Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGUKURAN KOMPONEN PADA MESIN 5K


“Elemen Mesin”

Dosen pengampu:
Priangga Pratama Putra Haryanto, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh:
Ahmad Syukron Najih (2102317001)

TEKNIK MESIN PNJ PSDKU DEMAK


POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2023
DAFTAR ISI

BAB I Pendahuluan………………………………………………………….. 1

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………… 1

1.2 Tujuan……………………………………………………………………. 1

BAB II Metode Dan Hasil Praktikum……………………………………….. 2

2.1 Metode…………………………………………………………………… 2

2.2 Alat Yang Digunakan…………………………………………………….. 2

2.3 Hasil Pengukuran…………………………………………………………. 4

BAB III Kesimpilan…………………………………………………………… 8


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mesin K Toyota adalah mesin 4 segaris buatan Toyota antara tahun 1966
sampai 2007. Mesin ini berbahan baku besi cor pada blok mesinnya dan alumunium
pada kepala silindernya.

Toyota Mesin Seri 5K ini dipakai pada Toyota Kijang Generasi ke-2 dan
ke-3. Kita ketahui bahwa pada Toyota Kijang generasi ke-2 terdapat dua versi, versi
pertama yang memiliki kapasitas 1,3L adalah mesin 4K. Sementara versi kedua
yang memiliki kapasitas 1.5 L adalah mesin 5K.

Toyota Kijang yang menggunakan mesin seri 5K pada generasi ke-3 ini
adalah Toyota Kijang dengan beberapa varian seperti Commando dan Ranger.
Varian Commando memiliki 4 pintu dengan beberapa pilihan yaitu LSX, SSX, LX
dan SX. Mesin seri 5K ini dipakai pada mobil-mobil berikut ini :

 Toyota Kijang Generasi ke-2 dan ke-3

 Toyota Carina

 Toyota Corolla

1.2 Tujuan
Praktikum pengukuran komponen mesin 5K merupakan kegiatan penting
untuk mengembangkan keterampilan mahasiswa dalam mengoperasikan dan
mengukur komponen mesin. Melalui praktikum ini, mahasiswa akan mempelajari
tujuan praktikum, metode yang digunakan, peralatan yang digunakan, serta
menganalisis dan menyimpulkan hasil praktikum.

1
BAB II
METODE DAN HASIL PRAKTIKUM
2.1 Metode

Persiapan dilakukan sebelum pelaksanaan praktikum, termasuk memahami


prosedur pengukuran dan mempersiapkan peralatan yang diperlukan.Praktikum
dilakukan dengan mengikuti prosedur pengukuran yang sudah ditentukan,
menggunakan peralatan yang telah disiapkan, dan mencatat hasil pengukuran. Hasil
yang dikumpulkan selama praktikum diolah dan dianalisis untuk mendapatkan
informasi yang relevan terkait komponen mesin 5K yang diukur.

2.2 Alat Yang Digunakan

a. Jangka sorong

Jangka sorong adalah salah satu alat ukur yang dapat digunakan
untuk mengetahui panjang, diameter luar, dan diameter dalam sebuah
bentuk benda tertentu. Jangka sorong juga bisa digunakan untuk
mengukur kedalaman lubang. Jangka sorong memiliki ketelitian 0,01
cm atau 0,1 mm.

Jangka sorong pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan


matematika asal Prancis yang juga ahli teknik bernama Pierre Vernier
kelahiran 19 Agustus 1584. Ia mempublikasikan penemuan alat ukur
ini pada tahun 1631 yang menjadi alat ukur panjang yang akurat, yaitu
jangka sorong atau dengan nama lain Vernier calipers.

Gambar 1. Jangka sorong


2
b. Mikrometer Skrup
Mikrometer sekrup adalah alat yang digunakan untuk
mengukur besaran panjang dan lebar suatu benda. Mikrometer
sekrup terdiri atas dua bagian utama, yakni poros tetap yang
berperan sebagai skala utama dan poros putar yang berfungsi
sebagai skala nonius. tingkat ketelitian mikrometer sekrup bisa
mencapai 0,01 mm sehingga mampu mengukur ketebalan atau
diameter benda yang sangat kecil. Sementara itu, batas maksimal
panjang benda yang bisa diukur mencapai 25 mm.

Gambar 2. Mikrometer skrup


c. Dial Indicator
Dial indicator digunakan untuk mengukur serta memeriksa
kerataan pada sebuah bidang atau benda. Skala pengukurannya
sendiri sangat kecil. Bentuk fisik dial indicator adalah seperti jam
analog yang memiliki dua sampai tiga jarum penunjuk. Satu jarum
sebagai penunjuk besar dan dua jarum lainnya adalah petunjuk yang
ukurannya kecil.

Fungsi dari jarum penunjuk kecil adalah mencatat gerakan


dari jarum besar. Satu putaran jarum besar akan memutar jarum kecil
bertambah satu angka. Tidak ada bedanya dengan jarum jarum detik
dan jarum menit pada jam. Skalanya sendiri dari yang terkecil
adalah 1:100 atau sama dengan 0,01 mm. Prinsip kerjanya adalah
gerak lurus dari spindel diubah menjadi gerak berputar.

3
Gambar 3. Dial indicator
d. Feeler guage
feeler gauge adalah lembaran baja tipis dengan berbagai
jenis ukuran. feeler gauge yang paling utama adalah mengukur
adanya celah atau gap di setiap bagian mesin yang saling
bersinggungan.

Gambar 4. Feeler guage

4
2.3 Hasil Pengukuran
1. Katup in
Atas : 8 mm

Tengah atas : 8 mm

Tengah bawah : 8 mm

Panjang : 90, 7 mm

2. Katup ex

Atas : 8,5

Tengah atas : 8,4

Tengah bawah : 8,5

Panjang : 100,2

3. Piston

Piston 1 80,45

Piston 2 80,45

Piston 3 80,48

Piston 4 80,45

5
4. Pin piston

pin piston 1 18

Pin piston 2 18

Pin Piston 3 18

Pin piston 4 18

5. Panjang pir katup

pir 1 46,5

pir 2 46,5

pir 3 46, 6

pir 4 46,5

pir 5 46,6

pir 6 46,5

pir 7 46,5

pir 8 46,5

6. Big end

Piston 1 41,65

Piston 2 41,68

Piston 3 41,66

Piston 4 41,66

6
7. Small end

Piston 1 18,76

Piston 2 18,76

Piston 3 18,75

Piston 4 18,75

8. Ring kompressi

Ring 1 0,10

Ring 2 0,10

9. Ring oli

Ring oli :0.5

7
BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengukuran dan analisis, dapat disimpulkan bahwa


komponen mesin 5K yang diukur memiliki kualitas yang baik standar. Metode
Persiapan dilakukan sebelum pelaksanaan praktikum, termasuk memahami
prosedur pengukuran dan mempersiapkan peralatan yang diperlukan.Praktikum
dilakukan dengan mengikuti prosedur pengukuran yang sudah ditentukan,
menggunakan peralatan yang telah disiapkan, dan mencatat hasil pengukuran.

Anda mungkin juga menyukai