LN4 Topik4 R1
LN4 Topik4 R1
Session 4
An IT Measurement Program
• LO4: analyse integration information system that are aligned with information systems
strategies and business strategies at the corporate level
Dalam banyak hal, pengukuran TI adalah memikirkan dan menyelesaikan sedikit kecuali hal ini
meningkatkan dari program-program yang sudah dijalankan. Program pengukuran TI, terstruktur dalam
hal bahwa semua stakeholder merasa nyaman, membantu menjembatani kesenjangan komunikasi
antara dunia bisnis dan TI, dan membantu mengelola kompleksitas TI dalam suatu organisasi. Oleh
karena itu ditujukan untuk semua stakeholder; menggantikan opini dengan fakta; dan mengarahkan
menuju perbaikan yang substansial dan terukur.
Berdasarkan pelajaran dari pengukuran di disiplin lain, dan dari perusahaan. pengalaman dengan
program pengukuran IT di masa lalu, sudah diketahui bahwa pengukuran tidak menyelesaikan apa pun
kecuali memang mendorong program perbaikan. Juga, kegiatan-kegiatan tersebut harus diukur di mana
kebutuhan untuk peningkatan terbesar, dan kebutuhan audiens yang berbeda atau pemangku
kepentingan harus diperhitungkan. Dalam praktiknya, manajemen senior dan IT cenderung melanggar
akal sehat ini. Seperti Rubin menegaskan, kurangnya fokus pada isu-isu penting, seperti yang dirasakan
oleh para pemangku kepentingan, adalah salah satu alasan untuk tingkat kegagalan program metrik TI
yang diamati sebesar 80 persen, bersama dengan fokus yang terlalu kuat pada ukuran individu yang
tidak terkait dengan tujuan organisasi tertentu.
Untuk menentukan atribut dari program pengukuran TI yang memadai, pelajaran dapat dipelajari dari
sistem akuntansi manajemen tradisional. Sebagai contoh, untuk secara konsisten dan sistematis
mengumpulkan data akuntansi, organisasi menggunakan sistem akuntansi yang terdiri dari peraturan
dan definisi akuntansi yang disepakati, sistem informasi, dan standar pelaporan, pada tingkat yang
berbeda dalam organisasi.
Dijelaskan oleh Van der Zee, Han(2002) bahwa definisi dari program pengukuran IT dapat
digambarkan sebagai kombinasi dari beberapa manajemen framework, pengukuran yang sesuai dan
target penilaian, sumber informasi dan alat bantu, sistematis dan konsistensi akses aplikasi IT, dan
kinerja dari IT supply.
Beberapa masalah utama mengenai keselarasan, komitmen dan kompetensi dalam fase implementasi
adalah :
1. Waktu (Timing): haruskah program tersebut dipraktekkan secara keseluruhan, atau merupakan
pendekatan bertahap yang lebih diinginkan?
2. Kepemimpinan (Leadership):apa yang menjadi acuan dari manajemen atas dalam proses
implementasi?
3. Partisipasi (Participation): siapa saja yang harus terlibat dan untuk tujuan apa?
4. Organisasi (Organization): aspek apa saja dari organisasi yang harus ditangani?
5. Komunikasi (Communication): bagaimana hasil yang didapat dipublikasikan?
Efek positif yang didapat dari pengukuran terhadap perlakuan manusia yang terhubung dengan akar
masalah dan peraturan dasar seperti:
1. Fokus dari pengukuran pada hal-hal yang kritis
2. Hasil pengukuran, daripada bagaimana untuk mencapai hasil, dapat memotivasi orang untuk
focus pada memuaskan pihak stakeholder
3. Pengukuran tren dijadikan untuk peningkatan
4. Tolak ukur kinerja terhadap organisasi lain meningkatkan kebersamaan
5. Konsisten dan pengumpulan sistematik dan pelaporan dari kinerja data dapat meningkatkan
kepercayaan bahwa pengukuran bermakna sebagai alat bantu pihak manajemen
6. Terbuka dan komunikasi yang berterusan tentang hasil pengukuran, dan meningkatkan kegiatan
yang sudah dilakukan dan mengelolanya
Van der Zee, Han T.M., (2002), Measuring the Value of Information Technology, IRM Press,
eISBN 1-59140-010-4
Luftman, Jerry N.,et al. (2004). Managing the Information Technology Resource. Pearson
Education, New Jersey pp. 151-177