Disusun oleh:
TEUKU EDI JUANDA
2208509010002
Disusun oleh:
TEUKU EDI JUANDA
2208509010002
DATA PASIEN
Nama : Pasien RS
Umur : 54 tahun
BB : 83,6 Kg
Diagnosa : -
RESEP
RESEP
Dokter: dr. Nia Banda Aceh,
30-05-2023
R/ Amlodipin tab 5 mg No X
S3dd tab 1
--------------------------
R/ Acetylsisten tab 200 mg No X
S2dd tab 1
--------------------------
R/ B1 tab No X
S2dd tab 1
--------------------------
R/ Na. diklofenat tab 50 mg No X
S2dd tab 1
---------------------------
R/ Simvastatin tab 10 mg No X
S2dd tab 1
---------------------------
Pro : Pasien RS
Umur : 54 tahun
Alamat : Sungai Liput
PEMBAHASAN
a. Penerimaan Resep
Resep diterima dari pasien oleh Apoteker atau Tenaga Teknik Kefarmasian
(TTK) di Ruang Farmasi setelah pasien memeriksakan diri ke dokter yang
bertugas di Ruang Poli Puskesmas.
b. Skrining Resep
Resep yang telah diterima dari pasien kemudian diperiksa
kelengkapannya. Aspek kelengkapan resep yang diperiksa antara lain
kelengkapan administrasif, kelengkapan farmasetik serta kelengkapan klinis
(Permenkes 73, 2016).
4 Cara pemberian
3) Aspek Klinis
NO. KRITERIA KETERANGAN
1 Ketepatan 1. Amlodipin 5 mg (3x1)
indikasi dan Amlodipin adalah obat untuk menurunkan tekanan darah pada penderita
dosis hipertensi. Dosis lazim yang digunakan 5-10 mg/hari, dosis maksimum adalah 10
mg/hari (DIH, 2009). Indikasi sudah tepat tapi dosis tidak tepat untuk pasien ini.
2. Acetylsistein 200 mg (2x1)
Acetylcysteine adalah obat yang digunakan untuk mengencerkan dahak pada
beberapa kondisi, seperti asma, emfisema, bronkitis, atau cystic fibrosis. Dosis yang
digunakan adalah 200 mg setiap 8-12 jam (MIMS). Indikasi dan dosis sudah tepat
untuk pasien ini.
3. Vitamin B1 50 mg (2x1)
Vitamin B1 atau tiamin adalah vitamin yang dapat membantu sel-sel tubuh
mengubah karbohidrat menjadi energi. Vitamin ini juga membantu menjaga fungsi
saraf agar tetap baik. Dosis lazim yang digunakan adalah 50-100 mg/hari (DIH,
2009). Indikasi dan dosis sudah tepat untuk pasien ini.
4. Natrium Diklofenak 50 mg (2x1)
Natrium diklofenak merupakan golongan analgetik NSAID. Dosis yang digunakan
adalah 150 mg/hari (DIH, 2009). Indikasi dan dosis sudah tepat untuk pasien ini.
5. Simvastatin 10 mg (2x1)
Simvastatin adalah obat untuk menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan
trigliserida serta meningkatkan jumlah kolesterol baik (HDL) dalam darah. Dosis
maksimum yang digunakan adalah 80 mg/hari (DIH, 2009). Indikasi dan dosis
sudah tepat untuk pasien ini.
2 Kontraindikasi 1. Amlodipin: hipersensititas terhadap amlodipin atau komponen dalam formulasi
(DIH, 2009)
2. Acetylsistein: hipersensitivitas terhadap obat ini atau komponen yang terdapat
dalam formulasi (DIH, 2009)
3. Vitamin B1: hipersensitivitas terhadap vitamin B1 atau komponen lainnya yang
terdapat dalam formulasi (DIH, 2009)
4. Natrium diklofenak: hipersensitivitas terhadap diklofenak, aspirin, NSAID lainnya,
atau komponen formulasi apa pun; nyeri perioperatif dalam pengaturan operasi
cangkok bypass arteri koroner (CABG) (DIH, 2009).
5. Simvastatin: hipersensitivitas terhadap simvastatin dan komponen yang terdapat
didalam formulasi, penyakit hati aktif, menyusui, hamil (DIH, 2009).
3 Duplikasi/Polifar -
masi
Rekomendasi:
-Pemantauan nyeri otot pasien
-Pemantauan tekanan darah pasien
5 Efek 1. Amlodipin: edema perifer, palpitasi, sakit kepala, pusing, ruam (DIH, 2009)
Samping/alergi 2. Acetylsistein: mual, muntah,demam, ruam kulit, sakit maag (DIH, 2009)
3. Vitamin B1: mual, kelemahan, kegelisahan (DIH, 2009)
4. Natrium diklofenak: edema, pusing, sakit kepala, diare, dispepsia (DIH, 2009)
5. Simvastatin: konstipasi, dyspepsia, sakit kepala, pusing (DIH, 2009)
6 Aturan, cara dan 1. Amlodipin: diminum setiap 8 jam sekali setelah makan (tidak tepat)
lama 2. Acetylsistein: diminum setiap 12 jam sekali
penggunaan 3. Vitamin B1: diminum setiap 12 jam sekali
obat 4. Natrium diklofenak: diminum setiap 12 jam sekali
Simvastatin: diminum setiap 12 jam sekali.
4. Penyerahan
Penyerahan obat adalah salah satu kegiatan menyerahkan obat kepada
pasien secara langsung oleh apoteker. Sebelum obat tersebut diserahkan, apoteker
terlebih dahulu memberikan informasi obat mencakup nama obat, dosis, cara pakai
obat, indikasi, kontra indikasi, efek samping, cara penyimpanan obat, stabilitas dan
interaksi yang diserahkan kepada pasien dan meminta nomor kontak pasien. Jika
diperlukan pasien dapat diberi konseling obat di ruang konseling (Kemenkes, 2019).
Aberg, J.A., Lacy, C., Amstrong, L., Goldman, M. and Lance, L.L., 2009,
Drug Information Handbook 17th Edition, American
Pharmacist Association
Https:www.drugs.com
Https://www.medscape.com
Murti, Andayani, dkk. 2020. Drug Related Problems. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press