Kelompok 1 - Riview Jurnal Mobilitas Penduduk - Pengantar Kependudukan
Kelompok 1 - Riview Jurnal Mobilitas Penduduk - Pengantar Kependudukan
Dosen Pengampu:
Oleh:
UNIVERSITAS UDAYANA
JIMBARAN
2023
JURNAL 1
Abstrak Pada jurnal ini menyelidiki hubungan antara belanja modal publik
dan perpindahan penduduk di tingkat negara bagian.
Mendokumentasikan bahwa mobilitas kotor berkorelasi positif
dengan belanja modal di seluruh negara bagian dan dari waktu ke
waktu di dalam negara bagian. Kami memperkenalkan model
kuantitatif yang eksplisit dan dinamis dari penentuan pengeluaran
pemerintah, di mana mobilitas kotor dan pertumbuhan populasi
menghasilkan penyimpangan dari kesetaraan Ricardian dengan
mengalihkan beberapa biaya dan manfaat proyek publik ke
penduduk negara bagian di masa depan. Model ini mampu
menjelaskan sebagian besar korelasi dalam data.
Pengantar Setiap resesi yang dialami oleh Amerika Serikat menyoroti
penderitaan negara-negara yang keuangannya terikat oleh batasan
konstitusional atas utang mereka. Hampir semua negara bagian
pada prinsipnya dilarang meminjam untuk menutupi anggaran
biasa mereka. Sebaliknya, kebanyakan dari mereka diizinkan
menerbitkan obligasi untuk membayar perbaikan modal. Aturan
ini, umumnya dikenal sebagai “aturan emas,” telah lama
dirasionalisasi dengan fakta bahwa peningkatan modal
menguntungkan generasi yang akan datang, yang harus dipanggil
untuk ikut menanggung beban. Pengeluaran saat ini mungkin hanya
menguntungkan penduduk saat ini yang karenanya seharusnya
Tahun 2021
Penulis Haning Romdiati dan Mita Noveria
Riviewer Kelompok 1
Tanggal 03 Mei 2023
Latar Belakang Latar belakang jurnal ini didasarkan pada fakta bahwa pandemi
COVID-19 telah berdampak besar pada kehidupan masyarakat di
seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Untuk membatasi penyebaran
virus, pemerintah Indonesia telah menerapkan berbagai kebijakan
pembatasan mobilitas penduduk, seperti lockdown, pembatasan
perjalanan, dan pembatasan kegiatan sosial. Namun, belum banyak
penelitian yang memperhatikan hubungan antara pembatasan
mobilitas penduduk dan tren kasus COVID-19 di Indonesia.
Hasil Penelitian Hasil penelitian dalam jurnal "Tren COVID-19 dan pembatasan
mobilitas penduduk" menunjukkan bahwa kebijakan pembatasan
mobilitas penduduk yang diterapkan di Indonesia pada periode
Maret hingga September 2020 berhasil menurunkan kasus COVID-
19. Selama periode tersebut, terjadi penurunan jumlah kasus aktif
COVID-19 setelah pemberlakuan kebijakan pembatasan mobilitas.
Namun, ketika pembatasan mobilitas dihapus atau dilonggarkan,
jumlah kasus aktif COVID-19 kembali meningkat. Hal ini
menunjukkan bahwa pembatasan mobilitas penduduk dapat
menjadi strategi efektif dalam menekan penyebaran COVID-19,
terutama jika diterapkan secara konsisten dan efektif. Namun
demikian, penulis juga menekankan pentingnya
mempertimbangkan dampak sosial dan ekonomi dari kebijakan
pembatasan mobilitas penduduk yang berkepanjangan.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa kebijakan pembatasan mobilitas penduduk dapat menjadi
strategi efektif dalam menekan penyebaran COVID-19. Selama
periode pemberlakuan kebijakan pembatasan mobilitas penduduk di
Indonesia pada periode Maret hingga September 2020, terjadi
penurunan jumlah kasus aktif COVID-19. Namun, penulis juga
menekankan pentingnya mempertimbangkan dampak sosial dan
ekonomi dari kebijakan pembatasan mobilitas penduduk yang
berkepanjangan. Selain itu, penulis menyoroti pentingnya
penggunaan data dan teknologi untuk memperkuat kebijakan
pembatasan mobilitas penduduk.
Kelebihan Beberapa kelebihan dari jurnal "Tren COVID-19 dan pembatasan
mobilitas penduduk" adalah:
Relevansi topik: Jurnal ini membahas topik yang sangat relevan
dengan kondisi saat ini, yaitu pandemi COVID-19 dan kebijakan
pembatasan mobilitas penduduk yang diterapkan untuk menekan
penyebaran virus.
Data hanya berasal dari satu sumber: Data yang digunakan dalam
penelitian ini hanya berasal dari aplikasi Google Maps, sehingga
tidak ada sumber data lain yang digunakan untuk memperkuat hasil.
Metode Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi,
Penelitian wawancara terstruktur dan wawancara mendalam. Untuk menganalisis hasil
kuisioner, digunakan analisis jalur (path analisys) dengan menggunakan
program SPSS.
Hasil Penelitian Hasil penelitian ini adalah
Secara Ringkas:
Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan dan uraian sebelumnya, maka dapat ditarik
kesimpulan, yaitu:
1. variabel pendapatan, jumlah tanggungan, dan frekuensi pengiriman
remitan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel
pengeluaran konsumsi migran, sedangkan variabel keberadaan orang
tua di daerah asal tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel
pengeluaran konsumsi migran;
2. variabel pendapatan, jumlah tanggungan, frekuensi pengiriman
remitan, dan pengeluaran konsumsi terdapat pengaruh langsung
secara signifikan terhadap variabel remitan; dan
3. variabel frekuensi pengiriman remitan berpengaruh signifikan secara
tidak langsung melalui pengeluaran konsumsi terhadap remitan atau
dapat dikatakan pula bahwa pengeluaran konsumsi merupakan
variabel mediasi dalam pengaruh frekuensi pengiriman terhadap
remitan pekerja migran Provinsi Bali di Kota Surabaya
Saran Adapun saran yang diberikan oleh peneliti dalam penelitiannya yaitu:
1. Untuk menjaga keeratan jalinan kekerabatan dengan keluarga di
daerah asal, disarankan supaya pemberian remitan ke daerah asal
dilakukan secara rutin meskipun jumlahnya tidak banyak;
2. Pekerja migran yang berasal dari Provinsi Bali di Kota Surabaya
disarankan untuk lebih sering meluangkan waktu pulang ke daerah
asal dan tidak hanya mengandalkan keluarga di daerah asal dalam
keperluan adat; dan
3. Meskipun orang tua di daerah asal sudah tidak ada lagi, pekerja
migran diharapkan untuk tetap menjaga keberlanjutan hubungan
dengan keluarga luas (extended family) yang ada di daerah asal.
Kelebihan Relevansi:
Jurnal ini memiliki relevansi yang tinggi karena menganalisis faktor-faktor
yang mempengaruhi aliran remitan dari pekerja migran asal Bali di kota
Surabaya. Topik ini penting untuk diteliti dalam konteks globalisasi dan
migrasi tenaga kerja.
Kontribusi Pengetahuan : artikel ini memberikan kontribusi pada pemahaman
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi aliran remitan. Dengan
mengidentifikasi faktor-faktor tersebut, penelitian ini dapat membantu
pemerintah, keluarga pekerja migran, dan lembaga keuangan untuk
mengoptimalkan manfaat dari aliran remitan.
Kelemahan Sampel yang terbatas:
Jurnal ini didasarkan pada sampel yang terbatas, seperti hanya memeriksa
pekerja migran asal Bali di Kota Surabaya. Hasil penelitian tersebut mungkin
tidak dapat secara umum diterapkan pada populasi pekerja migran secara
keseluruhan. Oleh karena itu, generalisasi temuan penelitian dapat menjadi
terbatas.
JURNAL 6
Abstrak Adapun abstrak pada jurnal penelitian dengan judul “Studi Mobilitas
Penduduk: Analisis Mikro Perilaku Mobilitas Mahasiswa Jurusan
Pendidikan Geografi Universitas Pendidikan Ganesha” meneliti
perilaku mobilitas mahasiswa jurusan pendidikan geografi di
Universitas Pendidikan Ganesha. Menyertakan tujuan penelitian,
teknik analisis yang digunakan, beserta hasil dari penelitian yang
dilakukan. Adapun untuk mencapai tujuan dari penelitian tersebut
menggunakan rancangan sensus dari seluruh mahasiswa jurusan
pendidikan geografi yang saat penelitian dilakukan masih tercatat
aktif sebagai mahasiswa.
Adapun kata kunci : Mobilitas, Frekuensi, Jarak, Lama Tinggal
Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1) Untuk mengetahui frekuensi mobilitas yang dilakukan
mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi Universitas
Pendidikan Ganesha;
2) Untuk mendeskripsikan dan melihat arah hubungan antara
frekuensi mobilitas dengan jarak ke daerah asalnya masing-
masing; dan
3) Untuk mendeskripsikan dan melihat arah hubungan antara
frekuensi mobilitas yang dilakukan dengan lama tinggal
mereka di Kota Singaraja.
Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini yaitu, penelitian ini dapat bermanfaat
dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya pengembangan
teori-teori mobilitas penduduk yang didalamnya mencakup tentang
perilaku termasuk karakteristik migran dan bermanfaat kepada
lembaga jurusan pendidikan Geografi di Universitas Pendidikan
Ganesha dalam memetakan daerah asal mahasiswa, memetakan
aktivitas mobilitas yang dilakukan dan kecenderungannya.
Pendahuluan Pada pendahuluan dipaparkan bahwa adanya variasi pergerakan
penduduk dimana tergantung dari sudut pandang mana fenomena
tersebut dilihat. Secara garis besarnya, segala yang terkait dengan
fenomena pergerakan penduduk dipelajari khusus dalam studi
mobilitas penduduk.
Terbatasnya fasilitas pendidikan yang ada, menjadi salah satu faktor
pendorong penduduk untuk meninggalkan daerah asalnya dan
melakukan mobilitas ke kota-kota (kekuatan sentrifugal). Penduduk
dihadapkan pada dua pilihan berat, apakah tetap tinggal di daerah asal
dengan fasilitas pendidikan yang terbatas atau berpindah ke daerah
lain yang berarti meninggalkan keluarga dan kenyamanan-
kenyamanan lain yang ada di daerah asal. Untuk mengatasi masalah
tersebut, diambil suatu kompromi yaitu mengadakan mobilitas
penduduk nonpermanen atau migrasi sirkuler baik secara
musiman/mondok ataupun ulang alik. Salah satu fenomena mobilitas
penduduk nonpermanen yang perlu mendapat pengkajian lebih lanjut
adalah perilaku mobilitas mahasiswa yang ada di Kota Singaraja.
Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
rancangan sensus yaitu pengumpulan informasi dari seluruh populasi
yang menjadi subjek penelitian dengan menggunakan kuesioner
sebagai instrument pengumpulan data.
Hasil dan Adapun hasil dan pemabahasan dari penelitian ini yaitu:
Pembahasan 1. Frekuensi Mobilitas Mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi
Undiksha
Frekuensi mobilitas terendah adalah sebanyak 0,02 kali dalam
1 bulan, atau 1 kali dalam 4 tahun, dan data tertinggi
menunjukkan mahasiswa kembali lagi ke daerah asalnya
setiap hari (30 kali dalam 1 bulan). Mahasiswa yang kembali
ke daerah asalnya hanya 1 kali sampai selesainya mahasiswa
bersangkutan menempuh pendidikan berasal dari Sumatera
Utara, wilayah yang cukup jauh diukur dari Kota Singaraja.
.
Kesimpulan Kesimpulannya adalah
1. Frekuensi mobilitas untuk kembali ke daerah asal dari
mahasiswa jurusan pendidikan geografi hampir setengahnya
terkategori rendah (0-1 kali dalam sebulan). Hal ini sesuai
dengan daerah asal mahasiswa yang lebih dari setengahnya
adalah mahasiswa dari luar pulau Bali. Mahasiswa ini hanya
akan pulang ketika benar-benar ada waktu libur yang cukup
panjang. Sementara mahasiswa yang daerah asalnya dari
daerah-daerah di Bali memiliki frekuensi mobilitas yang
terkategori sedang-tinggi (2 - >4 kali dalam sebulan).
2. Hubungan antara jarak daerah asal-daerah tujuan dengan
frekuensi mobilitas yang dilakukan mahasiswa jurusan
pendidikan geografi adalah negatif dan signifikan. Semakin
jauh jarak antara daerah asal- daerah tujuan, frekuensi
mobilitas mahasiswa menjadi rendah, begitu sebaliknya.
Mahasiswa yang berasal dari luar Bali cenderung rendah
frekuensi mobilitasnya, sementara mahasiswa yang dari Bali
cenderung tinggi frekuensi mobilitasnya untuk kembali ke
daerah asal.
3. Lama tinggal di daerah tujuan dengan frekuensi mobilitas
yang dilakukan mahasiswa tidak menunjukkan hubungan
yang signifikan. Baik mahasiswa yang sudah lama ada di
daerah tujuan maupun mahasiswa mutakhir sama sekali tidak
berhubungan dengan tinggi-rendahnya frekuensi mobilitas
yang dilakukan. Mahasiswa sekalipun baru beberapa saat
tinggal di Kota Singaraja, enggan untuk kembali ke daerah
asalnya, begitu pula mahasiswa yang sudah cukup lama
tinggal di Kota Singaraja menunjukkan perilaku mobilitas
yang sama.
Kelebihan Isi dengan judul sudah selaras dan sesuai.
Mudah dipahami sehingga tidak bersifat ambigu dalam
memahami isi jurnal.
Mengangkat topik kekinian karena mahasiswa kini sudah
mulai melakukan pembelajaran tatap muka sehingga akan
terjadi mobilitas penduduk khususnya mahasiswa yang
berkuliah di Undikhsa Singaraja.
Menjelaskan secara rinci terkait frekuensi mobilitas
mahasiswa jurusan pendidikan geografi hampir setengahnya
terkategori rendah (0-1 kali dalam sebulan) dan mahasiswa
yang daerah asalnya dari Bali memiliki frekuensi mobilitas
yang terkategori sedang-tinggi (2 - >4 kali dalam sebulan).
Hubungan antara jarak daerah asal-daerah tujuan dengan
frekuensi mobilitas yang dilakukan mahasiswa adalah negatif
dan signifikan serta mampu menjelaskan faktor lama tinggal
di daerah tujuan dengan frekuensi mobilitas yang dilakukan
mahasiswa tidak menunjukkan hubungan yang signifikan.
Penulisan jurnal ini didukung oleh teori utama dan teori
pendukung berupa jurnal-jurnal penelitian sebelumnya.
Kekurangan Sampel yang terbatas:
Jurnal ini didasarkan pada sampel yang terbatas, seperti hanya
memeriksa mobilitas penduduk kepada mahasiswa jurusan
Geografi saja di Undikhsa. Hasil penelitian tersebut mungkin
tidak dapat secara umum diterapkan pada mobilitas penduduk
mahasiswa di Undiksha secara keseluruhan. Oleh karena itu,
generalisasi temuan penelitian dapat menjadi terbatas.