 4
sore. Porsi makanan selingan adalah 60 - 100 g. Dari sisi nutrisi, makanan kecil
harus melengkapi kebutuhan gizi utama anak. Seperti protein sebagai zat
pembangun, karbohidrat dan lemak sebagai sumber tenaga, vitamin dan mineral
untuk menjaga serta memelihara kesehatan tubuh. Menu menu makan anak harus
mengandung nutrisi yang seimbang. Seperti zat tenaga, pembangun, dan zat
dalam bentuk lemak. Makanan merupakan sumber dari asupan energy. Di dalam
15
makanan yang akan diubah menjadi energy adalah zat gizi penghasil energy yaitu
karbohidrat, protein, dan lemak. Apabila asupan karbohidrat, protein, dan lemak
terbatas dan sisanya lemak., protein akan dibentuk sebagai protein tubuh dan
sisanya lemak, sedangkan lemak akan disimpan sebagai lemak. Tubuh memiliki
dari perkembangan teknologi dan social ekonomi terjadi perubahan pola makan
dari pola tradisional ke pola makan ala barat seperti fast food yang banyak
Berasarkan data market size beberapa sector industri di indonesia ( SWA 01/
fast food semakin meningkat setiap tahunnya. Dari data survey ACNielsen online
16
Pola makan terdiri atas :
1. Frekuensi makan
Ukuran atau porsi makan yang terlalu berlebihan juga dapat memiliki banyak
kalori dalam jumlah banyak dibandingkan dengan apa yang dianjurkan untuk
Pola makan yang tidak terkendali biasa menyebabkan lambung, usus, dan
system percernaan setiap saat berada dalam kondisi tegang. Selain itu, berbagai
macam organ tubuh pun menjadi sulit dirawat atau bahkan tidak terawat karena
kelebihan beban dan muatan. Makanan yang berlebihan inilah yang akan merusak
Hasil penelitian ilmu gizi menemukan bahwa setelah makan berlebih, zat
yang disebut “ factor pertumbuhan tunas sel serat “dalam otak akan bertambah
inteligensi dan penuaan dini pada otak. Selain itu, kekenyangan dalam jangka
Jumlah atau porsi merupakan suatu ukuran maupun takaran makanan yang
telah di standarkan oleh Depkes dimana anjurkan makan satu hari untuk rata-rata
remaja/dewasa secara umum orang Indonesia dengan energy 2550 kkl dan protein
60 bagi laki-laki dan bagi perempuan energy 1900 dan proteinnya 50 ( Budi,
2012)
17
2. Jenis makanan
dianut dalam pemilihan jenis makanan seperti asumsi bahwa nasi menggemukkan
sehingga menghindari makan utama tapi memilih lebih banyak makan makanan
kecil karena rasanya enak, padahal sebagian besar makanan kecil tersebut
densitas energy yang tinggi sehingga jumlah kalori yang masuk dapat lebih besar,
makanan selingan yang dianggap sebagian orang bukan makan dan tidak
Pemilihan makanan selingan yang rendah kalori dan tinggi serat akan membantu
Makanan cepat saji cenderung mengandung sedikit serat, tetapi tinggi gula,
sehingga kadar gula darah akan naik dengan cepat ( Proverawati, 2010 ). Pada
umunya, ketika makan, sebagian orang hanya mementingkan rasa makanan dan
Menururut Teo dan Im ( 2009 ), tidak semua makanan yang baik itu cocok
bagi semua orang. Sebab, hal ini tergantung pada keadaan jasmani
18
seseorang.mengenai itu, perlu diketahui, system darah tidaklah statis dan mudah
3. Kebiasaan Makan
orang yang berat badannya normal, terhadap isyarat lapar eksternal, seperti rasa
dan bau makanan, atau waktunya untuk makan. Penderita obesitas cenderung
makan bila ia merasa ingin makan, bukan pada saat ia lapar. Pola makan berlebih
akan menyebabkan mereka sulit untuk keluar dari kondisi kegemukan atau
obesitas, hal ini disebabkan mereka tidak memiliki control diri dan motivasi yang
masuk dan keluar, serta kurang mengoptimalkan energi yang tersedia. Pola makan
membuktikan bahwa orang yang makan direstoran cepat saji secara teratur atau
lebih dari dua kali dalam satu minggu memiliki perbedaan bermakna antara empat
sampai lima kilogram berat badannya bila dibandingkan dengan orang-orang yang
Makanan cepat saji seperti burger, ayam goreng, dan kentang goreng dapat
menyebabkan kegemukan atau obesitas secara cepat, hal ini disebabkan jenis-jenis
makanan tersebut mengandung tinggi lemak, garam, dan juga kalori secara
Ada dua pola makan abnormal yang bisa menjadi penyebab obesitas yaitu
makan dalam jumlah sangat banyak (binge) dan makan di malam hari (sindroma
19
makan pada malam hari). . Binge mirip dengan bulimia nervosa, dimana
seseorang makan dalam jumlah sangat banyak, bedanya pada binge hal ini tidak
diikuti dengan memuntahkan kembali apa yang telah dimakan. Sebagai akibatnya
kalori yang dikonsumsi sangat banyak. Pada sindroma makan pada malam hari,
adalah berkurangnya nafsu makan di pagi hari dan diikuti dengan makan yang
berlebihan, agitasi dan insomnia pada malam hari. . Kurangnya aktivitas fisik
makanan kaya lemak dan tidak melakukan aktivitas fisik yang seimbang, akan
20
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Teori
Gambar 3.1
Kerangka Teori
Pola Makan
Sumber : Modifikasi dari Berg, 1986; Gunawan, 2001; Mc Laren, 1973; Purwati
Keterangan :
Diteliti
Tidak Diteliti
21
B. Kerangka Konsep
C. Hipotesa
Padang
22
BAB IV
METODE PENELITIAN
1. Waktu.
2. Tempat penelitian.
1. Populasi
2. Sampel
sampling, yaitu dengan memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang
23
populasi yang dikenal sebelumnya. Adapun kriteria sampel penelitian
sebagai berikut :
a. Kriteria inskluasi
b. Kriteria eksklusi
populasi.
D. Pengumpulan data
oleh peneliti.
24
yang ada pada kuesioner peneliti, yakni skala pengukuran dengan jawaban ya
atau tidak.
a. Data Primer
peneliti.
b. Data Sekunder.
yang sifatnya tertulis yang dapat menunjang proses penelitian yang diperoleh
E. Pengolahan data
berikut:
1. Editing
2. Koding.
3. Tabulasi.
dalam satu tabel menurut sifat-sifat pengelompokan- nya atau sesuai peneliti.
25
4. Penetapan Skor
F. Definisi Operasional.
1. Obesitas.
dengan indikator berat badan dan tinggi badan berdasarkan Indeks Massa
Tubuh ( IMT ).
Kriteria objektif :
2. Pola makan.
Kriteria objektif :
26
3. Frekuensi makan
Ukuran (jumlah makan ) atau porsi makan yang dikonsumsi sehari-hari oleh
diberikan tiga kali sehari (makan pagi, makan siang dan makan
malam), sedangkan makanan selingan biasa diberikan antara makan pagi dan
makan siang, antara makan siang dan makan malam ataupun setelah makan
malam. Frekuensi makan di suatu institusi berkisar antara tiga hingga enam
kali sehari tergantung dari biayaan tenaga kerja yang tersedia. Waktu makan
terdiri dari makan pagi, selingan pagi, makan siang, selingan, makan malam
Kriteria objektif :
4. Jenis makanan
dan cara pengolahan (masak). Makanan terbagi atas 2 jenis yaitu makanan
ringan yaitu makanan yang dimakan sebagai selingan dan makan utama yang
Makanan utama terdiri dari makanan pokok, lauk-pauk hewani dan nabati,
sayur dan buah, dan minuman. Sedangkan makanan ringan atau snack terdiri
Kriteria objektif :
27
Ya : jika jenis makanan mengandung lemak tinggi dan sering makan
Tidak : jika jenis makanan tidak mengandung lemak tinggi dan t idak
5. Kebiasaan makan.
Kriteria Objektif :
28
G. Instrument Penelitian
H. Analisa Data
a. Analisis Univariat
independen yaitu tpola asuh anak balita serta variable dependen yaitu status gizi
ank balita.
F
P= x 100%
N
Keterangan:
N = Jumlah Soal
(Budiarto, 2002)
b. Analisis Bivariat
independen dan variable dependen dengan menggunakan uji statistic Chi Square
hitung > X2 tabel dengan signifikan < 0,05 dengan menggunakan rumus :
29
2
(O−E)
x =∑
2
E
Keterangan:
X2 = Uji Chi-square
(Arikunto, 2002)
30