Anda di halaman 1dari 4

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

SEKRETARIAT JENDERAL
Jalan H.R. Rasuna Said Blok X-5 Kavling 4-9 Jakarta 12950
Telepon (021) 5201590 (Hunting)

Nomor : PR.01.06/A/44078/2023 15 September 2023


Hal : Mekanisme Penyampaian Laporan Realisasi Penggunaan Dana
BOK Puskesmas TA 2023

Yth.
1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
2. Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD)
3. Kepala Puskesmas penerima BOK

Sehubungan dengan telah diundangkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun
2023 tentang Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Pusat Kesehatan Masyarakat
pada Pemerintah Daerah, bersama ini kami sampaikan mekanisme pelaporan realisasi penggunaan
dana BOK Puskesmas sebagaimana terlampir.
Mekanisme pelaporan tersebut menjelaskan tahapan pelaporan serta pembagian tugas dan
fungsi masing-masing entitas dalam pelaksanaan BOK Puskesmas, yaitu Puskesmas, Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota dan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).
Guna memperlancar proses pelaksanaan dan pelaporan BOK Puskesmas, kami mohon
Saudara dapat memedomani mekanisme pelaporan tersebut dengan baik.
Agar seluruh proses dilakukan secara profesional, bersih dari korupsi dan tidak ada konflik
kepentingan, serta menerapkan prinsip kehati-hatian dan berpedoman pada ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Sekretaris Jenderal,

Kunta Wibawa Dasa Nugraha

Tembusan:
1. Menteri Kesehatan
2. Inspektur Jenderal Kemenkes

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Lampiran
Nomor : PR.01.06/A/44078/2023
Tanggal : 15 September 2023

Mekanisme Penyampaian Laporan Realisasi BOK Puskesmas


TA 2023

I. PERIODE JANUARI – AGUSTUS 2023


1. Setiap Puskesmas wajib menginput laporan realisasi ke dalam aplikasi e-renggar per bulan,
mulai Januari – Agustus 2023 (sesuai Rekening Koran).
2. Dinas Kesehatan Kab/Kota melakukan verifikasi inputan/laporan realisasi di level menu
dengan data pembanding adalah dokumen SPJ yang disampaikan oleh Puskesmas
(Jika Dinkes hanya memerlukan dokumen elektronik saja, maka dokumen fisiknya
didokumentasikan oleh Puskesmas).
3. Jika laporan realisasi sudah sesuai, maka Dinas Kesehatan Kab/Kota melakukan klik approval
dan mengunduh file laporan realisasi dari aplikasi e-renggar.
4. Laporan realisasi yang diunduh pada point 3 ditandatangani oleh Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota untuk kemudian diunggah ke dalam aplikasi erenggar.
5. Dinas Kesehatan Kab/Kota menerbitkan SP2B dan menyampaikan ke BPKAD, dengan
ketentuan:
a. SP2B dibuat sesuai format yang tercantum dalam Permendagri Nomor 12/2023.
b. SP2B yang dibuat mencantumkan total realisasi BOK Puskesmas bulan Januari – Agustus
2023 untuk seluruh Puskesmas.
c. Menambahkan Lampiran SP2B yang mencantumkan total realisasi BOK Puskesmas
(Januari – Agustus 2023) untuk masing-masing Puskesmas
6. BPKAD melakukan verifikasi laporan realisasi pada aplikasi e-renggar di level Puskesmas
dengan data pembanding adalah dokumen SPJ yang disampaikan oleh Puskesmas
(Jika BPKAD hanya memerlukan dokumen elektronik saja, maka dokumen fisiknya
didokumentasikan oleh Puskesmas).
7. Jika laporan realisasi sudah sesuai maka BPKAD melakukan klik approval di e-renggar.
8. BPKAD menerbitkan SPB dengan ketentuan:
a. SPB dibuat sesuai format yang tercantum dalam Permendagri Nomor 12/2023.
b. SPB yang dibuat mencantumkan total realisasi BOK Puskesmas bulan Januari – Agustus
2023 untuk seluruh Puskesmas.
c. Menambahkan Lampiran SPB yang mencantumkan total realisasi BOK Puskesmas
(Januari – Agustus 2023) untuk masing-masing Puskesmas
9. BPKAD mengunggah SPB ke dalam aplikasi e-renggar untuk masing-masing Puskesmas.
10. SPB diunggah ke dalam aplikasi e-renggar di bulan September 2023.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
II. PERIODE SEPTEMBER 2023 dan seterusnya

Laporan realisasi mulai bulan September 2023 dan seterusnya sesuai dengan proses bisnis awal
BOK Puskesmas Salur Langsung, yaitu :

1. Setiap Puskesmas wajib menginput laporan realisasi ke dalam aplikasi e-renggar per bulan
(sesuai Rekening Koran) paling lambat 10 hari setelah bulan berkenaan berakhir.
2. Dinas Kesehatan Kab/Kota melakukan verifikasi inputan/laporan realisasi di level menu
dengan data pembanding adalah dokumen SPJ yang disampaikan oleh Puskesmas
(Jika Dinkes hanya memerlukan dokumen elektronik saja, maka dokumen fisiknya
didokumentasikan oleh Puskesmas).
3. Jika laporan realisasi sudah sesuai, maka Dinas Kesehatan Kab/Kota melakukan klik approval
pada aplikasi e-renggar.
4. Dinas Kesehatan Kab/Kota menerbitkan SP2B paling lambat 20 hari setelah bulan berkenaan
berakhir dan menyampaikan ke BPKAD, dengan ketentuan:
a. SP2B dibuat sesuai format yang tercantum dalam Permendagri Nomor 12/2023.
b. SP2B yang dibuat mencantumkan total realisasi BOK Puskesmas bulan bersangkutan
untuk seluruh Puskesmas.
c. Menambahkan Lampiran SP2B yang mencantumkan total realisasi BOK Puskesmas bulan
bersangkutan untuk masing-masing Puskesmas
d. SP2B dapat diterbitkan lebih dari satu kali setiap bulannya (sesuai dengan Puskesmas
yang telah menginput laporan realisasi dan disetujui oleh Dinas Kesehatan Kab/Kota)
5. BPKAD melakukan verifikasi laporan realisasi pada aplikasi e-renggar di level Puskesmas
dengan data pembanding adalah dokumen SPJ yang disampaikan oleh Puskesmas
(Jika BPKAD hanya memerlukan dokumen elektronik saja, maka dokumen fisiknya
didokumentasikan oleh Puskesmas).
6. Jika laporan realisasi sudah sesuai maka BPKAD melakukan klik approval di e-renggar.
7. BPKAD menerbitkan dan mengunggah SPB paling lambat 30 hari setelah bulan berkenaan
berakhir (atau tanggal 28 Februari 2024 untuk SPB bulan Januari 2024), dengan ketentuan:
a. SPB dibuat sesuai format yang tercantum dalam Permendagri Nomor 12/2023.
b. SPB yang dibuat mencantumkan total realisasi BOK Puskesmas bulan bersangkutan
untuk seluruh Puskesmas.
c. Menambahkan Lampiran SPB yang mencantumkan total realisasi BOK Puskesmas bulan
bersangkutan untuk masing-masing Puskesmas
8. SPB dapat diterbitkan lebih dari satu kali setiap bulannya (sesuai dengan SP2B yang
disampaikan oleh Dinas Kesehatan Kab/Kota dan sesuai laporan belanja Puskesmas yang
sudah dinyatakan diterima.
9. BPKAD mengunggah SPB ke dalam aplikasi e-renggar untuk masing-masing Puskesmas.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
III. CATATAN
1. Dinas Kesehatan Kab/Kota agar memastikan masing-masing BPKAD telah memiliki akses
e-renggar.
2. SP2B dan SPB yang pertama diterbitkan (di bulan September 2023) mencakup seluruh
realisasi belanja dari bulan Januari – Agustus 2023.
3. Realisasi belanja bulan September 2023, diterbitkan SP2B dan SPB di bulan Oktober 2023.
4. Realisasi belanja bulan Oktober 2023, diterbitkan SP2B dan SPB di bulan November 2023.
5. Realisasi belanja bulan November 2023, diterbitkan SP2B dan SPB di bulan Desember 2023.
6. Realisasi belanja bulan Desember 2023, diterbitkan SP2B dan SPB di bulan Januari 2024
7. Penarikan data untuk rekomendasi salur tahap 3 akan dilakukan pada tanggal 29 September
2023.
8. Rekomendasi salur diberikan kepada Puskesmas dengan syarat total realisasi Januari –
Agustus minimal 50% terhadap pagu salur tahap 1 + tahap 2 atau minimal 35% terhadap
total pagu keseluruhan.
9. Untuk Puskesmas yang belum memenuhi syarat salur berdasarkan SPB pertama yang
diterbitkan di bulan September (untuk realisasi Januari – Agustus), maka akan dilihat lagi
total realisasinya berdasarkan SPB yang diterbitkan di bulan Oktober (untuk realisasi bulan
September).

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai