Kepada Yth.
Dengan Hormat,
Sejak awal tahun 2020, Pandemi Covid 19 telah merubah konstalasi kehidupan
ekonomi dan sosial DKI Jakarta. Penerapan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar)
yang merupakan salah satu langkah yang diambil Pemerintah DKI guna menahan laju
pertumbuhan pandemi, memberikan dampak yang luas terhadap kehidupan warga DKI.
Walaupun tidak mampu menghentikan lajunya Pandemi, namun dianggap dapat
mengurangi penyebarannya.
Dari 10,55 juta Jiwa penduduk DKI Jakarta (BPS DKI Jakarta 2019) covid 19 menyerang
392,598 engan tingkat kematian mencapai 6.450jiwa.
Disis lain tingkat Penggangguran di DKI Jakarta selama Pandemi meningkat 4,41%,
572,780 sampai bulan Agustus 2020 sebagai efek domino dari penerapan PSBB. Demikian
juga halnya dengan pendapatan Asli Daerah DKI Jakarta yang turun 54% dari target 31,13
Trilliun, hal ini mencerminkan turunnya aktifitas perekonomian di Jakarta.
Munculnya program vaksinasi secara nasional, memberi harapan baru dalam penanganan
Pandemi. Jumlah kasus baru Covid19 dirasakan menurun secara global termasuk di DKI
Jakarta. Menurut hemat kami, sekarang merupakan waktu yang tepat untuk mngembalikan
kondisi sosial ekonomi DKI Jakarta agar dapat kembali pulih atau bahkan lebih baik dari
pada sebelum wabah Pandemi melanda wilayah kita.
Ketika Amerika Serikat dilanda krisis besar-besaran (Great Depression) antara tahun
1929 sampai tahun 1936, Presiden Amerika Serikat Herbert C. Hoover memerintahkan
dibangunnya sebuah bendungan besar antara Nevada dan Arizona yang kemudian
menghasilkan energi listrik sebesar 2000 MW. Bendungan ini dikenal dengan nama Hoovre
Dam. Pembangunan bendungan menghabiskan biaya 49 juta USD (menggunakan anggaran
negara tahun 1931) namun berhasil menghidupkan Las Vegas dan menjadikannya sebagai
ibukota perjudian di Amerika Serikat. Selain itu pembangunan bendungan juga menyerap
banyak tenaga kerja ditengah terjadinya krisis ekonomi besar-besaran di Amerika Serikat
Saat itu. Oleh karena itu, kami mengusulkan hal hal sebagai berikut agar dapat ditempuh
PEMDA DKI jaya dalam menghadapi new normal, yaitu:
1. Menjadikan DKI Jakarta sebagai kota metropolitan yang tangguh (Risilience) melalui
pembangunan infrastruktur secara massive diseluruh aspek kehidupan warganya
(pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial, dll).
3. Menjadikan DKI Jakarta sebagai kota yang Inclusive, dengan ketetapan new normal
yang bisa mengakomodir semua kelompok masyarakat. Contoh; WFH (Work From
Home) misalnya bisa digalakkan tanpa harus mengorbankan pendapatan satu
perusahaan.
Demikian surat ini kami sampaikan sebagai masukkan bagi Bapak dalam memimpin
DKI Jakarta. Apabila dibutuhkan dan Bapak berkenan, kami dengan senang hati bersedia
untuk menjadi bagian dari kemajuan DKI Jakarta melalui jasa advisory ataupun keterlibatan
secara langsung dalam pembangunan kota. SELAMAT BERJUANG dan terima kasih.
Hormat Kami,