Anda di halaman 1dari 11

TEORI ORGANISASI

TECHNOLOGY FOR CONTROL, SOCIAL BUSINESS,


AND BIG DATA

Disusun Oleh :
Kelompok 4
Ahmad Satria Fiqri (041811233119)
Zukhruf Febrianto (041811233221)
Bagus Yoga Swara (041811233224)
Fathoni Ivan Baskara (041811233233)
Muhammad Arief (041811233234)
Feby Rizki Kurnia Hartono (041811233246)

UNIVERSITAS AIRLANGGA
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
Saat ini, IT telah menjadi faktor penting yang membantu perusahaan di semua industri
untuk mempertahankan keunggulan kompetitif dalam menghadapi persaingan global yang
meningkat dan meningkatnya permintaan konsumen terhadap kecepatan, kenyamanan,
kualitas, dan nilai. Manfaat utama IT untuk organisasi adalah potensinya untuk meningkatkan
pengambilan keputusan serta untuk meningkatkan kontrol, efisiensi, dan koordinasi
organisasi secara internal dan dengan mitra dan pelanggan eksternal. Beberapa teori
organisasi percaya bahwa IT secara bertahap menggantikan hierarki tradisional dalam
mengoordinasi dan mengendalikan kegiatan organisasi.

A. Information Technology Evolution

Awalnya, sistem IT dalam organisasi diterapkan pada operasi. Aplikasi awal ini
didasarkan pada gagasan efisiensi mesin — yaitu, operasi saat ini dapat dilakukan secara
lebih efisien dengan penggunaan teknologi komputer. Tujuannya adalah untuk mengurangi
biaya tenaga kerja dengan komputer mengambil alih beberapa tugas. Sistem ini dikenal
sebagai Transaction Processing Systems (TPSs), yang mengotomatiskan transaksi bisnis rutin
sehari-hari organisasi. TPS mengumpulkan data dari transaksi seperti penjualan, pembelian
dari pemasok, dan perubahan inventaris, dan menyimpannya dalam database.
Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan data warehousing dan business
intelligence software telah memperluas kegunaan dari data yang terakumulasi ini. Data
warehousing adalah penggunaan basis data besar yang menggabungkan semua data
perusahaan dan memungkinkan pengguna untuk mengakses data secara langsung, membuat
laporan, dan mendapatkan tanggapan terhadap pertanyaan bagaimana-jika. Business
intelligence software, juga disebut perangkat lunak analitik, membantu pengguna memahami
semua data ini. Business intelligence mengacu pada analisis teknologi tinggi dari data
perusahaan untuk membuat keputusan strategis yang lebih baik. Kadang-kadang disebut
sebagai data mining, business intelligence berarti mencari dan menganalisis data dari
berbagai sumber di seluruh perusahaan, dan semakin banyak dari sumber luar juga, untuk
mengidentifikasi pola dan hubungan yang mungkin signifikan.
Social business mengacu pada penggunaan teknologi media sosial seperti blog, jejaring
sosial, atau Twitter untuk berinteraksi dengan dan memfasilitasi komunikasi dan kolaborasi
antara karyawan, pelanggan, dan pemangku kepentingan lainnya. Big data analytics mengacu
pada teknologi, keterampilan, dan proses untuk mencari dan memeriksa set data yang besar
dan kompleks yang tidak bisa ditangani oleh aplikasi pemrosesan data tradisional untuk
mengungkap pola dan korelasi yang tersembunyi.

B. The Philosophy and Focus of Control Systems

a) The Changing Philosophy of Control

Ilustrasi di atas memperlihatkan perbedaan metode kontrol pada secara


hierarki maupun desentralisasi. Hierarchical control melibatkan pemantauan
dan memengaruhi perilaku karyawan melalui penggunaan aturan, kebijakan,
hierarki wewenang yang luas, dokumentasi tertulis, sistem penghargaan, dan
mekanisme formal lainnya. Decentralized control didasarkan pada nilai-nilai
dan asumsi yang hampir berlawanan dengan kontrol hirarkis. Aturan dan
prosedur hanya digunakan jika diperlukan. Manajer sebaliknya mengandalkan
tujuan dan nilai yang dibagikan untuk mengontrol perilaku karyawan.
Organisasi sangat menekankan pada pemilihan dan sosialisasi karyawan untuk
memastikan bahwa pekerja memiliki nilai-nilai yang diperlukan untuk
memengaruhi perilaku menuju pencapaian tujuan perusahaan.

b) Feedback Control Model

Siklus kontrol mencakup menetapkan sasaran strategis untuk departemen


atau organisasi secara keseluruhan, menetapkan metrik dan standar kinerja,
membandingkan metrik kinerja aktual dengan standar, dan mengoreksi atau
mengubah kegiatan sesuai kebutuhan.

c) Organization Level: The Balanced Scorecard


Balanced scorecard (BSC) adalah sistem kontrol manajemen komprehensif
yang menyeimbangkan langkah-langkah keuangan tradisional dengan langkah-
langkah operasional yang berkaitan dengan faktor-faktor kesuksesan penting
perusahaan. BSC berisi empat perspektif utama, kinerja keuangan, layanan
pelanggan, proses bisnis internal, dan kapasitas organisasi untuk pembelajaran
dan pertumbuhan.
Perspektif keuangan mencerminkan kekhawatiran bahwa kegiatan
organisasi berkontribusi untuk meningkatkan kinerja keuangan jangka pendek
dan jangka panjang. Ini mencakup langkah-langkah tradisional seperti
pendapatan bersih dan laba atas investasi. Indikator layanan pelanggan
mengukur hal-hal seperti bagaimana pelanggan memandang organisasi serta
retensi dan kepuasan pelanggan. Indikator proses bisnis fokus pada statistik
produksi dan operasi, seperti pemenuhan pesanan atau biaya per pesanan.
Komponen terakhir melihat potensi organisasi untuk pembelajaran dan
pertumbuhan, dengan fokus pada seberapa baik sumber daya dan sumber daya
manusia dikelola untuk masa depan perusahaan. Pengukuran meliputi hal-hal
seperti retensi karyawan, peningkatan proses bisnis, dan pengenalan produk
baru. Komponen scorecard dirancang secara integratif sehingga saling
memperkuat dan menghubungkan tindakan jangka pendek dengan tujuan
strategis jangka panjang.
Strategy Map menyediakan representasi visual dari pendorong utama
keberhasilan organisasi dan menunjukkan bagaimana hasil spesifik di setiap
bidang dihubungkan.

d) Department Level: Behavior Versus Outcome Control

Behavior control didasarkan pada pengamatan langsung manajer dan


pengawasan tindakan karyawan untuk melihat apakah individu tersebut
mengikuti aturan dan kebijakan dan melakukan tugas sesuai instruksi. Outcome
control didasarkan pada pemantauan dan penghargaan hasil, dan manajer
mungkin kurang memperhatikan bagaimana hasil tersebut diperoleh.

C. Facilitating Employee Coordination and Efficiency

a) Knowledge Management

Satu bentuk umum dari berbagi informasi perusahaan adalah intranet, sistem
informasi pribadi maupun seluruh perusahaan yang menggunakan protokol
komunikasi dan standar Internet tetapi hanya dapat diakses oleh orang-orang di
dalam perusahaan. Penggunaan utama intranet adalah untuk knowledge
management. Knowledge management mengacu pada upaya untuk secara sistematis
menemukan, mengatur, dan menyediakan modal intelektual perusahaan dan untuk
menumbuhkan budaya pembelajaran berkelanjutan dan berbagi pengetahuan. Modal
intelektual perusahaan adalah jumlah dari pengetahuan, pengalaman, pemahaman,
hubungan, proses, inovasi, dan penemuannya.
Perusahaan membutuhkan cara untuk mentransfer codified knowledge dan tacit
knowledge di seluruh organisasi. Codified knowledge adalah pengetahuan formal,
sistematis yang dapat diartikulasikan, ditulis, dan diteruskan kepada orang lain
dalam dokumen, aturan, atau instruksi umum. Tacit knowledge, di sisi lain,
seringkali sulit untuk diungkapkan. Tacit knowledge mungkin termasuk cara
menafsirkan pengalaman yang dipelajari setelah bekerja dengan klien selama
periode waktu yang lama. Ini didasarkan pada pengalaman pribadi, aturan praktis,
intuisi, dan penilaian. Beberapa perusahaan menggunakan expert-locator systems
yang mengidentifikasi dan membuat katalog pakar dalam database yang dapat dicari
sehingga orang dapat dengan cepat mengidentifikasi siapa yang memiliki
pengetahuan yang dapat mereka gunakan.

b) Social Network Analysis

Teknik berharga yang dimungkinkan oleh IT disebut social network analysis


(SNA), yang dapat membantu manajer mempelajari tentang hubungan informal dan
struktur jaringan dalam suatu organisasi. Dengan SNA mereka dapat mengetahui
siapa yang memiliki pengaruh dan siapa yang tidak, siapa yang mencari jawaban,
siapa yang memiliki pengetahuan dan kemampuan teknis untuk menjadi inovatif,
dan yang memiliki potensi kepemimpinan.

Orang memainkan peran berbeda di social network, terdapat tiga peran yaitu
hub, broker, dan peripheral. Hub adalah orang-orang yang berada di pusat jaringan
informasi. Ini adalah orang-orang yang dicari karena pengetahuan dan informasi
mereka. Hub cenderung memiliki pengaruh lebih dari karyawan lain. Peripheral
players memiliki jumlah koneksi paling sedikit dan beroperasi pada batas-batas
jaringan. Mereka adalah pemain marjinal, tetapi mereka masih bisa menjadi penting
karena mereka mungkin memiliki keahlian khusus atau kontak luar yang berharga.
Broker adalah orang yang memiliki bakat untuk menghubungkan orang melintasi
batas dan subkelompok. Broker menghubungkan kumpulan pengetahuan khusus dan
mengintegrasikan jaringan yang lebih besar dalam organisasi.

D. Adding Strategic Value

a) Social Business

Social business mengacu pada penggunaan teknologi media sosial untuk


berinteraksi dengan dan memfasilitasi komunikasi dan kolaborasi antara karyawan,
pelanggan, dan pemangku kepentingan lainnya. Media sosial mencakup halaman
dan forum komunitas online perusahaan, blog dan wiki untuk kolaborasi virtual,
situs media sosial, video, dan microblogging. Media sosial dapat menyediakan tacit
knowledge menjadi lebih efektif. Misalnya, kesederhanaan dan informalitas Twitter
menjadikannya cara yang cepat dan mudah bagi orang untuk berkomunikasi. Orang-
orang dapat mengirim pertanyaan dan dengan cepat mendapatkan tanggapan dari
seluruh organisasi atau dari orang luar.

b) Structural Design for Social Business

Social media command center adalah kantor khusus di mana perusahaan dapat
memantau apa yang dikatakan tentang perusahaan di platform media sosial.

c) Big Data
Big data mengacu pada setiap kumpulan data masif yang melebihi batas dan
kemampuan pemrosesan konvensional IT. Big data membutuhkan pendekatan
nontradisional; mengharuskan manajer membuang cara berpikir lama dan
mengambil pendekatan yang baru.

Ilustrasi di atas menunjukkan lima elemen big data, yaitu:


 Volume.
 Use All Data. Dengan menggunakan data besar, orang dan perusahaan
dapat melakukan hal-hal yang tidak mungkin dengan jumlah yang lebih
kecil. Daripada menggunakan hanya sampel data mereka, perusahaan
sekarang memiliki kekuatan untuk menangkap dan menyimpan semua
data dari operasi mereka, yang dapat mengarah pada korelasi yang
menarik.
 Use Messy Data. Ketika ukuran set data meningkat, demikian juga
ketidakakuratan. Pikirkan tentang toko kelontong kecil, yang dapat
menghitung uang di kasir setiap malam hingga satu sen terakhir. Hal
yang sama tidak dapat dilakukan untuk produk domestik bruto suatu
negara. Pengabdian kepada ketepatan yang kaku diberikan di dunia data
besar; manajer puas dengan arahan umum. Data besar seringkali
berantakan, bervariasi kualitasnya, dan berasal dari berbagai sumber.
 Adopt a New Mindset.

d) Big Data and Organization Structure

 Outsourcing.
 Centralized.
 Balanced Design.
 Decentralized.

E. Impact on Organization Design

 Organisasi yang lebih kecil


 Desentralisasi
 Meningkatkan koordinasi dan kolaborasi
 Meningkatkan struktur jaringan.
CASE

Menurut kami Carr hanya keras kepala dan tidak berfikir lebih luas. Karena jika dia
memiliki pandangan departemen sumberdaya manusia hanyalah urusan manusia dan tidak
membutuhkan high-tech job-posting system. seharusnyaa dia tetap mencoba untuk melihat
point of view dari sisi lain bukan menolaknya begitu saja. Bahkan cenderung menghalang-
halangi proyek yang sedang dijalankan oleh Nolan dan team.
Seharusnya Carr tidak mengedepankan egonya, mungkin Carr bisa minta saran atau
pandangan sebelumnya dari Ivey. Karena sebelumnya, ketika Ivey masih menjadi Executive
VP ia sangat setuju akan proyek yang diajukan oleh Nolan dan team. Bahkan Ivey cenderung
antusias menyambutnya. Sangat berbeda dengan Carr, yang bahkan di pertemuan pertamanya
Carr langsung mengatakan bahwa proyek ini hanya membuang-buang waktu dan uang.
Carr lebih memilih cara tradisional karena menurut dia seseorang tidak bisa mengerti
atau mengetahui lebih banyak dari komputer dibandingkan dengan berbicara langsung
dengan orang lain. Apalagi orang yang dituju merupakan orang-orang yang ada di perusahaan
ini sendiri. Carr juga mengatakan sosial media hanyalah untuk anak-anak. Dan teknologi
hanyalah untuk orang-orang di departemen IT dan bukan departemen sumberdaya manusia.

Anda mungkin juga menyukai