Anda di halaman 1dari 18

II

JENIS JENIS MUATAN (TYPE OF CARGOES)

JENIS-JENIS MUATAN DAPAT DIGOLONGKAN


DALAM 3 (TIGA) KELOMPOK YAITU :

DITINJAU DARI CARA PEMUATAN.


DITINJAU DARI SIFAT ATAU MUTU.
DITINJAU DARI PERHITUNGAN BIAYA ANGKUT.
1 JENIS MUATAN
DITINJAU DARI CARA PEMUATAN.
• Muatan Curah (Bulk cargoes)
Yaitu muatan yang tidak menggunakan kemasan.
Contoh : Batu bara, Gandum, Semen, Biji besi, Jagung, Kopra dll.
• Muatan Dingin / Beku (Refrigerated / Frozen cargoes)
Yaitu muatan yang membutuhkan suhu tertentu yang cukup rendah.
Contoh : Daging, Keju, Buah, Sayuran dll.
• Muatan Cair (Liquid cargoes) / Hasil minyak (Oil product).
Yaitu muatan olahan dari hasil minyak.
Contoh : MDF, Bensin, Kerosine, Minyak kelapa sawit dll.
• Muatan Gas (Gas cargoes).
Yaitu muatan yang berupa Gas.
Contoh : Gas Alam cair (Liquified Natural Gas) dll
• Muatan Campuran (General cargoes)
Yaitu muatan yang memiliki / menggunakan kemasan tertentu.
Contoh : Peti-peti, karung-karungan, Karton, Kelontongan dll.
• Muatan Peti kemas (Container cargoes).
Yaitu muatan yang berupa peti dari baja dengan ukuran standard.
Contoh : Peti kemas uk. 20 feet, 40 feet.
2
JENIS MUATAN
DITINJAU DARI SIFAT ATAU MUTU.
• Muatan Basah (Wet cargo)
Yaitu muatan yang berbentuk cairan dan dikemas dalam drum, tong,
plastik, botol, kaleng atau sejenisnya yang dapat bocor.
Contoh : Minuman, Cat cair, Susu cair, Minyak, Oli dll.
• Muatan Kering (Dry cargo)
Yaitu muatan yang tidak mengandung cairan.
Contoh : Kaca, Besi, Kelontongan, Kertas, Biji plastik dll.
• Muatan Bersih (Clean cargo).
Yaitu muatan yang tidak meninggalkan kotoran.
Contoh : Kaca, Tekstil, Timah batangan dll.
• Muatan Kotor (Dirty cargo)
Yaitu muatan yang meninggalkan kotoran.
Contoh : Arang, Semen, Aspal, Terigu, Kayu dll.
• Muatan Berbau (Odours cargo).
Yaitu muatan yang mengeluarkan aroma yang tajam serta tidak enak
dan menyebabkan kerusakan pada muatan yang lain.
Contoh : Amoniak, Keret mentah, Ikan asin, Makanan ternak dll.
• Muatan Peka (Delicate cargo)
Yaitu muatan yang mudah rusak akibat aroma / bau yang lain.
Contoh : Tembakau, Teh, Kopi dll

• Muatan Berbahaya (Dangerous cargo).


Yaitu muatan yang mengandung resiko terhadap keselamatan Jiwa
manusia, kapal dan muatan lainnya.
Contoh : Amunisi, Bahan Kimia beracun, Batu bara, Korek api dll.

• Muatan Berharga (Valueables cargo)


Yaitu muatan dengan bentuk kecil namun memiliki nilai yang tinggi.
Contoh : Elektronik, Permata, Jam tangan dll.

• Muatan Hewan (Life stock).


Yaitu muatan yang bernyawa selain manusia.
Contoh : Sapi, Kuda, Babi dll.
3
JENIS MUATAN
DITINJAU DARI PERHITUNGAN BIAYA ANGKUT

• Muatan Berat (Heavy cargo)


Yaitu muatan yang mempunyai Stowage Factor < 1,114 m³/ton.
Contoh : Semen, Besi, Timah, Pelat baja, Marmer dll.

• Muatan Ringan (Light cargo)


Yaitu muatan yang mempunyai Stowage Factor > 1,114 m³/ton.
Contoh : Beras, Plywood, Teh, Tepung Tapioka, Tekstil dll.

• Muatan Standard (Measurement cargo).


Yaitu muatan yang mempunyai Stowage Factor = 1,114 m³/ton.
Contoh : Papan (Inggris), Bahan Kosmetik dll.
STOWAGE FACTOR

Stowage Factor : Jumlah ruangan (M³) yang dibutuhkan


untuk
memuat muatan seberat 1(satu) ton.

• Formula menentukan SF (M3/Ton)


SF = Volume / Berat.

• Volume muatan (m3)


• Berat muatan (ton)

• Jika diketahui volume suatu kolli muatan (v) dengan berat


(g), maka :
• SF = 1000 x v
g

• v = Volume (m3) satu kollie muatan.


• g = Berat (kg) satu kollie muatan.

• SF = 1 / BJ BJ (Ton/M3)
• Untuk menghitung Volume yang dibutuhkan (V) :
• V = T x SF
(1 - BS)

• Untuk menghitung Berat muatan (T) :


• T = V x (1- BS)
SF

• Untuk menghitung Jumlah kollie muatan yang dimuat dalam


suatu ruangan sbb :
• P = Volume ruang yang digunakan x (1 – BS)
Volume 1(satu) kollie muatan
• P = Jumlah Berat muatan keseluruhan
Berat 1(satu) kollie muatan
• P = Jumlah kollie muatan.
Any
Questions ???
STOWAGE FAKTOR

a. Apakah yang dimaksud dengan Stowage Factor itu ?


b. Tuliskanlah formula-formula untuk memperoleh
Stowage factor itu.
c. Bagaimanakah cara menentukan suatu jenis muatan
apakah muatan itu Muatan Ringan atau Muatan Berat ?
MENGHITUNG VOLUME RUANGAN

Hitunglah jumlah volume Ruangan yang diperlukan


Jika anda ingin memuat Muatan sebanyak 200 ton
dimana diketahui SF muatan tersebut = 1,156 m³/ton
dan dalam pelaksanaan pemuatannya diperhitungkan
terjadi Broken stowage sebesar 8 %.
T x SF
Volume =
1 - BS

= 200 x 1,156
0.92

= 251,304 m³
MENGHITUNG VOLUME RUANGAN

Muatan berupa peti-petisebanyak 25 peti, tersedia di gudang laut


untuk dimuat pada sebuah kapal. Muatan tersebut berukuran
panjang = 120 cm, lebar = 60 cm, dan tinggi = 40 cm.
Serta beratnya tiap peti = 1.250 kg. Jika muatan ini dimuat,
maka diperhitungkan terjadi Broken Stowage sebesar 2 %.
Hitunglah berapa volume ruang yang harus disiapkan untuk 25
(dua puluh lima) peti muatan ini.
Jawab.

Jumlah Peti = 25 peti.


Ukuran Peti P = 120 Cm, L = 60 Cm dan T = 40 Cm.
Berat 1(satu) peti = 1.250 Kg.
Broken Stowage = 2 %
Volume untuk 25 Peti ???.
Volume 1 (satu) Peti = p x l x t
= 1,2 x 0,6 x 0,4
= 0,288 m3
SF peti = 1000 x v
g
SF peti = 1000 x 0,288
1250
= 0,2304 m3/ton
Berat untuk 25 peti = 25 x 1,250
= 31,25 ton
Volume = 31,25 x 0,2304
0,98
= 7,347 m3
MENGHITUNG JUMLAH KOLI MUATAN

Sebuah ruang muatan / palka memiliki Volume =


1.020 m³, ruang muatan tersebut berisi penuh
dengan muatan berupa karung-karungan. Jika
diketahui SF muatan itu = 1,95 m³/ton dimana
berat tiap karung = 80 kg, dan sewaktu
pemuatannya BS terjadi 10%, Hitunglah berapa
karung jumlah muatan tersebut.
Jawab.

Volume ruang = 1.020 m3 berisi penuh karungan.


Stowage Faktor = 1,95 m3/ton.
Berat 1(satu) karung = 80 Kg.
Broken Stowage = 10 %
Jumlah karung ???.

Berat seluruhnya = 1020 x 0,9


1,95
= 470,769 ton

Jumlah karung = 1000 x 470,769


80
= 5884 karung.
MENGHITUNG BROKEN STOWAGE

Sebuah ruang muatan / palka dipenuhi dengan muatan


berupa karung-karungan. Sesuai data yang ada bahwa
jumlah karung dalam palka tersebut sebanyak 12.110
karung dimana berat tiap karung = 90 kg. Dari data kapal
diketahui Volume palka = 2.180 m³. Jika SF muatan
karungan itu = 1,90 m³/ton. Hitunglah berapa Broken
stowage yang terjadi dalam pemuatannya.
Jawab.

Jumlah karung dalam palka = 12.110 karung.


Berat 1(satu) karung = 90 Kg.
Volume palka = 2.180 m3
Stowage Faktor = 1,90 m3/ton.
Broken Stowage ???.

Volume 1 karung = 1,90 x 90


1000
= 0,171 m3

Volume 12.110 = 12.110 x 0,171


= 2.070,81 m3
Broken Stowage = 2.180 – 2.070,81 X 100 %
2.180
=5%
MENGHITUNG STOWAGE FACTOR

Sebuah ruang muatan / palka memiliki volume =


1.144,694 m³, ruang muatan tersebut telah terisi
penuh dengan muatan berupa peti-peti yang
berukuran sama, dalam pemuatan peti-peti
tersebut terjadi broken stowage sebesar 2 %.
Jika berat seluruh peti tersebut 790 ton,
Hitunglah berapa Stowage Faktor muatan peti-
peti tersebut.
Jawab.

Volume palka = 1.144,694 m3


Broken Stowage = 2 %
Berat seluruh peti = 790 Kg.
Stowage Faktor ???.

Stowage Factor = V x ( 1- BS )
T

= 1.144,694 x 0,98
0,790

= 1,42 m3/ton.

Anda mungkin juga menyukai