Anda di halaman 1dari 7

PERHITUNGAN INDEKS INFLASI SELAMA PERIODE WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

DATA INFLASI TAHUNAN DAN PROSENTASE INDEKS INFLASI DALAM PERIODE


PERUBAHAN SETIAP TAHUN WAKTU PELAKSANAAN

INFLASI PERUBAH- INFLASI DALAM PE-


URAIAN URAIAN
TAHUNAN AN TAHUNAN LAKSANAAN

1. Januari 2018 ~ Desember 2018 3.07% 1. Tahun 2021 1.87%


-11.40% 2. Tahun 2022 3.63%
2. Januari 2019 ~ Desember 2019 2.72% 3. Tahun 2023 4.14% 4.14%
-38.24% 4. Tahun 2024 4.72% 4.72%
3. Januari 2020 ~ Desember 2020 1.68%
11.31%
4. Januari 2021 ~ Desember 2021 1.87% INDEKS INFLASI RATA-RATA 4.43%
94.12%
5. Januari 2022 ~ Agustus 2022 3.63%

RATA-RATA PERUBAHAN 13.95%


INDEKS INFLASI ( data BPS - RI ; Jadwal Rilis : 01 - 09 - 2022 )

*) Pada Agustus 2022 terjadi deflasi sebesar 0,21 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 111,57. Dari 90 kota IHK, 79 kota
mengalami deflasi dan 11 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 1,65 persen dengan IHK sebesar 115,34
dan terendah terjadi di Depok dan Kediri masing-masing sebesar 0,01 persen dengan IHK masing-masing sebesar 113,29 dan 111,01.
Sementara inflasi tertinggi terjadi di Ambon sebesar 0,82 persen dengan IHK sebesar 114,65 dan terendah terjadi di Bekasi sebesar 0,12 persen
dengan IHK sebesar 113,74.

*) Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya beberapa indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok
makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,80 persen; kelompok transportasi sebesar 0,08 persen; serta kelompok informasi, komunikasi, dan
jasa keuangan sebesar 0,03 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks, yaitu: kelompok pakaian dan alas kaki
sebesar 0,02 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,58 persen; kelompok perlengkapan, peralatan
dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,25 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,11 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya
sebesar 0,21 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,85 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,33 persen;
serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,29 persen.

*) Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Agustus) 2022 sebesar 3,63 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2022 terhadap Agustus
2021) sebesar 4,69 persen.

*) Komponen inti pada Agustus 2022 mengalami inflasi sebesar 0,38 persen. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–Agustus) 2022
sebesar 2,50 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Agustus 2022 terhadap Agustus 2021) sebesar 3,04 persen.
INDEKS INFLASI ( data BPS - RI ; Jadwal Rilis : 01 - 12 - 2021 )

*) Pada November 2021 terjadi inflasi sebesar 0,37 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,05. Dari 90 kota IHK, 84 kota
mengalami inflasi dan 6 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sintang sebesar 2,01 persen dengan IHK sebesar 113,80 dan terendah
terjadi di Bima dan Pontianak masingmasing sebesar 0,02 persen dengan IHK masing-masing sebesar 105,89 dan 107,06. Sementara deflasi
tertinggi terjadi di Kotamobagu sebesar 0,53 persen dengan IHK sebesar 107,95 dan terendah terjadi di Tual sebesar 0,16 persen dengan IHK
sebesar 108,77

*) Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok
makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,84 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,09 persen; kelompok perumahan, air, listrik,
dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,14 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,35
persen; kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen; kelompok transportasi sebesar 0,51 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya
sebesar 0,18 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,22 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa
lainnya sebesar 0,37 persen. Sementara kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan serta kelompok pendidikan tidak mengalami
perubahan.

*) Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–November) 2021 sebesar 1,30 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (November 2021 terhadap
November 2020) sebesar 1,75 persen.

*) Komponen inti pada November 2021 mengalami inflasi sebesar 0,17 persen. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–November)
2021 sebesar 1,40 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (November 2021 terhadap November 2020) sebesar 1,44 persen.
INDEKS INFLASI ( data BPS - RI ; Jadwal Rilis : 04 - 01 - 2021 )

*) Pada Desember 2020 terjadi inflasi sebesar 0,45 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,68. Dari 90 kota IHK, 87 kota
mengalami inflasi dan 3 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Gunungsitoli sebesar 1,87 persen dengan IHK sebesar 107,85 dan
terendah terjadi di Tanjung Selor sebesar 0,05 persen dengan IHK sebesar 102,47. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Luwuk sebesar 0,26
persen dengan IHK sebesar 107,51 dan terendah terjadi di Ambon sebesar 0,07 persen dengan IHK sebesar 105,52.

*) Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok
makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,49 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,03 persen; kelompok perumahan, air, listrik,
dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,03 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,08
persen; kelompok kesehatan sebesar 0,19 persen; kelompok transportasi sebesar 0,46 persen; dan kelompok penyediaan makanan dan
minuman/restoran sebesar 0,27 persen. Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan
jasa keuangan sebesar 0,01 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,01 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa
lainnya sebesar 0,29 persen. Sementara kelompok yang tidak mengalami perubahan, yaitu kelompok pendidikan.

*) Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Desember) 2020 dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Desember 2020 terhadap Desember 2019)
sebesar 1,68.

*) Komponen inti pada Desember 2020 mengalami inflasi sebesar 0,05 persen. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari– Desember)
2020 dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Desember 2020 terhadap Desember 2019) sebesar 1,60 persen.
INDEKS INFLASI ( data BPS - RI ; Jadwal rilis : 02-02-2020 )

*) Pada Desember 2019 terjadi inflasi sebesar 0,34 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 139,07. Dari 82 kota IHK, 72 kota
mengalami inflasi dan 10 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Batam sebesar 1,28 persen dengan IHK sebesar 139,73 dan terendah
terjadi di Watampone sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 135,06. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 1,88 persen
dengan IHK sebesar 138,34 dan terendah terjadi di Bukittinggi dan Singkawang masing-masing sebesar 0,01 persen dengan IHK masing-masing
sebesar 133,58 dan 137,78.

*) Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu : kelompok
bahan makanan sebesar 0,78 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,29 persen; kelompok perumahan, air,
listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,09 persen; kelompok sandang sebesar 0,05 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,29 persen; dan
kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,58 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks,
yaitu: kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,05 persen.

*) Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Desember) 2019 dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Desember 2019 terhadap Desember 2018) masing-
masing sebesar 2,72 persen.

*) Komponen inti pada Desember 2019 mengalami inflasi sebesar 0,11 persen. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–Desember)
2019 dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Desember 2019 terhadap Desember 2018) masing-masing sebesar 3,02 persen.
INDEKS INFLASI ( data BPS - RI ; Jadwa Rilis : 02 - 07 - 2018 )

*) Pada Juni 2018 terjadi inflasi sebesar 0,59 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 133,77. Dari 82 kota IHK, seluruhnya
mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tarakan sebesar 2,71 persen dengan IHK sebesar 146,13 dan terendah terjadi di Medan dan
Pekanbaru masing-masing sebesar 0,01 persen dengan IHK masing-masing sebesar 136,47 dan 134,60.

*) Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran, yaitu : kelompok bahan
makanan sebesar 0,88 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,40 persen; kelompok perumahan, air, listrik,
gas, dan bahan bakar sebesar 0,13 persen; kelompok sandang sebesar 0,36 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,27 persen; kelompok
pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,07 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 1,50 persen.

*) Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Juni) 2018 sebesar 1,90 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juni 2018 terhadap Juni 2017) sebesar
3,12 persen.

*) Komponen inti pada Juni 2018 mengalami inflasi sebesar 0,24 persen. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–Juni) 2018
mengalami inflasi sebesar 1,37 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Juni 2018 terhadap Juni 2017) sebesar 2,72 persen.
INDEKS INFLASI ( data BPS - RI ; Jadwal Rilis : 02 - 01 - 2019 )

*) Pada Desember 2018 terjadi inflasi sebesar 0,62 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 135,39. Dari 82 kota IHK, 80 kota
mengalami inflasi dan 2 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kupang sebesar 2,09 persen dengan IHK sebesar 135,96 dan terendah
terjadi di Banda Aceh sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar 128,20. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Sorong sebesar 0,15 persen
dengan IHK sebesar 134,89 dan terendah terjadi di Kendari sebesar 0,09 persen dengan IHK sebesar 128,48.

*) Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran, yaitu : kelompok bahan
makanan sebesar 1,45 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,22 persen; kelompok perumahan, air, listrik,
gas, dan bahan bakar sebesar 0,13 persen; kelompok sandang sebesar 0,08 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,20 persen; kelompok
pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,10 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 1,28 persen.

*) Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Desember) 2018 dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Desember 2018 terhadap Desember 2017) masing-
masing sebesar 3,13 persen.

*) Komponen inti pada Desember 2018 mengalami inflasi sebesar 0,17 persen. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–Desember)
2018 dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Desember 2018 terhadap Desember 2017) masing-masing sebesar 3,07 persen.

Anda mungkin juga menyukai