Anda di halaman 1dari 2

SELEKSI PERENCANAAN PERBEKALAN

NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN :

06/907/SPO-PKPO/01 01 1/2
RSUD POSO
Ditetapkan oleh :
STANDAR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH POSO
PROSEDUR Tanggal Terbit DIREKTUR
OPERASIONAL
(SPO) 03 Januari 2022

dr. JEAN S RONDONUWU, M.Kes


PENGERTIAN Seleksi adalah kegiatan untuk memilih sediaan farmasi dan alat
kesehatan sesuai jenis, merek, bentuk sediaan dan dosis yang tepat
sesuai dengan kebutuhan
TUJUAN 1. Mendapatkan perbekalan farmasi yang berkualitas.
2. Mendapatkan harga yang paling ekonomis.
3. Tersedianya perbekalan dalam jumlah dan jenis sesuai kebutuhan.
4. Tersedianya perbekalan farasi pada saatt dibutuhkan.
5. Menghindari kekosongan obat.
6. Menghindari obat kadaluarsa akibat kelebihan stok.
KEBIJAKAN Pedoman Pelayanan Kefarmasian dengan SK Direktur Nomor
008.a/188.45/RSUDPoso/2022.

PROSEDUR A. Prinsip Umum


1. Pola penyakit.
2. Didasarkan bukti (Eviden Base).
3. Penggunaan obat periode sebelumnya.
4. Perbekalan dipilih berdasarkan keunggulan kualitas dibuktikan
dengan sertifikat mutu (CPOB, ISO dll).
5. Mengutamakan penggunaan obat generik.
6. Perbekalan mudah diperoleh atau senantiasa tersedia.
7. Perbekalan mudah digunakan dan disimpan.
8. Harga paling ekonomis bagi pasien dan rumah sakit.
9. Ada jaminan pengembalian jika barang rusak.
B. Prosedur Seleksi
1. Komite Farmasi dan Terapi (KFT) membuat draft usulan
formularium obat.
SELEKSI PERENCANAAN PERBEKALAN

NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN :

06/907/SPO-PKPO/01 01 2/2
RSUD POSO
2. Daftar usulan yang dibuat yang dibuat merangkum aturan
pihak pembiayaan BPJS.
3. KFT melakukan sosialisasi dan membagikan form usulan
kepada dokter.
4. KFT melakukan rapat bersama komite medik untuk
menentukan jenis obat / BHP.
5. Rancangan Formularium Obat Standarisasi alkes dan BHP
diserahkan ke direktur untuk di legalisasi.
C. Prosedur Perencanaan
1. Penanggung jawab perbekalan farmasi mengumpulkan data
pemakaian perbekalan selama minimal 1 tahun.
2. Penanggung jawab perbekalan farmasi melakukan
perhitungan kebutuhan tahunan menggunakan metode
konsumsi.
3. Kepala Instalasi membuat Perencanaan satu tahun dengan
cara :
a) Data rata-rata pemakaian bulanan.
b) Setiap rata-rata jenis obat dikalikan dengan kebutuhan 12
bulan.
c) Ditambahkan buffer stok (10-20 %) dan waktu tunggu (1-3
bulan).
d) Atau dengan menggunakan metode VEN dan ABC.
e) Disesuaikan dengan anggaran yang tersedia.
f) Dan dilegalisasi oleh direktur rumah sakit.

UNIT KERJA 1. Komite Farmasi dan terapi


TERKAIT
2. Instalasi Farmasi

Anda mungkin juga menyukai