Anda di halaman 1dari 20

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian motivasi

Benyak para ahli yang sudah mengemukakan pengertian motivasi dengan berbagai sudut
pandang mereka masing-masing,namun intinya sama,yakni sebagai suatu pendorong yang
mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk aktivitas nyata untuk mencapai
tujuan tertentu.

Mc.Donald mengatakan bahwa,motivation is energychange within the person byaffective


arousal and anticipatory goal reaktions.motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam
pribadi seseorang yang di tandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk
mencapai tujuan.perubahan energi dalam diri seseorang itu berbentuk suatu aktivitas nyata
berupa kegiatan fisik.karena seseorang mempunyai tujuan tertentu dari aktivitasnya,maka
seseorang mempunyai motivasi yang kuat untuk muncapainya dengan segala upaya yang
dapat dia lakukan untuk mencapainya.

Dalam proses belajar,motivasi sangat diperlukan,sebab seseorang yang tidak mempunyai


motivasi dalam belajar,tak akan mungkin melakukan aktivitas dalam belajar.seseorang yang
melakukan aktivitas belajar secara terus menerus tanpa motivasi dari luar dirinya merupakan
motivasi intrinsik yang sangat penting dalam aktivitas belajar.namun,seseorang yang tidak
mempunyai keinginan untuk belajar,dorongan dari luar dirinya merupakan motivasi
ekstrinsik yang diharapkan.oleh kerena itu,motivasi ekstrinsikdiperlukan bila motivasi
instrinsik tidak ada dalam diri seseorang sebagai subjek belajar.

B.Motivasi Instrinsik dan Ekstrinsik

1. Motivasi Instrinsik

Yang dimaksud motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau
berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar,karena dalam setiap diri individu sudah ada
dorongan untuk melakukan sesuatu.

Motivasi instrinsik tujuannya inheren dengan situasi belajar dan bertemu dengan
kebutuhan dan tujuan anak didik untuk menguasai nilai-nilai yang terkandung didalam
pelajaran itu.anak didik termotivasi untuk belajar semata-matauntuk menguasai nilai-nilai

1
yang terkandung dalam pelajaran bukan karena keinginan lain seperti ingin mendapat
pujian,nilai yang tinggi,atau hadiah dan sebagainya.

Bila seseorang telah memiliki motivasi instrinsik dalam dirinya,maka ia secara sadar akan
melakukan sesuatu kegiatan yang tidak memerlukan motivasi dari luar dirinya.dalam
aktivitas belajar motivasi instrinsik sangat di perlukan,terutama belajar sendiri.seseorang
yang memiliki motivasi instrinsik selalu ingin maju dalam belajar.keinginan itu dilatar
belakangi oleh pemikiran yang positif,bahwa semua mata pelajaran yang dipelajari sekarang
akan dibutuhkan dan sangat berguna kini dan dimasa mendatang.

anak didik yang memiliki motivasi instrinsik cenderung akan menjadi orang yang
terdidik,yang berpengetahuan,yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu.gemar belajar
adalah aktivitas yang tak pernah sepi dari kegiatan anak yang memiliki motivasi
instrinsik.motivasi instrinsik muncul berdasarkan kesadaran dengan tujuan esensial,bukan
sekedar atribut dan seremonial.

2. Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah kebalikan dari motivasi instrinsik.motivasi instrinsik adalah


motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar.

Motivasi belajar dikatakan ekstrinsik bila anak didik menempatkan tujuan belajarnya di
luar faktor-faktor situasi belajar (resides in some factors outside the learning situation).anak
didik belajar karena hendak mencapai tujuan yang terletak di luar hal yang dipelajarinya.
misalnya,untuk mencapai angka tinggi,diploma,gelar,kehormatan,dan sebagainya.

Motivasi ekstrinsik bukan bearti motivasi yang tidak diperlukan dan tidak baik dalam pendidikan.
motivasi ekstrinsik diperlukan agar anak didik mau belajar.berbagai macam cara bisa dilakukan agar
anak didik termotivasi untuk belajar.guru yang berhasil mengajar adalah guru yang pandai
membangkitkan minat anak didik dalam belajar,dengan memanfaatkan motivasi ekstrinsik dalam
berbagai bentuknya,yang akan di uraikan pada pembahasan mendatang.kesalahan penggunaan bentuk-
bentuk motivasi ekstrinsik akan merugikan anak didik.akibatnya motivasi ekstrinsik bukan berfungsi
sebagai pendorong,tetapi menjadikan anak didik malas belajar. Motivasi ekstrinsik sering gigunakan
karena bahan pelajaran kurang menarik perhatian anak didik atau karena sikap tertentu pada guru atau
orang tua.

C. Prinsip-Prinsip Motivasi Belajar

1. Motivasi Sebagai Dasar Penggerak yang Mendorong Aktivitas Belajar

2
Motivasilah sebagai dasar penggeraknya yang mendorong seseorang untuk belajar.seseorang yang
berminat untuk belajar belum sampai pada tataran motivasi belum menunjukkan aktivitas nyata.
Minat merupakan kecenderungan psikologis yang menyenangi sesuatu objek,belum sampai
melakukan kegiatan.namun,minat adalah alat motivasi dalam belajar.minat merupakan potensi
psikologi yang dapat dimanfaatkan untuk menggali motivasi.

2. Motivasi Instrinsik Lebih Utama daripada Motivasi Ekstrinsik dalam Belajar

Dari seluryh kebijakan pengajaran,guru lebih banyak memutuskan memberikan motivasi


ekstrinsik kepada setiap anak didik.tidak pernah ditemukan guru yang tidak memakai motivasi
ekstrinsik dalam pengajaran.anak didik yang malas belajar sangat berpotensi untuk diberikan motivasi
ekstrinsik oleh guru supaya dia rajin belajar.

Efek yang tidak diharapkan dari pemberian motivasi ekstrinsik adalah kecenderungan
ketergantungan anak didik terhadap segala sesuatu diluar dirinya.selain kurang percaya diri,anak didik
juga bermental pengharapan dan mudah terpengaruh.eleh karena itu,motivasi instrinsik lebih utama
dalam belajar.

Anak didik yang belajar berdasarkan motivasi instrinsik sangat sedikit terpengaruh dari
luar.semangat belajarnya sangat kuat.dia belajar bukan kerena ingin mendapatkan nilai yang
tinggi,mengharapkan pijian orang lain atau mengharapkan hadiah berupa benda,tetapi ingin
memperoleh ilmu sebanyak-banyaknya.

3. Motivasi Berupa Pujian Lebih Baik daripada Hukuman

meski hukuman tetap berlaku dalam memicu semangat belajar anak didik,tetapi masih lebih baik
penghargaan berupa pujian.setiap orang senang dihargai dan tidak suka dihukum dalam bentuk apa
pun juga.memuji orang lain bearti memberikan penghargaan atas prestasi kerja orang lain.hal ini akan
memberikan semangat kepada seseorang untuk lebih meningkatkan prestasi kerjanya.tetapi pujian
yana diucap itu tidak asal ucap,harus pada tempat dan kondisi yang tapat.

hukuman diberikan kepada anak didik dengan tujuan untuk memberhentikan perilaku negatif anak
didik.frenkuensi kesalahan diharapkan lebih diperkecil setelah kepada anak didik diberi sangsi berupa
hukukman.hukuman yang mendidik adalah hukuman sanksi dalam bentuk penugasan meringkas mata
pelajaran tertentu,menghapal ayat-ayat Al-Quran,membersihkan halaman sekolah,dan sebagainya.

4. Motivasi Berhubungan Erat dengan Kebutuhan dalam Belajar

kebutuhan yang tak bisa dihindari oleh anak didik adalah karena keinginanya untuk menguasai
sejuklah ilmu pengetahuan.oleh karena itulah anak didik belajar.karena bila tidak belajar bearti anak
didik tidak akan mendapat ilmu pengetahuan.dalam kehidupan anak didik membutuhkan penghargaan

3
anak didik merasa berguna,dikagumi atau dihormati oleh guru atau orang lain.perhatian,status,
martabat,dan sebagainya merupakan kebutuhan yang wajar bagi anak didik dalam belajar.

5. Motivasi dapat Memupuk Optimisme dalam Belajar

anak didik yang mempunyai motivasi dalam belajar selalu yakin dapat menyelesaikan setiap
pekerjaan yang dilakukan.dia yakin bahwa belajar bukanlah kegiatan yang sia-sia.hasilnya pasti akan
berguna tidak hanya kini,tetapi juga di hari-hari mendatang.setiap ulangan yang diberikan oleh guru
bukan dihadapi dengan pesimisme,hati yang resah gelisah.tetapi dia hadapi dengan tenang dan
percaya diri.

6. Motivasi Melahirkan Prestasi dalam Belajar

dari berbagai hasil penelitian selalu menyimpulkan bahwa motivasi mempengaruhi prestasi
belajar.tinggi rendahnya motivasi selalu dijadikan indikator baik buruknya prestasi belajar seseorang
anak didik.anak didik menyenangi mata pelajaran tertentu dengan senang hati mempelajari mata
pelajaran itu.selain memiliki bukanya,ringkasannya juga rapi dan lengkap.setiap ada kesempatan
selalu mata pelajaran yang disenangi itu yang dibaca.wajarlah bila isi mata pelajaran itu dikuasai
dalam waktu yang relatif singkat,ulangan pun dilewati dengan mulus dengan prestasi yang gemilang.

D. Fungsi Motivasi dalam Belajar

1. Motivasi sebagai pendorong perbuatan

pada mulanya anak didik tidak ada hasrat untuk belajar,tetapi karena ada sesuatu yang dicari
muncullah minatnya untuk belajar,sesuatu yang akan dicari itu dalam rangka untuk memuaskan rasa
ingin tahunya dari sesuatu yang belum diketahui itu akhirnya mendorong anak didik untuk belajar
dalam rangka mencari tahu, anak didik pun mengambil sikap seiring dengan minat suatu objek
disini,anak didik mempunyai keyakinan dan pendirian tentang apa yang seharusnya dilakukan untuk
mencari tahu tentang sesuatu.sikap itulah yang mendasari dan mendorong ke arah sejumlah perbuatan
dalam belajar.

2. Motivasi sebagai penggerak perbuatan

dorongan psikologis yang melahirkan sikap terhadap anak didik itu merupakan suatu kekuatan
yang tak terbendung,yang kemudian terjelma dalam bentuk gerakan psikofisik.di sini anak didik
sudah melakukan aktivitas belajar dengan segenap jiwa dan raga.akal pikiran berproses dengan sikap
raga yang cenderung tunduk dengan kehendak perbuatan belajar.

3. Motivasi sebagai pengarah perbuatan

4
anak didik yang mempunyai motivasi dapat menyeleksi mana perbuatan yang harus dilakukan dan
mana perbuatan yang diabaikan.seseorang anak didik yang ingin mendapatkan sesuatu dari suatu mata
pelajaran tertentu,tidak mungkin dipaksakan untuk mempelajari mata pelajaran yang lain.pasti anak
didik akan mempelajari mata pelajaran di mana tersimpan sesuatu yang akan dicari itu.sesuatu yang
akan dicari anak didik merupakan tujuan belajar yang akan dicapainya.tujuan belajar itulah sebagai
pengarah yang memberikan motivasi kepada anak didik dalam belajar.

E. Bentuk-Bentuk Motivasi dalam Belajar

1. Memberi Angka

angka dimaksud adalah sebagai simbol atau nilai dari hasil aktivitas belajar anak didik.angka
yang diberikan kepada setiap anak didik biasanya,sesuai hasil ulangan yang telah mereka peroleh dari
hasil penelitian guru,bukan karena belas kasihan guru.angka merupakan alat motivasi yang cukup
memberikan rangsangan kepada anak didik untuk mempertahankan atau bahkan lebih meningkat kan
prestasi belajar mereka dimasa mendatang.angka ini biasanya terdapat dalam buku rapor sesuai
jumlah mata pelajaran yang diprogramkan dalam kurikulum.

angka atau nilai yang baik mempunyai potensi yang besar untuk memberikan motivasi kepada
anak didik lebih giat belajar.apalagi bila angka yang diperoleh oleh anak didik lebih tinggi dari anak
didik lainnya.namun,guru harus menyadari bahwa angka/nilai bukanlah merupakan hasil belajar yang
sejati,hasil belajar yang bermakna,karena hasil belajar seperti itu lebih menyentuh aspek kognitif,bisa
saja nilai itu bertentangan dengan efektif anak didik.untuk itu guru perlu memberikan angka/nilai
yang menyentuh asfek efektif dan keterampilan yang diperlihatkan anak didik dalam
pergaulan/kehidupan sehari-hari.

pemberian angka/nilai yang baik juga penting diberikan kepada anak didik yang kurang bergairah
belajar bila hal itu dianggap memotivasi anak didik untuk belajar dengan bersemangat.namun,bila
sebaliknya,hal itu perlu dipertimbangkan sehingga tidak mendapatkan protes dari anak didik
lainya.kebijaksanaan ini diserahkan kepada guru sebagai orang yang berkompeten dan lebih banyak
mengetahui tentang aktivitas belajar anak didik biasanya.demikianlah,guru dapat memberikan
penilaian berupa angka dengan mempertimbangkan untung ruginya dalam segala segi pendidikan.

2. Hadiah

hadiah adalah memberikan sesuatu kepada orang lain sebagai penghargaan atau kenang-
kenangan/cenderamata.hadiah yang diberikan kepada orang lain bisa berupa apa saja,tergantung dari
keinginan pemberi.atau bisa saja disesuaikan dengan prestasi yang dicapai oleh seseorang.penerima
hadiah tidak tergantung dari jabatan,profesi,dan usia seseorang.semua orang berhak menerima hadiah
dari seseorang dengan motif-motif tertentu.

5
hadiah sering dipermasalahkan bila seseorang ingin memberikan sebuah cenderamata kepada
kerabat,adik,kakak,sehabat,kekasih,sebagai berupa kenang-kenangan berupa meteri dalam berbagai
jenis dan bentuknya,kegiatan itu biasanya berlangsung bila ada di antara orang tertentu yang ingin
memberikan hadiah kepada orang yang akan melaksanakan hari ulang tahun,orang yang akan
melaksanakn perkawinan dan sebagainya.

dalam dunia pendidikan,hadiah bisa dijadikan alat motivasi.hadiah dapat diberikan kepada anak
didik yang berprestasi tinggi,rangking satu, dua atau tiga dari anak didik lainnya.dalam pendidikan
modern anak didik yang berprestasi tertinggi memperoleh predikat sebagai anak didik teladan dan
untuk perguruan tinggi/universitas disebut sebagai maha siswa teladan.sebagai penghargaan atas
prestasi mereka dalam belajar,uang beasiswa supersemar pun mereka terima setiap bulan dengan
jumlah dan jangka waktu yang ditentukan.hadiah berupa uang beasiswa supersemar adalah untuk
motivasi anak didik/mahasiswa agar senantiasa mempertahankan prestasai selama berstudi.
kepentingan lainnya adalah untuk membantu anak-anak atau mahasiswa yang berprestasi dalam
segala hal ,tetapi termasuk kelompok anak latar belakang ekonomi orang tua mereka yang
lemah,sehingga bila tidak dibantu berupa uang beasiswa supersemar,studi mereka akan kandas di
tengah perjalanan atau gagal sama sekali.

3. Kompetisi

kompetisi adalah persaingan,dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong anak didik
agar mereka bergairah belajar.persaingan,baik dalam bentuk individu maupun kelompok diperlukan
dalam pendidikan.kondisi ini bisa dimanfaatkan untuk menjadikan proses interaksi belajar mengajar
yang kondusip.untuk menciptakan suasana yang demikian,metode mengajar memegang peranan.guru
bisa membentuk anak didik kedalam beberapa kolompok belajar dikelas,ketika pelajaran sedang
berlangsung.semua anak didik dilibatkan ke dalam suasana belajar.guru bertindak sebagai
fasilator,sementara setiap anak didik aktif belajar sebagai subjek yang memiliki tujuan.anggota
kololmpok untuk setiap kelompok belajar jangan terlalu banyak karena hl itu kurang efektif.iklil kelas
yang kreatif dan didukung dengan anak didik yang haus ilmu sangat potensial menciptakan
masyarakat belajar dikelas.kompetisi yang sehatpun berlangsung di kalangan anak didik;jauh dari
sipat malas dan kemunafikan.tidak ada lagi beredar isu tugas selesai karena nyontek di kalangan
pelajar.

4. Ego-Involvement

menumbuhkan kesadaran kepada anak didik agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya
sebagai suatu tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri,adalah sebagai
salah satu bentuk motivasi yang cukup penting.seseorang akan berusaha dengan tenaga untuk

6
mencapai prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya.penyelesaian tugas dengan baikadalah
simbol kebanggaan dan harga diri.begitu juga dengan anak didik sebagai subjek belajar.anak didik
akan belajar dengan keras bisa jadi karena harga dirinya.

sebagai makhluk yang berakal,anak didik pasti menjaga harga dirinya.dia rela mempertaruhkan
harga dirinya bila dicemooh,diejek atau dihina.meski hasil pekerjaan ketidak kejujuran,tetepi anak
didik tidak mau dikatakan sebagai anak didik yang suka “nyontek”.gelar ini menyudutkan anak
didik.harga dirinya dipermalukan di depan kawan-kawannya.usaha nyontek yang dilakukan anak
didik selain menutupi ketidakberdayaannya atau kelengahan dalam menyelesaikan tugas,juga sebagai
langkah mengamankan diri dari sanksi yang dijanjikan guru atau untuk menutupi harga diri dari rasa
malu.

5. Memberi Ulangan

ulangan bisa dijadikan sebagai alat motivasi.anak didik biasanya mempersiapkan diri dengan
belajar jauh-jauh hari untuk menghadapi ulangan.berbagai usaha dan teknik bagaimana agar dapat
menguasai semua bahan pelajaran anak didik lakukan sedini mungkin sehingga memudahkan mereka
untuk menjawab setiap item soal yang diajukan ketika pelaksanaan ulangan berlangsung,sesuai
dengan interval waktu yang diberikan.

oleh karena itu,ulangan merupakan strategi yang cukup baik untuk memotivasi anak didik agar
lebih giat belajar.namun demikian,ulangan tidak selamanya dapat digunakan sebagai alat motivasi.
ulangan yang guru lakukan setiap hari dengan tak terprogram,hanya karena selera,akan membosankan
anak didik.anak didik merasa jenuh dengan ulangan yang diberikan setiap hari.oleh karena itu,ulangan
akan menjadi alat motivasi bila dilakukan secara akurat dengan teknik dan strategi yang sistematis
dan terencana.

6. mengetahui hasil

mengetahui hasil belajar bisa dijadikan sebagai alat motivasi. dengan mengetahui hasil, anak didik
terdorong untuk belajar lebih giat. apalagi bila hasil belajar itu mengalami kemajuan, anak didik
berusaha untuk mempertahankannya atau bahkan meningkatkan intensitas belajarnya guna
mendapatkan prestasi belajar yang lebih baik di kemudian hari atau pada semester atau catur wulan
berikutnya.

Bagi anak didikyang menyadari betapa besar nya nilai sebuah pretasi belajar akan meningkat
intensitas belajarnya guna mandapatkan pretasi belajar yang melebihi pretasi belajar yang diketahui
sebelumnya.Pretasi belajar yang rendah menjadikan anak didik giat belajar untuk memperbaikinya
sikap seperti itu bisa terjadi bila anak didik merasa rugi mendapat prestasi belajar yang tidak sesuai
dengan harapan.mungkin anak didik frustasi dengan nilai yang rendah,sehingga malas belajar.

7
7. Pujian

pujian yang diucapkan pada waktu yang tepat dapat dijadikan sebagai alat motivasi.pijian adalah
bentuk reinforcemen yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik.guru bisa, guru bisa
memanfaatkan pujian untuk memuji keberhasilan anak didik dalam mengerjakan pekerjaan di
sekolah.pujian diberikan sesuai dengan hasil kerja,bukan buat-buat atau bertentangan sama sekali
dengan hasil kerja anak didik.

seorang yang senang dipuji atas hasil pekerjaan yang telah mereka selesaikan.dengan pujian yang
diberikan akan membesarkan jiwa seseorang.dia akan bergairah mengerjakannya.demikian juga
dengan anak didik,akan lebih bergairah belajar bila hasil pekerjaannya dipuji dan diperhatikan.

8. Hukuman

meski hukuman sebagai reinforcement yang negatif,tetapi bila dilakukan dengan tepat dan bijak
akan merupakan alat motivasi yang baik dan efektif.hukuman akan merupakan alat motivasi bila
dilakukan dengan pendekatan edukatif,bukan karena dendam.pendekatan edukatif adalah sebagai
hukuman yang mendidik dan bertujuan memperbaiki sikap dan perbuatan anak didik yang dianggap
salah.

sanksi berupa hukuman yang diberikan kepada anak didik yang melanggar peraturan atau tata
tertib sekolah dapat menjadi alat motivasi dalam rangka meningkatkan prestasi belajar.asalkan
hukuman yang mendidik dan sesuai dengan berat ringannya pelanggaran.hukuman yang tak mendidik
misalnya memukul anak didik yang terlambat masuk kelas hingga luka,menjewer telinga anak didik
yang tidak mengerjakan tugas hingga menangis,dan tindakan lainnya.tindakan ini kurang bijaksana
dalam pendidikan.karena tindakan itu berpotensi mendatangkan permusuhan dan kebencian anak
didik terhadap guru.

9. Hasrat untuk Belajar

Hasrat untuk belajar bearti ada unsur kesengajaan,ada maksud untuk belajar.hal ini akan lebih
baik bila dibandingkan dengan segala kegiatan tanpa maksud.hasrat untuk belajar bearti pada diri
anak didik itu memang ada motivasi untuk belajar,sehingga sudah barang tentu hasilnya akan lebih
baik dari pada anak didik yang tak berhasrat untuk belajar.

hasrat untuk belajar merupakan potensi yang tersedia didalam diri anak didik.potensi itu harus
ditumbuh suburkan dengan menyediakan lingkungan belajar yang kreatif sebagai pendukung
utamanya.motivasi ektrinsik sangat diperlukan di sini,agar hasrat untuk belajar itu menjelma menjadi
perilaku belajar.

8
Disekolah cukup banyak anak didik yang berhasrat untuk mengembangkan potensi diri,tetapi
karena lingkungan yang tersedia kurang kreatif,maka tidak ada dukungan bagi anak mengembangkan
minat,bakat dan kemampuannya.jadilah dia anak didik yang pasif,menyerah pada keadaan.motivasi
keilmuan yang seharusnya bergelora menjadi redup,hanya karena hasratnya untuk belajar tidak
terayomi.

10. Minat

minat adalah kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa
aktivitas.seseorang yang berminat terhadap suatu aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu secara
konsisten dengan rasa senang.dengan kata lain,minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan
pada suatu hal atau aktivitas,tanpa ada yang menyuruh.minat pada dasarnya adalah penerimaan akan
suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri.semakin kuat atau dekat hubunganndan
semakin besar minat.

minat tidak hanya diekpresikan melalui pernyataan yang menunjukan bahwa anak didik
menyukai seauatu dari pada yang lainnya,tetapi dapat juga di implementasikan melalui partisipasi
aktif dalam suatu kegiatan.

minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar.anak didik yang berminat terhadap suatu mata
pelajaran akan mempelajarinya dengan sungguh-sungguh,karena ada tarik baginya.anak didik mudah
menghapal pelajaran yang menarik minatnya.ada beberapa macam cara dapat guru lakukan untuk
membangkitkan minat anak didik sebagai berikut:

a. membandingkan adanya suatu kebutuhan pada diri anak didik,sehingga dia rela belajar tanpa

paksaan.

b. menghubungkan bahan pelajaran yang diberikan dengan persoalan pengalaman yang memiliki

anak didik,sehingga anak didik mudah menerima bahan pelajaran.

c. memberikan kesempatan kepada anak didik untuk mendapatkan hasil belajar yang baik dengan

cara menyediakan lingkungan yang kreatif dan kondusif.

d. menggunakan berbagai macam bentuk dan teknik mengajar dalam konteks perbedaan individual

anak didik.

9
11. Tujuan yang Diakui

rumusan yang diakui dan diterima baik oleh anak didik merupakan alat motivasi yang sangat
penting.sesbab dengan memahami tujuan yang harus dicapai,di rasakan anak sangat berguna dan
menguntungkan,sehingga menimbulkan gairah untuk terus belajar.

tujuan pengajaran yang akan dicapai sebaiknya guru beritahukan kepada anak didik,sehingga
anak didik dapat memberikan alternatif tentang pilihan tingkah laku yang mana yang arus diambil
guna menunjang tercapainya rumusan tujuan pengajaran.

F. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar

Menurut De Decce dan Grawford (1974) ada empat fungsi guru sebagai pengajar yang (dapat
berupa pujian,angka yang baik,dan sebagainya) atas keberhasilannya,sehingga anak berhubungan
dengan cara pemeliharaan dan peningkatan motivasi belajar anak didik.

1.Menggairahkan Anak Didik

dalam keadaan rutin di kelas sehari-hari guru harus berusaha menghindari hal-hal yang menonoton
dan membosankan.ia harus selalu memberikan kepada anak didik cukup banyak hal-hal yang perlu
dipikirkan dan dilakukan.guru harus memelihara minat anak didik dalam belajar,yaitu dengan
memberikan kebebasan tertentu untuk berpindah dari satu aspek ke lain aspek pelajaran dalam situasi
belajar.

2. Memberikan Harapan Realitis

Guru harus memelihara harapan-harapan anak didik yang realitis dan memodifikasi harapan-
harapan yang kurang atau tidak realitis.untuk itu guru perlu memiliki pengetahuan yang cukup
mengenai keberhasilan atau kegagalan akademis setiap anak didik dimasa lalu.

3. Memberikan Insentif

Bila anak didik mengalami keberhasilan,guru diharapkan memberikan hadiah kepada anak didik
didik terdorong untuk melakukan usaha lebih lanjut guna mencapai tujuan-tujuan pengajaran.

4. Mengarahkan Perilaku Anak Didik

mengarahkan perilaku anak didik adalah tugas guru.di sini kepada guru di tuntut untuk
memberikan respons terhadap anak didik yang tak terlibat langsung dalam kegiatan belajar di
kelas.anak didik yang diam,yang membuat keributan,yang berbicara semuanya,dan sebagainya harus
diberikan teguran secara atif dan bijaksana.

10

10
seperti dikutif oleh gage dan berliner (1979),french dan raven (1959) menyarankan sejumlah cara
meningkatkan motivasi anak didik tanpa harus melakukan reorganisasi kelas secara besar-besaran.

1.Pergunaan pujian Verbal

penerimaan sosial yang mengikuti suatu tingkah laku yang di inginkan dapat menjadi alat yang
cukup dapat dipercaya untuk mengubah prestasi dan tingkah laku akademis ke arah yang di
inginkan.kata-kata seperti “bagus”, “baik”, pekerjaanmu baik”.

2. Pergunaan Tes dan Nilai Secara Bijaksana

kenyataan bahwa tes dan nilai dipakai sebagai dasar berbagai hadiah sosial(penerimaan
lingkungan,promosi pekerjaan yang baik,uang yang lebih banyak,dan sebagainya) menyebabkan tes
dan nilai dapat menjadi suatu kekuatan untuk memotivasi anak didik.anak didik bahwa ada
keuntungan yang diasosiasikan dengan nilai yang yang tinggi,dengan demikian memberikan tes dan
nilai mempunyai efek dalam momotivasi anak didik untuk belajar.

3. Membangkitkan Rasa Ingin Tahu dan Hasrat Eksplorasi

Di dalam diri anak didik ada potensi yang besar yaitu rasa ingin tahu terhadap sesuatu.potensi ini
dapat di tumbuhkan dengan menyediakan lingkungan belajar yang kreatif.rasa ingin tahu pada anak
didik melahirkan kegiatan yang positif,yaitu “eksplorasi” keinginan anak untuk memperoleh
pengalaman baru dalam situasi yang baru merupakan desakan eksploratif dari dalam diri anak didik.

4. Melakukan Hal yang Luar Biasa

untuk tetap mendapatkan perhatian,sekali-kali guru dapat melakukan hal-hal yang luar
biasa,misalnya meminta anak didik melakukan penyusunan soal-soal tes,menceritakan problem guru
dalam belajar di masa lalu ketika sedang sekolah seperti mereka,dan sebagainya.

5. Merangsang Hasrat Anak Didik

hasrat anak didik perlu di rangsang dengan memberikan kepada anak didik sedikit contoh hadiah
yang akan diterimanya bila ia berusaha dan berprestasi dalam belajar.berikan kepada anak didik
penerimaan sosial, sehingga ia tahu apa yang dapat diperolehnya bila ia berusaha lebih lanjut.

11
6. Memanfaatkan Apersepsi Anak Didik

pengalaman anak didik baik yang didapat di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah dapat
dimanfaatkan ketika guru sedang menjelaskan materi pengajaran.anak didik mudah menerima atau
menyerap materi pelajaran dengan mengasosiasikannya dengan bahan pelajaran yang telah di
kuasainya.

7. Terapkan konsep-konsep atau prinsip-prinsip dalam konteks yang unik dan luar biasa agar anak
didik lebih terlibat dalam belajar.

8. mintak kepada anak didik untuk mempergunakan hal-hal yang sudah dipelajari sebelumnya.hal ini
menguatkan belajar yang lain dan sekaligus menanamkan suatu penghargaan pada diri anak
didik,bahwa apa yang di pelajarinya sekarang,juga berhubungan dengan pengajaran yang akan datang.

9. Pergunakan Simulasi dan Pemainan

kedua hal ini akan memotivikasi anak didik,meningkatkan interaksi,menyajikan gambaran yang
jelas mengenai situasi kehidupan sebenarnya,dan melibatkan anak didik secara langsung dalam proses
belajar.

10. Perkecil daya tarik sistem motivasi yang bertentangan

kadang-kadang agar diterima oleh teman-temannya,anak didik melakukan hal-hal yang tidak
diinginkan oleh guru.dalam hal ini guru sebaiknya melibatkan pimpinan (ketua kelas) anak didik
dalam aktivitas yang berguna (menyusun tes,mewakili sekolah dalam pameran ilmiah dan
sebagainya),sehingga teman-temannya akan meniru melakukan hal-hal yang positif.

12
BAB III

KESIMPULAN

Pengertian motivasi adalah dengan berbagai sudut pandang mereka masing-masing,namun intinya

sama,yakni sebagai suatu pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk

aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu.motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi

aktif atau berfungsinya tidak perlu di rangsang dari luar,karena dalam setiap diri individu sudah ada

dorongan untuk melakukan sesuatu.anak didik termotivasi untuk belajar semata-mata untuk

menguasai nilai-nilai yang terkandung dalam bahan pelajaran,bukan karena keinginan lain seperti

ingin mendapat pujian,nilai yang tinggi, atau hadiah, dan sebagainya.

Motivasi ekstrinsik adalah kebalikan dari motivasi instrinsik,motivasi ekstrinsik adalah motif-

motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar.motivasi ekstrinsik sering

digunakan karena bahan pelajaran kurang menarik perhatian anak didik atau karena sikap tertentu

pada guru atau orang tua.bila motivasi ekstrinsik yang diberikan itu dapat membantu anak didik

keluar dari lingkaran masalah kesulitan belajar,maka motivasi dapat diperankan dengan baik oleh

guru.baik motivasi instrinsik maupun motivasi ekstrinsik sama berfungsi sebagai

pendorong,penggerak,dan penyeleksi perbuatan.

13
DAFTAR PUSTAKA

14
15
16
17
18
19
20

Anda mungkin juga menyukai