1. Poligon
Definisi 24:
Poligon adalah gabungan himpunan titik-titik {P 1, P2, …, Pn-1, Pn} dengan himpunan ruas garis
{ P1 P 2 , P2 P 3, …, Pn−1 P n, Pn P1} sehingga jika setiap dua ruas garis tersebut
berpotongan, titik potongnya adalah salah satu anggota himpunan titik dan bukan titik yang
lain.
C
A B
A B P Q
D C R S
Jika ABCD PRSQ (dibaca bangun ABCD berkawan dengan PRSQ) maka titik-titik
sudut A P, B R, C S dan D Q.
Selanjutnya untuk ruas garis: AB↔ PR, BC ↔ RS , CD ↔ SQ, dan DA ↔QP
dan sudut A P, C S, Q D dan B R.
Dengan atau tanpa gambar poligon yang dimaksud, tetapi jika perkawanan dua poligon
diketahui, maka tetap dapat ditentukan perkawanan antara titik-titik sudut, ruas garis (atau
sisi-sisinya) dan sudut-sudutnya, seperti contoh berikut ini:
Diketahui perkawanan dua segitiga: ABC PQR maka dapat ditentukan
perkawanan antara titik-titik sudutnya; A P, B Q, dan C R, perkawanan
antara sisi-sisinya; AB↔ PQ, BC ↔QR , danCA ↔ RP , serta perkawanan
antar sudut-sudutnya; A P, B Q, C R.
Berikut adalah definisi tentang perkawanan antara sudut-sudut pada poligon dan sis-sisi
pada poligon.
Definisi 25A:
Sudut yang berkawan dari perkawanan dua poligon adalah dua sudut yang titik sudutnya
adalah pasangan titik yang berkawan dalam perkawanan antara titik-titik sudut dari dua
poligon.
Definisi 25B:
Sisi yang berkawan dari perkawanan dua poligon adalah dua sisi yang titik-titik ujungnya
adalah pasangan titik yang berkawan dalam perkawanan antara titik-titik sudut dari dua
poligon.
Definisi 27:
Sebuah segitiga adalah poligon yang memiliki tiga sisi.
B C P
Jika AB ≅ PT , A ≅ P, dan AC ≅ PS , maka ABC ≅ PTS
Postulat 13: [postulat DSD]
Jika pada dua segitiga terdapat perkawanan antara titik sudutnya, sebuah sisi dan dua sudut
pada sisi tersebut pada segitiga pertama kongruen dengan sebuah sisi dan dua sudut yang
berkawan pada segitiga kedua, maka dua segitiga tersebut kongruen.
Jika A ≅ P, AC ≅ PS dan C ≅ S, maka ABC ≅ PTS
Contoh:
K U
L V
o o
M W
Diketahui : LM ≅ VW dan KM ≅ UW
Buktikan : KLM UVW
Karena harus membuktikan KLM UVW, maka dilakukan analisis sebagai berikut:
Analisis : KLM UVW dapat terjadi hanya jika memenuhi postulat SDS atau DSD
Sintesis : Karena yang diketahui hanya LM ≅ VW dan KM ≅ UW maka
Analisis : KLM UVW terjadi hanya jika memenuhi postulat SDS dan sudut yang
harus kongruen adalah M W
Contoh:
1. Buktikan: ∆ABD ∆ACD
A
= =
B ||| ||| C
D
Analisis : ∆ABD ∆ACD dapat terjadi hanya jika memenuhi postulat SDS atau DSD
Sintesis : Karena yang diketahui hanya BD ≅ CD dan AB ≅ AC maka
Analisis : ∆ABD ∆ACD terjadi hanya jika memenuhi postulat SDS dan sudut yang
harus kongruen adalah B C
o o
B // // E
C D
Analisis : ABC AED dapat terjadi hanya jika memenuhi postulat SDS atau DSD
Sintesis : Karena yang diketahui hanya CB ≅ DE dan ACB ADE, maka
Contoh:
A
1.
Kognisi Analisis:
1) ABM DCM hanya jika memenuhi postulat SDS atau DSD
2) ABM DCM ada, karena 1 2, diketahui
3) BM ≅ CM ada, karena M titik tengah BC , diketahui
4) Dengan AMB bertolak belakang DMC, maka dapat digunakan postulat DSD
Bukti:
Pernyataan Alasan
1. 1 2 1. Diketahui
2. EBM dan FCM adalah 2. Diketahui
sudut lurus
3. 1 bersuplemen ABM 3. Lawan Definisi
2 bersuplemen DCM Dua sudut saling bersuplemen adalah dua
sudut yang jumlah ukurannya adalah ukuran
sudut lurus.
4. ABM DCM 4. Dalil
Jika dua sudut bersuplemen dengan dua sudut
yang kongruen, maka dua sudut tersebut
kongruen.
5. Diketahui
5. M titik tengah BC
6. Definisi
6. BM ≅ CM Titik tengah ruas garis adalah titik yang
memisahkan ruas garis menjadi dua ruas garis
yang kongruen.
7. Lawan Definisi
7. AMB bertolak belakang
Sudut bertolak belakang adalah sudut yang
dengan DMC dibentuk oleh dua pasang sinar yang
berlawanan.
8. Dalil
8. AMB DMC Jika dua sudut adalah sudut bertolak belakang,
maka dua sudut tersebut kongruen.
9. Postulat DSD
9. ABM DCM
Terbukti!
2.
A
Diketahui: 1 2
3 4
⃗
AC bisektor BAD
1 2
B D AB ≅ AD
3 4 Buktikan: ABC ADC
Kognisi Analisis:
1) ABC ADC hanya jika memenuhi postulat SDS atau DSD
2) ABC ADC ada, karena 1 2 dan 3 4, diketahui
3) BAC DAC ada, karena ⃗
AC bisektor BAD, diketahui
4) Dengan ada AB ≅ AD , maka dapat digunakan postulat DSD
Bukti:
Pernyataan Alasan
1. 1 2 1. Diketahui
3 4
2. ABC ADC 2. Postulat
Postulat penjumlahan untuk sudut
⃗ 3. Diketahui
3. AC bisektor BAD
4. Definisi
4. BAC DAC
Bisektor sudut adalah sinar yang titik
pangkalnya adalah titik sudut tersebut dan
dengan sisi-sisi sudut tersebut membentuk
dua sudut yang kongruen.
5. Diketahui
5. AB ≅ AD
6. Postulat DSD
6. ABC ADC
Terbukti!
Contoh-contoh soal berikut ini adalah soal yang selalu melalui pembuktian segitiga
kongruen menggunakan Postulat SDS atau Postulat DSD untuk mendapatkan kesimpulan
akhir.
Contoh:
1.
A F Diketahui:: 1 ≅ 2
3 ≅ 4
1 3 4 2 BD ≅ EC
P Q
B C D E
Kognisi Analisis:
1) AC ≅ FD hanya jika ABC FED
2) ABC FED hanya jika memenuhi postulat DSD atau SDS
3) ABC FED ada, karena 1 ≅ 2, diketahui
4) BC ≅ ED ada, karena BD ≅ EC , diketahui
5) Dengan ada 3 ≅ 4, maka dapat digunakan postulat DSD
Bukti:
Pernyataan Alasan
1. 1 ≅ 2 1. Diketahui
2. PBC dan QED adalah 2. Diketahui
sudut lurus
3. 1 bersuplemen ABC 3. Lawan Ddefinisi
2 bersuplemen FED Dua sudut yang saling bersuplemen adalah
dua sudut yang jumlah ukurannya adalah
ukuran sudut lurus.
4. Dalil
4. ABC FED
Jika dua sudut bersuplemen dengan dua sudut
yang kongruen, maka dua sudut tersebut
kongruen.
5. Diketahi
5. BD ≅ EC 6. Postulat sifat refleksi untuk ruas garis
6. CD ≅ DC 7. Postulat pengurangan untuk ruas garis
7. BC ≅ ED 8. Diketahui
9. Postulat DSD
8. 3 ≅ 4 10. Definisi poligon yang kongruean
9. ABC ≅ FED
10. AC ≅ FD
Terbukti!
2.
A
Diketahui: DB ≅ BF
D E EC ≅ CF
F titik tengah BC
∠ B ≅∠C
B C Buktikan: DF ≅ EF
F
Kognisi Analisis:
1) DF ≅ EF hanya jika ΔDBF ≅ ΔECF
2) ΔDBF ≅ ΔECF hanya jika memenuhi postulat DSD atau SDS
3) BF ≅ CF ada, karena F titik tengah BC , diketahui
4) DB ≅ EC ada, karena DB ≅ BF dan EC ≅ CF , diketahui
5) Dengan ada ∠ B ≅ ∠ C , maka dapat digunakan postulat SDS
Bukti:
Pernyataan Alasan
1. F titik tengah BC 1. Dikatahui
2. Definisi
2. BF ≅ CF Titik tengah ruas garis adalah titik yang
memisahkan ruas garis menjadi dua ruas
garis yang kongruen.
3. Diketahui
3. DB ≅ BF dan EC ≅ CF 4. Dalil
Jika dua ruas garis kongruen dengan dua
4. DB ≅ EC ruas garis yang kongruen, maka dua ruas
garis tersebut kongruen.
5. Diketahui
6. Postulat SDS
5. ∠ B ≅∠C 7. Definisi poligon yang kongruen
6. ΔDBF ≅ ΔECF
7. DF ≅ EF
Terbukti!
3. A D Diketahui: ´
AB⊥ ´ dan AD
BC ´
´ ´
DC ⊥ BC dan AD ´
E titik tengah B C
B C DEB AEC
E
Buktikan: EAD EDA
Kognisi analisis :
1) EAD EDA hanya jika BAD CDA dan BAE CDE
2) BAE CDE hanya jika ABE DCE
3) ABE DCE hanya jika memenuhi postulat SDS atau DSD
´
4) B C dan BAD CDA ada, karena AB⊥ BC´ dan AD´ dan DC
´ ⊥ BC
´
dan ´ , diketahui
AD
5) B E ≅ CE ada, kaena E titik tengah B C, diketahui
6) AEB DEC ada, karena DEB AEC, maka dapat digunakan postulat DSD
Bukti:
Pernyataan Alasan
1. ´
AB⊥ BC´ dan AD
´ 1. Diketahui
´ ´
DC ⊥ BC dan ´
AD 2. Definisi
2. B dan C siku-siku
Pernyataan Alasan
BAD & CDA siku-siku Dua garis yang saling tegak lurus adalah dua
garis yang berpotongan dan membentuk
sudut siku-siku.
3. B C 3. Dalil
BAD CDA Jika dua sudut adalah sudut siku-siku, maka
dua sudut tersebut kongruen.
4. E titik tengah B C 4. Diketahui
5. B E ≅ CE 5. Definisi
Titik tengah ruas garis adalah titik yang
memisahkan ruas garis menjadi dua ruas
garis yang kongruen.
6. DEB AEC 6. Diketahui
7. DEA AED 7. Postulat sifat refleksi untuk sudut
8. AEB DEC 8. Postulat pengurangan untuk sudut
9. ABE DCE 9. Postulat DSD
10. BAE CDE 10. Definisi poligon yang kongruen
11. Postulat pengurangan untuk sudut
11. EAD EDA
Terbukti!
3. Segitiga yang Saling Tumpangtindih
Soal-soal dengan segitiga yang saling tumpangtindih memiliki tingkat kesulitan yang lebih
tinggi dibanding dengan soal-soal sebelumnya. Ketelitian dan kejelian melihat bangun-
bangun bidang yang overlapping dituntut untuk dikuasai agar dapat menyelesaikan soal
yang dimaksud.
5
Contoh:
1. 4
A D
5 6 Diketahui: 3 4
1 2
2
Buktikan: 5 6
1 3 4
E B C F 6
Kognisi Analisis:
3
1) 5 ≅ 6 hanya jika ABC ≅ DCB
2) ABC ≅ DCB hanya jika memenuhi postulat SDS atau DSD
3) ABC ≅ DCB ada, karena 1 ≅ 2, diketahui
4) Dengan ada 3 ≅ 4 dan B C ≅ C B, maka dapat digunakan postulat DSD
Bukti:
Pernyataan Alasan
1. 1 2 1. Diketahui
2. ∠EBC dan ∠FCB sudut 2. Diketahui
lurus
3. 1 bersuplemen ABC 3. Lawan Definisi
2 bersuplemen DCB Dua sudut yang saling bersuplemen adalah
dua sudut yang jumlah ukurannya adalah
ukuran sudut lurus.
4. ABC DCB 4. Dalil
Jika dua sudut bersuplemen dengan dua sudut
yang kongruen, maka dua sudut tersebut
kongruen.
5. B C ≅ C B 5. Postulat sifat refleksi untuk ruas garis
6. Diketahui
6. 3 4
7. Postulat DSD
7. ABC DCB
8. Definisi poligon yang kongruen
8. 5 6
Terbukti!
2. A
2 Diketahui:
E
1 AC ≅ AE
B C AB ≅ AD
D
Kognisi Analisis:
1) B C ≅ DE hanya jika ABC ≅ ADE
2) ABC ≅ ADE hanya jika memenuhi postulat SDS atau DSD
3) BAC ≅ DAE ada, karena 1 ≅ 2, diketahui
4) Dengan ada AC ≅ AE dan AB ≅ AD , maka dapat digunakan postulat SDS
Bukti:
Pernyataan Alasan
1. 1 ≅ 2 1. Diketahui
2. Postulat sifat refleksi untuk sudut
2. DAC ≅ DAC
3. Postulat penjumlahan untuk sudut
3. BAC ≅ DAE 4. Diketahui
4. AC ≅ AE
AB ≅ AD 5. Postulat SDS
6. Definisi poligon yang kongruen
5. ABC ≅ ADE
6. B C ≅ DE
Terbukti!
LATIHAN
1.
A 0 E
— Buktikan: ∆CDB ∆AEB
B
—
0
D C
2.
A
x
=
D B
=
x
C
Buktikan: ΔADB ΔCDB
3.
A D
Diketahui : AB ≅ DC
BE ≅ CF
B C
Buktikan: Δ ABF Δ DCE
B C
E F
4.
A
Diketahui: BE ≅ BC
2
E ´
AB⊥ ´
CD
1 2
1 Buktikan: Δ ABC Δ DBE
D B C
A
5.
B C
F
6.
A D
Dikatahui: 1 2
´ ⊥ AB
BC ´
´ ´
BC ⊥ CD
1 2
B C
Buktikan: DB ≅ AC
7.
A
F E
Diketahui: FD ≅ EC
EC´ ⊥ CD ´
´ ⊥ CD
FD ´
´
AB⊥ CD ´
B titik tengah CD
Buktikan: ´ bisektor EBF
BA