Anda di halaman 1dari 6

Tugas Kelompok ke-2

Week 4/ Sesi 5

Soal 1:

Seorang quality assistant sedang melakukan proses pengendalian pada pembuatan battere melalui
pemeriksaan jumlah produk yang rusak dengan jumlah data pemeriksaan yang berbeda setiap sub-
group nya seperti berikut:

Pertanyaan:

a. Hitung UCL dan LCL dengan batas kendali ṗ

Jawaban:

95
𝑝̅ = = 0,0981
968

𝑝̅ (1 − 𝑝̅ )
𝐿𝐶𝐿 = 𝑝̅ − 3√
𝑛𝑖

𝑝̅(1 − 𝑝̅ )
𝑈𝐶𝐿 = 𝑝̅ + 3√
𝑛𝑖

ISYE6094 – Quality Engineering-R1


Dengan menggunakan rumus LCL dan UCL di atas, didapatkan hasil sebagai berikut:

Proporsi defect
P LCL UCL
pi=Di/ni

0,0933 0,0981 -0,0049 0,2012


0,1136 0,0981 0,0030 0,1933
0,0900 0,0981 0,0089 0,1874
0,0778 0,0981 0,0041 0,1922
0,0909 0,0981 0,0130 0,1832
0,0800 0,0981 0,0089 0,1874
0,0917 0,0981 0,0167 0,1796
0,1579 0,0981 0,0066 0,1897
0,1125 0,0981 -0,0016 0,1979
0,0818 0,0981 0,0130 0,1832

Diagram kendali P:

Diagram Kendali P
0,2500

0,2000

0,1500

0,1000

0,0500

0,0000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
-0,0500

Proporsi defect P LCL UCL


pi=Di/ni

ISYE6094 – Quality Engineering-R1


b. Hitung UCL dan LCL dengan batas kendali nṗ

Jawaban:

Perhitungan dengan menggunakan batas kendali nṗ memiliki persyaratan berupa jumlah sample
pemeriksaan setiap sub groupnya harus selalu konstan. Oleh karena itu kita misalkan jumlah
sample yang diperiksa adalah 40, maka didapat table excel sebagai berikut:

Defect Proporsi
Sample std
No (Di atau defect P 1-P np LCL UCL
(ni) deviasi
Ci) pi=Di/ni
1 40 7 0,1750 0,238 0,763 9,5 2,69142 1,4257 17,5743
2 40 10 0,2500 0,238 0,763 9,5 2,69142 1,4257 17,5743
3 40 9 0,2250 0,238 0,763 9,5 2,69142 1,4257 17,5743
4 40 7 0,1750 0,238 0,763 9,5 2,69142 1,4257 17,5743
5 40 10 0,2500 0,238 0,763 9,5 2,69142 1,4257 17,5743
6 40 8 0,2000 0,238 0,763 9,5 2,69142 1,4257 17,5743
7 40 11 0,2750 0,238 0,763 9,5 2,69142 1,4257 17,5743
8 40 15 0,3750 0,238 0,763 9,5 2,69142 1,4257 17,5743
9 40 9 0,2250 0,238 0,763 9,5 2,69142 1,4257 17,5743
10 40 9 0,2250 0,238 0,763 9,5 2,69142 1,4257 17,5743
Total 400 95

Diagram Kendali np:

Diagram Kendali np
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9
ISYE609410
– Quality Engineering-R1
Defect (Di atau Ci) Proporsi defect np LCL UCL
pi=Di/ni
95
𝑝̅ = = 0,238
400
̅̅̅̅ = 𝑝̅ 𝑥 𝑛𝑖 = 0,238 𝑥 40 = 9,5
𝑛𝑝

Contoh perhitungan LCL dan UCL:

𝐿𝐶𝐿 = 𝑛𝑝
̅̅̅̅ − 3√𝑛𝑝
̅̅̅̅(1 − 𝑝̅ )

𝐿𝐶𝐿 = (9,5) − 3√9,5(1 − 0,238)

𝐿𝐶𝐿 = 1,4257

𝑈𝐶𝐿 = 𝑛𝑝
̅̅̅̅ + 3√𝑛𝑝
̅̅̅̅(1 − 𝑝̅)

𝑈𝐶𝐿 = (9,5) + 3√9,5(1 − 0,238)

𝑈𝐶𝐿 = 17,5743

c. Hitung UCL dan LCL dengan batas kendali ċ

d. Jelaskan perbedaan masing-masing dari batas kendali

ISYE6094 – Quality Engineering-R1


1.c

Proporsi
Defect Defect CL (c-
UCL LCL SQRT
No Sample (Di dan pi = bar)
Sample (ni) atau Ci) Di/ni
1 75 7 0,0933 18,74662 9,5 0,253379 3,082207
2 88 10 0,1136 18,74662 9,5 0,253379
3 100 9 0,0900 18,74662 9,5 0,253379
4 90 7 0,0778 18,74662 9,5 0,253379
5 110 10 0,0909 18,74662 9,5 0,253379
6 100 8 0,0800 18,74662 9,5 0,253379
7 120 11 0,0917 18,74662 9,5 0,253379
8 95 15 0,1579 18,74662 9,5 0,253379
9 80 9 0,1125 18,74662 9,5 0,253379
10 110 9 0,0818 18,74662 9,5 0,253379
Total 968 95

Hitung UCL dan LCL dengan batas kendali c

Rumus :

c-bar = ∑c/k

UCL = c-bar + 3 √c-bar


LCL = c-bar - 3 √c-bar

PETA KENDALI C
Defect (Di dan atau Ci) UCL CL (c-bar) LCL

20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
ISYE6094 – Quality Engineering-R1
1.d

a. Batas Kendali ṗ

Diagram kendali p digunakan bila jumlah observasi pada setiap sub-group nya bervariasi
(tidak konstan). Kasus diatas ialah melakukan proses pengendalian pada pembuatan battere
melalui pemeriksaan jumlah produk yang rusak dengan jumlah data pemeriksaan yang
berbeda setiap sub-group nya. Berdasarkan perhitungan, didapatkan nilai proporsi
kerusakan atau p untuk kasus diatas ialah 0.0981

b. Batas Kendali nṗ

Diagram Kendali P adalah untuk memonitor proporsi kerusakan (p̂) dari sejumlah sample
pemeriksaan, maka Diagram Kendali NP digunakan untuk memonitor jumlah kerusakan
itu sendiri. N pada Diagram Kendali NP berarti “number” yaitu JUMLAH item-item yang
tidak sesuai / rusak ( non-conforming units ) pada sejumlah sample pemeriksaan. Pada
kasus diatas, jumlah sampel yang dilakukan uji batas kendali np adalah 40 battere.
Didapatkan nilai p sebesar 0.238 dengan nilai np sebesar 9.5

c. Batas Kendali ċ

Perbedaan antara Diagram Kendali C dengan Diagram Kendali P dan NP:

 Diagram Kendali P dan NP menghitung satu item sebagai item rusak atau tidak
rusak

 Diagram Kendali C yang berarti “count” , menghitung banyak nya titik kerusakan
pada setiap item yang diperiksa.

Pada kasus diatas, terdapat 10 sub sampel dengan total titik kerusakan sebanyak 95 sampel.
Sehingga nilai batas kendali C yang didapatkan ialah 9.5

ISYE6094 – Quality Engineering-R1

Anda mungkin juga menyukai