Anda di halaman 1dari 3

Nama : Riswandi Saputra

Nim : 220906501015
Kelas : Ekonomi pembangunan/C

TUGAS

Bagaimana inflasi terjadi pada tahun 2020-2023 menurut data BPS dalam bentuk tabel dan
sertakan juga alasannya dan mengapa itu terjadi!

Tahun Inflasi (%)

2020 1,68

2021 1,87

2022 5,51

2023 0,33

Inflasi Tahun 2020


•Pada Desember 2020 terjadi inflasi sebesar 0,45 persen dengan Indeks Harga Konsumen
(IHK) sebesar 105,68. Dari 90 kota IHK, 87 kota mengalami inflasi dan 3 kota mengalami
deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Gunungsitoli sebesar 1,87 persen dengan IHK sebesar
107,85 dan terendah terjadi di Tanjung Selor sebesar 0,05 persen dengan IHK sebesar
102,47. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Luwuk sebesar 0,26 persen dengan IHK
sebesar 107,51 dan terendah terjadi di Ambon sebesar 0,07 persen dengan IHK sebesar
105,52.

•Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar
indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar
1,49 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,03 persen; kelompok perumahan,
air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,03 persen; kelompok perlengkapan,
peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,08 persen; kelompok kesehatan
sebesar 0,19 persen; kelompok transportasi sebesar 0,46 persen; dan kelompok
penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,27 persen. Kelompok pengeluaran
yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan jasa
keuangan sebesar 0,01 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,01
persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,29 persen. Sementara
kelompok yang tidak mengalami perubahan, yaitu kelompok pendidikan.

•Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Desember) 2020 dan tingkat inflasi tahun ke tahun
(Desember 2020 terhadap Desember 2019) sebesar 1,68.

•Komponen inti pada Desember 2020 mengalami inflasi sebesar 0,05 persen. Tingkat inflasi
komponen inti tahun kalender (Januari– Desember) 2020 dan tingkat inflasi komponen inti
tahun ke tahun (Desember 2020 terhadap Desember 2019) sebesar 1,60 persen.
Inflasi Tahun 2021
•Pada Desember 2021, terjadi inflasi sebesar 0,57 persen dengan Indeks Harga Konsumen
(IHK) sebesar 107,66. Dari 90 kota IHK, 88 kota mengalami inflasi dan 2 kota mengalami
deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Jayapura sebesar 1,91 persen dengan IHK sebesar 105,87
dan terendah terjadi di Pekanbaru sebesar 0,07 persen dengan IHK sebesar 106,53.
Sementara deflasi tertinggi terjadi di Dumai sebesar 0,13 persen dengan IHK sebesar
107,70 dan terendah terjadi di Bukittinggi sebesar 0,04 persen dengan IHK sebesar 106,59.

•Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar
indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar
1,61 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,22 persen; kelompok perumahan,
air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,10 persen; kelompok perlengkapan,
peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,24 persen; kelompok kesehatan
sebesar 0,16 persen; kelompok transportasi sebesar 0,62 persen; kelompok rekreasi,
olahraga, dan budaya sebesar 0,10 persen; kelompok penyediaan makanan dan
minuman/restoran sebesar 0,24 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya
sebesar 0,25 persen. Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks,yaitu
kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,10 persen. Sementara
kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan.

•Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Desember) 2021 dan tingkat inflasi tahun ke tahun
(Desember 2021 terhadap Desember 2020) sebesar 1,87 persen.

•Komponen inti pada Desember 2021 mengalami inflasi sebesar 0,16 persen. Tingkat inflasi
komponen inti tahun kalender (Januari–Desember) 2021 dan tingkat inflasi komponen inti
tahun ke tahun (Desember 2021 terhadap Desember 2020) adalah sebesar 1,56 persen.

Inflasi Tahun 2022


•Pada Desember 2022 terjadi inflasi Year on Year (y-on-y) sebesar 5,51 persen dengan
Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 113,59. Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kotabaru
sebesar 8,65 persen dengan IHK sebesar 119,83 dan terendah terjadi di Sorong sebesar
3,26 persen dengan IHK sebesar 110,95.

•Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya
sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan
tembakau sebesar 5,83 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,40 persen;
kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 3,78 persen;
kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 4,86
persen; kelompok kesehatan sebesar 2,87 persen; kelompok transportasi sebesar 15,26
persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 3,04 persen; kelompok
pendidikan sebesar 2,77 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran
sebesar 4,49 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,91
persen. Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu:
kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,36 persen.

•Tingkat inflasi Month to Month (m-to-m) Desember 2022 sebesar 0,66 persen dan tingkat
inflasi Year to Date (y-to-d) Desember 2022 sebesar 5,51 persen.
•Tingkat inflasi y-on-y komponen inti Desember 2022 sebesar 3,36 persen, inflasi m-to-m
sebesar 0,22 persen, dan inflasi y-to-d sebesar 3,36 persen.

Inflasi Tahun 2023


•Pada April 2023 terjadi inflasi year on year (y-on-y) sebesar 4,33 persen dengan Indeks
Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,74. Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kotabaru sebesar
6,75 persen dengan IHK sebesar 121,12 dan terendah terjadi di Pangkal Pinang sebesar
2,78 persen dengan IHK sebesar 114,15.

•Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya
sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan
tembakau sebesar 4,58 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,80 persen;
kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 2,53 persen;
kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 3,27
persen; kelompok kesehatan sebesar 2,60 persen; kelompok transportasi sebesar 11,96
persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,38 persen; kelompok
pendidikan sebesar 2,75 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran
sebesar 3,79 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,67
persen. Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu:
kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,25 persen.

•Tingkat inflasi month to month (m-to-m) April 2023 sebesar 0,33 persen dan tingkat inflasi
year to date (y-to-d) April 2023 sebesar 1,01 persen.

•Tingkat inflasi y-on-y komponen inti April 2023 sebesar 2,83 persen, inflasi m-to-msebesar
0,25 persen, dan inflasi y-to-d sebesar 0,88 persen.

Anda mungkin juga menyukai