1. Dalam menginplementasikan suatu sistem teknologi informasi (misalnya ERP) harus
dilihat tiga aspek utama, yaitu People, Process, Technology. Atau dengan kata lain dalam implementasi suatu sistem TI harus diperhitungkan hal-hal yang bersifat teknis dan non-teknis. Pada umumnya ketikaproses implementasi sistem TI berlangsung, kebanyakan perusahaan terlalu berfokus kepada aspek teknologi dan sehingga melupakan aspek lainnya yaitu People process. Fokus yang terlupakan terhadap aspek people dan process, dapat menyebabkan kegagalan jalannya sistem TI tersebut. Contoh kegagalan yang disebabkan faktor proses adalah, misalnya perusahaan belum memiliki proses bisnis yang jelas. Misalnya belum ada definisi dari roles (siapa berhak melakukan, misalnya purchasing/ delivery order /approval apa) untuk berbagai fungsi bisnis dari sistem yang diimplementasikan. 2. Pada COBIT versi 4.1 juga ada maturity model yaitu berfungsi menentukan skala kematangan COBIT, ada 6 tingkatan yang terdiri dari : 1. Level 0 : Non-Existent Pengelolaan teknologi informasi/sistem informasi masih dalam tahap paling awal, masih pemula. Setiap proses belum terdefinisi dengan baik. Level 1 : Initial/Ad Hoc Organisasi telah menyadari adanya persoalan yang perlu ditangani, tetapi belum ada standar proses yang harus dilakukan. 2. Level 2 : Repeatable but Intuitive Proses telah dikembangkan pada tahap ini sehingga telah dilakukan prosedur yang sejenis untuk kegiatan yang sama. 3. Level 3 : Defined Process Prosedur telah distandarisasi, didokumentasikan, dan dikomunikasikan melalui pelatihan. Tahap ini mulai mengenal metodologi pengembangan sistem dan masih sangat tergantung individu apakah mengikuti standar yang ada maupun tidak, tetapi telah ada formalisasi untuk setiap kegiatan. 4. Level 4 : Managed and Measurable Pada tahap ini manajemen mengawasi dan mengukur hal-hal yang telah dipenuhi dengan prosedur, serta mengambil tindakan ketika proses tidak berjalan dengan efektif. 5. Level 5 : Optimised Proses yang ada telah disesuaikan dengan best practice, berdasarkan hasil pengembangan secara terus-menerus dengan organisasi-organisasi lain. Teknologi informasi digunakan sebagai bagian yang terintegrasi dengan aliran kerja, sebagai alat bantu untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas, dan membuat organisasi dapat dengan cepat untuk beradaptasi. 3. Langkah untuk mengembangkan Strategi IS/IT dalam instransi rumah sakit: Input. 1. Internal Business Environment (Lingkungan BisnisInternal) Analisis dan identifikasi terhadap lingkungan bisnis internal meliputi beberapa hal yaitu, strategi bisnis pada saat ini, sasaran atau target, sumber daya, proses- proses, dan kebudayaan, serta nilai-nilai bisnis dari perusahaan. 2. External Business Environment (Lingkungan BisnisEksternal) Yang menjadi perhatian dari analisis dan identifikasi terhadap lingkungan bisnis eksternal adalah, aspek-aspek ekonomi, industri, kondisi persaingan dalam dunia bisnis. Analisis ini dilakukan dengan maksud agar dapat mengetahui perubahan yang terjadi di lingkungan luar perusahaan. Faktor- faktor di luar perusahaan yang memberikan pengaruh bisnis terhadap perusahaan. Dengan begitu perusahaan dapat mencari peluang yang nantinya dapat memunculkan competitive advantage bagi perusahaan dalam menghadapi persaingan dengan perusahaan lainnya. Serta mengetahui posisi perusahaan terhadap pesaing perusahaan. 3. Internal IS/IT Environment (Lingkungan SI/TIInternal) Pada analisis terhadap lingkungan SI/TI internal mencakup beberapa hal yaitu, perspektif SI/TI yang sedang berjalan terhadap bisnis, kematangan dari SI/TI itu sendiri, kontribusi dari sisi bisnis, kemampuan dari man power, dan infrastruktur dari teknologi. Aplikasi portofolio dari sistem yang berjalan dan juga pengembangan dari sistem, pembiayaan perancangan sistem, juga termasuk dalam lingkungan SI/TI internal. 4. External IS/IT Environment (Lingkungan SI/TIEksternal) Dari lingkungan SI/TI eksternal, mencakup trend dan peluang-peluapenerapan teknologi, serta bagaimana pemanfaatan SI/TI oleh pihakseperti, customers, perusahaanpesaing, dan para suppliers.
Pada strategi manajemen SI/TI, mencakup elemen-elemen umum yang diterapkan melalui perusahaan, memastikan konsistensi kebijakan yang dibutuhkan. Informasi yang ada harus dapat dialirkan ke seluruh strategic business unit(SBU) yang merupakan bagian dalam perusahaan. Dengan strategi manajemen SI/TI, dapat menggabungkan strategi bisnis dari satu SBU dengan SBU lainnya. Strategi managemen SI/TI terdiri dari strategi SI dan strategi TI dari masing-masing SBU. 2. Business IS Strategy(Strategi SI Bisnis) Pencapaian utama dari proses strategi bisnis SI adalah memberikan fokus perhatian pada pemenuhan kebutuhan bisnis, menghasilkan strategi bisnis yang mempertimbangkan peluang dengan menjadikan teknologi sebagai elemen yang memegang peranan penting. Teknik utama yang dipakai dalam hal ini adalah dengan melakukan identifikasi dan analisis dampak dari critical success (or failure) factor secara detail. 3. IT strategy(Strategi TI) Pada strategi TI terdapat kebijakan dan strategiuntuk mengelola teknologi dan sumber daya para tenaga kerja ahli. Strategi TI menentukan bagaimana mendapatkan dan mengelola sumber daya teknologi, serta mengembangkannya untuk mendukung strategi bisnis SI dalam framework strategi manajemen. 4. Customer Relationship Management Customer Relationship Management (CRM) adalah suatu jenis manajemen yang berkaitan secara khusus tentang penanganan hubungan antara perusahaan dengan pelanggannya dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional