Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN

DI KLINIK PENTA MEDICA

K L I N I K

PENTA Medica
24 Hours Medical Assistance

OLEH :
PUTU SRI UTAMI DEVI
NIM: P07120015107

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2018

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan tenaga kesehatan dituntut agar mampu menyediakan
sumberdaya manusia yang professional, memiliki kempuan untuk bekerja secara
mandiri, mampu mengembangkan diri dan beretika serta dapat memberikan
pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai dengan permasalahan kesehatan yang
dihadapi. Tenaga profesi keperawatan merupakan bagian integral dari sistem
pelayanan kesehatan memiliki peran strategis dalam mencapai tujuan
pembangunan kesehatan nasional yaitu tercapainya derajat kesehatan masyarakat
yang optimal. Sebagai institusi pendidikan Politeknik Kesehatan Denpasar
Jurusan Keperawatan menyediakan layananan pendidikan yang berwawasan
internasional serta mampu bersaing di era pasar kerja global.
Praktik kerja lapangan ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa
untuk mempraktikkan konsep dan prinsip praktik keperawatan bertaraf
internasional yang telah dipelajari di kelas.
Pada kesempatan ini mahasiswa diberikan kesempatan untuk merasakan
pengalaman praktik di klinik tidak hanya di rumah sakit. Salah satunya yaitu di
klinik penta medika yang sudah berpengalaman dalam memberikan pelayanan
bertaraf internasional.

B. Tujuan
Adapun tujuan praktek kerja lapangan Mahasiswa Semester VI Jurusan
Keperawatan terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus, yaitu :
1. Tujuan Umum
Memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik dalam memberikan
asuhan keperawatan berdasarkan prinsip altruistik baik kepada klien
domestik maupun klien asing.
2. Tujuan Khusus
a) Mampu melaksanakan pengkajian keperawatan.
b) Mampu merumuskan diagnosis keperawatan.

2
c) Mampu menyusun rencana keperawatan.
d) Mampu melaksanakan tindakan keperawatan.
e) Mampu melaksanakan evaluasi keperawatan.
f) Mampu melakukan dokumentasi keperawatan.
g) Mampu berkomunikasi secara lisan dan tulisan.
h) Mampu mengelola waktu dengan efektif.
i) Memiliki motivasi diri.
j) Mampu menjaga kesehatan dan penampilan.
k) Mampu berpikir kreatif.
l) Memiliki ketahanan menghadapi tekanan.
m) Kemampuan dan kemauan untuk belajar.
n) Mampu bekerjasama dalam tim.
o) Memiliki etika praktek.
p) Mampu berkomunikasi dengan bahasa asing.

C. Manfaat
Manfaat Praktik Kerja Lapangan bagi mahasiswa, yaitu :
1. Menambah pengalaman mahasiswa dalam merawat pasien asing atau
pasien domestik
2. Melatih mahasiswa dalam berkomunikasi dengan pasien asing atau
pasien domestic.
3. Belajar bekerja sama dengan tim dalam memberikan asuhan
keperawatan pada pasien.
4. Mampu berpikir kreatif dan kritis dalam menangani pasien asing atau
pasien domestic.
5. Belajar menjaga sikap dan penampilan dalam memberikan pelayanan
keperawatan.
6. Bisa memanajeman waktu secara efektif dalam kegiatan praktik kerja
lapangan

3
BAB II
PERSIAPAN

A. Persiapan Tempat
Lokasi praktik kerja keperawatan ditujukan pada klinik dan rumah sakit
dengan pelayanan berstandar internasional. Salah satunya adalah Klinik Penta
Medica merupakan sarana pelayanan kesehatan 24 jam yang didirikan oleh
beberapa dokter yang memiliki pengalaman bekerja di klinik internasional.
Klinik Penta Medica berlokasi di Jalan Teuku Umar Barat-Malboro, No. 88,
Denpasar dimana terdapat klinik cabang yang berlokasi di Jalan Raya Manggis,
No. 88, Karangasem. Kedua lokasi ini merupakan lokasi yang dekat dengan
penduduk lokal maupun ekspatriat serta dekat dengan daerah pariwisata, dimana
lokasi dengan pemukiman penduduk, hotel-hotel dan villa dibangun. Adapun
persiapan lokasi dimulai dengan orientasi selama 1 hari di Klinik Penta Medica
Denpasar dengan mengenal fasilitas serta sistem kerja dari karyawan terutama
perawat dalam memberikan pelayanan. Adapun fasilias Klinik yang dimiliki
diantaranya:
1. Ruang tunggu yang nyaman
2. 3 ruang konsultasi dokter di Penta Medica Denpasar dan 1 ruang
konsultasi dokter di Penta Medica Candidasa
3. 1 ruang pemeriksaan gigi di Penta Medica Denpasar dan Penta Medica
Candidasa
4. UGD dengan kapasitas 4 bed untuk di Penta Medica Denpasar dan 2
bed di Penta Medica Candidasa (dimana 1 bed digunakan untuk ANC
setiap hari Senin dan Rabu)3 ruang observasi untuk pasien yaitu 1 di
Penta Medica Denpasar dan
5. 2 di Penta Medica Candidasa
6. 1 ruang bersalin di Penta Medica Candidasa
7. 1 ruang nifas di Penta Medica Candidasa
8. 1 ruang farmasi dan gudang obat untuk di Penta Medica Denpasar dan
Penta Medica Candidasa
9. 4 unit ambulan dengan peralatan lengkap

4
10. 1 unit kendaraan operasional
11. Serta unit lain yang juga dikenalkan selama orientasi misalnya ruang
makan, runag pertemuan, ruang marketing, ruang steril dan tempat
tempat lain yang terkait dengan penunjang pelayanan kesehatan.

B. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan disesuaikan dengan
tujuan kegiatan Praktik Kerja Lapangan dimana terdiri dari rencana
pemilihan kasus yang akan diseminarkan serta pengalaman praktik dalam
memberikan asuhan keperawatan dan pelayanan kesehatan. Di Klinik
Penta Medica terdapat beberapa program kegiatan seperti Medical
Assistance yang meliputi:
1. Penyediaan Medical Escort Team (tim medis pendamping), dokter
maupun perawat yang berpengalaman, untuk kegiatan evakuasi medis
2. Evakuasi medis dengan pesawat komersil atau pesawat chater (air
ambulance), baik sebagai provider maupun organizer.
3. Cashless Medical Service, yaitu pelayanan kesehatan non-tunai, yang
dapat dilakukan melalui kerjasama dengan asuransi-asuransi local
maupun asing, serta badan usaha lainnya.
4. Cash Advance, pembelian sejumlah dana tunai untuk pasien, dengan
penjamin dari Asuransi.
5. Ground Handling dan Meeting Service di Bandara.
6. Car and Ambulance Transfer, pelayanan pengantaran dan penjemputan
pasien dengan mobil atau ambulan.
7. Standby Ambulance, pengadaan ambulan beserta tim medis untuk
suatu kegiatan atau acara, baik yang bertaraf nasional maupun
internasional.
8. Pengiriman jenasah (Mortal Remain).
9. Ambulance Setting (interior dan eksterior) dan penyediaan alat-alat
kesehatan untuk kelengkapan ambulan.

Selain program tersebut klinik Penta Medica juga mengikuti beberapa


jenis kegiatan standby yaitu:
5
1. Turnamen olahraga
2. Acara pernikahan
3. Konferensi tingkat nasional maupun internasional
4. Acara gathering / out bond perusahaan
5. Photo shoot
6. Festival music / konser
7. Seminar, dll

C. Persiapan Mahasiswa
Kegiatan yang dilaksanakan mahasiswa dalam mempersiapkan Praktik
Kerja Lapangan di Klinik Penta Medica yaitu:
1. Mahasiswa berkumpul untuk briefing dan penjelasan tentang kerangka
acuan sebelum Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang dilakukan. Selain itu,
mahasiswa terlebih dahulu mendapat pembekalan selama 2 hari yaitu dari
tanggal 18-19 April 2017 mengenai kebijakan pelayanan kesehatan di RS
Bertaraf Internasional, aplikasi kesehatan pariwisata dalam pelayanan
kesehatan di RS, soft skill perawat dalam pelayanan kesehatan pariwisata,
pelayanan kesehatan / keperawatan di Siloam Hospital, pelayanan
kesehatan / keperawatan di Klinik Hotel, aplikasi kesehatan keperawatan
pariwisata dalam pelayanan kesehatan di Rumah Sakit, jenis dan bentuk
pelayanan kesehatan pariwisata di BIMC Nusa Dua, dan peran perawat
dalam pelayanan kesehatan pariwisata.
2. Mahasiswa disiapkan untuk kegiatan serah terima di Kampus Jurusan
Keperawatan kepada perwakilan dari klinik Penta Medica.
3. Melengkapi persyaratan administrasi dan absensi, kesiapan mental dan
fisik dalam menghadapi kegiatan praktik.
4. Persiapan lainnya setelah diserah terimakan adalah persiapan jadwal dinas
yang langsung disusun oleh pembimbing lapangan, persiapan kesesuaian
pakaian untuk mahasiswa yang akan menjalankan praktik serta
pelaksanaan orientasi tempat praktik.
5. Orientasi

6
Pada tanggal 11 April 2018 kami melaksanakan orientasi di Klinik
Penta Medica yang diterima oleh pihak manajemen Penta Medica yaitu Dr.
Satrya dan diberikan penjelasan secara singkat mengenai sistem kerja
keperawatan yang digunakan di Klinik Penta Medica, selanjutnya kami
diorientasikan oleh pihak manajemen keperawatan yaitu Bli Agus dan
Mbok Emi tentang tempat dan pelayanan kesehatan yang tersedia di klinik,
termasuk pembagian tugas disetiap bagian pelayanan medik. Kegiatan
perawatan pada pasien yang dapat kami lakukan di Klinik Penta Medica
Centre yaitu bagian pendaftaran, bagian rekam medic, bagian farmasi,
pelayanan umum dan emergency unit yang dengan pantauan dari senior.
Mengenai jadwal PKL sepenuhnya diatur oleh pihak manajemen
keperawatan klinik Penta Medika.
Pada tanggal 21 kami ikut mengikuti pelatihan BLS yang rutin
diadakan setiap bulan nya oleh Diklat Klinik Penta Medika untuk
persiapan praktik seperti customer service, BLS, pengenalan alat-alat
medis, EKG, dan Cidera Kepala.

7
BAB III
HASIL

A. Askep Kasus Kelola

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN “H”


DENGAN GOUT ARTHRITIS+ HIPERTENSI
DI KLINIK PENTA MEDICA
TANGGAL 11 MEI 2017

I. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 11 April 2018 pukul 20.45 WITA di
Klinik Penta Medica . Data diperoleh dari anamnesa , observasi, dan pemeriksaan
fisik.
A. Data Dasar
Identitas pasien
Nama : “H”
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 60 tahun
Status perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jln. Gunung Suputan
Diagnosa medis : Gout Arthritis + hipertensi
Sumber informasi : Pasien

B. Riwayat Keperawatan
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
a. Keluhan Utama :
Pasien mengatakan nyeri pada pinggang dan lutut
b. Kronologis Keluhan

8
Pasien mengatakan memiliki riwayat hipertensi dan asam urat sudah
sejak 2 tahun yang lalu, dan terkadang sering kumat
2. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
a. Riwayat Alergi
Pasien mengatakan bahwa ia tidak mempunyai riwayat alergi
terhadap obat-obatan, atau makanan apapun.
b. Riwayat Dirawat di Rumah Sakit
Pasien mengatakan pasien sempat MRS pada 2 bulan yang lalu pada
bulan februari dengan keluhan pusing, nyeri pinggang dan tensi
tinggi, saat di MRS tekanan darah pasien 180/90, dan mendapatkan
penanganan di RS, pasien di rawat selama 3 hari dan tekanan darah
pasien kembali normal 130/90 dan pasien di ijinkan untuk pulang.

C. Pengkajian Fisik
A. Keadaan Umum
a. Kesan umum : Baik
b. Kesadaran : Compos Mentis
c. Bentuk tubuh : Bungkuk
d. TB/BB : 155cm/65kg
e. Warna kulit : Putih
f. Turgor kulit : Elastis
g. Mukosa bibir : Lembab

B. GejalaKardinal
TD : 150/100 mmHg
N : 95 x/menit
SpO2 : 96%
S : 36,8 º C
RR : 18 x/ menit

9
D. Data Fokus
1. S (Data Subyektif)
a. Pasien mengatakan nyeri pada pinggang dan lutut sehingga saat
berjalan pasien mengatakan sedikit terganggu
b. Pasien mengatakan sudah 2 hari mengalami nyeri pada
pinggang dan lutut kepala terasa pusing dan tidak kunjung reda

2. O (Data Obyektif)
a. Pasien tampak mengerutkan alis dan memegang salah satu
lututnya
b. Pasien mengatakan tidak kuat menahan sakit yang dideritanya
saat ini

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN


A. Resiko gangguan mobilisasi b.d Kurangnya kemampuan merawat anggota
keluarga yang sakit reumatik
B. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d Kurangnya kemampuan merawat anggota
keluarga yang sakit reumatik
C. Kurang pengetahuan tentang pengobatan dan perawatan di rumah b.d
kurangngnya mengenal masalah kesehatan
III. INTERVENSI
1. Obervasi vital sign
2. Kolaborasi terapi dengan dokter
3. Berikan KIE tentang penyakit yang di derita pasien
IV. IMPELENTASI
i. Mengobservasi vitalsign pasien
Evaluasi :
Pukul 11.00 : TD : 90/60, T : 36,7 , P : 110 , SPo 2 : 97
Pukul 12.00 : TD : 100/60 , T : 36,6 , P : 120, SPo2 : 97
Pukul 13.00 : TD : 108/60, T : 36,6 . P : 96, SPO 2 : 96
Pukul 14.00 : TD : 101/56, T : 36,2, P: 101, SPO2 : 98
Pukul 15.00 : TD : 118/68, T : 36,2 P: 120, SPO2 : 96

10
ii. Kolaborasi terapi dan obat dengan dokter
Evaluasi : IV Line NaCl
Pemberian oksigen 3 liter
iii. Memberikan cairan infuse
Evaluasi : Cairan infuse NaCl 500 ml 0,9% 1 flash pada pukul 11.00
kemudian diganti dengn RL 500 ml 20 TPM

V. EVALUASI
S : Pasien mengatakan lemas, muntah darah, dan BAB disertai darah
O : TD: 118/68, T: 36,2, P: 120, Spo 2 : 96
A :
- Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan suplai
oksigen berkurang
- Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kelebihan output
cairan
- Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai
dan kebutuhan oksigen
- Masalah belum teratasi
P :
- Lanjutkan intervensi
- Kolaborasi dalam pemberian terapi dan obat
- Beri KIE menganai keadaan pasien
- Rujuk pasien ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.
B. Pengalaman Berkomunikasi Dengan Bahasa Asing
Pengalaman berkomunikasi dengan bahasa asing yang saya dapat di klinik
penta medica yang pertama adalah saat saya membagikan obat oral, hal
pertama yang saya alami adalah rasa malu untuk berani berkomunikasi dengan
pasien asing karena saya diperhatikan oleh salah satu senior perawat bli agus,
sehingga saat itu Bli Agus yang mengambil alih tugas saya. Pengalaman
kedua saat saya melakukan home visite, saat itu pasien yang saya hadapi
berasal dari brazil dan tidak mengerti dengan bahasa inggris sehingga saya
dengan paramedis penta menggunakan bantuan google translate dan bahasa

11
tubuh, yang saat itu saya rasa menjadi moment yang unik. Dan pengalaman
ketiga dan seterusnya saya berkomunikasi dengan pasien saat melakukan
tindakan medis, yang saat itu saya sudah mulai dapat berkomunikasi dengan
cukup baik. Bagi saya kemampuan komunikasi dengan bahasa asing dapat
diasah apabila kita berani dan terus mencobanya, dan bahasa tubuh sangat
membantu saya.

C. Pengalaman Mengelola Waktu Secara Efektif


Di tempat praktek kerja lapangan di klinik Penta Medica saya mempelajari
banyak hal selain tentang keperawatan pada umumnya, di klinik ini saya
mempelajari berbagai bidang mulai dari cara mendaftarkan pasien, mempelajari
pengelolaan rekam medik, menjadi asisten dokter, mempelajari banyak hal
tentang obat-obatan di farmasi sampai dengan proses pembayaran jasa pelayanan.
Di klinik Penta Medika saya diasah menjadi perawat multitaskin yang tentunya
akan sangat berguna bagi diri saya sendiri.
Waktu luang selama praktek kerja lapangan di klinik ini, saya gunakan untuk
bertanya kepada perawat, bidan maupun dokter tentang kegiatan keperawatan
ataupun kasus medis yang belum saya pahami . Paramedis di klinik ini sangat baik
dan ramah, saya tidak melihat adanya jarak yang membedakan kita diantara
berbagai bidang keahlian.
Selain melaksanakan praktek di Penta Medica kami juga harus pandai
mengatur waktu untuk mengadakan penelitian di tempat penelitian karena waktu
pengumpulan data penelitian untuk KTI bersamaan dengan pelaksanaan praktek
kerja lapangan. Setiap saya mendapatkan jadwal jaga malam dan libur, waktu itu
saya gunakan untuk melakukan pengumpulan data penelitian sehingga tugas saya
untuk praktek kerja lapangan dan penelitian dapat saya selesaikan tanpa harus
mengorbankan salah satu kegiatan.

D. Pengalaman Motivasi Diri


Pengalaman motivasi diri yang saya dapat selama PKL di Klinik Penta
Medika:

12
1. Di klinik penta medika dituntut untuk menjadi seorang perawat yang
multitaskin, namun kemampuan itu belum saya dapatkan di tempat praktik
sebelumnya. Alur perjalanan pasien untuk mendapatkan perawatan yang harus
saya pahami secara jelas, mulai dari pendaftaran, persiapan data pasien,
pemeriksaan, pemberian tindakan, pemberian obat sampai dengan pembayaran
pelayanan, sehingga saya termotivasi untuk mengetahui dan memahami lebih
jelas akan hal tersebut. Dengan bimbingan dari para senior, kini saya telah
mencapai kemampuan tersebut yang menurut saya, hasil dari usaha tersebut
cukup baik.
2. Ketika pertama kali menangani pasien asing dan saya masih malu dan takut
untuk berkomunikasi dengan pasien asing tersebut, saya mengalami kesulitan
dalam memahami pelafalan mereka, sehingga saya termotivasi untuk terus
melatih kemampuan saya dalam berkomunikasi dalam bahasa inggris.

E. Pengalaman Menjaga Kesehatan Dan Penampilan


Dalam menjaga kesehatan saya sempat terlepas dari hal tersebut, karena saat
kondisi tubuh saya lemah, saya tidak imangi dengan pola makan yang teratur dan
mengkonsumsi asupan vitamin, sehingga sempat terbaring sakit. Namun dengan
pengalaman tersebut, saya menjadi lebih memperhatikan kondisi fisik saya agar
tidak terulang kembali, sehingga kegiatan praktik dapat saya laksanakan dengan
baik. Sedangkan dalam hal menjaga penampilan, saya selalu datang praktik dalam
keadaan bersih, menggunakan seragam yang rapi, sopan dan sedikit berhias untuk
menunjang penampilan.

F. Pengalaman Ketahanan Menghadapi Tekanan


Selama saya melaksanakan praktik di klinik ini, saya tidak merasa adanya
tekanan baik fisik maupun mental, saya sangat merasa nyaman. Karena tekanan
yang selama ini saya hadapi saat melaksankan praktik diinstansi lain hanyalah
tekanan mental yang saya terima dari pihak senior, namun di klinik ini saya tidak
mendapatkan tekanan tersebut. Saya merasa saya diterima baik sebagai seorang
mahasiswa yang sedang menjalankan proses belajar untuk siap menjadi seorang
perawat yang sebenarnya. Saya memang tidak menyangka kalau jumlah pasien di

13
klinik ini terbilang cukup banyak, namun bagi saya peningkatan jumlah pasien
menunjukkan kepercayaan masyarakat yang tinggi terhadap instansi tersebut.

G. Pengalaman Bekerjasama Dengan Tim


Selama melaksanakan tindakan penanganan medis, kami selalu bekerja sama
dengan Tim yaitu antara mahasiswa, perawat dan dokter. Awalnya saya memang
bingung saat pertama kali mengambil tindakan medis, terutama dalam hal letak
alat, karena tindakan medis arus dilakukan dengan cepat, sedangkan saya masih
belum mengetahui secara keseluruhan dengan hal tersebut. Namun seiring
berjalannya waktu, perlahan saya memahami dan mengetahui apa saja dan dimana
tetak alat-alat yang harus dipersiapakan saat melakukan tindakan medis. Hal
pertama yang saya lakukan adalah mengobservasi saat dilakukan tindakan medis,
dan selanjutnya saya yang melakukan tindakan tersebut yang tentunya dibawah
pemantauan dari senior. Menurut saya ini merupakan kerjasama yang baik antara
mahasiswa dengan senior, karena senior memberikan saya ruang gerak yang
cukup luas untuk dapat terus belajar dan mencoba.

14
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Praktek kerja lapangan sudah saya laksanakan dari tanggal 25 April 2017
sampai 26 Mei 2017 dengan memberikan asuhan keperawatan berdasarkan
prinsip altruistic dengan kriteria: mampu mengelola waktu dengan efektif, mampu
memotivasi diri, menjaga kesehatan dan penampilan, mampu berpikir kreatif,
memiliki ketahanan menghadapi tekanan, kemampuan dan kemauan untuk
belajar, mampu bekerjasama dengan tim, memiliki etika praktik, mampu
berkomunikasi secara lisan dan tulisan, serta mampu berkomunikasi dengan
bahasa asing telah saya capai .

B. Pesan dan Kesan


1. Pesan
a. Pertahankan pelayanan yang profesional dengan mengutamakan kepentingan
pasien.
b. Pertahankan suasana yang kekeluargaan dan bersahaja antar pegawai maupun
dengan pasien sehingga semua pihak merasakan kenyamanan.
c. Pertahankan untuk selalu memberikan pelayanan terbaik untuk pasien
sehingga pasien merasa puas tanpa memandang status ekonomi pasien.
d. Pertahankan keramahtamahan antar bidang keahlian, sehingga hubungan
antar paramedic selalu baik dan penuh rasa kebersamaan.
e. Untuk tahun berikutnya, semoga Penta Medica tetap menjadi tempat praktik
kerja lapangan bagi Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes
Denpasar.

2. Kesan
a. Sangat menyenangkan bisa melaksanakan praktik kerja lapangan di Klinik
Penta Medica karena suasana kekeluargaan dan kebersamaan yang sangat

15
terasa baik antara bidang keahlian maupun antara paramedic dengan pasien,
yang sangat jarang saya temukan di instansi kesehatan lainnya.
b. Di tempat praktik kerja lapangan ini kami mendapatkan pengalaman baru
yang belum saya dapatkan di tempat lain yaitu saya dilatih dan diasah
menjadi perawat dengan multitaskin yang sangat berguna bagi saya yang
tentunya dapat menaikkan nilai jual saya sebagai seorang perawat.
c. Kepercayaan yang diberikan para senior kepada saya, sangat saya hargai.
Saya berterimakasih kepada seluruh pihak Klinik Penta Medica atas
penerimaan yang sangat baik terhadap kehadiran saya disini yang sedang
menjalankan proses belajar untuk dapat menjadi seorang perawat yang
sebenarnya.

16
17

Anda mungkin juga menyukai