2022-23 SPH Student Handbook (Indonesian Version)
2022-23 SPH Student Handbook (Indonesian Version)
SISWA/PROSEDUR SEKOLAH.............................................................................................................................7
KEHADIRAN, KETERLAMBATAN, DAN WAKTU PULANG .................................................................................................... 7
PENJEMPUTAN DAN PENGANTARAN................................................................................................................................ 8
PENDAFTARAN ............................................................................................................................................................. 9
PEMBERIAN/ RASA TERIMA KASIH KEPADA GURU & STAF ............................................................................................. 9
KEBIJAKAN HELM ......................................................................................................................................................... 9
SISWA YANG BERKENDARA KE SEKOLAH ......................................................................................................................... 9
PEKERJAAN RUMAH (PR) ........................................................................................................................................... 10
BELAJAR & MEMBACA MANDIRI/SSR.......................................................................................................................... 10
BIMBINGAN BELAJAR /LES PRIVAT .............................................................................................................................. 11
KEBIJAKAN INTERNET ................................................................................................................................................. 11
KEBIJAKAN PERPUSTAKAAN ......................................................................................................................................... 12
KEHILANGAN DAN TEMUAN ......................................................................................................................................... 13
PROSEDUR MAKAN SIANG .......................................................................................................................................... 13
SNACK (MAKANAN RINGAN)........................................................................................................................................ 14
ALAT MUSIK DAN PERALATAN OLAHRAGA .................................................................................................................... 14
PENGASUH DAN SUPIR ................................................................................................................................................ 14
ACARA PERAYAAN ...................................................................................................................................................... 14
NAIK KELAS ............................................................................................................................................................... 14
TINGGAL KELAS ......................................................................................................................................................... 15
PINDAH JURUSAN UNTUK SMA ................................................................................................................................... 15
BARANG PRIBADI ....................................................................................................................................................... 15
2
TEMU SAPA (HARI PERTAMA SEKOLAH) ...................................................................................................................... 22
ORANG TUA SEBAGAI PELAJAR / PALS (PARENTS AS LEARNERS) ................................................................................ 23
TITIPAN PESAN ORANG TUA SELAMA JAM SEKOLAH .................................................................................................... 23
PERTANYAAN DAN KETERLIBATAN ORANG TUA ............................................................................................................ 23
LAPORAN HASIL BELAJAR ........................................................................................................................................... 23
3
LOGO SEKOLAH PAPUA HARAPAN
Pada bagian tengah logo Sekolah Papua Harapan, tiga siswa bekerja sama untuk menavigasi dan
mendaki puncak pegunungan. Ketiga siswa mewakili visi SPH untuk mengembangkan pemimpin
yang merupakan pelayan yang memimpin orang lain menuju Kebenaran Tuhan. Melalui kolaborasi
dan kerja sama tim dalam menghadapi tantangan, kita bertumbuh dan menjadi lebih kuat.
Logo SPH menghormati kekuatan masyarakat Papua dalam memenuhi segala macam tantangan
sepanjang sejarah Papua, dan dengan Kebenaran Tuhan, mampu menjawab dan bersukses
dalam menghadapi tantangan di masa mendatang.
Gunung-gunung dalam logo ini menggambarkan empat tanda komitmen sekolah kami: untuk
membekali siswa dengan karakter, sikap, keterampilan dan kebiasaan pemimpin yang
melayani.
Logo ini dirancang melalui kolaborasi antara seorang seniman visual Papua (Jose Kogoya) dan
seorang seniman berbasis grafis dari Amerika Serikat. (Teresa Vick).
4
CATATAN DARI PEMIMPIN SEKOLAH PAPUA HARAPAN
Suatu kehormatan bagi kami untuk menyambut anak Anda untuk bersekolah di Sekolah Papua
Harapan. Kami sangat senang untuk bekerja sama dengan Anda tahun ini untuk
mengembangkan generasi pemimpin yang melayani bagi Papua di masa depan.
Kami percaya bahwa karakter dikembangkan melalui pelatihan yang bertujuan. Agar siswa kami
menjadi pemimpin-pemimpin yang saleh untuk Papua, maka seluruh staf, dewan guru, jadwal
pelajaran, kalender pendidikan dan kurikulum - semua bagian dari sekolah kami - membantu
siswa kami untuk melatih karakter, sikap, keterampilan dan kebiasaan yang
mencerminkan para pemimpin yang melayani dari hari pertama sekolah sampai mereka lulus.
Agar anak-anak kita dapat bersukses mencapai tujuan ini, sangat penting bagi keluarga untuk
mempelajari dan mendukung prosedur dan ekspektasi dari sekolah kami.
Ekspektasi dan prosedur yang dijelaskan dalam buku ini membantu kita untuk:
Memastikan lingkungan yang aman bagi siswa untuk belajar, bersosialisasi, dan
bertumbuh
Menetapkan jadwal rutin untuk belajar siswa, mempersiapkan mereka untuk hari kerja
yang penuh dengan tingkat internasional
Bertumbuh secara holistik: hati, jiwa, pikiran dan kekuatan
Mendukung berjalannya sekolah dengan membayar uang sekolah tepat waktu
Bekerja sama dengan guru dalam hal PR, pertemuan, dan koordinasi dalam menangani
perkembangan siswa
Menjaga rantai pesan di sekolah untuk komunikasi yang jelas
Menjaga transparansi, kepemimpinan yang responsif dalam menghadapi tantangan
hidup bersama-sama
Buku pedoman ini menyajikan koordinasi antara orang tua dan staf selama beberapa tahun
sebagaimana kita telah mengembangkan sekolah kita. Kami mengharapkan agar orang tua/wali
mempelajari dengan baik buku ini, dan melakukan yang terbaik untuk mendukung kebijakan
sekolah kami. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau jika ada hal yang belum
dimengerti, silahkan berbicara langsung dengan guru wali kelas anak Anda dan/atau kepada
pimpinan sekolah.
Sekolah juga berhak menentukan tindakan baik yang secara langsung tercantum
maupun tidak di dalam buku pedoman ini yang perlu dilakukan demi menjamin
tercapainya tujuan dari buku pedoman ini.
Hormat kami,
5
VISI, MISI DAN NILAI-NILAI
MISI KAMI:
Melalui pendidikan berbasis pemuridan, Sekolah Papua Harapan hadir untuk memperlengkapi
anak-anak untuk menjadi pemimpin-pemimpin nasional maupun internasional yang
berkarakter saleh, bersikap membangun, memiliki keterampilan akademik mutu
tinggi, dan memiliki kebiasaan hidup yang produktif.
VISI KAMI:
Menyaksikan orang-orang Papua yang saleh yang mengambil peran mereka sebagai pemimpin
di dalam komunitas mereka, bangsa dan dunia.
NILAI-NILAI KAMI:
TANDA KOMITMEN
Sekolah Papua Harapan memiliki 4 tanda komitmen yang merupakan dasar dari visi dan misi
sekolah. Papua Harapan akan menjadi suatu komunitas yang menunjukkan:
KARAKTER SALEH:
Merupakan kerinduan SPH untuk membangun orang-orang yang saleh, yang akan, di atas
segalanya, melekat kepada prinsip kebenaran Alkitab dan memanifestasikan karakter Allah.
Merupakan kerinduan SPH bahwa setiap staf merupakan pengikut Kristus yang kokoh di
dalam iman dan berkomitmen dalam memuridkan setiap anak yang mereka ajar dan
berinteraksi bersama.
SIKAP MEMBANGUN:
SPH percaya bahwa sebuah sikap yang membangun berakar dari kemampuan untuk
mengampuni kesalahan dan orang yang bersalah, menyampingkan keluh kesah dengan
tujuan untuk dapat menyelesaikan dengan bebas SETIAP bahkan SEMUA tugas yang Tuhan
telah panggil untuk dikerjakan.
SPH juga percaya bahwa sikap yang membangun harus bertumbuh dari suatu keyakinan
bahwa setiap manusia diciptakan dengan derajat yang sama dan tidak ada perbedaan
kepentingan antar manusia dalam pandangan Allah. Siswa haruslah bersikap saling
6
tergantung dan berkomitmen akan kesuksesan setiap orang sebagaimana mereka juga
berkomitmen kepada kesuksesan mereka masing-masing.
SPH rindu untuk menanamkan dalam setiap siswa, sebuah sikap penghargaan terhadap diri
sendiri dengan ukuran yang sesuai dan bangga terhadap warisan budaya mereka. (Kisah Para
Rasul 17:26-28) SPH percaya bahwa Allah dapat dan akan memperlengkapi setiap
pengikutNya untuk berhasil dalam menggenapi panggilan mereka, tidak peduli apapun yang
dikatakan orang lain ataupun kesulitan yang mungkin mereka hadapi.
KETERAMPILAN AKADEMIK MUTU TINGGI
SPH berdedikasi dalam mengembangkan kurikulum unggulan secara akademis dan percaya
bahwa siswa dapat, dengan dukungan yang sesuai, mencapai standar yang tinggi.
SPH berupaya untuk membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan memecahkan
masalah, kreatifitas, berpikir kritis, dan keterampilan berpikir asosiatif.
SPH mengharapkan siswa untuk mendengar, berbicara, membaca, menulis, dan
menginterpretasikan diri mereka sebagai suatu individu dan sekaligus sebagai anggota dalam
kelompok yang kooperatif.
SPH akan membantu siswa untuk mengembangkan apresiasi terhadap nilai teknologi, dan
kemampuan untuk menggunakan teknologi, dan sebuah pemahaman akan keterbatasan-
keterbasan dari teknologi.
KEBIASAAN HIDUP YANG PRODUKTIF:
SISWA/PROSEDUR SEKOLAH
KEHADIRAN, KETERLAMBATAN, DAN WAKTU PULANG
Siswa diwajibkan untuk mengikuti semua kegiatan sekolah baik kegiatan kelas (kegiatan belajar)
maupun Perayaan Natal, karyawisata, retreat, pertunjukan musik, kegiatan chapel, acara
olahraga, perayaan-perayaan kebudayaan nasional, dan kegiatan-kegiatan sekolah lainnya.
Orang tua wajib menghubungi sekolah dengan penjelasan atas ketidakhadiran anak atau
mengirimkan surat dengan penjelasan. Orang tua sangat diharapkan untuk mengirimkan
agenda ke sekolah saat anak tidak masuk agar dapat mengikuti perkembangan kegiatan kelas.
Siswa yang sampai di sekolah setelah pukul 07:30 dianggap terlambat dan beberapa hal
berikut ini akan dilakukan:
o Jika siswa tiba setelah pukul 07:30, siswa tersebut harus langsung melapor ke
Satpam yang akan menuliskan berita keterlambatan siswa tersebut di buku
keterlambatan.
7
o Jika siswa tiba di sekolah setelah pukul 07:45 berturut-turut 2 hari, maka siswa
tersebut akan dipulangkan dan tidak akan diizinkan untuk mengikuti kelas
sepanjang hari itu.
o Jika siswa menunjukkan keterlambatan yang berpola, akan ada konsekuensi
sesuai dengan jumlah keterlambatan siswa.
Jika siswa tidak datang ke sekolah dalam kurun waktu 2 minggu berturut-turut tanpa ada
informasi, SPH menganggap bahwa siswa yang bersangkutan telah mengundurkan diri dari
sekolah.
Jika siswa tidak memiliki kehadiran 80% dari hari total hari sekolah (contoh: 191 x 80% =
152), maka pertimbangan untuk mereka dapat naik kelas akan beresiko.
o Setiap ketertinggalan tugas karena ketidakhadiran menjadi tanggung jawab orang
tua dan siswa. Tugas siswa yang belum dikumpulkan karena ketidakhadiran harus
segera dikumpulkan dalam waktu satu minggu setelah masuk. Apabila siswa tidak
memenuhi jangka waktu yang ditetapkan, akan menerima konsekuensi
pengurangan atau kehilangan nilai.
o Wali kelas dan pimpinan sekolah memiliki hak untuk mengambil keputusan, jika
seandainya diberikan ujian susulan dengan kriteria yang telah disesuaikan bagi
siswa yang dapat memberikan alasan yang dapat diterima atas ketidakhadirannya.
Siswa diwajibkan untuk pulang segera setelah jam pelajaran di kelas berakhir, kecuali ada hal
yang menyangkut kegiatan sekolah.
Orang tua diharapkan menjemput siswa tepat waktu. Penjemputan lebih dari 30 menit dari
waktu pulang siswa akan mengakibatkan denda penjemputan. Setelah dismissal, siswa yang
menunggu jemputan harus menunggu di ruang tunggu yang ditentukan dan penjemput
menuju ruang tunggu untuk menjemput siswa. Denda penjemputan mulai dihitung setelah 30
menit dari waktu pulang siswa, sebesar Rp 50.000 setiap 30 menit.
Jika siswa meninggalkan sekolah lebih awal dari jadwal yang ditetapkan, sebuah surat dari
orang tua siswa yang bersangkutan harus disertakan atau orang tua harus melapor ke kantor
depan sebelum meninggalkan sekolah. Siswa tidak akan diizinkan untuk pulang lebih awal
tanpa ada izin dari pihak otoritas sekolah.
Jika orang tua menunjukkan pola keterlambatan (tiga kali atau lebih, keterlambatan dalam
sebulan) dalam menjemput anak, orang tua akan dipanggil ke sekolah untuk bertemu dengan
pimpinan sekolah untuk mencari jalan keluar mengenai masalah tersebut.
8
PENDAFTARAN
UNTUK SISWA YANG LULUS:
Siswa lulusan (tingkat TK, kelas 6 dan 9), yang ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan
selanjutnya di SPH, diberikan prioritas dalam sistem sekolah untuk mendaftar, selama mereka
memenuhi ekspektasi sekolah, melengkapi, dan mengembalikan Formulir Pendaftaran Ulang
serta melunasi semua uang sekolah.
Siswa dari TK A yang akan ke TK B dan dari TK B yang akan ke kelas 1 akan mengikuti
prosedur tes masuk.
Siswa yang telah diterima di SPH tidak diperkenankan menerima les privat dari guru SPH.
KEBIJAKAN HELM
Diwajibkan bagi setiap anak yang diantar atau dijemput dengan motor untuk menggunakan helm
demi keselamatan. Sekolah akan mengingatkan anak atau orang tua yang tidak mengikuti
ketentuan ini.
9
PEKERJAAN RUMAH (PR)
Merupakan kerinduan dari staf pengajar di Sekolah Papua Harapan untuk menolong siswa
menjadi pelajar seumur hidup. Pendidik memahami manfaat-manfaat dari PR bagi pendidikan
anak:
1. PR memfasilitasi latihan terhadap pelajaran sekolah.
2. PR mendorong kreatifitas anak dengan memberikan kelonggaran waktu untuk
mengeskplorasi ide-ide baru.
3. PR melatih anak menjadi mandiri dan bertanggung jawab.
4. PR mengkomunikasikan ke orang tua tentang pelajaran yang telah dipelajari anak.
5. PR yang dikerjakan dalam kurun waktu spesifik setiap harinya melatih kebiasaan belajar
anak yang positif.
6. PR mendorong orang tua untuk menghabiskan waktu berkualitas bersama dengan anak
mereka.
Keterangan lebih lengkap mengenai prosedur PR, silahkan menghubungi guru yang
bersangkutan.
Sikap orang tua terhadap PR anak mereka sangatlah penting. Orang tua harus:
1. Tertarik secara aktif terhadap apa yang sedang dikerjakan oleh anak.
2. Memberikan semangat, namun tidak mengerjakan PR anak. Membantu dengan
memberikan pertanyaan-pertanyaan dan ide-ide tanpa memberikan jawaban langsung.
3. Memberikan pengawasan secara pribadi jika diperlukan.
4. Mengikuti metode pembelajaran yang digunakan di sekolah (contohnya melalui mengikuti
kegiatan PALS: Orang tua sebagai murid)
5. Membahas ide-ide yang didapatkan di dalam kelas.
6. Menekankan bahwa PR adalah tanggung jawab anak.
7. Membiarkan anak menyadari konsekuensi dari kesalahan, tulisan tangan yang tidak rapi,
dan PR yang tidak lengkap.
8. Berkomunikasi dengan guru jika ada hal yang membutuhkan bantuan spesifik.
Siswa yang tidak mengerjakan PR akan menerima konsekuensi dari guru yang bersangkutan.
10
Berikut ini adalah tuntunan sebagai PR dan waktu belajar membaca mandiri:
KEBIJAKAN INTERNET
Menggunakan internet di SPH merupakan suatu hak istimewa, bukanlah suatu hak. Siswa yang
tidak mengikuti petunjuk dari sekolah akan ditolak untuk melakukan akses internet. Beberapa
aturan di bawah ini bertujuan untuk efektifitas dan kewajaran memanfaatkan teknologi internet.
PENELITIAN
Hanya penelitian yang berhubungan dengan tugas sekolah yang diperbolehkan. Siswa yang
tertarik untuk melakukan jelajah internet untuk kesenangan pribadi harus melakukannya di luar
sekolah.
11
PENGGUNAAN YANG DILARANG
Siswa dilarang untuk: mengirim atau menerima surat elektronik ( e-mail) kecuali untuk kegiatan
kelas; masuk ke dalam situs obrolan; menjelajah secara acak; mengakses situs terlarang
(kegiatan teroris, pornografi, dll); dan mengubah nama folder. Setiap saat siswa tidak boleh
memberikan informasi pribadi selain nama depan kepada siapapun atau situs apapun termasuk
kontak surat elektronik seperti pen pals (sahabat pena) dll.
KEBIJAKAN PERPUSTAKAAN
Perpustakaan Sekolah Papua Harapan adalah bagian penting dari semua program sekolah.
Perpustakaan mendukung kegiatan membaca, riset, dan relaksasi, dan harus dinilai sebagai
perluasan dari ruang kelas.
KEANGGOTAAN
Semua siswa dan guru adalah anggota dari perpustakaan secara otomatis.
Siswa diberikan kartu anggota perpustakaan ketika mereka mendaftar di sekolah. Kartu
anggota perpustakaan selalu disimpan di perpustakaan.
Kartu anggota perpustakaan berlaku selama siswa terdaftar di SPH.
12
KUNJUNGAN PERPUSTAKAAN
Selama jam sekolah, kunjungan ke perpustakaan oleh siswa sudah dijadwalkan. Siswa
dari sekolah dasar akan didampingi guru saat berkunjung ke perpustakaan.
Siswa yang mengunjungi perpustakaan di luar jadwal yang telah diatur harus meminta
izin terlebih dahulu dan juga harus didampingi seorang guru.
Kelas tambahan untuk kunjungan perpustakaan terlebih dahulu harus dicek dan
dikonfirmasi oleh perpustakaan untuk menghindari tabrakan jadwal kunjungan dengan
kelas lain.
Siswa dapat meminta pertolongan dari guru untuk mencari lokasi tentang informasi yang
dibutuhkan dari koleksi yang ada di perpustakaan.
PEMINJAMAN BUKU
Meminjam buku perpustakan diperbolehkan jika ada guru yang membantu.
Buku dapat dikembalikan selama jam sekolah.
Batas jumlah peminjaman buku kelas 1-12 adalah maksimal 6 buku.
Jangka waktu peminjaman buku adalah 2 (dua) minggu dan dapat diperpanjang 1 (satu)
kali.
Jika buku yang dipinjam tidak dikembalikan melebihi batas waktu, akan dikenakan denda
sebesar Rp.1.000/buku/hari atau dari harga tertinggi buku.
Kehilangan atau kerusakan yang terjadi terhadap buku ataupun barang perpustakaan
lainnya harus diganti dengan material yang sama atau dibayar dengan harga 2x (dua kali
lipat) dari harga material tersebut.
Majalah dan koran tersedia untuk digunakan di perpustakaan. Material ini dapat dipinjam
dengan ketentuan-ketentuan khusus.
Buku-buku referensi tidak untuk dipinjam, namun dapat dipergunakan di perpustakaan.
Peminjaman buku tidak dapat dilakukan sampai semua denda dilunasi.
Sebelum penutupan akhir tahun ajaran, semua buku harus dikembalikan dan semua
denda harus dilunasi.
Buku rapor tidak akan diberikan di akhir tahun sampai semua denda dilunasi.
Barang yang ditemukan akan dikumpulkan ke kantor. Barang yang hilang harus diambil di Kantor,
saat pengambilan juga harus mengisi formulir yang disediakan.
13
Untuk memfasilitas kebutuhan khusus, orang tua diperbolehkan mengantarkan makanan /
minuman khusus untuk anak yang dititipkan ke wali kelas.
Semua siswa harus makan siang di area makan siang selama jam makan siang.
Alat musik dan peralatan olahraga yang menjadi inventaris sekolah hanya dapat diambil,
digunakan, dan dikembalikan dengan pengawasan dari guru.
Sekolah tidak mengizinkan tugas atau PR yang tertinggal untuk dikirim ke sekolah saat jam
sekolah. Sekolah hanya akan mengizinkan beberapa barang untuk dititipkan ke kantor selama
jam sekolah seperti kacamata, obat, kunci rumah. Siswa didorong untuk mandiri dan bertanggung
jawab terhadap barang-barang mereka.
ACARA PERAYAAN
SPH tidak mengizinkan perayaan ulang tahun (untuk siswa maupun guru) dan sejenisnya yang
bersifat pribadi dilaksanakan di sekolah. Kue ulang tahun, bingkisan, makanan yang dibawa ke
sekolah tidak diizinkan dan akan dikirim kembali ke rumah.
NAIK KELAS
Standar nilai ketuntasan minimum (TK A dan TK B) adalah Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
pada semua pelajaran inti.
Pelajaran Inti:
o TK A: Pembiasaan (kesiapan dan kemandirian)
o TK B: Bahasa Indonesia (membaca, menulis), Matematika (berhitung), Pembiasaan
(kesiapan dan kemandirian)
Harap diingat bahwa siswa-siswi di taman kanak-kanak dan kelas 1 mungkin akan ditahan
guna memastikan mereka memiliki kesiapan sosial dan akademik.
Standar nilai ketuntasan minimum (SD, SMP, dan SMA) adalah 60% untuk semua komponen nilai:
kognitif, psikomotor, afektif.
Perhitungan nilai ketuntasan akhir tahun adalah rata-rata nilai raport selama satu tahun
ajaran (semester 1 dan semester 2).
14
Pelajaran Inti:
o SD dan SMP: Bahasa Indonesia, IPA, IPS, Matematika, dan Bahasa Inggris.
o SMA jurusan IPA: Bahasa Indonesia, Fisika, Kimia, Biologi, Matematika, dan Bahasa
Inggris.
o SMA jurusan IPS adalah: Bahasa Indonesia, Ekonomi, Geografi, Sosiologi,
Matematika, dan Bahasa Inggris.
Jika seorang siswa memiliki dua pelajaran inti yang tidak tuntas, maka siswa tersebut
akan tinggal kelas (mengulang di SPH), atau disarankan pindah ke sekolah lain.
Jika seorang siswa memiliki tiga pelajaran yang tidak tuntas, siswa tersebut akan tinggal
kelas (mengulang di SPH), atau disarankan pindah ke sekolah lain.
Perilaku buruk seorang siswa yang terus dilakukan berulang-ulang dimana menghambat proses
belajar dan memerlukan perhatian berlebih dari guru pun akan beresiko tinggal kelas atau pun
diserahkan ke orang tua.
TINGGAL KELAS
Siswa yang tinggal kelas hanya dapat mengulang satu kali di SPH. Apabila terulang tidak naik di
kelas yang sama atau kelas yang berbeda, siswa harus pindah sekolah.
Apabila siswa pindah ke sekolah lain, maka siswa tetap dalam status tinggal kelas (tidak naik
kelas).
Keputusan untuk seorang anak tinggal kelas memiliki implikasi yang serius, dan oleh sebab itu,
maka, SPH menjajaki beberapa jenis sumber daya untuk membantu anak sukses. Intervensi-
intervensi yang diambil menjelang akhir semester dapat berupa konseling siswa, bantuan
remedial, dan pertemuan dengan orang tua. Jika ternyata anak masih tetap bergumul sampai
akhir tahun pelajaran, keputusan tinggal kelas akan diambil. Konsultasi orang tua merupakan hal
yang sangat penting, namunpun demikian, keputusan terakhir ada di dalam rapat keputusan
dewan guru.
BARANG PRIBADI
Siswa hanya diperbolehkan membawa alat/barang yang diperlukan untuk kegiatan kelas, seperti
buku-buku yang berkaitan dengan pelajaran sekolah, buku tulis, botol minum, pakaian olahraga,
alat musik, peralatan olahraga, dll. Semua barang yang merupakan barang pribadi siswa harus
diberi label. Sekolah tidak bertanggung jawab atas kerusakan maupun kehilangan barang pribadi
di sekolah.
15
Barang yang tidak diperbolehkan dibawa ke sekolah termasuk permainan, alat elektronik (seperti
Walkman, iPod, pemutar CD, telepon genggam), pistol mainan, kamera, benda tajam, dll, kecuali
diminta oleh wali kelas. Siswa juga dilarang membawa uang ke sekolah kecuali dengan
permohonan tertulis yang diberikan kepada guru.
Bagi murid SMP dan SMA, pada kesempatan khusus akan diizinkan membawa kamera. Izin ini
mengikuti ketentuan dan prosedur yang ditetapkan oleh guru dan pemimpin SMP dan SMA.
Siswa kelas 7-12 diperbolehkan membawa HP dan atau Laptop ke sekolah dengan mengikuti
ketentuan sebagai berikut:
1. HP dan Laptop hanya boleh digunakan untuk kebutuhan belajar dengan izin guru yang
sedang mengajar di jam tersebut.
2. HP dan Laptop harus dijaga dengan baik dan menjadi tanggung jawab pribadi. Pihak
Sekolah tidak bertanggungjawab terhadap segala bentuk kerusakan ataupun kehilangan.
3. HP dan Laptop harus dalam kondisi silent mode atau dimatikan pada saat tidak
digunakan.
4. HP dan Laptop tidak diperkenankan digunakan untuk bermain game, mendengarkan
musik, dan mengakses sosial media. Kecuali, ada instruksi khusus dari guru, yang
berhubungan dengan pembelajaran.
5. HP dan Laptop tidak diizinkan untuk digunakan selama waktu istrahat dan menunggu
jemputan dari orang tua. Apabila siswa ingin menghubungi orang tua/wali dapat
menggunakan HP yang disediakan oleh sekolah.
16
PRINSIP DISIPLIN
PRINSIP DISIPLIN DARI ALKITAB
DISCIPLINE IS TO BE CARRIED OUT IN LOVE
Disiplin seharusnya untuk kebaikan anak (Amsal 22;15, 23:13,24), tidak pernah
melampiaskan emosi atau frustasi guru maupun orang tua.
Disiplin harus dipahami oleh anak sebagai benar dan adil. Seorang guru atau orang tua
yang menjalankan disiplin harus selalu sadar dengan kebutuhan akan pengampunan
(Matius 18:21-35) dan murah hati (Matius 5:7).
Disiplin dalam kasih dan bukan dengan kemarahan. Seorang anak diberikan setiap
kesempatan untuk menyampaikan keluhannya dan dibimbing dengan kasih.
Fakta-fakta harus diketahui secara utuh sebelum melakukan disiplin. Yang sangat
diinginkan adalah bahwa seorang anak mengakui, dan bahkan bertobat, ketika disiplin
dijalankan.
Jika memungkinkan, anak harus paham dan menerima bahwa disiplin itu diperlukan.
Konseling dan doa biasanya sesuai dengan anak yang sedang didisiplin, dengan demikian
memungkinkan hubungan kasih dibangun melalui disiplin.
Disiplin termasuk membentuk dan mengoreksi sikap anak, nilai-nilai dan tingkah laku.
Semuanya dilakukan dalam kasih demi kebaikan anak.
Pengakuan dan pertobatan dalam hubungannya dengan kelakuan buruk anak harus
mengikuti disiplin jika memungkinkan. Meskipun ada dasar Kitab Suci untuk pengusiran
(Matius 18:17, I Korintus 5:5) umumnya sasaran disiplin adalah untuk mengembalikan
orang yang tidak patuh kepada persekutuan dan pekerjaan yang baik.
Disiplin termasuk didikan dalam hikmat dan kebenaran. Tidak ada disiplin yang
kelihatannya menyenangkan pada saat itu melainkan menyakitkan. Kelak, bagaimanapun
juga, akan menghasilkan suatu tuaian kebenaran dan damai bagi mereka yang dididik
olehnya. – Ibrani 12:11.
Disiplin menghasilkan disiplin diri dan penguasaan diri – Efesus 4.
3 R’S
Respect, Responsibility, dan Readiness (the 3 R’s) adalah implementasi dari disiplin yang kami
lakukan di sekolah.
17
BENTUK-BENTUK TINDAKAN DISIPLIN
Proses penerapan tindakan disiplin yang biasanya dilakukan:
1. Tolok ukur perilaku yang baik – kelas merupakan tempat sekelompok orang
berkumpul untuk belajar dan diajar. Untuk menciptakan suatu lingkungan di mana tujuan
tersebut dapat tercapai, diperlukan perilaku yang baik di dalam kelas. Para pendidik
mengharapkan setiap siswa untuk berperilaku dan bertutur kata dengan sopan,
melakukan tugas secara tepat waktu, bersikap sopan dan menjaga kerapian.
2. Doa dan Konseling – bentuk tindakan disiplin ini efektif untuk semua tingkatan disiplin.
Tujuannya adalah mengarahkan setiap siswa agar berperilaku dengan benar.
3. Membayar ganti rugi – diterapkan apabila tindakan siswa mengakibatkan rusaknya
barang orang lain atau barang sekolah. Ia harus membayar gantinya dan meminta maaf
kepada si pemilik. (Keluaran 22:1, Lukas 19:8). Melakukan ulang pekerjaan yang kurang
memuaskan merupakan bentuk lain dari membayar ganti rugi.
4. Tidak boleh mengikuti beberapa aktivitas sekolah – misalnya apabila siswa
berperilaku buruk maka ia tidak diperbolehkan mengikuti karyawisata, tidak boleh
bermain, dan tidak boleh mengikuti aktivitas kelas lainnya.
5. Rujukan – anak dihadapkan kepada Kepala Sekolah. Penjelasan tertulis secara terperinci
tentang tindakan siswa dan pengusutan yang sungguh-sungguh harus dilakukan sebelum
ia diperhadapkan kepada Kepala Sekolah. Guru kelas terlibat dalam tindakan disiplin yang
diberikan kepada siswanya.
6. Detention – mencakup detensi saat istirahat dengan pengawasan. Detensi tidak boleh
terinterupsi (baik oleh guru, orang tua atau siswa) dengan menawarkan bantuan
mengerjakan tugas-tugas kepada siswa itu.
7. Suspension/skorsing – orang tua harus mengetahui bahwa tindakan ini diterapkan
pada anaknya. Skorsing diberikan atas instruksi Kepala Sekolah.
8. Skorsing di sekolah – yaitu tidak boleh mengikuti aktivitas di kelas dan bertemu dengan
teman-temannya.
PELAKSANAAN DISIPLIN
Setiap pelanggaran prosedur dan peraturan yang dilakukan oleh siswa akan mendapatkan
konsekuensi yang diharapkan dapat membuat siswa bertumbuh lebih baik dan benar.
Apabila siswa melanggar prosedur kelas atau sekolah yang telah ditetapkan, maka siswa akan
diarahkan untuk mengulangi prosedur yang sama dengan benar dan diingatkan untuk bersikap
dan bertingkah laku sesuai dengan prosedur yang ada.
18
- Membawa senjata
- Plagiat
Masih banyak lagi jenis pelanggaran peraturan yang tidak dituliskan di dalam ini.
Konsekuensi yang akan diberikan untuk setiap pelanggaran peraturan yang dilakukan siswa akan
dipertimbangkan dan diputuskan oleh pihak sekolah berdasarkan beratnya dampak
pelanggaran yang dilakukan oleh siswa, pengulangan tindakan pelanggaran, dan beberapa
pertimbangan fakta lainnya yang dianggap penting untuk meringankan ataupun memberatkan
konsekuensi yang diberikan.
Berikut beberapa contoh konsekuensi yang dapat diberikan:
- Catatan khusus dalam dokumen siswa
- Menuliskan refleksi
- Tidak diizinkan mengikuti kegiatan sekolah tertentu
- Pertemuan dengan siswa
- Pertemuan dengan orang tua
- Detensi
- Skorsing
- Tinggal kelas
- Dikeluarkan dari sekolah
Masih ada lagi jenis konsekuensi lainnya yang tidak dituliskan di dalam ini, namun dapat diberikan
oleh pihak sekolah.
BULLYING
Bullying merupakan tindakan berulang-ulang melalui kata-kata maupun penyerangan secara fisik
terhadap seseorang yang dilakukan oleh satu oleh sekelompok orang. Tujuannya adalah untuk
menyakiti, menakut-nakuti, ataupun mempermalukan. Hal ini biasa dilakukan dengan kesengajaan
dan dapat juga hanya karena ketidakpekaan ataupun kelalaian.
SPH mengupayakan untuk menjadi komunitas yang aman dan nyaman yang di dalamnya setiap
orang dihargai, dan oleh sebab itu tindakan bullying tidak dapat diterima. Jika tindakan bullying
didapati ataupun dilaporkan, beberapa langkah di bawah ini akan diambil:
- Permasalahan akan ditangani oleh orang dewasa.
- Orang dewasa akan mendiskusikan semua orang yang terlibat untuk menjamin pihak yang
terlukai dan mencari tahu keterangan sebanyak-banyaknya.
- Semua kejadian yang dilaporkan akan ditangani.
- Beberapa konsultasi yang dapat dilakukan bersama:
Orang tua
Guru / konselor
Kepala sekolah
19
- Konsekuensi atas tindakan bullying dapat berupa:
Peringatan
Konseling
Pengawasan khusus terhadap perilaku
Dan jika masih berulang – dikeluarkan dari sekolah.
- Sekolah akan memastikan bahwa tindak lanjut akan dilakukan jika diperlukan.
- Pembalasan terhadap orang yang melaporkan tidak akan diterima (karena hal ini akan
membuat bullying terus berlanjut).
Kekerasan terhadap anak merupakan tindakan yang tidak patut, amoral, dan bertentangan dengan
etika yang dilakukan oleh seseorang terhadap anak di mana terdapat perbedaan kekuatan
berdasarkan usia, ataupun secara fisik, kekerasan emosional, pelecehan seksual, dan
penelantaran.
1. Kekerasan Fisik
Berdampak kepada tauma fisik baik itu karena kontak secara langsung maupun tidak.
Contoh menggunakan peralatan dengan tujuan untuk melukai, mengontrol, atau
menindas seseorang.
2. Kekerasan Emosional
Mengancam, mengintimidasi, perlakuan tidak adil ataupun tidak layak, baik secara kata-
kata dan/atau dengan kekerasan fisik.
3. Pelecehan Seksual
Melibatkan rangsangan fisik dan/atau emosi seksual, atau tindakan, dapat berupa
(visual, audio, ataupun secara fisik) dari seseorang kepada seorang yang lain, dengan
atau tanpa izin.
4. Kelalaian
Kegagalan, penolakan, atau ketidakmampuan untuk menyediakan kepedulian, petunjuk,
makanan, pakaian, pelayanan kesehatan dasar, dan perlindungan yang dapat
membahayakan secara serius bagi kebaikan seseorang.
SPH akan menginvestigasi setiap pernyataan dari anak yang mengalami kekerasan dan mengambil
tindakan untuk memperbaiki di dalam cakupan aturan hukum di Indonesia.
Siswa harus didorong untuk mendatangi orang dewasa yang mereka merasa nyaman, jika mereka
memiliki pemikiran mengenai hal-hal menyangkut keselamatannya. Staf harus menghubungi
20
konselor sekolah untuk menentukan tindakan yang perlu diambil untuk menindaklanjuti hal-hal
mengenai kekerasan pada anak.
Jadi, untuk melakukan pendekatan di atas, setiap anggota staf dan siswa disarankan untuk
menghindari situasi privat antara dua orang.
Wali kelas akan memberikan konseling dan nasihat untuk mendorong siswa untuk berfokus kepada
pertemanan secara luas antar siswa baik itu laki-laki dengan perempuan.
SPH tidak mengizinkan setiap aktifitas romantis secara fisik di sekolah. Siswa dilarang untuk
berduaan di tempat tersembunyi. Pelanggaran mengenai peraturan ini akan dikenai tindakan
pendisiplinan.
PLAGIAT
Plagiat merupakan perbuatan dengan sengaja atau tidak sengaja melakukan penjiplakan atau
pengambilan karangan dengan mengutip sebagian atau seluruhnya sebuah karangan, pendapat,
dan sebagainya tanpa menyatakan sumber sebenarnya dan menjadikannya seolah karangan atau
pendapat pribadi.
SPH menentang dengan tegas tindakan plagiat. Setiap warga SPH harus menghargai hak cipta
dan karya orang lain dengan mengikuti ketentuan pengutipan sebagian maupun keseluruhan, yaitu
dengan mencantumkan sumber karya.
Apabila siswa ditemukan melakukan plagiat maka akan dikenakan sanksi. Sanksi yang diberikan
akan dipertimbangkan sesuai dengan beratnya tindakan pelanggaran, dan dapat berupa nilai tugas
nol, tidak lulus pada mata pelajaran tersebut, tidak naik kelas, dan beberapa sanksi lain yang tidak
dituliskan yang diyakini dapat menolong siswa mengalami pertumbuhan dalam hal ini.
21
KOMUNIKASI ANTARA SEKOLAH DENGAN RUMAH
Komunikasi antara sekolah dengan rumah merupakan hal yang penting untuk mendukung
suksesnya anak Anda dalam perjalanan pendidikan mereka. SPH ingin memastikan bahwa
komunikasi ini selalu informatif, menolong, dan terkini. Kami tidak dapat melakukan tugas kami
dengan efektif tanpa keterlibatan dan dukungan dari orang tua. Orang tua dapat diberitahukan
melalui:
AGENDA
Agenda siswa digunakan untuk memfasilitasi komunikasi antara orang tua dengan guru. Semua
PR siswa, ujian, tugas, dan keperluan lainnya harus dituliskan di agenda. Ini adalah dokumen
yang sangat penting; siswa diminta untuk memperhatikan hal ini dengan serius dan orang tua
wajib untuk membacanya setiap hari.
Jika orang tua siswa di kelas TK-12 tidak menandatangani buku agenda anaknya selama 3 hari
berturut-turut, maka wali kelas akan mengatur pertemuan dengan orang tua untuk
mendiskusikan hal tersebut. Tetapi jika hal ini berlanjut, maka siswa akan menerima konsekuensi
misalnya diminta belajar mandiri di kantor atau bahkan siswa akan dipulangkan ke rumah dan
tidak akan diizinkan untuk mengikuti kelas sampai orang tua menandatangani agenda.
o TK
Buku komunikasi akan dikirim ke rumah setiap hari. Guru dan orang tua dapat
menggunakan buku agenda untuk berkomunikasi dan memantau perkembangan anak.
Pemberitahuan lainnya juga akan dikirim ke rumah sesuai kebutuhan.
o Kelas 1 – 6
Orang tua harus menandatangani buku agenda anak mereka setiap hari, sehingga mereka
dapat memahami pembelajaran anak mereka sehari-hari dan guru dapat memastikan
bahwa orang tua menerima setiap informasi yang disampaikan.
o Kelas 7 – 12
Orang tua harus memeriksa agenda anak mereka secara berkala. Siswa senior dituntut
untuk bertanggung jawab untuk menunjukkan orang tua mereka jika ada catatan dari guru
dan juga kemudian orang tua juga harus menandatangani bahwa catatan tersebut sudah
dibaca. Siswa juga bertanggung jawab untuk menunjukkan kepada guru setiap catatan dari
orang tua mereka.
KEADAAN DARURAT
Untuk memastikan bahwa staf dan guru serta perawat sekolah memiliki nomor telepon darurat
yang benar dan terkini, Anda akan diminta untuk melengkapi formulir darurat setiap tahun.
Berikan sebanyak mungkin kontak, karena terkadang satu nomor telepon saja tidak cukup dalam
keadaan darurat.
22
ORANG TUA SEBAGAI PELAJAR / PALS (PARENTS AS LEARNERS)
Beberapa kali dalam setiap tahun, informasi dan pelatihan untuk orang tua akan dilaksanakan.
Memahami tujuan yang ingin dicapai sekolah akan menolong orang tua untuk dapat mendukung
dan memaksimalkan pembelajaran anak sekaligus memberikan pandangan secara lebih luas
mengenai hal-hal yang terjadi di sekolah.
Orang tua yang ingin mengunjungi guru atau pihak administrasi sekolah untuk mendiskusikan
mengenai perkembangan anak mereka ataupun membahas masalah lainnya terkait dengan
sekolah, harus terlebih dahulu membuat janji di kantor depan, dan juga menjelaskan alasan
perlunya diadakan pertemuan sehingga informasi awal mengenai hal tersebut dapat dikumpulkan
terlebih dahulu.
Hail test akan diberikan guru kepada orang tua secara teratur. Orang tua wajib menandatangani
hasil test dan mengembalikan kepada guru.
23
Buku laporan hasil belajar yang disediakan pihak sekolah adalah dokumen berharga yang
menunjukkan perkembangan siswa. Siswa akan dinilai setiap tiga bulan (kwartal) dengan
beberapa kriteria.
o Kwartal 1: Pertemuan antara guru dengan orang tua yang telah dijadwalkan dan juga akan
diberikan laporan naratif.
o Kwartal 2: Pertemuan antara guru dengan orang yang telah dijadwalkan dan juga akan
diberikan buku laporan hasil belajar.
o Kwartal 3: Orang tua bertemu dengan anak mereka dan siswa yang akan memandu
konferensi yang berfokus kepada hasil kerja dan portofolio siswa.
o Kwartal 4: Pertemuan antara guru dengan orang tua yang telah dijadwalkan dan juga akan
diberikan buku laporan hasil belajar akhir tahun dengan nilai dan juga laporan secara naratif
setelah semua pembayaran uang sekolah dan denda perpustakaan dan biaya pendidikan
lainnya sudah dilunasi.
Meskipun laporan formal diatur sebanyak 4 kali dalam setiap tahun pelajaran, orang tua tetap
dapat mengatur jadwal pertemuan dengan guru untuk mendapatkan informasi terkini mengenai
sikap maupun perkembangan akademik anak mereka. Di samping penerimaan laporan resmi,
orang tua dapat membuat janji untuk bertemu dengan guru-guru di sekolah untuk membahas
perkembangan akademik dan perilaku anak di sekolah.
KEGIATAN SISWA
KARYAWISATA
Pengalaman belajar yang kaya tidak terbatas dengan dinding ruang kelas. Siswa memiliki
kesempatan dalam beberapa waktu yang telah diatur sepanjang tahun pelajaran untuk mengikuti
kegiatan karyawisata. Karyawisata ini merupakan kegiatan belajar lebih lanjut dari pengalaman
belajar interaktif dan terintegrasi dengan beberapa pelajaran seperti Matematika, Agama, Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris, Sains, Pengetahuan Sosial. Semua peraturan yang berkaitan dengan
tindakan di sekolah termasuk ekspektasi sekolah tetap berlaku selama siswa melakukan kegiatan
karyawisata.
Sebelum pelaksanaan kegiatan, akan dibagikan informasi kepada siswa (dan atau orang tua)
mengenai barang apa yang perlu atau tidak perlu dibawa dalam kegiatan, misalnya alat tulis,
handphone, kamera, dll.
Karyawisata, perjalanan, retreat adalah hal WAJIB dari tuntutan kurikulum dan semua siswa
diharapkan untuk terlibat.
KEKRISTENAN/KEYAKINAN LAIN
Sekolah Papua Harapan adalah sekolah Kristen dengan guru-guru dan staf yang kokoh dalam
iman kekristenan mereka, dan juga berasal dan latar belakang yang berbeda-beda secara etnis,
sosial, maupun denominasi gereja.
Kebanyakan dari siswa kami adalah berasal dari keluarga Kristen, namun SPH tetap menerima
siswa dari latar belakang keyakinan lain. Kami menerima semua keluarga dari semua agama.
24
Kami menghargai dan menghormati hak dari setiap siswa mengenai keyakinan mereka masing-
masing.
Kehadiran di ibadah setiap hari, mata pelajaran pendidikan agama Kristen, pembentukan
karakter, chapel setiap minggu, retreat tahunan merupakan hal yang wajib untuk diikuti semua
siswa. Orang tua yang mendaftarkan anak mereka ke SPH harus memahami dan menerima
bahwa kurikulum kami adalah berdasarkan cara pandang kekristenan, dan olehnya siswa pun
akan diajarkan mengenai keyakinan dan nilai-nilai iman Kristen.
ACARA SEKOLAH
Tambahan dari kegiatan karyawisata, di sekolah juga terdapat beberapa kegiatan. Kegiatan-
kegiatan sekolah ini telah direncanakan untuk memperkaya kehidupan sekolah, semangat
bersekolah, dan memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk terlibat secara aktif dalam
proses pembelajaran dan tidak hanya berperan sebagai pengamat. Kegiatan-kegiatan sekolah ini
terhitung sebagai kegiatan normal pembelajaran dan siswa diwajibkan untuk berpartisipasi.
Orang tua juga terkadang diundang untuk mengikuti acara di sekolah.
PERTANDINGAN/PERLOMBAAN
Segala bentuk hadiah yang diterima oleh siswa yang memenangkan perlombaan yang disponsori
oleh sekolah, harus diserahkan dan diatur oleh pihak sekolah.
LAYANAN BANTUAN
PENGGUNAAN FASILITAS KOMPUTER
Pengunaan ruang komputer adalah hak khusus, dan bukan sebuah wewenang. Komputer dapat
digunakan oleh siswa selama mengikuti batasan-batasan yang telah ditentukan pihak sekolah
sebagai berikut:
25
Siswa asrama dapat menggunakan lab komputer selama maksimal 1,5 jam per
hari, dengan pengawasan orang dewasa.
Ruang komputer harus dijaga kerapiannya. Tidak makan dan minum dalam
ruang komputer.
Siswa harus menyelesaikan tugas atau PR sebelum bermain games.
KEBIJAKAN KEUANGAN
Dana fasilitas harus dilunasi sebelum tahun ajaran sekolah dimulai. Jika orang tua murid
tidak dapat melunasi semua biaya tersebut, maka harus berbicara dengan Kepala Sekolah
untuk mengatur rencana pembayaran tersebut. Semua pembayaran harus dilunasi
sebelum akhir semester pertama paling lambat di akhir bulan November.
Uang sekolah harus dibayar paling lambat tanggal 10 setiap bulannya. Pembayaran uang
sekolah dapat dilakukan lebih awal dari tanggal yang telah ditentukan.
Uang sekolah tidak dapat dikembalikan dan dipindahtangankan atas nama orang lain.
Buku laporan hasil belajar hanya akan diberikan jika semua uang sekolah, denda
perpustakaan dan tagihan lainnya telah dilunasi.
Jika tanggal jatuh tempo pembayaran uang sekolah jatuh pada hari Sabtu atau hari libur,
sekolah akan memperpanjang masa pembayaran sampai hari kerja berikutnya.
KETERLAMBATAN PEMBAYARAN
Jika pembayaran uang sekolah tidak dilakukan per tanggal 10 setiap bulan, pihak
bendahara sekolah akan mengirimkan surat pemberitahuan mengenai tunggakan uang
sekolah disertai konsekuensinya.
Apabila orang tua belum membayar SPP sampai tanggal 10 maka prosedur yang dilakukan
sekolah:
o Pada tanggal 11 bulan tersebut, surat pemberitahuan dikirimkan kepada orang tua
beserta catatan di agenda siswa.
o Harap kerjasama orang tua untuk melunasi SPP setelah memperoleh surat
pemberitahuan atau menghubungi sekolah apabila ada informasi yang perlu
disampaikan.
o Pada tanggal 14, pihak sekolah akan menunggu pembayaran atau informasi
pembayaran sampai dengan jam 12.00. Apabila tidak ada pembayaran atau
informasi pembayaran sampai batas waktu tersebut maka pada tanggal 15 siswa
yang bersangkutan tidak diperkenankan masuk sekolah.
PENGEMBALIAN DANA
Setelah dana fasilitas dilunasi, pengembalian dana dapat diminta dengan ketentuan:
o Dana 70% akan dikembalikan apabila kegiatan sekolah belum sampai hari
pertama sekolah.
o Dana 50% akan dikembalikan apabila sekolah telah berjalan sampai akhir bulan
pertama.
o Dana tidak akan dikembalikan setelah akhir bulan pertama sekolah.
Setelah uang sekolah dilunasi, pengembalian dana dapat diminta jika:
o Dana tidak akan dikembalikan pada bulan yang sama. Setelah hari pertama
bulan berjalan, semua uang sekolah akan ditahan oleh sekolah.
o Dana 100% akan dikembalikan jika ada pembayaran yang sudah dilakukan untuk
bulan depan.
26
PERMINTAAN SISWA UNTUK KEMBALI MENDAFTAR ULANG
(setelah tunggakan uang sekolah dilunasi)
Jika siswa tidak masuk sekolah selama dua minggu atau lebih secara berturut-turut
karena masalah tunggakan uang sekolah, siswa tidak dapat melanjutkan kelas karena
konsekuensi yang dapat ditimbulkan baik bagi anak itu sendiri, teman kelasnya, maupun
bagi guru.
Jika ketidakhadiran siswa di sekolah melebihi 20%, maka siswa tersebut tidak akan
mampu untuk melanjutkan ke kelas berikutnya (tinggal kelas)
Jika siswa belum sampai dua minggu tidak mengikuti kelas dan juga ketidakhadirannya
juga belum melebihi 20% dari satu tahun pembelajaran, orang tua dapat meminta izin
untuk anak mereka dapat kembali mengikuti pembelajaran. Sebelum permintaan izin
disetujui, beberapa langkah berikut harus dilakukan:
o Pimpinan sekolah, CCTT, dan wali kelas harus bertemu untuk membahas proses
masuk kembali ke kelas dan rencana-rencana yang terkait. Guru harus merasa
yakin bahwa secara akademik siswa tersebut kemudian mampu untuk mengejar
ketertinggalan dan tetap akan berhasil (ujian evaluasi dapat dilakukan, jika wali
kelas yakin jika hal tersebut perlu).
o Jika pimpinan sekolah dan CCTT dan wali kelas setuju, Kepala Sekolah akan
menginformasikan kepada orang tua bahwa anak mereka dapat kembali ke
kelas.
UANG SEKOLAH
Sekolah Papua Harapan bertujuan untuk menjaga uang sekolah serendah mungkin, namun juga
terus berusaha untuk menjadi yayasan yang stabil. Harapan kami adalah kita dapat bekerja
sama dengan orang tua untuk mencari jalan sehingga Sekolah Papua Harapan dapat menjadi
sekolah yang terjangkau bagi siapa saja yang ingin mendaftarkan anaknya.
Sekolah Papua Harapan menentukan uang sekolah berdasarkan pendapatan orang tua dan juga
sumber daya yang dimiliki setiap keluarga.
27
KLINIK SEKOLAH (UKS)
SPH menyediakan UKS/Klinik untuk melayani siswa/i, guru-guru, staf dan orang tua siswa dari
SPH. UKS SPH tidak melayani masyarakat umum, kecuali ada kesepakatan/perjanjian dari pihak
UKS SPH.
HAL-HAL UMUM
Setiap siswa yang memiliki tanda atau gejala-gejala di bawah ini harus diperiksa di Klinik Sekolah
Demam
Muntah atau diare
Gatal-gatal di kulit atau luka yang terbuka
Cedera dengan pendarahan atau dengan lebam serius
Cedera atau sakit yang mempengaruhi kesadaran ataupun kemampuan untuk mengikuti
kegiatan kelas.
Cedera pada leher atau kepala, dengan atau tanpa kesadaran. *** JANGAN mencoba
untuk memindahkan siswa dengan cedera kepala atau leher. Segera
menghubungi Klinik Sekolah dan staf akan dikirim untuk menolong siswa
tersebut untuk menangani cederanya.***
Siswa tidak diperbolehkan untuk datang ke Klinik Sekolah tanpa Hall Pass kecuali untuk kasus
keadaan darurat (kecuali siswa harus ke klinik untuk kunjungan teratur untuk menerima
pengobatan). Pada saat jam istirahat atau makan siang, maka izin harus sebelumnya diambil di
kantor sebelum datang ke Klinik Sekolah.
Setelah siswa ditangani dan keputusan diambil untuk siswa yang bersangkutan diarahkan kembali
ke sekolah atau dipulangkan ke rumah, laporan klinik akan diberikan kepada wali kelas dan dicatat
di agenda siswa.
28
Guru atau pimpinan sekolah (wakil kepala sekolah, administrator, dll) atau petugas pusat
kesehatan sekolah akan memberitahukan kepada orang tua/wali siswa yang mengalami
kecelakaan dan menjelaskan kondisi dari siswa yang bersangkutan.
Dalam keadaan siswa membutuhkan transportasi untuk ke rumah sakit, salah satu dari dua
langkah di bawah ini dapat dilakukan:
o Jika cedera yang terjadi tidak terlalu serius dan dapat ditunda untuk dibawa ke rumah
sakit, pihak pusat kesehatan sekolah akan terlebih dahulu menghubungi orang
tua/wali untuk menanyakan referensi rumah sakit untuk mengantarkan anak, atau
sekolah harus menunggu sampai orang tua tiba di sekolah atau harus segera
membawa anak ke rumah sakit dan menunggu orang tua di sana.
o Jika siswa yang mengalami kecelakaan harus segera dilarikan ke rumah sakit, pihak
pusat kesehatan sekolah akan mengatur transportasi ke rumah sakit dan sekaligus
mengantarkan jika memungkinkan. Orang tua harus diberitahukan sesegera mungkin.
Laporan kecelakan harus diisi oleh guru yang menyaksikan terjadinya kecelakaan. Jika tidak
ada saksi, guru piket harus mengisi laporan. Laporan harus menjelaskan keterangan
mengenai cedera, bagaimana hal itu terjadi, tindakan P3K yang diberikan, hari, tanggal, dll.
PERTANGGUNGJAWABAN
Sekolah Papua Harapan tidak bertanggung jawab terhadap tuntutan untuk semua kecelakaan
ataupun cedera yang dialami oleh siswa, di dalam ataupun di luar lokasi sekolah.
KONSELING
Konseling merupakan kesempatan bertumbuh bagi klien untuk mendiskusikan beban hidupnya
dalam suasana yang aman, penuh penerimaan, dan kepedulian. Proses ini akan menolong klien
melihat masalahnya lebih jelas, memahami pilihan respon yang mungkin atas masalah, belajar
strategi yang sehat untuk menghadapi masalah, dan bertumbuh dalam memahami diri sendiri,
Tuhan, dan orang lain.
Siswa TK/SD yang membutuhkan konseling bisa meminta layanan konseling lewat wali kelas.
Siswa SMP/SMA dapat mengisi formulir Student Counseling Request.
29
KEAMANAN
Semua pengunjung tidak diperbolehkan untuk memasuki area sekolah tanpa pemberitahuan
selama jam sekolah. Untuk alasan keamanan, siapapun yang ingin memasuki area sekolah selain
guru, karyawan, atau siswa harus terlebih dahulu melapor ke kantor.
SERAGAM SEKOLAH
SPH bertujuan untuk membantu siswa memahami bahwa hati lebih penting daripada penampilan
luar, dan di atas semua itu, kami mengharapkan semua murid kami untuk mengenakan belas
kasihan, kebaikan, kelemah lembutan, kesabaran, dan kasih (Kolose 3:13). Pilihan mengenai
penampilan luar ditetapkan sehingga setiap siswa tidak hanya berpikir tentang diri mereka sendiri
tapi juga orang lain. SPH rindu untuk menjadi komunitas yang menjunjung tinggi rasa hormat
terhadap orang lain. Melalui kerinduan ini, siswa SPH akan mengikuti seragam sekolah yang
dijabarkan di bawah ini.
PEREMPUAN
Rambut: Rambut harus rapi. Rambut dapat dicat dengan warna natural / alami. Rambut
yang panjang harus dikepang ataupun diikat secara rapi khususnya dalam kegiatan
laboratorium sains dan kelas olahraga. Disarankan menggunakan bando ataupun jepitan
rambut.
Baju: Baju kaos berkerah SPH.
Bawahan: Celana/Rok jins minimal sepanjang lutut. Tidak memakai legging.
Perhiasan: dibatasi dan rapi. Aksesoris yang pantas, dan tidak mengganggu kegiatan
belajar dan tidak menganggu teman kelas lainnya. Dapat mengenakan anting-anting di
telinga. Tindik (selain di telinga) dan tattoo tidak diizinkan.
LAKI-LAKI
Rambut: Rambut harus rapi. Rambut dapat dicat dengan wana natural / alami. Panjang
rambut tidak boleh menyentuh kerah, tidak diikat, dan tidak menutupi alis mata ataupun
telinga.
Baju: Baju kaos berkerah SPH.
Celana: jins minimal sepanjang lutut.
Perhiasan: dibatasi dan rapi. Aksesoris yang pantas, dan tidak mengganggu kegiatan
belajar dan tidak menganggu teman kelas lainnya. Tindik (selain di telinga) dan tattoo
tidak diizinkan.
Siswa mengunakan seragam sesuai dengan jadwal kelas. Apabila siswa tidak mengikuti jadwal
seragam atau ketentuan seragam yang ada, orang tua akan dihubungi dan diminta membawa
seragam ke sekolah. Apabila pelanggaran terhadap ketentuan seragam terus berlangsung, siswa
dapat dilarang mengikuti kegiatan kelas sampai mengganti dengan seragam yang tepat. Orang
tua akan dipanggil untuk membicarakan hal ini.
30
SERAGAM OLAHRAGA UNTUK SISWA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN
Baju: seragam olahraga SPH berwarna putih.
Celana: celana pendek olahraga SPH berwarna biru.
Sepatu: Sepatu olahraga.
Siswa boleh mengenakan seragam olahraga SPH dari rumah pada hari-hari dimana mereka
memiliki jadwal pelajaran olahraga. Semua siswa kelas atas (Kelas 4 ke atas) harus mengganti
baju mereka dengan seragam SPH segera setelah mereka mengikuti kelas Olahraga.
Pelanggaran 1: Peringatan diberikan kepada siswa dan ditulis di agenda. Siswa masih bisa ikut
kelas olahraga.
Pelanggaran 2: Orang tua akan menerima pemberitahuan lewat telepon. Siswa masih bisa ikut
kelas olahraga.
Pelanggaran 3: Siswa tidak boleh ikut kelas olahraga dan orang tua akan diminta datang ke
sekolah.
Seragam sekolah (selain seragam olahraga) harus dipakai setiap saat dalam kegiatan di luar SPH,
kecuali beberapa pertimbangan yang sudah disetujui oleh pihak administrator sekolah yang
dibuktikan melalui surat izin tertulis.
Setiap bagian dari seragam sekolah yang hilang, robek, ataupun menjadi sempit, harus segera
diganti. Silahkan menghubungi kantor untuk membeli seragam sekolah yang baru. Khusus untuk
SMP dan SMA, jika siswa menghilangkan dasi, maka dapat membelinya kembali disekolah dengan
harga 2 kali lipat dari harga sebelumnya.
Pada saat murid SPH mengikuti kegiatan bersama dengan sekolah lain, maka murid SPH
mengikuti ketentuan pakaian atau penampilan yang berlaku di sekolah lain tersebut.
31
KHUSUS SMP/SMA
32