Anda di halaman 1dari 44

FISIKA

Kelas XI Semester II (Genap)


Tahun Pelajaran 2021/2022
(Bagian 1)

- GELOMBANG BUNYI-
Indikator Pencapaian
• Peserta didik dapat menjelaskan gelombang bunyi
sebagai gelombang mekanik dan gelombang
longitudinal.
• Peserta didik dapat menganalisis cepat rambat
gelombang bunyi pada zat padat, zat cair, dan
udara (gas).
• Peserta didik dapat menganalisis sifat-sifat
gelombang bunyi.
• Peserta didik dapat menganalisis pemanfaatan
gelombang bunyi dalam kehidupan sehari-hari.
Lanjutan . . .

• Peserta didik dapat menganalisis pola gelombang


diam yang mungkin pada dawai/kawat/tali (terikat
kuat kedua ujungnya), pipa organa terbuka
(terbuka kedua ujungnya, dan pipa organa tertutup
(salah satu ujungnya tertutup) sesuai dengan
frekuensi alamiahnya masing-masing.
Gelombang Bunyi
• Gelombang bunyi dihasilkan dari suatu sumber
bunyi, seperti pita suara manusia, alat musik,
mesin yang sedang beroperasi, dan lain sebagainya.
• Gelombang bunyi dari suatu sumber dirambatkan
melalui suatu medium (zat padat, zat cair, atau
udara). Sehingga gelombang bunyi termasuk dalam
gelombang mekanik, dimana gelombang bunyi
membutuhkan medium untuk merambat.
Zat Padat Zat cair Gas (Udara)  : Tetapan Laplace
R : Tetapan gas umum
Y B RT P
v v v    8,31 J mol K 
  M 
Lanjutan . . .

• Gelombang bunyi paling cepat merambat melalui


zat padat.
vzat padat  vzat cair  vgas

? Sound Wave
(Vacuum)
Lanjutan . . .

• Selain termasuk gelombang mekanik, gelombang bunyi


termasuk juga dalam gelombang longitudinal. Partikel pada
medium bergetar sejajar arah rambat.

Besaran fisika yang


bervibrasi: simpangan
partikel udara atau
tekanan udara.
Karakteristik Gelombang Bunyi
• Gelombang bunyi yang bisa didengar oleh manusia
berada pada rentang frekuensi 20 Hz – 20 kHz
(frekuensi audio-sonik).
• Gelombang bunyi di bawah 20 Hz (frekuensi infra-
sonik) dan di atas 20 kHz (frekuensi ultra-sonik)
bisa didengar oleh berbagai macam hewan.
Lanjutan . . .

• Gelombang bunyi termasuk dalam gelombang


longitudinal, maka gelombang bunyi hanya bisa
mengalamai pemantulan, pembiasan, difraksi, dan
interferensi. Gelombang bunyi tidak dapat
mengalami polarisasi.

Ingat kembali konsep tentang karakteristik


gelombang: pemantulan, pembiasan, difraksi
dan interferensi!
Lanjutan . . .
Echo
• Permukaan yang keras akan (Gelombang Pantul)
memantulkan bunyi lebih baik/bagus
dibandingkan permukaan yang lunak.
• Permukaan yang lunak akan
menyerap dan meneruskan sebagian
besar gelombang bunyi yang
mengenainya (peredam suara).

Pemantulan gelombang bunyi

Echolocation
Echo:
 Gema
 Gaung
Lanjutan . . .

• Pemantulan gelombang bunyi dimanfaatkan untuk


berbagai keperluan.

Alat kedokteran: Stethoscope

Alat kedokteran: USG


(Ultra-Sonography)
Lanjutan . . .

Batcane/Ultracane
(Tongkat navigasi untuk orang buta)

t
2
d

Mengukur kedalaman laut

vt
d
2
Lanjutan . . .

• Di sisi lain, jika gelombang bunyi merambat melalui


medium yang karakteristiknya berbeda maka
gelombang bunyi akan mengalami perubahan
cepat rambat gelombang dan juga pembelokan
arah rambat (pembiasan gelombang bunyi).
• Gelombang bunyi akan dibelokkan (dibiaskan)
mendekati garis normal jika memasuki medium
yang lebih rapat (bergerak lebih lambat) dan
menjauhi garis normal jika memasuki medium yang
kurang rapat (bergerak lebih cepat).
Lanjutan . . .

Gelombang bunyi akan


terdengar lebih keras di malam
hari karena adanya peristiwa
pembiasan gelombang bunyi.
Lanjutan . . .

• Ketika gelombang bunyi mengenai ujung suatu


penghalang atau melewati suatu celah maka
gelombang bunyi mengalami pelenturan dan
gelombang bunyi akan menyebar (perubahan arah
rambat). Gelombang bunyi dikatakan mengalami
difraksi.
• Ketika mengenai ujung penghalang, gelombang
bunyi yang memiliki panjang gelombang yang lebih
besar akan mengalami pelenturan yang lebih besar
dibandingkan dengan gelombang bunyi yang
memiliki panjang gelombang yang lebih kecil.
Lanjutan . . .

?
?
Gelombang bunyi akan tetap terdengar
meskipun pendengar berada di ruang
yang berbeda dari sumber karena
adanya difraksi akibat celah atau ujung
suatu penghalang.
Lanjutan . . .
Lanjutan . . .

• Ketika beberapa gelombang bunyi bertemu,


gelombang bunyi akan saling berpadu/bergabung
bukan bertumbukan/ memantul. Dengan kata lain
gelombang bunyi mengalami interferensi jika saling
bertemu sesuai prinsip superposisi.
• Gelombang bunyi yang sefase: interferensi
konstruktif; Gelombang bunyi berlawanan fase:
interferensi destruktif.
Sefase: Berlawanan fase:
Beda sudut fase   n  2  rad Beda sudut fase   n   rad
Beda lintasan x  n. Beda lintasan x  n  12  
n  0,1, 2,3,... n  0,1,3,5,...
Lanjutan . . .

• Interferensi destruktif dimanfaatkan untuk membuat Noise


Canceling Headphone.
Gelombang Diam pada Dawai/Kawat/Tali
• Gelombang diam bisa dikatakan sebagai gerak
harmonik (getaran) dari sejumlah partikel secara
bersamaan dengan amplitudo yang berbeda-beda.
• Dawai/kawat/tali yang dibentangkan dan diikat kuat
pada kedua ujungnya kemudian digetarkan akan
bergetar membentuk gelombang diam.
• Pada ujung dawai/kawat/tali akan selalu terbentuk
simpul karena ujungnya terikat kuat.
• Gelombang diam tersebut memiliki pola tertentu dan
hanya bisa terbentuk pada frekuensi alamiah dari
dawai/kawat/tali tersebut. Agar terbentuk gelombang
diam, dawai/kawat/tali harus digetarkan pada
frekuensi alamiahnya.
Lanjutan . . .

Gelombang Pola Gelombang


berdiri (tali) berdiri (tali)

Pola gelombang diam pada


dawai/kawat/tali
(terikat kuat pada kedua ujungnya)
Lanjutan . . .

Dawai/Kawat/Tali

l
1
l    1  2l
2 S=2
l v v P=1
f1   f1 
1 2l
Keadaan frekuensi harmonik ke-1

l    2  l
S=3
v v
f2   f2  P=2
2 l
Keadaan frekuensi harmonik ke-2
Dan seterusnya

Dan seterusnya . . .

Dan seterusnya
Lanjutan . . .
• Frekuensi alamiah dawai/kawat/tali (diikat kuat pada kedua
ujungnya) yang membentuk gelombang diam dinyatakan
dengan persamaan:
v
fn  n  n  1, 2,3,...
2l
n = 1 (frekuensi harmonik ke-1) f1 : f 2 : f3 :...  1: 2 : 3 :...
n = 2 (frekuensi harmonik ke-2)
n = 3 (frekuensi harmonik ke-3)
dst . . .

 frekuensi harmonik ke-1 = frekuensi nada dasar


 frekuensi harmonik ke-2 = frekuensi nada atas ke-1
 frekuensi harmonik ke-3 = frekuensi nada atas ke-2
dst . . .
Lanjutan . . .

• Frekuensi alamiah bisa disebut juga dengan frekuensi


resonansi.
Frekuensi resonansi ke-1 = Frekuensi harmonik ke-1
Frekuensi resonansi ke-2 = Frekuensi harmonik ke-2
Frekuensi resonansi ke-3 = Frekuensi harmonik ke-3
dst . . .
Lanjutan . . .
• Jika dawai/kawat/tali yang terikat kuat pada kedua
ujungnya membentuk gelombang diam pada frekuensi
alamiah yang berada pada rentang frkeuensi audio-
sonik, maka dawai/kawat/tali tersebut bisa berperan
sebagai sumber bunyi.
• Gitar, Biola, Piano, dan Harpa merupakan beberapa
contoh alat musik (sumber bunyi) yang dihasilkan dari
gelombang diam pada dawai/kawat.
Lanjutan . . .

v
f n   n  1
2l
v  Hukum Melde
F
v

n 1 F
fn 
2l 

? Frekuensi dawai akan berubah


jika panjang dawai diubah
(berbanding terbalik).
Gelombang Diam pada Pipa Organa
• Pipa organa merupakan sebuah pipa/tabung yang bisa
menghasilkan pola gelombang diam akibat dari getaran
partikel-partikel udara dalam pipa/tabung.
• Sama seperti dawai, gelombang diam pada pipa organa
memiliki pola tertentu dan hanya bisa terbentuk pada
frekuensi alamiah dari pipa organa tersebut. Agar
terbentuk gelombang diam, udara dalam pipa organa
harus digetarkan pada frekuensi alamiahnya.
• Pipa organa yang akan dibahas adalah:
 Pipa organa yang kedua ujungnya terbuka (pipa
organa terbuka).
 Pipa organa yang salah satu ujungnya tertutup (pipa
organa tertutup).
Lanjutan . . .

• Dipandang dari pergerakan partikel, ujung pipa yang


terbuka akan selalu membentuk perut dan ujung pipa
yang tertutup akan selalu membentuk simpul.
Pola gelombang
berdiri (pipa organa)

Pola gelombang diam pada


pipa organa
Pipa organa terbuka Pipa organa tertutup
Lanjutan . . .
Pipa Organa Terbuka

1
l    1  2l
2 S=1
v v P=2
f1   f1 
1 2l
Keadaan frekuensi harmonik ke-1

l    2  l
S=2
v v
f2   f2  P=3
1 l
Keadaan frekuensi harmonik ke-2

Dan seterusnya . . .
Lanjutan . . .
• Frekuensi alamiah pipa organa terbuka (terbuka kedua
ujungnya) yang membentuk gelombang diam dinyatakan
dengan persamaan:
v P
f n  n  n  1, 2,3,... v 
2l 

n = 1 (frekuensi harmonik ke-1) f1 : f 2 : f3 :...  1: 2 : 3 :...


n = 2 (frekuensi harmonik ke-2)
n = 3 (frekuensi harmonik ke-3)
dst . . .

 frekuensi harmonik ke-1 = frekuensi nada dasar


 frekuensi harmonik ke-2 = frekuensi nada atas ke-1
 frekuensi harmonik ke-3 = frekuensi nada atas ke-2
dst . . .
Lanjutan . . .

• Frekuensi alamiah bisa disebut juga dengan frekuensi


resonansi.
Frekuensi resonansi ke-1 = Frekuensi harmonik ke-1
Frekuensi resonansi ke-2 = Frekuensi harmonik ke-2
Frekuensi resonansi ke-3 = Frekuensi harmonik ke-3
dst . . .
Lanjutan . . .
Pipa Organa Tertutup

1
l    1  4l
4 S=1
v v P=1
f1   f1 
1 4l
Keadaan frekuensi harmonik ke-1

3 4l
l    3 
4 3 S=2
v 3v P=2
f3   f3 
1 4l
Keadaan frekuensi harmonik ke-3

Dan seterusnya . . . (Bilangan ganjil)


Lanjutan . . .
• Frekuensi alamiah pipa organa tertutup (tertutup salah satu
ujungnya) yang membentuk gelombang diam dinyatakan
dengan persamaan:
v P
f n  n  n  1,3,5,... v 
4l 

n = 1 (frekuensi harmonik ke-1) f1 : f3 : f5 :...  1: 3 : 5 :...


n = 3 (frekuensi harmonik ke-3)
n = 5 (frekuensi harmonik ke-5)
dst . . .

 frekuensi harmonik ke-1 = frekuensi nada dasar


 frekuensi harmonik ke-3 = frekuensi nada atas ke-1
 frekuensi harmonik ke-5 = frekuensi nada atas ke-2
dst . . .
Lanjutan . . .
• Frekuensi alamiah bisa disebut juga dengan frekuensi
resonansi.
Frekuensi resonansi ke-1 = Frekuensi harmonik ke-1
Frekuensi resonansi ke-2 = Frekuensi harmonik ke-3
Frekuensi resonansi ke-3 = Frekuensi harmonik ke-5
dst . . .
Lanjutan . . .
• Jika pipa organa terbuka atau tertutup membentuk
gelombang diam pada frekuensi alamiah yang berada
pada rentang frkeuensi audio-sonik, maka pipa organa
tersebut bisa berperan sebagai sumber bunyi seperti
alat musik tiup.
Latihan Soal
• Benar atau Salah pernyataan di bawah ini.
 Cepat rambat bunyi di udara lebih cepat
dibandingan dengan di air.
 Di malam hari gelombang bunyi akan terdengar
lebih keras karena peristiwa difraksi.
 Gelombang diam pada tali (kedua ujungnya diikat
kuat) bisa terbentuk pada sembarang frekuensi.
 Pada keadaan resonansi yang sama, semakin
panjang kawat maka semakin tinggi frekuensinya.
 Untuk panjang pipa yang sama, frekuensi
harmonik ke-1 pipa organa terbuka lebih besar
diandingkan dengan pipa organa tertutup.
Lanjutan . . .

• Sebuah kapal peneliti angkatan laut mengirimkan


gelombang ultasonik ke dasar lautan untuk
mengukur kedalamannya. Jika kapal tersebut
mendeteksi gelombang ultrasonik pantul 3 s
setelah pengiriman, berapa km kedalaman dasar
laut tersebut? (Diketahui cepat rambat gelombang
bunyi di air laut adalah 1400 m/s)
• Seorang anak melepaskan batu dari tepi atas
sebuah sumur. Setelah 3,125 s anak tersebut
mendengar bunyi batu menyentuh permukaan air
sumur. Jika g = 10 m/s2 dan cepat rambat bunyi di
udara saat itu adalah 360 m/s, berapakah
kedalaman sumur tersebut?
Lanjutan . . .

• Cepat rambat gelombang bunyi di udara sama


dengan v ketika tekanan dan massa jenis udaranya
masing-masing P dan ρ. Jika tekanan udaranya
berubah menjadi empat kalinya, berapakah
perbandingan cepat rambat bunyi keadaan awal
dan akhir?
• Suatu ketika gelombang bunyi dapat merambat
sejauh 350 m dalam waktu 1 s. Untuk jarak yang
sama, gelombang bunyi tersebut hanya
membutuhkan waktu 0,1 jika merambat melalui
suatu batang logam. Jika massa jenis batang
tersebut 4 x 103 kg/m3, berapakah modulus young
batang logam tersebut?
Lanjutan . . .

• Perhatikan gambar di bawah. A dan B adalah dua sumber


bunyi yang koheren.
12 m
Ketika berada di titik P,
pengamat mendengar bunyi
Q yang sangat keras. Tetapi
A
ketika bergerak menuju titik
5m P
Q pengamat mendengar
bunyi semakin lemah dan
B tidak mendengar bunyi sama
sekali ketika tepat berada
di titik Q.
Berapakah panjang gelombang bunyi yang dipancarkan oleh
kedua sumber tersebut?
Lanjutan . . .

• Seutas dawai panjangnya 40 cm memiliki tegangan


100 N. Jika massa dawai tersebut 1 gram,
berapakah frekuensi dan panjang gelombang nada
dasar dan nada atas kedua dari dawai tersebut?
• Seutas dawai dengan rapat massa linier 4 x 10-3
kg/m ditegangkan dengan gaya 360 N. Jika salah
satu frekuensi harmonik yang dihasilkan oleh dawai
tersebut adalah 375 Hz dan frekuensi harmonik
berikutnya adalah 450 Hz, tentukan:
 panjang dawai, dan
 frekuensi nada dasar.
Lanjutan . . .

• Dua buah senar A dan B dengan panjang dan


tegangan yang sama digetarkan secara bersamaan.
Jika senar B memiliki diameter setengah senar A,
berapakah perbandingan frekuensi nada dasar
yang dihasilkan oleh senar A dan B?
• Sebuah pipa organa terbuka menghasilkan memiliki
frekuensi harmonik ke-1 500 Hz. Jika cepat rambat
bunyi di udara adalah 340 Hz, tentukan:
 panjang gelombang harmonik ke-1, dan
 frekuensi harmonik ke-5.
Lanjutan . . .

• Diketahui cepat rambat bunyi di udara adalah 320


m/s. Sebuah pipa organa tertutup memiliki panjang
100 cm. Tentukan frekuensi resonansi pertama dan
kedua pipa organa tersebut.
• Frekuensi nada dasar pipa organa terbuka sama
dengan frekuensi nada atas ketiga pipa organa
tertutup. Jika panjang pipa organa terbuka adalah
0,6 m, berapakah panjang pipa organa tertutup?
Lanjutan . . .

• Sebuah tabung kaca diisi air dengan ketinggian tertentu


dan menyisakan kolom udara dengan ketinggian
tertentu. Jika sebuah garpu tala dengan frekuensi 680
Hz berada di mulut tabung, tentukan kemungkinan
panjang kolom udara (minimal tiga) agar terdengar
bunyi yang nyaring dari tabung tersebut. (Anggap cepat
rambat bunyi di udara 340 m/s)
• Sebuah tabung diisi air dengan ketinggian tertentu dan
menyisakan kolom udara dengan ketinggian 25 cm. Jika
suatu garpu tala dengan frekuensi tertentu berada di
mulut tabung, maka tabung akan menghasilkan bunyi
yang nyaring. Tentukan dua nilai frekuensi garpu tala
terendah yang bisa menyebabkan peristiwa tersebut.
(Anggap cepat rambat bunyi di udara 340 m/s)
Selesai . . .

Anda mungkin juga menyukai