Anda di halaman 1dari 12

BAB III

MENALAR DEDUKTIF

Capaian Pembelajaran:
Mahasiswa dapat memiliki kemampuan menalar deduktif.

A. Menalar Deduktif

Bernalar adalah kegiatan berpikir untuk menarik sebuah kesimpulan, sedangkan


Deduktif artinya penjabaran tentang suatu hal yang besifat umum kemudian menjadi hal-
hal khusus. Menalar deduktif adalah berpikir secara teratur dengan menggunakan
pengertian pangkal, definisi, postulat, atau dalil sebagai alasan dari penarikan kesimpulan
untuk mendapatkan kebenaran yang konsisten.
Definisi merupakan salah satu yang dapat dijadikan alasan dari sebuah penarikan
kesimpulan, selain postulat dan dalil. Akan tetapi khusus pada definisi terdapat dua cara
dalam penggunaannya sebagai alasan dari suatu pernyataan yaitu sebagai definisi atau
lawan definisi.
Berikut adalah contoh penggunaan definisi berdasarkan letak pernyataan yang
diketahui, apakah sebelum atau sesudah kata “adalah” dari sebuah definisi:

1. Jika diketahui “sebelum kata adalah” maka akan didapat kesimpulan “sesudah kata
adalah” sehingga alasan “DEFINISI”
Dimisalkan soal dengan diketahui dan disimpulkan seperti di bawah ini, maka
dengan adanya definisi Titik Tengah Ruas Garis (definisi 5) dapat ditentukan bahwa
yang diketahui terletak sebelum kata adalah dalam definisi, untuk itu alasan yang
digunakan adalah Definisi Titik Tengah Ruas Garis.

Diketahui : P titik tengah AB


Kesimpulan : AP=PB
Alasan : Definisi: Titik tengah ruas garis adalah titik yang memisahkan
ruas garis menjadi dua ruas garis yang sama ukurannya.

2. Jika diketahui “sesudah kata adalah” maka akan didapat kesimpulan “sebelum kata
adalah” sehingga alasan “LAWAN DEFINISI”.
Dimisalkan soal dengan diketahui dan disimpulkan seperti di bawah ini, maka
dengan adanya definisi Titik Tengah Ruas Garis (definisi 5) dapat ditentukan bahwa
yang diketahui terletak sesudah kata adalah dalam definisi, untuk itu alasan yang
digunakan adalah Lawan Definisi Titik Tengah Ruas Garis.

Diketahui : AP=PB
Kesimpulan : P titik tengah AB
Alasan : Lawan Definisi Titik tengah ruas garis adalah titik yang
memisahkan ruas garis menjadi dua ruas garis yang sama
ukurannya.
Contoh :
1. D adalah titik tengah AC
A

B C
Dengan diketahui D adalah titik tengah dari AC pada gambar di atas, maka dapat
diambil kesimpulan bahwa AD=DC .

Atau dengan format penulisan seperti berikut:


Diketahui : D adalah titik tengah AC

Kesimpulan : AD=DC
Alasan : DEFINISI
Titik tengah ruas garis adalah titik yang memisahkan ruas garis
menjadi dua ruas garis yang sama ukurannya.

2. D adalah titik tengah BD


A D

B C
Dengan diketahui E adalah titik tengah dari BD pada gambar di atas, maka dapat
diambil kesimpulan bahwa BE=DE .
Atau dengan format penulisan seperti berikut:
Diketahui : E adalah titik tengah BD

Kesimpulan : BE=DE
Alasan : DEFINISI
Titik tengah ruas garis adalah titik yang memisahkan ruas garis
menjadi dua ruas garis yang sama ukurannya.

3. ´ adalah bisektor A B dan AC


DE
B

A
C E
Soal nomor 3 ini dapat dikembangkan menjadi soal dengan banyak kesimpulan
dan alasan yang bersesuaian. Pertama, soal di atas akan dijawab dengan format
seperti yang sudah ditampilkan di nomor sebelumnya.
a. Diketahui ´ adalah bisektor dari
: DE BA
Kesimpulan : AD=DB
Alasan : DEFINISI
Bisektor ruas garis adalah garis yang memisahkan ruas
garis menjadi dua ruas garis yang sama ukurannya.

Selanjutnya adalah apa yang telah disimpulkan sebelumnya dapat menjadi yang
diketahui untuk bagian berikutnya.

b. Diketahui : AD=DB
Kesimpulan : D titik tengah AB
Alasan : LAWAN DEFINISI
Titik tengah ruas garis adalah titik yang memisahkan ruas
garis menjadi dua ruas garis yang sama ukurannya.

Hal yang sama dapat dilakukan untuk ´


DE adalah bisektor AC dengan hasil
terakhir dapat disimpulkan bahwa E titik tengah AC . Untuk selanjutnya format
penulisan soal dan pembahasan menggunakan
(1) Diketahui,
(2) Kesimpulan dan
(3) Alasan.
seperti contoh pada soal nomor 4 berikut ini:

4. AB dan CD bisektor sesamanya


A D

C B

Soal di atas dapat diartikan dalam dua kemungkinan: ´


AB bisektor CD atau
´ bisektor AB
CD
a. Diketahui : ´ adalah bisektor CD
AB
Kesimpulan : CO=DO
Alasan : DEFINISI
Bisektor ruas garis adalah garis yang memisahkan ruas
garis menjadi dua ruas garis yang sama ukurannya.
b. Diketahui : CO=DO
Kesimpulan : O titik tengah CD
Alasan : LAWAN DEFINISI
Titik tengah ruas garis adalah titik yang memisahkan
ruas garis menjadi dua ruas garis yang sama ukurannya.

B. Definisi Sudut

1. Jenis-jenis Sudut

Definisi 7:
Sudut lancip adalah sudut dengan ukuran lebih dari 0 dan kurang dari 90.

Definisi 8:
Sudut siku-siku adalah sudut dengan ukuran 90.

Definisi 9:
Sudut tumpul adalah sudut dengan ukuran lebih dari 90 dan kurang dari 180.

Definisi 10:
Sudut lurus adalah sudut dengan ukuran 180.

Catatan: Karena sisi sebuah sudut lurus adalah sebuah garis, maka sebuah garis dapat
dinyatakan sebagai sudut lurus.

2. Sudut-sudut Berkomplemen dan Sudut-sudut Bersuplemen

Definisi 11:
Dua sudut berkomplemen adalah dua sudut yang jumlah ukurannya 90.
A C
P
m ∠ ABC = 55 dan m ∠ PQR = 35

R ∠ ABC berkomplemen dengan ∠ PQR


B Q

Definisi 12:
Dua sudut bersuplemen adalah dua sudut yang jumlah ukurannya 180.

K A

M L B C

m ∠ KLM = 145 dan m ∠ ABC = 35


∠ KLM bersuplemen dengan ∠ ABC

Definisi 11A:
Dua sudut berkomplemen adalah dua sudut yang jumlah ukurannya adalah ukuran sudut
siku-siku.
A D ∠ ABC sudut siku-siku
m ∠ ABC = 90

C m∠ ABD + m ∠ DBC = 90
B

∠ ABD dan ∠ DBC saling berkomplemen

Definisi 12A:
Dua sudut bersuplemen adalah dua sudut yang jumlah ukurannya adalah ukuran sudut
lurus.
S

P R
Q

∠ PQR sudut lurus dan m ∠ PQR = 180


m ∠ PQS + m ∠ SQR = 180
∠ PQS dan ∠ SQR saling besuplemen

3. Dua Garis yang Saling Tegak Lurus

Definisi 13:
Dua garis yang saling tegak lurus adalah dua garis yang berpotongan dan membentuk sudut
siku-siku.
A

´ ⊥ CD
AB ´

C D
P APC, APD, BPC dan BPD adalah sudut siku-siku

4. Bisektor Sudut

Definisi 14:
Bisektor sudut adalah sinar yang titik pangkalnya adalah titik sudut tersebut dan dengan
sisi-sisi sudut tersebut membentuk dua sudut yang sama ukurannya.
A

m∠ ABD = m ∠ DBC
D

BD bisektor ∠ ABC
B C
Contoh:

1. Kesimpulan apa saja yang dapat diberikan beserta alasannya dalam menyelesaikan soal
berikut dan perhatikan pula urutannya, dimana Kesimpulan bagian I dapat dijadikan
yang Diketahui pada bagian II, dan Kesimpulan bagian II dapat dijadikan yang
Diketahui pada bagian III dan seterusnya.

a. Diketahui : ´ ⊥ BC
AB ´ pada gambar berikut ini
A

D
70

B C

Kesimpulan : ∠ ABC siku-siku


Alasan : DEFINISI
Dua garis yang saling tegak lurus adalah dua garis yang
berpotongan dan membentuk sudut siku-siku.

b. Diketahui : ∠ ABC siku-siku


Kesimpulan : m ∠ ABC = 90
Alasan : DEFINISI
Sudut siku-siku adalah sudut yang ukurannya 90.

c. Diketahui : m∠ ABC = 90
Kesimpulan : ∠ ABDdan ∠ DBC berkomplemen
Alasan : LAWAN DEFINISI
Dua sudut yang saling berkomplemen adalah dua sudut yang
jumlah ukurannya 90

Atau kesimpulan lain yang mungkin:

d. Diketahui : m∠ ABD = 70
Kesimpulan : ∠ ABDadalah sudut lancip
Alasan : LAWAN DEFINISI
Sudut lancip adalah sudut yang ukurannya lebih dari 0 dan kurang
dari 90.
2. Diketahui : ´
ŔS ⊥ RW
R

Kesimpulan
S T : ∠ SRW siku-siku W
Alasan : DEFINISI
Dua garis yang saling tegak lurus adalah dua garis yang
berpotongan dan membentuk sudut siku-siku.

Selanjutnya Kesimpulan I dijadikan Diketahui II:

Diketahui : SRW siku-siku


Kesimpulan : SRT dan WRT saling berkomplemen
Alasan : LAWAN DEFINISI
Dua sudut yang saling berkomplemen adalah dua sudut yang
jumlah ukurannya adalah jumlah ukuran sudut siku-siku.

3. Diketahui : ŔS bisektor tegak lurus CD


R
A B

C S D
Soal seperti ini mempunyai dua arti yaitu:
(1) ŔS ⊥ CD ´ dan
(2) ŔS bisektor CD ,
untuk itu dalam soal ini ada lebih dari satu kesimpulan yang dapat dinyatakan
dengan alasan masing-masing yang sesuai, seperti yang dijabarkan berikut ini:
a. Diketahui ´
: ŔS ⊥ CD
Kesimpulan : ∠ RSC dan ∠ RSD siku-siku
Alasan : DEFINISI
Dua garis yang saling tegak lurus adalah dua garis yang
berpotongan dan membentuk sudut siku-siku.

b. Diketahui : ∠ RSC dan ∠ RSD siku-siku


Kesimpulan : ∠ ASC dan ∠
ASR berkomplemen
∠ BSDdan ∠ BSRberkomplemen
Alasan : LAWAN DEFINISI
Dua sudut yang saling berkomplemen adalah dua sudut
yang jumlah ukurannya adalah jumlah ukuran sudut
siku-siku.

c. Diketahui : ∠ ASC dan ∠ ASR berkomplemen


∠ BSD dan ∠ BSR berkomplemen
Kesimpulan : m∠ ASC + m∠ ASR = 90
m∠ BSD+ m∠ BSR= 90
Alasan : DEFINISI
Dua sudut yang saling berkomplemen adalah dua sudut
yang jumlah ukurannya 90.

d. Diketahui : ŔS bisektor CD

Kesimpulan : CS=DS
Alasan : DEFINISI
Bisektor ruas garis adalah garis yang memisahkan ruas
garis menjadi ruas garis yang sama ukurannya.

e. Diketahui : CS=DS
Kesimpulan : S titik tengah CD
Alasan : LAWAN DEFINISI
Titik tengah ruas garis adalah titik yang memisahkan
ruas garis menjadi dua ruas garis yang sama ukurannya.

4. Diketahui : ∠ ABC adalah sudut lurus



BD bisektor ∠ EBC
m∠ ABE = 150
B
A C

a. Diketahui : ∠ ABC adalah sudut lurus


Kesimpulan : m∠ ABC = 180
Alasan : DEFINISI
Sudut lurus adalah sudut yang ukurannya 180.

b. Diketahui : ∠ ABC adalah sudut lurus


Kesimpulan : ∠ ABE dan ∠ EBC bersuplemen
Alasan : LAWAN DEFINISI
Dua sudut bersuplemen adalah dua sudut yang jumlah
ukurannya adalah ukuran sudut lurus.

c. Diketahui : ∠ ABE dan ∠ EBC bersuplemen


Kesimpulan : m∠ ABE + m∠ EBC = 180
Alasan : DEFINISI
Dua sudut bersuplemen adalah dua sudut yang jumlah
ukurannya 180.

d. Diketahui :⃗
BD bisektor ∠ EBC
Kesimpulan : m∠CBD = m∠ EBD
Alasan : DEFINISI
Bisektor sudut adalah sinar yang titik pangkalnya adalah
titik sudut tersebut dan dengan sisi-sisi sudut tersebut
membentuk dua sudut yang sama ukurannya.

e. Diketahui : m∠ ABE = 150


Kesimpulan : ∠ ABE adalah sudut tumpul
Alasan : LAWAN DEFINISI
Sudut tumpul adalah sudut yang ukurannya lebih dari 90
dan kurang dari 180.

5. Ruas Garis dan Sudut yang Kongruen


X Y
Definisi 15:
Ruas garis yang kongruen adalah ruas garis yang sama ukurannya.

A B

C D

AB ≅ CD → AB=CD
Definisi 16:
Sudut yang kongruen adalah sudut yang sama ukurannya.

∠ X ≅ ∠ Y → m∠ X =m∠ Y
Definisi 5A:
Titik tengah ruas garis adalah titik yang memisahkan ruas garis menjadi ruas garis yang
kongruen.
Definisi 6A:
Bisektor ruas garis adalah garis yang memisahkan ruas garis menjadi dua ruas garis yang
kongruen.

Definisi 14A:
Bisektor sudut adalah sinar yang titik pangkalnya adalah titik sudut tersebut dan dengan
sisi-sisi sudut tersebut membentuk dua sudut yang kongruen.

Contoh:

1. Buatlah kesimpulan yang mungkin dari yang diketahui berikut ini:


´
DB bisektor EG
D G C

F
a. Diketahui : ´ bisektor EG
DB
A E: GF ≅BEF
Kesimpulan
Alasan : DEFINISI
Bisektor ruas garis adalah garis yang memisahkan ruas
garis menjadi dua ruas garis yang kongruen.

b. Diketahui : GF ≅ EF
Kesimpulan : F titik tengah EG
Alasan : LAWAN DEFINISI
Titik tengah ruas garis adalah titik yang memisahkan
ruas garis menjadi dua ruas garis yang kongruen.

2. Buatlah kesimpulan yang mungkin dari yang diketahui berikut ini:


m∠ CAB = 55 dan m∠ CBA = 35
∠ ACD ≅ ∠ BCD
A

C B

a. Diketahui : m∠CAB = 55 dan m∠ CBA = 35


Kesimpulan : ∠CAB dan ∠ CBA saling berkomplemen
Alasan : LAWAN DEFINISI
Dua sudut yang saling berkomplemen adalah dua sudut
yang jumlah ukurannya 90.

b. Diketahui : ∠ ACD ≅ ∠ BCD


Kesimpulan : ⃗
CD bisektor ∠ ACB
Alasan : LAWAN DEFINISI
Bisektor sudut adalah sinar yang titik pangkalnya adalah
titik sudut tersebut dan dengan sisi-sisi sudut tersebut
membentuk dua sudut yang kongruen.

c. Diketahui : ∠ ACD ≅ ∠ BCD


Kesimpulan : m∠ ACD = m∠ BCD
Alasan : DEFINISI
Sudut yang kongruen adalah sudut yang sama ukurannya.

LATIHAN

Buatlah kesimpulan yang mungkin dari yang diketahui berikut ini:

1.
E F
Diketahui: AB ≅ BC ≅ CD
G

D C B A

2. A D Diketahui: ∠1≅∠2
F ∠ AEB adalah sudut siku-
siku
E 1
2
B C

A
3.
Diketahui: AD ≅ BD
E
E titik tengah AC
D
F titik tengah BC

B F C
4. E
J
A B Diketahui: ∠ BJK ≅∠ GJK
H

GH bisektor ∠ CGE
K
C D
G
F

Anda mungkin juga menyukai