Anda di halaman 1dari 10

B.

BEST PRACTICES
Best practices adalah implementasi suatu konsep/teknologi yang
banyak dipakai oleh indvidual maupun organisasi. Kata best practice
digunakan untuk mendeskripsikan/ menguraikan “pengalaman terbaik”
dari keberhasilan seseorang atau kelompok dalam melaksanakan tugas,
termasuk dalam mengatasi berbagai masalah dalam lingkungan
tertentuBest Practice memiliki ciri-ciri atau indikator sebagai berikut :
a. Best practice mampu mengembangkan cara baru dan inovatif
dalam pengembangan serta memecahkan masalah dalam
pendidikan khususnya pembelajaran;
b. Best Practice membawa sebuah perubahan/ perbedaan sehingga
sering dikatakan hasilnya luar biasa (outstanding result);
c. Best practice mampu mengatasi persoalan tertentu secara
berkelanjutan (keberhasilan lestari) atau dampak dan manfaatnya
berkelanjutan/ tidak sesaat;
d. Best practice mampu menjadi model dan memberi inspirasi dalam
membuat kebijakan (pejabat) serta inspiratif guru lainnya,
termasuk murid;
e. Cara dan metoda yang dilakukan dan atau yang digunakan
bersifat ekonomis dan efisien. Best pratice, atau pengalaman
terbaik akan bisa dicapai dengan sukses dan lebih cepat jika
dilakukan dengan tahapan yang sistematis melalui
pendekatanilmiah artinya langkah-langkahnya dilandasi suatu teori
yang relevan dengan masalah pembelajaran, yang telah dibangun
sebelumnya.
Berdasarkan uraian diatas, maka dalam mendeskripsikan best
practice atau pengalaman terbaik dalam pembelajaran, memerlukan ilmu
pengetahuan dan seni untuk dipakai sebagai landasannya. Sementara
data dan catatan dari progres keberhasilan serta data pendukung yang
secara nyata dialami selama mengatasi permasalahan dan atau
mengembangkan pembelajaran dicatat dengan sebaik baiknya, terutama
sangat bermanfaat dalam merumuskan Standard Operating Procedure
(SOP), agar orang lain yang menirunya akan dapat memperoleh hasil
yang sama.
Untuk memahami best practices, memang harus banyak showan
(berkunjung) ke organisasi atau memperhatikan apa yang banyak
dilakukan orang-orang dalam mengembangkan organisasi. Strategi yang
umumnya digunakan suatu organisasi ketika menetapkan posisi atau
mengejar target menjadi yang terbaik adalah Benchmarking .

Benchmarking dapat dilakukan dibeberapa organisasi baik dalam


negeri maupun sampai luar negeri. Seperti yang kita ketahui bahwa
benchmarking bagi mahasiswa MARS Universitas Hasanudin adalah wajib
untuk diikuti karena dapat membuka wawasan kita terhadap
perkembangan rumah sakit tidak hanya dalam negeri tapi juga di luar
negeri. Oleh karena itu mahasiswa MARS 18, melakukan kegiatan
Benchmarking di dalam negeri yaitu di RSUP Fatmawati Jakarta dan 2
rumah sakit di Jepang yaitu Di RS. Hirosima (Hiroshima University
Hospital) dan RS.Provinsi Hirosima (Hiroshima Prefectural Hospital).
Dalam setiap kunjungan dari kegiatan Benchmariking diperoleh Best
Practice ke 3 rumah sakit tersebut ditinjau dari segi “Pelayanan”
berdasarkan teori Parasuraman:

1. Best Practices RSUP Fatmawati


a. Pelayanan
1) Reliability (Kehandalan)
Pada rumah sakit Fatmawati pelayanan yang diberikan
sudah sesuai standar yang telah ditetapkan oleh JCI dan
KARS.
2) Assurance (Kepercayaan)
Kepercayaan pada suatu rumah sakit sangat peting dimana
pada rumah sakit Fatmawati mempunyai dokter spesialis dan
subspesialis berkompeten, terkenal dan paling dicari di
jakarta. Perawat senior yang mempunyai pengalaman tinggi.
3) Tangibles (Tampilan)
Rumah sakit Fatmawati mempunyai lingkungan rumah sakit
sangat bersih, lokasi sangat luas setiap gedung instalasi
terpisah dengan yang lain sehingga penerangan sangat
memadai, walaupun gedung terpisah-pisah pelayanan tetap
berjalan maksimal karena alur pasien berbeda dengan
pengunjung.
4) Empathy (Empati)
Petugas yang melayani pasien bisa menempatkan diri di
posisi pasien sehingga mampu menghibur pasien
5) Responsiveness (Ketanggapan)
Petugas selalu siap untuk melayani pasien yang datang ke
rumah sakit sehingga waktu pelayanan lebih efisien
b. Pelayanan Unggulan
1) Foot & Ankle Surgery
2) Hip & Knee Surgery
3) Musculoskeletal Oncology
4) Muculoskeletal Trauma Bedah
5) Pediatric Ortopaedic
6) Shoulder & Elbow Surgery
7) Spine
8) Sport Injury
9) Hand & Reconstruction Surgery
c. Place :
1) Accesibility : Lokasi cukup strategis, mudah diakses
berada di pusat kota jakarta
2) Availability : Jenis pelayanannya sudah sangat memadai
3) Referral : Bersifat menerima rujukan dari spesialistik
hingga tingkat lanjut subspesialistik
4) Comfort & Confienence : Bersih, nyaman dan
menyenangkan karena terdapat taman dan jalur pasien dan
pengunjung yang terpisah. Area hijau Lahan parkiran luas.
d. SDM Pelayanan telah sesuai dengan standar kebutuhan rumah
sakit kelas A. Meliputi pelayanan medis dan non medis
e. Pemanfaatan Teknologi Fasilitas & Alkes. Telah memanfaatkan
SIMRS dalam pelayanan yang telah terintegrasi keseluruh unit
rumah sakit. Fasilitas dan alkes juga sudah sesuai dengan
kebutuhan Rumah Sakit.
f. Sistem Akreditasi JCI dan KARS
g. Pelanggan
1) Pasien (CRM)
Memiliki website yang up to date tersendiri yang dapat
diakses langsung oleh pelanggan baik nomor antrian
maupun informasi yang lain dan jadwal dokter di griya
Husada
2) Pengunjung
Jam Kunjungan: Pagi pukul 11.30 – 12.30 dan Sore: pukul 5
– 7. Penjaga hanya dikhususkan untuk 1 orang/pasien.
h. Dukungan Finansial. Ketersediaan modal berasal dari
pendapatan operasional rumah sakit, asset RS dan dana
APBN.
i. Networking
1) Bekerjasama di 2 asuransi pemerintah (BPJS Kesehatan
dan BPJS Ketenagaan Kerja) dan beberapa asuransi
swasta.
2) Pusat pendidikan dan pelatihaan bagi mahasiswa
kedokteran UI.
j. Layout.
Pembagian zona rumah sakit berdasarkan Permenkes No. 24
Tahun 2016 Tentang Persyaratan Teknis Bangunan dan
Prasarana Rumah Sakit

2. Best Practices Hiroshima University Hospital


a. Pelayanan
1. Reliability (Kehandalan)
Pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit sudah sesuai
standar JCQHC.
2. Assurance (Kepercayaan)
Petugas yang melayanani pasien bersikap sopan, santun,
ramah dan proaktif dalam melayani pasien sehingga dapat
menimbulkan kepercayaan pasien akan jaminan
kesembuhan dan dapat menghilangkan rasa khawatir untuk
menggunakan pelayann kesehatan.
3. Tangibles (Tampilan)
Lingkungan rumah sakit sangat bersih, penerangan sangat
memadai dan disertai dengan teknologi tinggi berupa sensor
sehingga menghemat penggunaan listrik, serta terbebas dari
gangguan kebisingan.
4. Empathy (Empati)
Petugas yang melayani pasien bisa menempatkan diri di
posisi pasien sehingga mampu menghibur pasien dan
memberi pasien solusi mengenai penyakit yang diderita
5. Responsiveness (Ketanggapan)
Petugas selalu siap untuk melayani pasien yang dating ke
rumah sakit sehingga waktu pelayanan lebih efisien.
b. Pelayanan Unggulan
1) Medical center for radiation emergency for nuclear disaster
2) Pediatric cancer core hospital
3) National cancer treatment regional core hospital
4) Medical center for translational and clinical research
advanced medical center
5) Sport medical center
c. Place
1) Accesibility : Lokasi cukup strategis, mudah diakses
2) Availability : Jenis pelayanannya sudah sangat memadai
3) Referral : Bersifat menerima rujukan pasien dengan
ketentuan tidak menerima perawatan khusus yang lebih
lanjut dengan waktu yang lama.
4) Comfort & Confienence : Bersih, nyaman dan
menyenangkan karena terdapat taman dan beberapa public
space dan perpustakaan didalam rumah sakit
d. SDM Pelayanan
SDM pelayanan telah sesuai dengan standar kebutuhan rumah
sakit baik. Meliputi pelayanan medis dan non medis.
e. Pemanfaatan Teknologi Fasilitas & Alkes
Telah memanfaatkan SIMRS yang telah terintegrasi keseluruh
unit serta penggunaan teknologi dalam proses administrasi
seperti mesin pembayaran otomatis, remote informasi waktu
konsultasi. Alkes yang digunakan mengadopsi high technology.
f. Sistem Akredtasi
Sistem akreditasi Hiroshima University Hospital adalah JCQHC
g. Pelanggan
1) Pasien (CRM)
a) Follow up pasien post opname dan post medical check up.
b) Bebas antri bagi medical check up.
c) Self Registration melalui website.
d) Informasi Bed Management untuk pasien rawat inap
melalui website
2) Pengunjung
Jam Kunjungan: Pagi pukul 10 – 11 dan Sore pukul 6– 8

h. Dukungan Finansial
1) Ketersediaan modal berasal dari pendapatan operasional
dan asset RS lainnya
2) Dukungan modal dari universitas hiroshima dan pemegang
saham serta donasi pemerintah terkait dan sponsorship riset
penelitian
3) Kebijakan pemerintah bebas pajak bagi rumah sakit
i. Networking
1) Bekerjasama di Asuransi Pemerintah dan asuransi
internasional untuk foreigner.
2) Pusat pendidikan, pelatihan dan penelitian universitas
Hiroshima
j. Layout Rumah Sakit
Gedung untuk manajemen, outpatient dan inpatient terpisah
sehingga pasien tidak saling terganggu selama menerima
pelayanan di rumah sakit.
3. Best Practices Hiroshima Prefectural Hospital
a. Pelayanan
1) Reliability (Kehandalan)
Pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit menerapkan
metode KAIZEN dan terstandarisasi JCQHC.
2) Assurance (Kepercayaan)
Sesuai dengan Komitmen RS yaitu : profesional group
providing heartful medical treatment.
3) Tangibles (Tampilan)
Lingkungan rumah sakit sangat bersih, ditunjang ruang
tunggu pasien yang luas serta beberapa public service area
memberikan kenyamanan pada pasien dan pengunjung,
penampilan petugas rapi dan sigap.
4) Empathy (Empati)
Petugas yang melayani pasien bisa menempatkan diri di
posisi pasien sehingga mampu menghibur pasien dan
memberi pasien solusi mengenai penyakit yang diderita
5) Responsiveness (Ketanggapan)
Petugas selalu siap untuk melayani pasien yang datang ke
rumah sakit sehingga waktu pelayanan lebih efisien
b. Pelayanan Unggulan
1) Mission-critical disaster base hospital
2) Emergency and critical care centre
3) Regional cancer cooperation hospital
4) Japan hospital mechanism evalution certified facility
5) HIV-AIDS (AIDS Center)
c. Place
1) Accesibility :
Lokasi cukup strategis, dapat diakses dengan berbagai
fasilitas transportasi public diakses.
2) Availability :
Jenis pelayanannya sudah sangat memadai
3) Referral :
Sebagai rumah sakit rujukan regional dan pusat penanganan
penyakit tertentu.
4) Comfort & Confienence :
Bersih, nyaman dan menyenangkan karena terdapat taman
dan green area serta tersedia beberapa public area untuk
pasien dan penggunjung.
d. SDM Pelayanan
SDM pelayanan telah sesuai dengan standar kebutuhan rumah
sakit.
e. Pemanfaatan Teknologi & Alkes.
1) Telah memanfaatkan SIMRS yang telah terintegrasi ke
seluruh unit layanan medis maupun penunjang, Dengan
adanya SIMRS terintegrasi memberikan efisiensi pelyanan
dalam berbagai aspek (“less paper”, waktu tunggu dll).
2) Penerapan teknologi dalam proses administrasi maupun
sebagai pendukung proses pelayanan seperti mesin
pembayaran, pelayanan lab, pendaftaran outpatient lanjutan
(kontrol).
3) Penerapan alat medis canggih yang terbaru.
f. Sistem Akreditasi
Hiroshima University Hospital adalah JCQHC
g. Pelanggan
1) Pasien (CRM)
a) Tersedia layanan antar jemput bagi pasien yang
membutuhkan perawatan NICU yang lahir di rumah sakit
lain
b) Tersedia tim untuk pelayanan bagi pasien kanker di rumah
c) Selalu tersedia tempat tidur kosong sehingga tidak ada
penolakan pasien untuk semua jenis pelayanan rawat inap
2) Pengunjung
Jam Kunjungan : Pagi pukul 10-11 dan sore pukul 17-19
 Tidak diperbolehkan adanya keluarga pasien di ruang
perawatan diluar jam besuk
 Di zona RS dengan infeksi tinggi tersedia tempat cuci
tangan dan kumur-kumur dgn desinfektan bagi keluarga
pasien maupun pengunjung serta akses masuk dan keluar
ruangan berbeda
h. Dukungan Finansial
Dukungan finansial dari pemerintah prefektur Hiroshima
i. Networking
1) Bekerjasama dengan asuransi pemerintah dan asuransi
swasta jepang serta internasional untuk foreigner.
2) Sebagai RS jejaring pendidikan kedokteran, dokter spesialis
maupun subspesialis
j. Layout RS
Outpatient dan inpatient berada dalam satu gedung namun
berada di lantai dan jalur keluar masuk rumah sakit yang
berbeda

Anda mungkin juga menyukai