Anda di halaman 1dari 5

Andrea Zefanya Lygia (6092201004)

Bahasa Indonesia - Kelas JB

TSUNAMI POLITIK SRI LANKA

Dewasa kini, isu yang baru-baru ini terjadi adalah Sri Lanka yang tengah dilanda
krisis dan mereka pun mengumumkan keadaan darurat nasional. Hal tersebut diumumkan
setelah Presiden mereka, Gotabaya Rajapaksa yang melarikan diri dan meninggalkan Sri
Lanka (BBC, 2022). Menurut beberapa pihak, keadaan darurat nasional itu akan
diterapkan sampai batas waktu yang tidak dapat ditentukan dan tidak dapat diperkirakan
sampai kapan krisis tersebut akan berakhir. Kekacauan negara yang melanda Sri Lanka
diakibatkan oleh krisis ekonomi terburuk sejak Sri Lanka merdeka pada tahun 1948, dan
pada akhirnya, Presiden Gotabaya Rajapaksa memutuskan untuk mengundurkan diri.
Menjelang pengumuman tersebut, para pengunjuk rasa terus meluas di setiap daerah yang
ada di Sri Lanka, sampai memadati rumah dan kantor para perdana menterinya dan pada
akhirnya para pengunjuk rasa membakar rumah perdana menteri tersebut (Solikhan,
2022).

Dinasti Rajapaksa merupakan generasi turun temurun yang memerintah di Sri


Lanka. Mahinda dan Gotabaya Rajapaksa mencapai masa kejayaan mereka pada tahun
2018, tetapi kinerja mereka semakin hari semakin menurun, karena banyak penduduk Sri
Lanka yang menganggap bahwa Keluarga Rajapaksa merupakan akar dari setiap
permasalahan yang terjadi di Sri Lanka. "Apakah Rajapaksa satu-satunya nama
belakang di negara Anda?". Hal tersebut sudah menjadi lelucon yang populer dikalangan
masyarakat Sri Lanka, karena Keluarga Rajapaksa sudah menguasai Sri Lanka selama dua
dekade terakhir. Diketahui, Presiden Gotabaya Rajapaksa melarikan diri dari Sri Lanka
menuju Maladewa memicu protes besar soal krisis ekonomi yang sedang dialami oleh Sri
Lanka beberapa pekan terakhir. Sebelumnya, Gotabaya sudah berjanji untuk mundur dari
jabatannya, tetapi sampai saat ini belum ada kabar pasti bahwa Ia sudah mengundurkan
diri secara resmi atau belum. Gotabaya Rajapaksa memiliki imunitas untuk dituntut
sebagai presiden, Ia juga diduga kabur ke Maladewa agar kemungkinan ia ditahan oleh
pemerintah yang baru. dapat dicegah (CNBC, 2022)

Pada saat ini, pemerintahan di Sri Lanka dipegang oleh Perdana Menteri mereka
yang bernama Ranil Wickremesinghe. Beliau mencoba untuk memerintah Sri Lanka lewat
lokasi yang aman, karena beberapa pusat pemerintahan di Sri Lanka diserbu dan
kediamannya juga dibakar oleh para pengunjuk rasa. Wickremesinghe juga menerapkan
jam malam di beberapa daerah dan melambungkan perintah kepada para aparat untuk
melakukan ‘segala cara’ untuk mengembalikan dan menciptakan ketertiban (BBC, 2022).
Tetapi akibat kerusuhan yang terjadi, harga bahan pokok di Sri Lanka juga mengalami
lonjakan tinggi. Pasokan bahan bakar, sandang dan pangan, obat-obatan di Sri Lanka
terbatas dan menyebabkan harganya menjadi melambung tinggi. Masyarakat Sri Lanka
yang mengunjuk rasa merasa bahwa krisis yang sedang terjadi ini merupakan kesalahan
dari para elit politik (Detik, 2022).

Terjadinya tsunami politik di Sri Lanka dipicu oleh beberapa faktor, dan faktor yang
pertama adalah adanya politik dinasti, di mana banyak masyarakat Sri Lanka yang masih
merasa kesal terhadap Presiden Gotaboya Rakapaksa dan keluarganya yang sudah lama
mendominasi politik di Sri Lanka selama kurang lebih dua dekade terakhir. Para
pengunjuk rasa merasa bahwa kekacauan yang terjadi di Sri Lanka merupakan kesalahan
dari keluarga besar Rajapaksa. Faktor yang kedua yaitu peralihan ke pertanian organic, di
mana presiden Sri Lanka melarang penggunaan pupuk impor dan hal tersebut
menyebabkan para petani harus beralih ke pertanian organik dan pemerintah Sri Lanka
menganggap bahwa langkah ini merupakan cara untuk menjaga lingkungan, tetapi
kenyataannya, langkah tersebut dilakukan karena cadangan devisa di Sri Lanka sudah
menipis (CNBC, 2022). Tetapi pada kenyataannya, perubahan tersebut adalah suatu
keputusan yang buruk karena produksi di wilayah penghasil beras di Sri Lanka menurun
dan membuat Sri Lanka terlalu bergantung pada impor pangan (CNBC, 2022).

Lewat pemaparan di atas, bisa kita lihat bahwa para elit politik yang memerintah di
Sri Lanka dirasa kurang efektif dalam hal mengambil keputusan dan menentukan sebuah
kebijakan. Para pemimpin yang memerintah di Sri Lanka dinilai kurang becus dalam
menjalankan pemerintahan dan hal tersebut menyebabkan krisis pada hampir semua
sektor di Sri Lanka dan hal tersebut tentu memberikan imbas buruk bagi masyarakat Sri
Lanka itu sendiri. Mereka menjadi kesulitan untuk memenuhi kebutuhan mereka
sehari-hari, sementara pihak yang kurang bertanggung jawab bisa melarikan diri dari
masalah tersebut dengan semena-mena dan meninggalkan masyarakatnya, kemudian
hubungan diplomasi antara Sri Lanka dengan banyak negara juga terhambat akibat krisis
ini. Solusi yang dapat dilakukan atas hal yang sedang terjadi adalah memberikan hukuman
yang sepadan kepada pihak-pihak yang selama ini dianggap kurang bertanggung jawab
atas jalannya pemerintahan di Sri Lanka, yang kemudian menyebabkan banyak
kemunduran di negara tersebut. Kemudian bisa juga melakukan hubungan dengan
negara-negara lain untuk mencari solusi bersama yang sekiranya merupakan solusi
terbaik yang bisa mengembalikan Sri Lanka ke situasi awal.
DAFTAR PUSTAKA

BBC. (2022, July 13). Mantan presiden sri lanka gotabaya rajapaksa Tiba di Bangkok, Tiga
Minggu Setelah Presiden Baru disumpah. BBC News Indonesia. Retrieved December 12,
2022, from https://www.bbc.com/indonesia/dunia-62146190

BBC. (2022, July 14). Mantan presiden sri lanka gotabaya rajapaksa Tiba di Bangkok, Tiga
Minggu Setelah Presiden Baru disumpah. BBC News Indonesia. Retrieved December 12,
2022, from https://www.bbc.com/indonesia/dunia-62159206

BBC. (2022, July 15). Krisis Sri Lanka: Tujuh Faktor yang memicu Tsunami Politik, Mulai dari
Biaya Hidup Hingga jebakan utang. BBC News Indonesia. Retrieved December 12, 2022,
from https://www.bbc.com/indonesia/dunia-62174128

BBC. (2022, May 11). Sri Lanka: Siapa Dinasti Rajapaksa, Keluarga Bermasalah Yang Menjadi
Sumber Krisis Ekonomi Dan Kerusuhan? BBC News Indonesia. Retrieved December 12, 2022,
from https://www.bbc.com/indonesia/dunia-61403286

Hutapea, R. U. (2022, July 13). Presiden Kabur, Sri Lanka umumkan keadaan darurat
Nasional. detiknews. Retrieved December 12, 2022, from
https://news.detik.com/internasional/d-6176981/presiden-kabur-sri-lanka-umumkan-ke
adaan-darurat-nasional

Luc. (2022, July 10). Negara Chaos, Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa Mundur! CNBC
Indonesia. Retrieved December 12, 2022, from
https://www.cnbcindonesia.com/news/20220710055303-4-354355/negara-chaos-presid
en-sri-lanka-gotabaya-rajapaksa-mundur

Anda mungkin juga menyukai