Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PEMANTAUAN TERAPI OBAT (PTO)

PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER


DI RSUD dr. ZAINOEL ABIDIN

Tanggal : 1 April 2023

Disusun oleh:
INTAN RAHIL

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER


JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
TAHUN 2022-2023
KASUS II (DUA)

1. Data Umum
Data Pasien : Tn. A
Tanggal lahir : 08 Mei 1989 (33 tahun 10 bulan 7 hari)
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tinggi Badan : 160 cm
Berat Badan : 61 kg
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Mesjid Gogo Pidie, Kecamatan Padang Tiji, Kabupaten Pidie.

Keluhan Pasien : nyeri kepala, wajah dan rahang yang dirasakan ± 10 jam
SMRS, pasien mengalami kecelakaan lalu lintas saat
mengendarai sepeda motor tanpa menggunakan helem.
Diagnosa Awal MRS : Epidural Hemorrhage
Riwayat Penyakit :-
Riwayat penggunaan obat : -
Riwayat Alergi obat : -

2. Lembar PTO

IDENTITAS PASIEN
Nama: Tn. A Ruang: Raudhah 5 (Bedah) Alergi : -
JenisKelamin: laki-laki Tgl MRS: 15 Maret 2023 BB:
Usia/Tgl Lahir: 8-5-1989 (33 th) Tgl MRR: 18 Maret 2023 TB:
Pekerjaan: wiraswasta Tgl KRS: - No. CM: 133-43-09

KELUHAN UTAMA (ALASAN MRS)


nyeri kepala, wajah dan rahang yang dirasakan ± 10 jam SMRS, pasien mengalami
kecelakaan lalu lintas saat mengendarai sepeda motor tanpa menggunakan helem.

DIAGNOSA AWAL MRS DIAGNOSA AKHIR (KRS)


Epidural Hemorrhage
-

RIWAYAT PENYAKIT/TINDAKAN SEBELUM MRS

RIWAYAT PENGGUNAAN OBAT RIWAYAT KEPATUHAN TERAPI

- -
DIAGNOSA SELAMA DIRAWAT
TANGGAL
DIAGNOSA 24 26 27 2
18 19 20 21 22 23 25
8
1. cedera kepala berat (EDH
√ √ √ √ √ √
pariental dextra)
2. post creatomi evakuasi EDH √ √ √ √ √ √
3. facture mandibula dextra √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4. open frakture tibia √ √ √ √ √ √
5. panfacial frakture √ √ √ √ √ √

HASIL PEMERIKSAAN FISIK, TANDA, GEJALA, DAN KELUHAN


(diisi dengan TTV dan keluhan/tanda/gejala yang berhubungan dengan efektivitas
dan efek samping yang mungkin terjadi dari tiap obat)

TANGGAL
PARAMETER
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
TD 120/8 120/8 120/8 110 120 110 110/8 110/8 120/8 110/8 110/8
0 0 0 /80 /80 /80 0 0 0 0 0
Nadi 87 90 90 80 80 90 80 88 90 90 78
RR 18 20 20 20 18 20 20 20 18 18 20
Suhu Tubuh 36,6 36,4 36,2 36,2 36,4 36,6 36,6 36,4 36,5 36,4 36,5
SPO2 98 99 99 98 98 98 99 97 98 99 99
GCS (derajat kesadaran) 15 15 15 15
Skala Nyeri 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3

HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM

tanggal
parameter nilai normal
16/03/2023 27/03/2023
hemoglobin 14,0 – 17,0 11,2 10,6
hematokrit 45 – 55 32 31
eritrosit 4,7 – 6,1 3,6
leukosit 4,5 – 10,5 16,48 15,64
neutrofil batang 2–6 0 1
neutrofil segmen 50 – 70 85 60
limfosit 20 – 40 10 30
pasien PT 11,50 – 15,50 18,00 13,60
pasien PTT 26,00 – 37, 00 53,80 23,10
d- dimer <500 >4000 -
SGOT <35 115 -
SGPT <45 92 -
protein total 6,4 – 8,3 5,10 6,03
albumin 3,5 – 5,2 3,20 3,57
klorida 98 – 106 116 118
HASIL PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK DAN MIKROBIOLOGI
-

TERAPI FARMAKOLOGI
FREKUENSI, DOSIS, TANGGAL
NAMA OBAT
RUTE 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Antibiotik (D/E/P)
ceftriaxone 2 gr/12 jam (iv) √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Cairan infuse √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
RL

Obat lain
Dexamethasone 1 ampl / 8 jam (iv) √ √ √ √ √ √ √
lansoprazole 1 ampl / 8 jam (iv) √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
citicolin 500 mg/ 12 jam (iv) √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
minosep √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dulcolax √ √

MONITORING TERAPI

TANGGAL
KONDISI KLINIK 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
nyeri luka operasi √ √ √ √ √

nyeri kepala √ √ √ √ √ √ √ √

nyeri wajah dan √ √ √ √ √ √ √ √


rahang
3. Analisa Kasus

EDH Pariental Dextra


Epidural hematoma (EDH) atau perdarahan pada ruang epidural adalah
pengumpulan darah di antara tengkorak dan lapisan luar durameter (selaput
pembungkus otak) dan sisi dalam bagian tengkorak yang terletak pada otak atas
sebalah kanan. penyebabnya, terjadi karena patah tulang tengkorak. Jika mengalami
EDH kemungkinan akan mengalami robekan pada pembuluh darah, biasanya arteri/
vena, darah yang bocor akan membentuk kantong yang menonjol keluar dan
memberikan tekanan pada otak. EDH merupakan keadaan darurat medis yang
memerlukan penanganan segera

Post Creatomi Evakuasi EDH


Yaitu tindakan pembedahan craniotomi dan evakuasi hematoma,
merupakan tindakan mengeluarkan bekuan darah, menghentikan tempat
pendarahan, dan memperbaiki posisi tulang tenkorak.

Facture Mandibula Dextra


fracture mandibula adalah putusnya konstinusitas tulang mandibular
( rahang bawah). Mandibula adalah tulang rahang bawah yang berfungsi sebagai
tempat menempelnya gigi. Facture mandibula diakibatkan oleh trauma wajah
pukulan keras pada muka atau benturan (Rekosdiputro, 2017).

Open Fracture Tibia Dextra


Yaitu luka terbuka pada bagian tulang tungkai tibia yang terletak pada
bagian sebelah kanan (1/3 bagian bawah dari kedua tungkai). Hal ini menyebabkan
nyeri pada tulang tungkai kanan.

Panfacial Frcture
yaitu cedera pada tulang wajah yang melibatkan mandibula, tulang wajah bagian
tengah,
Tabel 3.1 Pemantauan Terapi Obat
Nama Obat Dosis DosisdanRutePemberianbe Tepat Tepat Tepat Tepat Tepat Tepat
rdasarkanLiteratur Pasien Indikasi Obat dosis Rute Frekuensi
Ceftriaxone 2gr/24jam(IV) Digunakan sebagaia ntibakteri, √ √ √ √ √ √
maksimal 2 g/hari(RDH, 2018)
1 – 2 gram per hari secara i.v
dosis tunggal atau terbagi per 12
jam (Medscape)
Dexamethasone 5 mg/ 8 jam terapi Edema Cerebral √ √ √ √ √ √
(I.V) dosis: 4 mg/6 jam (Medscape)
Lansoprazole 30 mg / 8 jam (I.V) 30 mg/24 jam √ √ √ - √ -
digunakan sebagai stress ulcers
(DIH, Barkun, The American
Journale, 2012)
citicolin 500 mg/12 250 mg – 2000 mg per hari √ √ √ √ √ √
jam (I.V) (Drugs.com)

Tabel 3.2 Hasil Pengkajian DRPs Pasien Berdasarkan Klasifikasi PCNE


Klasifikasi Kode
Primary Domain Proses Kajian DRPs Kesimpulan Hasil Kajian DRPs
PCNE V9.1
Obat yang diterima pasien sesuai dengan
Melakukan pemeriksaan obat-obat yang obat yang dituliskan pada DIMF pasien.
diberikan yang tertulis pada DIMF pasien dan - Berdasarkan hasil visite
P1 Efektivitas pengobatan melakukan komunikasi langsung dengan pasien Nyeri pada pasienbelum teratasi,
untuk melihat apakah outcome terapi telah disaranka tambah anti nyeri.
Masalah tercapai - Penggunaan Antibiotik tidak adekuat.

Melakukan pemeriksaan terhadap efek samping, Aman, dikarenakan tidak ditemukannya


P2 Keamanan pengobatan interaksi, dan kontraindikasi yang mungkin permasalahan terkait gejala yang
dialami oleh pasien merugikan
P3 Lainnya tidak ada Tidak ditemukan permasalahan
Penyebab Melakukan pemeriksaan atau pengkajian terapi
C1 Pemilihan obat obat pada KCO dan DIMF pasien apakah sesuai Tidak ditemukan masalah
dengan tatalaksana terapi untuk diagnosa pasien
Melakukan pemeriksaan apakah bentuk sediaan
C2 Bentuk sediaan yang diberikan pada pasien sesuai dengan kondisi Tidak ditemukan masalah
pasien dan tepat untuk mengatasi indikasi pasien
C3 Pemilihan dosis Melakukan pengkajian dosis yang diterima pasien dosis yang diterima pasien tidak sesuai
apakah sesuai dengan pemberian dosis yang indikasi
tertera pada literature untuk indikasi pasien. Disarankan untuk dosis penggunaan
terapi Lansoprazole tidak sesuai dosis untuk lansoprazole 30 mg/ 24 jam
penggunaan sebagai terapi stress ulcer (DIH, Barkun, The American Journale,
2012)
Penggunaan antibiotik 11 hari, dis
Melakukan pengkajian terhadap durasi
C4 Durasi pengobatan arankan uji kultur
pemberian terapi yang diterima pasien

Melakukan pengkajian penyiapan obat oleh


tenaga teknis kefarmasian di depo apakah sudah
C5 Penyiapan/Dispensing Tidak ditemukan masalah
sesuai dengan yang diresepkan atau dituliskan
oleh dokter pada DIMF
Melakukan pengkajian terhadap pemberian obat
Proses penggunaan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan lainnya,
C6 Tidak ditemukan masalah
obat dalam hal ini perawat, apakah obat sampai dan
diberikan kepada pasien
Melakukan pengkajian dan pengumpulan
informasi terkaitobat yang diterima pasien
C7 Terkait pasien Tida kditemukan masalah
apakah telah digunakan oleh pasien sesuai
dengan instruksi atau penggunaannya
Melakukan pengkajian tentang pengobatan pasien Pada tanggal 29 maret pasien dirujuk ke
Terkait pemindahan yang dipindah dari pelayanan kesehatan primer, bedah plastik , terkait panfacial fraktur
C8
pasien sekunder, atau tersier, atau peminddahan dalam (cedera pada tulang wajah )
suatu ruangan institusi perawatan
C9 Lainnya Tidak ada Tidak ditemukan masalah
Intervensi I0 Tidak ada intervensi Tidak ada intervensi Tidak ditemukan masalah
yang I1 Pada tahap penulis Melakukan informasi kepada penulis resep,
direncanaka resep intervensi ditujukan kepada penulis resep, dan
dilakukan diskusi terkait pengobatan pasien
dengan penulis resep
Melakukan konseling pada pasien dan/atau
I2 Pada tahap pasien keluarga pasien terkait obat yang digunakan
pasien
Mempertimbangkan penggantian obat, perubahan
n
I3 Pada tahap obat dosis, dan mengehentikan sementara atau
menghentikan penggunaan obat
Terkait dengan laporan efeksamping yang dialami
I4 Lainnya
pasien
Intervensi diterima dan dilaksanakan sepenuhnya
A1 Intervensiditerima
atau sebagian
Intervensi
Intervensitidakditerim Intervensi tidak diterima, tidak disetujui, dan alas
yang A2 A1
a an lainnya
diterima
Tidak ada informasi terkait dengan intervensi
A3 Lainnya
yang diterima
Status masalah tidak
O0 Status permasalahan tidak diketahui
diketahui
O1 Masalah diselesaikan Masalah sepenuhnya terselesaikan
Masalah diselesaikan
Status DRPs O2 Masalah hanya sebagian yang terselesaikan O2
sebagian
Masalah tidak diselesaikan, bias dikarenakan
Masalah tidak
O3 pasien dan/ atau penulis resep tidak kooperatif,
diselesaikan
atau intervensi yang diberikan tidak efektif

Tabel 3.3 Tabel Hasil Pengkajian Asuhan Kefarmasian Pemantauan Terapi Obat Pasien
Problem
Tanggal S,O Terapi A (DRPs) P (Rekomendasi)
Medik

Disarankan penambahan analgesik pada


Subjektif: pasien frakture
nyeri nyeri kepala, nyeri wajah, dan rahang Acetaminophen < 50 kg, 15 mg/kg tiap 6
Indikasi nyeri
belum Belum diterapi jam (i.v)
belum diterapi
teratasi Objektif: Acetaminophen > 50 kg, 1 gram tiap 6
24 – 26 Skala nyeri 4 jam (i.v)
Maret (Manajemen Nyeri, Santos, 2020)
2023
Subjektif:
Lemes dan pusing Lansoprazole penggunaan Terapi sebagai stress ulcer dengan dosis
dosis
30 mg / 8 jam Lansoprazole 30 mg/24 jam
tidak
Objektif: (I.V) sebagai stress ulcer, digunakan sebagai stress ulcers (DIH,
tepat
Lansoprazole 30 mg / 8 jam (I.V) dosis tidak tepat Barkun, The American Journale, 2012)

Subjektif: Ceftriaxone Penggunaan Disarankan untuk uji kultur, untuk


nyeri kepala, nyeri wajah, dan rahang. 2gr/24jam(IV) antibiotik tidak penggunaan antibiotik yang tepat.
Penggun
Objektif: ceftriaxone, adekuat
27 April aan
Pemeriksaan laboratorium tanggal 27
2023 Antibioti
maret 2023 masih menunjukkan nilai
k
leukosit diatas nilai normal (15,64)
DAFTAR PUSTAKA

Anderson S. Mc. Carty L., Cedera Susunan Saraf Pusat, Patofisiologi, Edisi IV.
Anugerah P. EGC, Jakarta, 1995, 1014- 1016

Departemen Kesehatan Republik Indonesia . 2011, Pedoman Umum Penggunaan


Antibiotik , Jakarta: Departemen Kesehatan Repbulik Indonesia

Drugs. 2023. https://drugs.com/ (Diakses pada 22 Maret 2023)

Medscape. 2023. https://madscape.com (Diakses pada tanggal 22 Maret 2023)

PCNE. 2020. Classification for Drug Related Problems V9.

Barkun, Tsaousi GG, Logan SW, Billota F. Post Craniotomy EDH: A systematic Review
of Recent Clinical Literature. 2020. (17) 7: 968-981.

Price D, Epidural Hematoma, www.emedicine.com

Paul, Juhls. The Brain and Spinal Cord. Essensial of Roentage Interpetation, Fourth
Edition, Harper and Row, Cambridge, 1981, 402- 404
KASUS III (TIGA)

Data Umum
Data Pasien : XB
Tanggal lahir : 6 0ktober 2009 (13 Tn)
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tinggi Badan : 146 cm
Berat Badan : 16 kg
Pekerjaan : Pelajar

Keluhan Pasien : Nyeri Kepala


Diagnosa Awal MRS : Cedera Kepala Sedang
Riwayat Penyakit :-
Riwayat penggunaan obat ;-
Riwayat Alergi obat :-

2. Lembar PTO

Nama: XB Ruang: Raudhah 2 (Anak) Alergi : -


JenisKelamin: laki-laki Tgl MRS: 7-4-2023 BB: 16 kg
Usia/Tgl Lahir: 6-10-2009 (13 th) Tgl MRR: 7-4-2023 TB: 146 cm
Pekerjaan: Pelajar Tgl KRS: - No. CM: 133-60-00

KELUHAN UTAMA (ALASAN MRS)


nyeri kepala, wajah dan rahang yang dirasakan ± 10 jam SMRS, pasien mengalami
kecelakaan lalu lintas saat mengendarai sepeda motor tanpa menggunakan helem.

DIAGNOSA AWAL MRS DIAGNOSA AKHIR (KRS)


Cedera Kepala Sedang (Oedema Cerebral) -
-

RIWAYAT PENYAKIT/TINDAKAN SEBELUM MRS

RIWAYAT PENGGUNAAN OBAT RIWAYAT KEPATUHAN TERAPI

- -
DIAGNOSA SELAMA DIRAWAT
TANGGAL
DIAGNOSA
7/4 8/4 9/4 10/4 11/4 12/4 13/4
cedera kepala sedang √ √ √ √ √ √ √

HASIL PEMERIKSAAN FISIK, TANDA, GEJALA, DAN KELUHAN


(diisi dengan TTV dan keluhan/tanda/gejala yang berhubungan dengan efektivitas
dan efek samping yang mungkin terjadi dari tiap obat)

TANGGAL
PARAMETER
7/4 8/4 9/4 10/4 11/4 12/4 13/4
TD NA NA NA NA NA NA NA
Nadi 92 92 88 92 92 88 92
RR 22 22 20 20 22 22 20
Suhu Tubuh 36,6 36,5 36,1 36,6 36,5 36,6 36,6
SPO2 98 97 97 96 97 96 98
GCS (derajat 13 15 15 15 15
kesadaran)
Skala Nyeri 3 3 2 2 2 2 1

HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM

tanggal
parameter nilai normal
7 APRIL 2023
hemoglobin 14,0 – 17,0 11,4
hematokrit 45 – 55 33
eritrosit 4,7 – 6,1 4,2
leukosit 4,5 – 10,5 19,45
neutrofil batang 2–6 0
neutrofil segmen 50 – 70 83
limfosit 20 – 40 11
pasien PT 11,50 – 15,50 15,90
GDS < 200 215
Kreatinin 0,67-1,17 0,60
klorida 98 – 106 108
HASIL PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK DAN MIKROBIOLOGI
-

TERAPI FARMAKOLOGI

TANGGAL
FREKUENSI, DOSIS,
NAMA OBAT 9/
RUTE 7/4 8/4 10/4 11/4 13/4
4
Antibiotik (D/E/P)
ceftriaxone 1 gr/12 jam (iv) √ √ √ √ √ √

Cairan infuse √ √ √ √ √ √
RL
Obat lain
Dexamethasone 5 mg / 8 jam (iv) √ √ √ √ √ √
Paracetamol 250 mg/8 jam (p.o) √ √ √ √ √ √
citicolin 250 mg/ 12 jam (iv) √ √ √ √ √ √

MONITORING TERAPI

TANGGAL
KONDISI KLINIK
7/4 8/4 9/4 10/4 11/4 12/4 13/4
nyeri kepal √ √ √ √ √ - -

pusing √ √ - - - - -

muntah dan mual √ - - - - √ √

nyeri kepala √ √
berkurang
3.Analisa Kasus

Cedera Kepala Sedang (Oedema Cerebri)


Jenis cedera kepala yang dapat menyebabkan kerusakan kepala dan jaringan
otak sangat bervariasidari tekanan yang paling ringan sampai kecelakaan lalu lintas.
Pada anak kurang dari 4 tahun cedera kepala sering disebabkan karena terjatuh dari
kursi, tangga, tempat tidur dll, sedangkan pada anak usia yang lebih besar,
disebabkan karena jatuh dari sepeda atau kecelakaan lalu lintas.

Patofisiologi
kulit kepala, rambut, tulang tengkorak dan tulang muka melindungi otak
dari cedera. Bila cedera dengan tekanan sedang dapat terjadi fraktur liniear, tetapi
bila dengan kekuatan yang besar dapat menyebabkan suatu fraktur depresi. Otak
dan tengkorak memberikan respon yang berbeda terhadap kekuatan akselerasi dan
deselerasi yang disebabkan oleh benturan atau pukulan. Pergerakan otak pada
permukaan tengkorak bagian dalam dapat menyebabkan terjadinya leserasi dan
konstusio pada otak, vena serebral yang berhubungan dengan sinus venosus dapat
robek sehingga sarah akan masuk ke ruang subdural.
Setelah cedera otak, cerebral blood flow dapat menurun oleh karena
vasospasme, sedangkan pada daerah yang lain dapat terjadi dilatasi arteriol akibat
hilangnya mekanisme pengaturan yang otomatis. Akibat daripada vasodilatasi
pembuluh darah disertai dengan edema cerebri dan adanya hematoma dapat
meningkatkan tekanan intrakranial (Russel & Patterdon, 1975).
Tabel 3.1 Pemantauan Terapi Obat
Nama Obat Dosis DosisdanRutePemberianbe Tepat Tepat Tepat Tepat Tepat Tepat
rdasarkanLiteratur Pasien Indikasi Obat dosis Rute Frekuensi
Ceftriaxone 1gr/24jam(IV) Digunakan sebagaia ntibakteri, √ √ √ √ √ √
maksimal 2 g/hari(RDH, 2018)
1 – 2 gram per hari secara i.v
dosis tunggal atau terbagi per 12
jam (Medscape)
Dexamethasone 5 mg/ 8 jam terapi Edema Cerebral √ √ √ √ √ √
(I.V) dosis: 4 mg/6 jam (Medscape)
Paracetamol 250 mg/ 8 jam 30 mg/24 jam √ √ √ - √ -
(p.o) digunakan sebagai stress ulcers
(DIH, Barkun, The American
Journale, 2012)
citicolin 250 mg/12 250 mg – 2000 mg per hari √ √ √ √ √ √
jam (I.V) (Drugs.com)

Tabel 3.2 Hasil Pengkajian DRPs Pasien Berdasarkan Klasifikasi PCNE


Klasifikasi Kode
Primary Domain Proses Kajian DRPs Kesimpulan Hasil Kajian DRPs
PCNE V9.1
Melakukan pemeriksaan obat-obat yang diberikan Obat yang diterima pasien sesuai dengan
yang tertulis pada DIMF pasien dan melakukan obat yang dituliskan pada DIMF pasien.
P1 Efektivitas pengobatan
komunikasi langsung dengan pasien untuk - Penggunaan Antibiotik tidak adekuat.
melihat apakah outcome terapi telah tercapai
Masalah
Melakukan pemeriksaan terhadap efek samping, Aman, dikarenakan tidak ditemukannya
P2 Keamanan pengobatan interaksi, dan kontraindikasi yang mungkin permasalahan terkait gejala yang
dialami oleh pasien merugikan
P3 Lainnya tidak ada Tidak ditemukan permasalahan
Penyebab Melakukan pemeriksaan atau pengkajian terapi
C1 Pemilihan obat obat pada KCO dan DIMF pasien apakah sesuai Tidak ditemukan masalah
dengan tatalaksana terapi untuk diagnosa pasien
Melakukan pemeriksaan apakah bentuk sediaan
C2 Bentuk sediaan yang diberikan pada pasien sesuai dengan kondisi Tidak ditemukan masalah
pasien dan tepat untuk mengatasi indikasi pasien
Melakukan pengkajian dosis yang diterima pasien
C3 Pemilihan dosis apakah sesuai dengan pemberian dosis yang Tidak ditemukan masalah
tertera pada literature untuk indikasi pasien.
Penggunaan antibiotik 6 hari, dis
arankan uji kultur
Melakukan pengkajian terhadap durasi
C4 Durasi pengobatan Hari ke 3 ASO 1 (Automatic stop order)
pemberian terapi yang diterima pasien
hari ke 5 ASO 2

C5 Penyiapan/Dispensing Melakukan pengkajian penyiapan obat oleh Tidak ditemukan masalah


tenaga teknis kefarmasian di depo apakah sudah
sesuai dengan yang diresepkan atau dituliskan
oleh dokter pada DIMF
Melakukan pengkajian terhadap pemberian obat
Proses penggunaan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan lainnya,
C6 Tidak ditemukan masalah
obat dalam hal ini perawat, apakah obat sampai dan
diberikan kepada pasien
Melakukan pengkajian dan pengumpulan
informasi terkaitobat yang diterima pasien
C7 Terkait pasien Tida kditemukan masalah
apakah telah digunakan oleh pasien sesuai
dengan instruksi atau penggunaannya
Melakukan pengkajian tentang pengobatan pasien
Terkait pemindahan yang dipindah dari pelayanan kesehatan primer,
C8 Tida kditemukan masalah
pasien sekunder, atau tersier, atau peminddahan dalam
suatu ruangan institusi perawatan
C9 Lainnya Tidak ada Tidak ditemukan masalah
Intervensi I0 Tidak ada intervensi Tidak ada intervensi Tidak ditemukan masalah
yang Melakukan informasi kepada penulis resep,
direncanaka Pada tahap penulis intervensi ditujukan kepada penulis resep, dan
I1
n resep dilakukan diskusi terkait pengobatan pasien
dengan penulis resep
Melakukan konseling pada pasien dan/atau
I2 Pada tahap pasien keluarga pasien terkait obat yang digunakan
pasien
I3 Pada tahap obat Mempertimbangkan penggantian obat, perubahan
dosis, dan mengehentikan sementara atau
menghentikan penggunaan obat
Terkait dengan laporan efeksamping yang dialami
I4 Lainnya
pasien
Intervensi diterima dan dilaksanakan sepenuhnya
A1 Intervensiditerima
atau sebagian
Intervensi
Intervensitidakditerim Intervensi tidak diterima, tidak disetujui, dan alas
yang A2 A1
a an lainnya
diterima
Tidak ada informasi terkait dengan intervensi
A3 Lainnya
yang diterima
Status masalah tidak
O0 Status permasalahan tidak diketahui
diketahui
O1 Masalah diselesaikan Masalah sepenuhnya terselesaikan
Masalah diselesaikan
Status DRPs O2 Masalah hanya sebagian yang terselesaikan O2
sebagian
Masalah tidak diselesaikan, bias dikarenakan
Masalah tidak
O3 pasien dan/ atau penulis resep tidak kooperatif,
diselesaikan
atau intervensi yang diberikan tidak efektif

Tabel 3.3 Tabel Hasil Pengkajian Asuhan Kefarmasian Pemantauan Terapi Obat Pasien
Problem
Tanggal S,O Terapi A (DRPs) P (Rekomendasi)
Medik

Subjektif: Disarankan untuk melakukan uji kultur


Pusing, lemes bakteri, agar penggunaan antibiotik lebih
Pengguna Ceftriaxone 1
Objektif: rasional,
an gram/24 jam tidak adekuat
11 April Pemeriksaan Laboratorium tanggal 7 ASO 1 (automatic stop order) hari ke 3
Antibiotik (i.v)
2023 april 2023 menunjukkan nilai leukosit ASO 2 hari ke 5
24,29
DAFTAR PUSTAKA

Anderson S. Mc. Carty L., Cedera Susunan Saraf Pusat, Patofisiologi, Edisi IV.
Anugerah P. EGC, Jakarta, 1995, 1014- 1016

Departemen Kesehatan Republik Indonesia . 2011, Pedoman Umum Penggunaan


Antibiotik , Jakarta: Departemen Kesehatan Repbulik Indonesia

Drugs. 2023. https://drugs.com/ (Diakses pada 22 Maret 2023)

Medscape. 2023. https://madscape.com (Diakses pada tanggal 22 Maret 2023)

PCNE. 2020. Classification for Drug Related Problems V9.

Russel H., Patterson JR. Injury of The Head and Spine in Cecil. Loebs Texbook of
Medicine. 13 ed. London: WB Saunders. 1979 879-885

Ward JD. Pediatrics Head Injury: Special Consideration in Becker DP of Head Injury.
London.
KASUS IV (EMPAT)

Data Umum
Data Pasien : XB
Tanggal lahir : 6 0ktober 2009 (13 Tn)
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tinggi Badan : 146 cm
Berat Badan : 16 kg
Pekerjaan : Pelajar

Keluhan Pasien : Nyeri Kepala


Diagnosa Awal MRS : Cedera Kepala Sedang
Riwayat Penyakit :-
Riwayat penggunaan obat ;-
Riwayat Alergi obat :-

2. Lembar PTO

Nama: XB Ruang: Raudhah 2 (Anak) Alergi : -


JenisKelamin: laki-laki Tgl MRS: 7-4-2023 BB: 16 kg
Usia/Tgl Lahir: 6-10-2009 (13 th) Tgl MRR: 7-4-2023 TB: 146 cm
Pekerjaan: Pelajar Tgl KRS: - No. CM: 133-60-00

KELUHAN UTAMA (ALASAN MRS)


nyeri kepala, wajah dan rahang yang dirasakan ± 10 jam SMRS, pasien mengalami
kecelakaan lalu lintas saat mengendarai sepeda motor tanpa menggunakan helem.

DIAGNOSA AWAL MRS DIAGNOSA AKHIR (KRS)


Cedera Kepala Sedang (Oedema Cerebral) -
-

RIWAYAT PENYAKIT/TINDAKAN SEBELUM MRS

RIWAYAT PENGGUNAAN OBAT RIWAYAT KEPATUHAN TERAPI

- -

Anda mungkin juga menyukai