BEST PRACTICES
Best practices adalah implementasi suatu konsep/teknologi yang
banyak dipakai oleh indvidual maupun organisasi. Kata best practice
digunakan untuk mendeskripsikan/ menguraikan “pengalaman terbaik”
dari keberhasilan seseorang atau kelompok dalam melaksanakan tugas,
termasuk dalam mengatasi berbagai masalah dalam lingkungan
tertentuBest Practice memiliki ciri-ciri atau indikator sebagai berikut :
a. Best practice mampu mengembangkan cara baru dan inovatif
dalam pengembangan serta memecahkan masalah dalam
pendidikan khususnya pembelajaran;
b. Best Practice membawa sebuah perubahan/ perbedaan sehingga
sering dikatakan hasilnya luar biasa (outstanding result);
c. Best practice mampu mengatasi persoalan tertentu secara
berkelanjutan (keberhasilan lestari) atau dampak dan manfaatnya
berkelanjutan/ tidak sesaat;
d. Best practice mampu menjadi model dan memberi inspirasi dalam
membuat kebijakan (pejabat) serta inspiratif guru lainnya,
termasuk murid;
e. Cara dan metoda yang dilakukan dan atau yang digunakan
bersifat ekonomis dan efisien. Best pratice, atau pengalaman
terbaik akan bisa dicapai dengan sukses dan lebih cepat jika
dilakukan dengan tahapan yang sistematis melalui
pendekatanilmiah artinya langkah-langkahnya dilandasi suatu teori
yang relevan dengan masalah pembelajaran, yang telah dibangun
sebelumnya.
Berdasarkan uraian diatas, maka dalam mendeskripsikan best
practice atau pengalaman terbaik dalam pembelajaran, memerlukan ilmu
pengetahuan dan seni untuk dipakai sebagai landasannya. Sementara
data dan catatan dari progres keberhasilan serta data pendukung yang
secara nyata dialami selama mengatasi permasalahan dan atau
mengembangkan pembelajaran dicatat dengan sebaik baiknya, terutama
sangat bermanfaat dalam merumuskan Standard Operating Procedure
(SOP), agar orang lain yang menirunya akan dapat memperoleh hasil
yang sama.
Untuk memahami best practices, memang harus banyak showan
(berkunjung) ke organisasi atau memperhatikan apa yang banyak
dilakukan orang-orang dalam mengembangkan organisasi. Strategi yang
umumnya digunakan suatu organisasi ketika menetapkan posisi atau
mengejar target menjadi yang terbaik adalah Benchmarking .
h. Dukungan Finansial
1) Ketersediaan modal berasal dari pendapatan operasional
dan asset RS lainnya
2) Dukungan modal dari universitas hiroshima dan pemegang
saham serta donasi pemerintah terkait dan sponsorship riset
penelitian
3) Kebijakan pemerintah bebas pajak bagi rumah sakit
i. Networking
1) Bekerjasama di Asuransi Pemerintah dan asuransi
internasional untuk foreigner.
2) Pusat pendidikan, pelatihan dan penelitian universitas
Hiroshima
j. Layout Rumah Sakit
Gedung untuk manajemen, outpatient dan inpatient terpisah
sehingga pasien tidak saling terganggu selama menerima
pelayanan di rumah sakit.
3. Best Practices Hiroshima Prefectural Hospital
a. Pelayanan
1) Reliability (Kehandalan)
Pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit menerapkan
metode KAIZEN dan terstandarisasi JCQHC.
2) Assurance (Kepercayaan)
Sesuai dengan Komitmen RS yaitu : profesional group
providing heartful medical treatment.
3) Tangibles (Tampilan)
Lingkungan rumah sakit sangat bersih, ditunjang ruang
tunggu pasien yang luas serta beberapa public service area
memberikan kenyamanan pada pasien dan pengunjung,
penampilan petugas rapi dan sigap.
4) Empathy (Empati)
Petugas yang melayani pasien bisa menempatkan diri di
posisi pasien sehingga mampu menghibur pasien dan
memberi pasien solusi mengenai penyakit yang diderita
5) Responsiveness (Ketanggapan)
Petugas selalu siap untuk melayani pasien yang datang ke
rumah sakit sehingga waktu pelayanan lebih efisien
b. Pelayanan Unggulan
1) Mission-critical disaster base hospital
2) Emergency and critical care centre
3) Regional cancer cooperation hospital
4) Japan hospital mechanism evalution certified facility
5) HIV-AIDS (AIDS Center)
c. Place
1) Accesibility :
Lokasi cukup strategis, dapat diakses dengan berbagai
fasilitas transportasi public diakses.
2) Availability :
Jenis pelayanannya sudah sangat memadai
3) Referral :
Sebagai rumah sakit rujukan regional dan pusat penanganan
penyakit tertentu.
4) Comfort & Confienence :
Bersih, nyaman dan menyenangkan karena terdapat taman
dan green area serta tersedia beberapa public area untuk
pasien dan penggunjung.
d. SDM Pelayanan
SDM pelayanan telah sesuai dengan standar kebutuhan rumah
sakit.
e. Pemanfaatan Teknologi & Alkes.
1) Telah memanfaatkan SIMRS yang telah terintegrasi ke
seluruh unit layanan medis maupun penunjang, Dengan
adanya SIMRS terintegrasi memberikan efisiensi pelyanan
dalam berbagai aspek (“less paper”, waktu tunggu dll).
2) Penerapan teknologi dalam proses administrasi maupun
sebagai pendukung proses pelayanan seperti mesin
pembayaran, pelayanan lab, pendaftaran outpatient lanjutan
(kontrol).
3) Penerapan alat medis canggih yang terbaru.
f. Sistem Akreditasi
Hiroshima University Hospital adalah JCQHC
g. Pelanggan
1) Pasien (CRM)
a) Tersedia layanan antar jemput bagi pasien yang
membutuhkan perawatan NICU yang lahir di rumah sakit
lain
b) Tersedia tim untuk pelayanan bagi pasien kanker di rumah
c) Selalu tersedia tempat tidur kosong sehingga tidak ada
penolakan pasien untuk semua jenis pelayanan rawat inap
2) Pengunjung
Jam Kunjungan : Pagi pukul 10-11 dan sore pukul 17-19
Tidak diperbolehkan adanya keluarga pasien di ruang
perawatan diluar jam besuk
Di zona RS dengan infeksi tinggi tersedia tempat cuci
tangan dan kumur-kumur dgn desinfektan bagi keluarga
pasien maupun pengunjung serta akses masuk dan keluar
ruangan berbeda
h. Dukungan Finansial
Dukungan finansial dari pemerintah prefektur Hiroshima
i. Networking
1) Bekerjasama dengan asuransi pemerintah dan asuransi
swasta jepang serta internasional untuk foreigner.
2) Sebagai RS jejaring pendidikan kedokteran, dokter spesialis
maupun subspesialis
j. Layout RS
Outpatient dan inpatient berada dalam satu gedung namun
berada di lantai dan jalur keluar masuk rumah sakit yang
berbeda