Anda di halaman 1dari 6

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Jurnal Universitas PGRI Banyuwangi

JURNAL SOSIOEDUKASI, VOLUME 6 NOMOR 1 2017 ISSN 2541-612X

KERAJAAAN MEMPAWAH PADA MASA OPU DAENG MANAMBON


TAHUN 1737 – 1761 DI KABUPATEN PONTIANAK

Ema
Nunik Esti Utami

Jurusan Pendidikan Sejarah


IKIP PGRI Pontianak
Nunikestiutami87@gmail.com

ABSTRAK

“Kerajaaan Mempawah pada masa Opu Daeng Manambon tahun 1737 –


1761 di Kabupaten Pontianak”. Dari judul ini dapat diambil rumusan masalah
sebagai berikut : 1. Bagaimanakah awal kedatangan Opu Daeng Manambon di
kerajaan Mempawah ? 2. Bagaimanakah suasana kerajaan Mempawah pada masa
Opu Daeng Manambon tahun 1737 – 1761 ? 3. Bagaimanakah perkembangan Islam
pada masa Opu Daeng Manambon di kerjaan Mempawah?. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah. Metode penelitian Sejarah
terbagi atas empat langkah yaitu Heuristik ( pengumpulan sumber), Verifikasi (
kritik sumber), Interpertasi ( penafsiran fakta Sejarah) dan histografi ( penelitian
sejarah ). Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditark kesimpulan
sebagai berikut:
Opu Daeng Manambon di kenal sebagai Raja di kerajaan Mempawah yang
berasal dari kerajaaan Luwu. Beliau lahir pada tahun 1695 Masehi /1106 Hijriah
dan wafat tahun 1763 Masehi / 1174 Hijriah, yang dimakamkan di Sebukit Rama.
Opu Daeng Manambon menjadi raja di Mepawah setelah mangkatnya panambahan
Senggaok, yang pada waktu itu mereka berada di Matan, lalu berangkatlah Opu
Daeng Manambon dengan istrinya Ratu Agung Sinihun dan Ibunda mertuanya Ratu
Mas Indrawati serta para pengikutnya, kurang lebih empat puluh sampan atau
perahu besar dan ekcil dari berbagai suku, kurang berlayar meninggalkan negeri
Matan dengan perasaan haru. Perjalanan yang dilalui tiga hari dalam pelayaran,
sampailah rombongan Opu Daeng Manambon di Kuala Sungai Mempawah
tepatnya pada tahun 1737.
Masa pemerintahan Opu Daeng Manambon merupakan masa dimana
kerajaan Mempawah Islam mulai dan kemudian berkembang. Dalam mengatur
pemerintahannya telah menggunakan hukum Syara agama Islam yaitu hukum –
hukumn yang mengenai masalah terdiri dari Ibadat, Mu’amalat, Munakahat dan
Kinayah. Selain hukum syara dan siri yang digunakan pangeran Mas Surya Negara
berusaha dengan sekuat tenaga mencari guru – guru dan alim ulama supaya datang
ke pusat pemerintahannya. Yang pertama kali diajak pindah ke Mempawah ialah
Syayid Habib Husein Al Qadry, seorang bangsa arab yang berasal dari negeri Trim
Hadral maut di Jazirah Arab . Kata kunci : Kerajaan Mempawah pada masa Opu
Daeng Manambon tahun 1737 – 1761.

Kata kunci: kerajaaan mempawah, opu daeng manambon

Pendidikan Sejarah, FKIP Universitas PGRI Banyuwangi 17


JURNAL SOSIOEDUKASI, VOLUME 6 NOMOR 1 2017 ISSN 2541-612X

PENDAHULUAN Tandri Borong Daeng Rilekke,


Kerajaan Mempawah terlihat mempunyai lima orang anak lelaki
unik dibandingkan dengan kerajaan – dan istrinya yang pertama : Upu
kerajaan lain di Kalimantan Barat. Daeng Perani, Upu Alinu Malinu
Yaitu kerajaan Mempawah Dayak Daeng Manmbon, Upu Daeng
Hindu dan versi kerajaan Mempawah Marewah, Upu Daeng Celak atau
mempunyai dua versi yaitu versi Daeng Pali dan Upu Daeng Kemaseh.
kerajaan Dayak Hindu dan versi Anak dari Upu Tandri Borong Daeng
kerajaan Mempawah Islam yang Rilekke dari istrinya yang kedua
diperintahkan oleh Opu Daeng negeri Pamana bernama Ratu Riwatu
Manambon. Kebanyakan kerajaan – ( seorang perempuan). Hikayat
kerajaan yang ada di Kalimantan mengkisahkan bahwa pelayaran Opu
barat berkembang setrelah masuknya Daeng berlima bersaudara ayahnya
agama Islam, sehingga orang sering semata – mata bertujuan mencari
menghubungkan kerajaan yang ada kesenangan dari sifat kepahlawan
dengan kekuasaan yang ada mereka dengan membantu raja – raja
sebelumnya.Cikal bakal kerajaan yang sedang dalam tawanan atau
Mempawah adalah kerajaan Dayak peperangan mementang musuh
Bangkule Rajakng. Opu Daeng dengan beberapa syarat perjanjian.
Manamboh merupaka raja terakhir Tentang lima bersaudara Opu Daeng
dari kerajaan Dayak Bangkule tersebut di Kalimantan, bermula
Rajakng sebelum berubah menjadi dengan Pangeran Agung berperang
penembahan Mempawah dimana Opu dengan Sultan Muhammad Zainuddin
daeng Mananbon merupakan raja memperebutkan tahta kerajaan
terakhir bukan orang asli Kalimantan Matan. Sultan Muhammad Zainuddin
Barat melainkan dari Riau kerajaan beserta anak istrinya terpaksa pergi ke
Luwu kerajaan Bugis sangat terkenal Banjar ( Kota Waringin), tiba di
kekuatan angkatan perang lautnya Banjar bekerjasama dengan Sultan
sehingga kerajaan bugis kecil lainnya Banjar untuk mengambil kembali
berada dibawah kekuasaan kerajaan kerajaan Matan. Kemudian Sultan
Luwu ( Lisnawati, 1994 : 9-10). memerintahkan sebuah perahu
Menurut sisilah Melayu Bugis berlayar ke Siantan memanggil anak
karangan Raja Ali Haji dari Riau Raja Bugis untuk singgah ke Siantan.
kakek Upu Alinu Malinu Manambon Sultan Muhammad Zainuddin sudah
( Opu Daeng Manambon) bernama La memulai peperangan, tetapi kalah.
Madusalat. Beliau adalah raja di Sultan Zainuddin terkurung dalam
kerjaan Luwu menyebutkan Pati mesjid bebrapa bulan lamanya
Arase Matinrori Patimang. La Pati sehingga Opu Daeng berlima saudara
Ware Daeng Parabung di Islamkan tiba di Matan berhasil membawa
oleh Datuk Sulaiman negeri Johor Sultan Zainuddin kembali ke Banjar.
tahun 1603 M. Islamkan oleh DatuK Beberapa lama berada di Banjar
sulaiman dari negeri Johor tahun 1603 Sultan Muhammad Zainuddin
M.(Gusti Lahmudin, 2007 : 18 – 19). bermohon diri kembali ke Matan
Pati Araja atau Upu Tandri bersama dengan Opu Daeng lima
Borong Daeng Rilekke Ayahnya dari bersaudara. Tiba di Kuala Kandang
Upu Alinu Malinu Daeng Manambon, Kerbau ( daerah Sukabangun
yang nantinya menjadi raja sebukit sekarang) dijalankan istilah
Rama. Adapun Pati Araja atau Upu perjodohan antara Opu Daeng

Pendidikan Sejarah, FKIP Universitas PGRI Banyuwangi 17


JURNAL SOSIOEDUKASI, VOLUME 6 NOMOR 1 2017 ISSN 2541-612X

Manambon dengan Puteri Kesumba Perselisihan paham diantara pihak


anak dari Sultan Muhammad mengenai siapa pantas menggantikan
Zainuddin. Setelah selesai istiadat Sultan Muhammad Zainuddin
pernikahan mereka bersiap – siap menjadi raja Matan yang baru. Ada
hendak menyerang Pangeran Agung yang berpihak kepada Pangeran
di Matan, mengembalikan kuasa Amangkurat menajdi raja,dipihak lain
Sultan Zainuddin. Tiba di Kuala mendukung Ratu Agung Sinuhun istri
Matan naiklah ke darat ke darat Opu dari Upu Alinu Malinu Daeng
Daeng berlima bersaudara sera Manambon karena ratu Agung
Inderaguru Tujarapok sejumlah Sinuhun anak Sultan Muhammad
panglima, berhadapan dengan Daeng Zainuddin tertua dari istrinya Ratu
Mataku menantu Pangeran Agung Sultan Mas Indrawati binti
dan Hji Hafiz seorang Bugis pula. Panembahan Senggaok. Sultan
Pangeran Agung dapat ditawan Muhammad Zainuddin member
setelah menantunya Daeng Mataku isyarat bahwa seluruh rakyat Matan
melarikan diri ke Siak ( Syafaruddin boleh menjunjung Duli ( Pengikut )
Usman, 2011: 23 – 24). kepada seluruh anak dan menantunya,
yang telah banyak berbuat jasa pada
METODE kerajaan Matan.( Gusti Lahmudin,
Penelitian ini memerupakan 2007 : 43- 44)
Historis ( metode penelitian sejarah ) Dengan Mangkatnya
merupakan meneliti dan menganalisis Panembahan Senggaok, kerajaan
secara sistematis dan kritis Bangkule Rajang ini di jabat
keseluruhan perkembangan sementara oleh pangerna Adipati
masyarakat serta kemanusiaan sepupu Panembahan Senggaok
melalui rekaman dan peninggalan ibukota kerajaannya Pinang Sekayu
masa lalu. ( Gottschalk 2008 : 39 ). ke Hulu lagi jauh dari Sebukit
Langkah – langkah metode penelitian Rama.Dari Kuala Sungai Mempawah
ini adalah a. Heuristik ( Pengumpulan mereka mudik dan singgah disuatu
Sumber ). B. Verifikasi ( Kritik tempat menuju “ negeri Lama”
Sumber), c. Interpresentasi ( bernama Sebukit Rama yang dulunya
Penafsiran fakta Sejarah ), d. merupakan pusat pemerintahan Patih
Histografi ( Penelitian Sejarah ). Gumantar. Di Sebukit mereka
beristrahat dan Opu Daeng
HASIL DAN PEMBAHASAN Manambon mengambil keputusan
Opu Lima bersaudara bahwa ia akan membangun
menetap di kerajaan masing – masing perumahan bagi semua pengikutnya
dimana Opu Daeng Parani menetap di yang datang dari Matan Dibangunlah
Siantan, Opu Daeng Marewah dan tempat tinggal peristirahatan mereka
Opu Daeng Cela menetap di kerajaan di Sebukit Rama. Di Pinang Sekayu
Riau, Opu Daemg Kemasih menikah tersebut Ratu Sultan Mas Indrawati,
dengan anak Sultan Sambas dan Opu menuntut Pangeran Adipati
Daeng Manambon menetapkan di menyerahkan semua hak warisan dari
kerajaan Matan. ( Safaruddin Usman, ayahdanya Panembahan Senggaok.
2011 : 25) . Setelah Sultan Pangeran Mangku dia memegang
Muhammad Zainuddin wafat maka Sekayu Pebahar. Pangeran Dipati tak
timbulah masalah baru yang satu negeri Dayak pun diberikan
mengelisahkan seluruh Matan. kecuali dayak – dayak yamg memang

Pendidikan Sejarah, FKIP Universitas PGRI Banyuwangi 18


JURNAL SOSIOEDUKASI, VOLUME 6 NOMOR 1 2017 ISSN 2541-612X

sudah menjadi pengikut setia pertamanya dengan raja Ngabang.


Penembahan Senggaok seperti Dayak Mempeerat tali persaudaran Opu
Sangking, Dayak Kacak, Dayak Daeng Manambon menikahkan
Lumut dan Dayak Sebauh. Setelah anaknya Utin Candramidi dengan
menerima penyerahan barang – anak dari Habib Husein yaitu Syarif
barang Pusaka kerajaan Mempawah Abdurahman Al Qadri yang nantinya
dari Pinang Sekayu dan sedikit menjadi sultan di Pontianak.(
merasa kecewa terhadap Pangeran Safaruddin Usman, 19).Opu Daeng
Adipati Ratu Sultan Mas Indrawati Manambon bergelar pangeran Mas
langsung pulang Sebukit Ram. Surya Negara didampingi istirnya
Setelah beberapa lama melakukan putri Kesumba bergelar Ratu Agung
perjalanan kemudian sampailah Sinuhun, Pangeran Mas Surya Negara
rombongan Ratu Sultan Mas dikenal sebagai raja yang begitu
Indrawati di Sebukit Rama dan sederhana dan amat dimuliakan oleh
menyerhakn tahta kekuasaan seluruh rakyatnya. Hukum yang
sepenuhnya di tangan putrid berlaku antara Mempawah Hilir dan
Kesumba Ratu Agung Sinuhun Mempawah Hulu berbeda tapi di
bersama suami Opung Daeng bawah naungan kerajaan Mempawah,
Manambon Pangeran Mas Surya Mempawah Hilir dihuni orang
Negara ( Panembahan Tua) sebagai “ Melayu yang telah mempercayai
Pejabat Raja dalam kerajaan agama dan telah melaksanakan
Bangkule Rajakng yang hukum islam sedangkan Mempawah
berkedudukan di Sebukit Rama”( Hulu mayoritas dihuni orang Dayak
Ellyas Suryani dkk, 2001 : 18). masih mempercayai Animisme dan
Kerajaan melakukan hukum digunakan hukum adat Dayak
perkawinan politik, selain bertujuan Kendayan. Kebudayaan yang ada di
sebagai pengikat tali persaudaraan kerajaan Mempawah salah satu ritual
juga untuk mempertahankan Robo – robo sampai saat ini masih
kekuasaannya. Perkawinan Opu dilaksanakan tepatnya pada hari Rabu
Daeng Manmbon dengan anak Sultan minggu terakhir di bulan Safar.
Zainuddin bernama Putri Kesumba Sebagian masyarakat di beberapa
juga cucu dari Panembahan Senggaok daerah Indonesia. Rombongan Opu
dari kerajaan Mempawah. Terjadinya Daeng Manambon datang ke
perkawinan Opu Daeng Manambon Mempawah membangun kerajaan
dengan sendirinya masuk ke kerajaan Mempawah di sebukit Rama.
Matan kerajaan Mempawah dengan Kedatangan Opu Daeng Manambon
OPu Daeng Manambon bergelar beserta rombongan. Penyambutan
pangeran mas Surya Negara yang dilakukan dengan sangat meriah
didampingi istrinya putri Kesumba dengan memasang berbagai kertas
yang bergelar Ratu Agung Sinuhun, dan kain warna- warni di rumah –
Raja di kerajaan Mempawah di rumah penduduk berada di pinggir
nobatkan Putri Cermin merupakan sungai.Prosesi itulah kemudian
istri dari Panembahan Senggaok dan dijadikan sebagai awal digelarnya
Ratu Sultan Mas Indrawati ibunda hari Robo-robo, yang saban tahun
istri Sultan Zainuddin. Opu Daeng rutin dilakukan warga Mempawah,
Manambon melakukan perkawinan dengan melakukan makan di luar
politik dengan kerajaan Ngabang rumah bersama sanak saudara dan
dengan menikahkan putrid tetangga. Dinamakan Robo – robo

Pendidikan Sejarah, FKIP Universitas PGRI Banyuwangi 19


JURNAL SOSIOEDUKASI, VOLUME 6 NOMOR 1 2017 ISSN 2541-612X

karena ritual ini digelar setiap hari sepupu sekali Panembahan Senggaok
Rabu terakhir bulan Safar menurut ibukota kerajaanya Pinang Sekayu ke
penanggalan Hijrah. Tujuan hulu lagi jauh dari Sebukit Rama.
digelarnya ritual adalah untuk Berangkatlah Opu Daeng Manambon
memperingati kedatangan dan atau dengan istrinya Ratu Agung Sinuhun
napak tilas perjalanan Opu Daeng dan ibunda mertuanya Ratu Mas
Menambon yang bergelar Pangeran Indrawati serta para pengikutnya,
Mas Surya Negara dari kerajaan kurang lebih empat puluh sampan
Matan, Martapura,kabupaten atau perahu besar dan kecil dari
Ketapang, ke kerajaan Mempawah, berbagai suku, berlayat meninggalkan
kabupaten Pontianak tahun Negeri Matan dengan perasaan
1737M/1448 H. Selama haru.Masa pemerintahan Opu Daeng
permasalahan yang terjadi di Manambon merupakan masa di mana
Mempawah diceritakan kepada Duli kerajaan Mempawah Islam mulai dan
Yamtuan Muda Upu Daeng Marewah kemudian berkembang. Pada masa di
dan kepada Upu Daeng Celak. Belum mana kerajaan Mempawah Islam
lagi maksudnya kesampaian, Upu mulai dan kemudian berkembang.
Daeng Merewah pun mangkat sama Pada masanya, penduduk Mempawah
halnya dengan Upu Daeng Perani Islam mulai dan kemudian
yang mangkat di Kedah sewaktu berkembang. Pada masanya,
perang kedua melawan Raja Kecik. penduduk mempawah dikenal sebagai
Tinggalah Upu Daeng Celah seorang penganut Islam yang sangat taat. Opu
diri dirantau sementara dua saudara Daeng Manambon sendiri terkenal
yang masih hidup jauh diseberang sebagai pemimpin yang bijaksana dan
sana, satu di Mempawah satu di lebih mementingkan musyawarah
Sambas untuk memenuhi permintaan dalam memutuskan berbagai
kakandanya, Upu Daeng Celak kebijakan kerajaan. Dalam mengatur
menyiapkan tujuh buah perahu pemerintahanya telah menggunakan
penjajab berlayar menuju Mempawah hukum Syara agama Islam yaitu
bersama – sama dengan Indri Guru hukum – hukum mengenai masalah
Lemasuk. ( Gusti Lahmudin, 2001 : terdiri dari Ibadat, Mu’amalat,
62) Munakahat dan Kinaya. Hukum syara
dan siri yang digunakan pangeran
SIMPULAN Mas Surya Negara berusaha dengan
Opu Daeng Manambon sekuat tenaga mencari guru – guru
sendiri dikenal sebagai pemimpin dan alim ulama supaya datang ke
yang bijaksana dan lebih pusat pemerintahanya. Yang pertama
mementingkan musyawarah dalam kali diajak pindah ke Mempawah
memutuskan berbagai kebijakan ialah Syayid Habib Husein Al Qadry,
kerajaan. Opu Daeng Manambon seorang bangsa Arab yang berasal
lahir pada tahun 1695 M / 1106 H dan dari negeri Trim Hadralmaut di
meninggal pada tahun 1763 M/ 1174 Jazirah Arab.
H, yang dimakamkan di Sebukit
Rama. Opu Daeng Manambon DAFTAR PUSTAKA
menjadi Raja di Mempawah setelah Abdurahman Dudung 2007.
mangkatnya Panembahan Senggaok, Metodologi Penelitian
Kerajaan Bangkule Rajangini dijabat Sejarah. Jogyakarta : Ar –
sementara oleh Pangeran Adipati Ruzz Media.

Pendidikan Sejarah, FKIP Universitas PGRI Banyuwangi 20


JURNAL SOSIOEDUKASI, VOLUME 6 NOMOR 1 2017 ISSN 2541-612X

A Hamid, Rogayah.1980. Hikayat


Upu Daeng Manambun. Kuala
Lumpur: Dewan bahasa dan
pustaka.

Daliman , A, 2012. Metode Penelitian


Sejarah. Yogyakarta: Ombak

Darmadi, Hamid. 2011. Metode


penelitian pendidik. Bandung
: ALfabeta.

Gay, L.R.1983. Education Research


Competencies for Analysisi &
Application. Edition. Ohio : A
Bell & Howell Company.

Gottschalk, Louis.1985. Mengerti


Sejarah. Jakarta : Unversitas
Indonesia ( UI – Press).

Pendidikan Sejarah, FKIP Universitas PGRI Banyuwangi 21

Anda mungkin juga menyukai