Fakultas Hukum
Universitas Lampung
2018
Nama Kelompok
1) Ahmad Riski
2) Hafid Adzam
3) Juan Patrick Syavero
4) Kevin Danilo
5) Prastika Wulandari
6) Prita Latifa A.
7) Riko Ismar Pratama
8) Rizky Maulana
9) Yudit Putra Anggara
PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA
1. Era Pra Kemerdekaan
2. Era Kemerdekaan
5 . Era Reformasi
1. Era Pra Kemerdekaan
Pada akhir abad ke XVI Bangsa Belanda datang juga ke Indonesia. Mereka
mendirikan suatu perkumpulan dagang yang bernama VOC (Verenigde Oost
Indische Compagnie), yang dikalangan rakyat dikenal dengan istilah
“Kompeni”. Pada abad ini sejarah mencatat bahwa Belanda berusaha dengan
keras untuk memperkuat dan mengintensifkan kekuasaan di Indonesia.
Melihat praktek-praktek penjajahan Belanda tersebut maka meledaklah
perlawanan rakyat di berbagai wilayah nusantara. Penghisapan mulai
memuncak ketika Belanda mulai menerapkan sistem monopoli melalui tanam
paksa (1830-1870) dengan memaksakan beban kewajiban terhadap rakyat yang
tidak berdosa.
Soekarno dan M. Hatta menjadi Presiden dan Wakil Presiden dan pembentukan KNIP.
Berdirinya negara RIS dalam Sejarah ketatanegaraan Indonesia adalah sebagai suatu taktik
secara politis untuk tetap konsisten terhadap deklarasi Proklamasi yang terkandung dalam
pembukaan UUD 1945 yaitu negara persatuan dan kesatuan sebagaimana termuat dalam
alinea IV.
Akhirnya berdasarkan persetujuan RIS dengan negara RI tanggal 19 Mei 1950, maka seluruh
negara bersatu dalam negara kesatuan, dengan Konstitusi Sementara yang berlaku sejak 17
Agustus 1950. Walaupun UUDS 1950 merupakan tonggak untuk menuju cita-cita Proklamasi,
Pancasila dan UUD 1945, namun kenyataannya masih berorientasi kepada Pemerintah yang
berasas Demokrasi Liberal sehingga isi maupun jiwanya merupakan penyimpangan terhadap
Pancasila. Pada akhir era ini, terjadi pergolakan politik yang tidak berujung. Hal inilah yang
mendorong Soekarno megeluarkan Dekrit Presiden pada tanggal 5 Juli 1959. Yang berisi,
berlakunya kembali UUD 1945, pembubaran dewan konstituante dan dibentuknya MPRS.
Era orde lama ditandai dengan dikeluarkannya dekrit Presiden pada tanggal 5
Juli 1959. Pada masa itu berlaku demokrasi terpimpin. Setelah menetapkan
berlakunya kembali UUD 1945, Presiden Soekarno meletakkan dasar
kepemimpinannya. Pada masa pemerintahan Orde Lama, kehidupan politik
dan pemerintah sering terjadi penyimpangan yang dilakukan Presiden dan
juga MPRS yang bertentangan dengan pancasila dan UUD 1945.
Era Orde Baru dalam sejarah republik ini merupakan masa pemerintahan
yang terlama, dan bisa juga dikatakan sebagai masa pemerintahan yang
paling stabil. Di era Orde Baru, yakni stabilitas dan pembangunan, serta merta
tidak lepas dari keberadaan Pancasila. Visi Orde Baru pada saat itu adalah
untuk mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara yang
melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
Di era reformasi ini, Pancasila seakan tidak memiliki kekuatan
mempengaruhi dan menuntun masyarakat. Pancasila tidak lagi populer
seperti pada masa lalu. Elit politik dan masyarakat terkesan masa bodoh
dalam melakukan implementasi nilai-nilai pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Pancasila memang sedang kehilangan
legitimasi, rujukan dan elan vitalnya.
Sebab utamanya karena rezim Orde Lama dan Orde Baru menempatkan
Pancasila sebagai alat kekuasaan yang otoriter. Terlepas dari kelemahan
masa lalu, sebagai konsensus dasar dari berdirinya bangsa ini, yang
diperlukan dalam konteks era reformasi adalah pendekatan-pendekatan
yang lebih konseptual, komprehensif, konsisten, integratif, sederhana dan
relevan dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam kehidupan
masyarakat, bangsa dan negara.