Anda di halaman 1dari 5

Nama : Alfandi Yulviano Saputra

Kelas : TF-47-03

NIM: 101042330047

SOAL TUGAS INDIVIDU

Pertemuan 4

1. Jelaskan dan analisa tentang dinamika dan perubahan Pancasila sejak pra proklamasi,
masa awal kemerdekaan, zaman Orde Lama, Orde Baru, dan Orde Reformasi,

Jawab :

Berdasararkan analisa saya didapat beberapa hasil analisa mengenai dinamika dan perubahan Pancasila
sejak pra proklamasi, masa awal kemerdekaan, zaman Orde Lama, Orde Baru, dan Orde Reformasi
berdasarkan prespektif sejarahnya yaitu:

• Masa Pra Proklamasi


1. Pancasila sebagai lembaga negara belum resmi berdiri.
2. Ada beberapa pandangan mengenai asas-asas negara, seperti Piagam Jakarta dan UUD RIS.
• Masa awal kemerdekaan
1. Pancasila menjadi dasar negara berkat diresmikannya UUD 1945.
2. Terdapat perdebatan mengenai makna dan penerapan Pancasila.
• Zaman orde lama
1. Pancasila dijadikan sebagai ideologi negara yang harus dianut oleh seluruh rakyat Indonesia.
2. Ada beberapa perubahan dalam pemberlakuan Pancasila, seperti tersingkirnya Partai Komunis
Indonesia.
• Zaman orde baru
1. Pancasila dijadikan sebagai ideologi negara yang harus dianut oleh seluruh rakyat Indonesia.
2. Terdapat beberapa perubahan dalam penerapan Pancasila, seperti penggunaan konsep
“Pancasila sebagai ideologi terbuka”.
• Zaman Orde reformasi
1. Terdapat perubahan dalam penerapan Pancasila, seperti pengakuan terhadap keberagaman dan
hak asasi manusia.
2. Upaya peningkatan penerapan Pancasila dilakukan melalui pendidikan dan penyadaran.

Data diatas adalah hasil analisa dan telah saya sesuaikan dengan data yang telah didapatkan.

Pra Proklamasi dan Awal Kemerdekaan

Pada 1 Juni 1945 giliran Presiden Pertama RI, Ir Sukarno menyampaikan pendapatnya tentang
rumusan dasar negara, setelah sebelumnya ada Muh. Yamin dan Dr. Soepomo yang mengusulkan
rumusan Pancasila. Adapun isi rumusan :
1. Kebangsaan Indonesia;
2. Internasionalisme dan Peri Kemanusiaan;
3. Mufakat atau Demokrasi;
4. Kesejahteraan Sosial;
5. Ketuhanan Yang Maha Esa.

Tanggal itulah diperingati sebagai Hari Kelahiran Pancasila. Pidato tersebut sebagai tanda
berakhirnya sidang pertama BPUPKI, selanjutnya agar rumusan dasar negara lebih matang maka
dibentuklah Panitia Sembilan.Sila pertama Pancasila diubah menjadi “Ketuhanan dengan kewajiban
menjalankan Syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”. Tapi sila tersebut menjadi perdebatan selepas
Proklamasi Kemerdekaan oleh sebagian kelompok.Sebelum rapat PPKI di mulai, Soekarno dan Drs. Moh
Hatta mengadakan rapat kecil yang dihadiri oleh Ki Bagus Hadikusumo, KH. Wahid Hasyim, Mr.
Kasman Singodimedjo, dam Mr. Teuku Mohammad Hasan untuk membahas sila pertama.
Akhirnya tersusun penyebutan sila pertama dalam Pancasila yaiitu, “Ketuhanan Yang Maha Esa”.

Zaman Orde Lama

Pada masa Orde lama, Pancasila dipahami berdasarkan paradigma yang berkembang pada situasi
dunia yang diliputi oleh tajamnya konflik ideologi.Pada saat itu kondisi politik dan keamanan dalam
negeri diliputi oleh kekacauan dan kondisi sosial-budaya berada dalam suasana transisional dari
masyarakat terjajah (inlander) menjadi masyarakat merdeka. Masa orde lama adalah masa
pencarian bentuk implementasi Pancasila terutama dalam sistem kenegaraan. Pancasila
diimplementasikan dalam bentuk yang berbeda-beda pada masa orde lama. Terdapat 3 periode
implementasi Pancasila yang berbeda.Era orde lama ditandai dengan dikeluarkannya dekrit
Presiden pada tanggal 5 Juli 1959.

Pada masa itu berlaku demokrasi terpimpin. Setelah menetapkan berlakunya kembali UUD 1945,
Presiden Soekarno meletakkan dasar kepemimpinannya. Yang dinamakan demokrasi terimpin
yaitu demokrasi khas Indonesia yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan.Demokrasi terpimpin dalam prakteknya tidak sesuai dengan makna yang terkandung
didalamnya dan bahkan terkenal menyimpang. Dimana demokrasi dipimpin oleh kepentingan-
kepentingan tertetnu. Pada masa pemerintahan Orde Lama, kehidupan politik dan pemerintah
sering terjadi penyimpangan yang dilakukan Presiden dan juga MPRS yang bertentangan dengan
pancasila dan UUD 1945. Pada masa orde lama ini banyak terjadi penyimpangan dalam badan
UUD dan Pancasila. Juga terjadi hal-hal yang tidak sesuai dengan harapan seperti munculnya
liberlaisme dan komunisme.Puncaknya yaitu saat G 30 S/PKI dan pemeritah dinilai tidak mampu
mengatasinya sehingga Presiden Soekarno memberikan mandat kepada Jenderal Soeharto
untuk mengambil tindakan.

Zaman Orde Baru

Orde Baru hadir dengan semangat “koreksi total” atas penyimpangan yang dilakukan oleh Soekarno
pada masa Orde Lama.Orde Baru berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998. Dalam jangka waktu
tersebut, ekonomi Indonesia berkembang pesat meskipun hal ini terjadi bersamaan dengan praktik
korupsi yang merajalela di negara ini. Selain itu, kesenjangan antara rakyat yang kaya dan
miskin.Di era Orde Baru, yakni stabilitas dan pembangunan, serta merta tidak lepas dari
keberadaan Pancasila. Pancasila menjadi alat bagi pemerintah untuk semakin menancapkan
kekuasaan di Indonesia.Pancasila begitu diagung-agungkan; Pancasila begitu gencar ditanamkan nilai
dan hakikatnya kepada rakyat; dan rakyat tidak memandang hal tersebut sebagai sesuatu yang
mengganjal.Penanaman nilai- nilai Pancasila pada saat itu dilakukan tanpa sejalan dengan fakta
yang terjadi di masyarakat, berdasarkan perbuatan pemerintah. Akibatnya, bukan nilai-nilai
Pancasila yang meresap ke dalam kehidupan masyarakat, tetapi kemunafikan yang tumbuh subur dalam
masyarakat.Sebab setiap ungkapan para pemimpin mengenai nilai-nilai kehidupan tidak disertai
dengan keteladanan serta tindakan yang nyata,Sehingga banyak masyarakat pun tidak menerima
adanya penataran yang tidak dibarengi dengan perbuatan pemerintah yang benar-benar pro-rakyat.

Pada era Orde Baru sebagai era “dimanis-maniskannya” Pancasila. Secara pribadi, Soeharto sendiri
seringkali menyatakan pendapatnya mengenai keberadaan Pancasila, yang kesemuanya memberikan
penilaian setinggi-tingginya terhadap Pancasila. Meskipun dianggap Panccasila hal yang paling
luhur dan diagung- agungkan, pada tahun-tahun akhir pemerintahan Presiden Soeharto malah
banyak timbul KKN dan meningkatnyta inflasi. Hutang Indonesia semakin banyak dan ekonomi
pun terpuruk. Puncaknya yaitu Mei 1998 yang akhirnya menyebabkan Presiden Soeharto
mengundurkan diri dan digantikan oleh wakilnya B.J. Habibie

Masa Reformasi

Pancasila di era reformasi, khususnya dalam konteks sebagai dasar negara dan ideologi
nasional, merupakan tuntutan hakiki agar setiap warga negara Indonesia memiliki pemahaman
yang sama. Dan, akhirnya, memiliki persepsi dan sikap yang sama terhadap kedudukan, peranan
dan fungsi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.Pancasila sebagai
paradigma pembangunan nasional bidang kebudayaan mengandung pengertian bahwa Pancasila adalah
etos budaya persatuan, dimana pembangunan kebudayaan sebagai sarana pengikat persatuan
dalam masyarakat majemuk. Reformasi telah merombak semua segi kehidupan secara mendasar,
maka semakin terasa orgensinya untuk menjadi Pancasila sebagai dasar negara dalam kerangka
mempertahankan jati diri bangsa dan persatuan dan kesatuan nasional, lebih-lebih kehidupan
perpolitikan nasional yang tidak menentu di era reformasi ini. Berdasarkan hal tersebut diatas
perlunya reposisi Pancasila yaitu reposisi Pancasila sebagai dasar negara yang mengandung makna
Pancasila harus diletakkan dalam keutuhannya dengan Pembukaan UUD 1945, dieksplorasikan pada
dimensi-dimensi yang melekat padanya. Di era reformasi ini, Pancasila seakan tidak memiliki
kekuatan mempengaruhi dan menuntun masyarakat. Pancasila tidak lagi populer seperti pada
masa lalu. Elit politik dan masyarakat terkesan masa bodoh dalam melakukan implementasi nilai-nilai
pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila memang sedang kehilangan
legitimasi, rujukan dan elan vitalnya. Sebab utamannya, rejim Orde Lama dan Orde Baru
menempatkan Pancasila sebagai alat kekuasaan yang tinggi. Pancasila yang seharusnya sebagai
nilai, dasar moral etik bagi negara dan aparat pelaksana Pegara, dalam kenyataannya digunakan
sebagai alat legitimasi politik.
Referensi Sumber data yang saya dapat berasal dari 2 situs internet dibawah ini:

1. Gischa, S. (2022, April 9). Penerapan Pancasila dari Masa Ke Masa Halaman all. KOMPAS.com.
https://www.kompas.com/skola/read/2021/04/14/152113969/penerapan-pancasila-dari-masa-
ke-masa?page=all
2. Dinamika Pancasila Dalam sejarah bangsa Indonesia Sampai Dengan Kondisi … (n.d.).
https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Article-23630-5_0884.pdf

Untuk tugas mengenai carilah latarbelakang politik penyerangan palestina dan israel kaji dalam
prespektif sejarah palestina dalam berbagai aspek.

Jawab:
pada latar belakang politik ini saya menggunakan aspek sejarah , dimana didapat hasil analisa
sebagai berikut:
Konflik antara Palestina dan Israel berawal dari keputusan PBB yang mengakhiri mandat
pemerintahan Inggris di wilayah Palestina dan kemudian membagi wilayah Palestina menjadi
dua, yaitu negara Israel dan negara Palestina. Konflik ini telah berlangsung selama beberapa
dekade dan melibatkan banyak pihak, termasuk kelompok Hamas yang menguasai Gaza dan
Israel.
Terdapat beberapa faktor yang memicu konflik ini, seperti imigrasi besar-besaran bangsa Yahudi
ke Palestina, pendirian negara Israel, perlawanan Palestina, krisis teluk, dan transformasi
hubungan kedua belah pihak menuju perdamaian. Konflik ini juga melibatkan pandangan hukum
internasional yang berbeda antara Israel dan Palestina. Meskipun telah ada beberapa upaya
perdamaian dan resolusi bilateral serta intervensi internasional, konflik ini masih berlangsung
hingga saat ini.
Secara kompleksnya sejarah konflik kedua negara tersebut akan dijelaskan lebih rinci . Berikut
adalah beberapa aspek latar belakang politik penyerangan Palestina dan Israel dalam perspektif
sejarah Palestina:
1. Awal konflik: Konflik Palestina dan Israel dimulai pasca Perang Dunia I, di mana Inggris sebagai
pemenang Perang Dunia I mendapatkan mandat atas Palestina dan menjanjikan kemerdekaan
bagi bangsa Arab Palestina. Namun, Inggris juga menjanjikan tanah Palestina kepada Yahudi
untuk mendirikan negara Yahudi.
2. Pembagian wilayah Palestina: Pada tahun 1947, PBB memutuskan untuk membagi Palestina
menjadi negara-negara Yahudi dan Arab dan kota Yerusalem yang diperebutkan akan berada di
bawah kendali internasional. Namun, warga Arab Palestina menolak pembagian tersebut dan
pecah perang Al-Nakhba.
3. Pendirian negara Israel: Konflik semakin memuncak saat adanya deklarasi pendirian negara
Israel pada 15 Mei 1948. Ratusan ribu warga Arab Palestina melarikan diri meninggalkan rumah
mereka dan Israel berhasil menguasai beberapa wilayah Palestina.
4. Intifada: Intifada atau perlawanan dilakukan Palestina pertama kali di Jalur Gaza pada Desember
1987. Selama Intifada, Israel menyebabkan kerusakan yang belum pernah terjadi sebelumnya
terhadap perekonomian dan infrastruktur Palestina.
5. Perang Enam Hari: Perang besar Israel dan Palestina dimulai dengan adanya penyerangan
pangkalan udara Mesir oleh Israel pada tahun 1967. Selain itu, pasukan Israel pun memasuki
Semenanjung Sinai untuk mengambil alih Jalur Gaza, Tepi Barat, Dataran Tinggi Golan, dan
Yerusalem Timur.
6. Serangan Hamas: Serangan Hamas merupakan salah satu rangkaian baru dalam sejarah Israel-
Palestina. Selama beberapa dekade, media Barat, akademisi, pakar militer, dan pemimpin dunia
menggambarkan konflik Israel-Palestina sebagai konflik yang sulit diselesaikan, rumit, dan
menemui jalan buntu.
Dalam perspektif sejarah Palestina, konflik antara Palestina dan Israel memiliki akar yang sangat
kompleks dan sulit untuk diselesaikan.

Referensi sumber:
Sorongan, T. P. (2023, October 10). Sejarah Panjang konflik Israel-Palestina, Begini Awalnya.
CNBC Indonesia. https://www.cnbcindonesia.com/news/20231010102105-4-479316/sejarah-
panjang-konflik-israel-palestina-begini-awalnya

Google. (n.d.). Palestina: Sejarah Jalur Gaza Yang Disebut “Penjara Terbuka Paling Besar di
Dunia” – BBC News Indonesia. Google.
https://www.google.com/amp/s/www.bbc.com/indonesia/articles/cv23n8n23d9o.amp

Anda mungkin juga menyukai