Anda di halaman 1dari 5

ADAPTASI KEBIASAAN BARU DI TENGAH PANDEMI COVID-19

Fernando Salfatiera1, Dasrun Hidayat2

Fakultas Komunikasi dan Desain, Universitas Adhirajasa Reswara Sanjaya (ARS University)
JL. Sekolah Internasional No 1-2, Antapani Kota Bandung 40291
Nomor HP 085795545168
fernandosalfatiera@gmail.com
dasrun@ars.ac.id

ABSTRAK
Penelitian ini fokus membahas tentang Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di tengah pandemi COVID-19.
AKB dilaksanakan pada daerah yang berzona hijau dan biru, salah satunya Kota Bandung. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pendapat masyarakat terhadap ajakan pemerintah
untuk memulai kebiasaan baru di tengah pandemi atau disebut dengan istilah new normal.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui
wawancara dan dokumentasi. Wawancara pada masyarakat kota Bandung secara online.
Dokumentasi diambil dari telaah referensi terkait masalah penelitian. Analisis data menggunakan
tiga tahap yakni reduksi, display, dan penarikan kesimpulan data. Hasil penelitian ini diharapkan
mampu menjelaskan pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat tentang program AKB. Penelitian
ini diharapkan dapat menjelaskan strategi pemerintah dalam mengenalkan kebijakan AKB tersebut.
Diharapkan hasil penelitian ini mampu memberikan kontribusi terhadap kesadaran masyarakat agar
tetap mengikuti protokol kesehatan di masa AKB.

Kata kunci : Adaptasi Kebiasaan Baru; COVID-19; protokol kesehatan

ABSTRACK
This study focuses on discussing the Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) in the midst of the COVID-19
pandemic. AKB is carried out in areas with green and blue zones, one of which is the city of Bandung.
The purpose of this study is to describe the public opinion of the government's invitation to start a
new habit in the middle of a pandemic or referred to as new normal. This research uses descriptive
qualitative method with data collection techniques through interviews and documentation.
Interviews with the people of Bandung online approach. Documentation is taken from the study of
references related to research problems. Data analysis uses three stages namely reduction, display
and conclusion data. The results of this study are expected to be able to explain people's knowledge,
attitudes, and behavior about the AKB program. This research is expected to explain the
government's strategy in introducing the IMR policy. It is expected that the results of this study will
be able to contribute to public awareness in order to continue to follow the health protocol during
AKB.
Keywords: Adaptation of New Habits; COVID-19; health protocol
PENDAHULUAN
Virus Corona disebut COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) pertama kali ditemukan di kota
Wuhan, China pada akhir Desember 2019. WHO mengumumkan COVID-19 disebabkan oleh virus
Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV2). Virus ini dapat ditularkan dari
manusia ke manusia dan telah menyebar secara luas di China dan lebih dari 190 negara dan teritori
lainnya. Selanjutnya, pada 12 Maret 2020 WHO mengumumkan Covid-19 sebagai pandemi (Adityo,
dkk. 2020).
Virus mematikan ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke hampir
semua negara, termasuk Indonesia. Tepatnya pada tanggal 2 Maret 2020, Presiden Republik
Indonesia Joko Widodo menyatakan secara resmi bahwa terdapat 2 warga Indonesia positif COVID-
19. Keduanya, diduga tertular dari warga negara Jepang yang melakukan perjalanan ke Indonesia
dari Malaysia dan melakukan kontak langsung dengan korban.
Berdasarkan temuan korban COVID-19 pertama tersebut, pemerintah langsung
mempersiapkan lebih dari 100 rumah sakit untuk menangani korban yang terpapar virus tersebut.
Pemerintah berupaya maksimal untuk mencegah titik awal penularan COVID-19. Selain penyediaan
rumah sakit untuk korban COVID-19, pemerintah juga melakukan pencegahan penularan terhadap
masyarakat dengan mengeluarkan kebijakan “Bekerja dari Rumah, Belajar dari Rumah, dan
Beribadah dari Rumah”. Kebijakan tersebut untuk mendukung berjalannya kebijakan Social
Distancing yaitu jaga jarak dan berupaya menghindari kerumunan masa. Adanya jaga jarak dalam
berinteraksi dengan orang lain dan tetap tinggal di rumah diharapkan mampu memutus rantai
penyebaran COVID-19.
Upaya lain yang dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah penyebaran COVID-19 adalah
menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) beberapa daerah di Indonesia. PSBB
diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang tercatat dalam Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020. PSBB melingkupi pembatasan sejumlah kegiatan penduduk
tertentu dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi COVID-19. Pembatasan tersebut meliputi
peliburan sekolah dan tempat kerja, pembatasan kegiatan keagamaan, pembatasan kegiatan di
tempat umum, pembatasan kegiatan sosial budaya, pembatasan moda transportasi, dan
pembatasan kegiatan lainnya khusus terkait aspek pertahanan dan keamanan. PSBB disesuaikan
dengan keadaan berdasarkan daerah dan waktunya juga menyesuaikan daerah. Selain itu, jika
keluar rumah atau ke tempat umum harus mengikuti aturan protokol kesehatan.
PSBB di Kota Bandung dimulai pada 22 April 2020 sampai 5 Mei 2020. PSBB di Kota Bandung
berdasarkan keputusan Gubernur Nomor 443/Kep-240-Hukham/2020 tentang pemberlakuan PSBB
di daerah Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan
Kabupaten Sumedang. PSBB di Kota Bandung diperpanjang ke tahap kedua dari tanggal 6 Mei 2020
samapi 16 Mei 2020, kemudian dilanjutkan tahap ketiga dari tanggal 20 Mei 2020 sampai 29 Mei
2020.
Berdasarkan Peraturan Gubernur (Pergub) Jawa Barat Nomor 30 Tahun 2020 tentang
pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Bandung Raya berisi pedoman penerapan
PSBB selama 14 Hari untuk menekan Covid-19. Kegiatan belajar, bekerja, dan beribadah dilakukan
dirumah masing-masing. Sementara institusi pendidikan lembaga pendidikan, pelatihan, penelitian
yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan, semua jenis layanan pemerintahan BUMN atau BUMD
yang bergerak dalam penanganan Covid-19 dan atau dalam pemenuhan kebutuhan pokok
masyarakat tetap beroperasi. Kemudian pelaku usaha yang bergerak pada sektor kesehatan, bahan
pangan, energi, komunikasi, dan teknologi informasi, keuangan, logistik, perhotelan, konstruksi,
industri strategis, pelayanan dasar utilitas publik dan industri yang dietapkan sebagai objek vital
nasional dan objek tertentu, dan kebutuhan sehari-hari, masih dapat beroperasi selama PSBB.
Semua instansi tersebut harus menerapkan protokol kesehatan selama beroperasi. Pencegahan
penyebaran Covid-19 seperti menjaga jarak pada karyawan yang bekerja, mengecek suhu tubuh
karyawan memulai pekerjaan, memastikan semua orang memakai masker, dan rutin mencuci tangan
dengan sabun atau menggunakan cairan pembunuh kuman (www.cnnindonesia.com).
Berdasarkan media sosial Gubernur Jawa Barat (@ridwankamil) tentang evaluasi PSBB
Provinsi Jawa Barat dilanjutkan sampai dengan tanggal 29 Mei 2020. PSBB berlanjut secara
proporsional sesuai warna level kewaspadaan di wilayah masing-masing. Ada lima level
kewaspadaan diantaranya, level 5 (Hitam) kritis (skor 8-11) - ekonomi 10%, level 4 (Merah) berat
(skor 12-14) - ekonomi 30%, level 3 (Kuning) cukup berat (skor 15-17) - ekonomi 60%, level 2 (Biru)
moderat (skor 18-20) - ekonomi 90%, level 1 (Hijau) rendah (skor 21-24)-ekonomi 100%. Rating
dihitung dari 8 indeks diantaranya, Laju ODP, Laju PDP, Laju Kesembuhan, Laju Kematian, Laju
Reproduksi Covid, Laju Transmisi, Laju Pergerakan, Resiko Geografis. Kesimpulannya, ada tiga daerah
level merah, 19 daerah level kuning, dan 5 daerah level biru. Sementara belum ada daerah yang di
level hijau.
WHO mengatakan, jika wilayah bisa mempertahankan indeks reproduksi Covid-19 selalu di
angka satu selama 14 hari maka wilayah bisa dikategorikan terkendali, New Normal atau Adaptasi
Kebiasan Baru (AKB). AKB bisa dilakukan dengan secara perlahan, bertahap, dan hati-hati. Rumah
ibadah dan industri terlebih dahulu yang akan beroperasi, kemudian baru toko/restoretail/mall.
Sekitar 60% Zona Biru (Level2) bias memulai pilihan New Normal . Sekitar 40% Zona Kuning (Level 3)
wilayah melanjutkan PSBB Proporsional.
Selama 14 hari indeks Covid-19 stabil di rata-rata 1, artinya masuk kategori terkendali
standar WHO. AKB akan diberlakukan di Kota Bandung dengan bertahap dan penuh kehati-hatian,
dimulai dari 30% kemudian 60% jika aman akan dilanjutkan ke 90%. Gubernur mengeluarkan
Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 46 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial
Berskala Besar Secara Proporsional Sesuai Level Kewaspadaan Daerah Kabupaten/Kota Sebagai
Kesiapan Pelaksanaan Adaptasi Kebiasaan Baru Untuk Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19). Pada peraturan Gubernur tersebut dinyatakan bahwa Apdaptasi Kebiasan
Baru adalah upaya percepatan penanganan Covid-19 yang mendukung keberlangsungan masyarakat
yang menyinergikan aspek kesehatan, sosial, dan ekonomi.
Berkaitan dengan fenomena di atas, penelitian ini berfokus pada penerapan program
Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) atau new normal di tengah pandemi COVID-19. Obyek yang dikaji
mengenai pengetahuan, sikap, dan tindakan masyarakat terkait AKB. Obyek lain yang ditelaah yakni
strategi pemerintah kota Bandunng dalam menerapkan AKB. Diharapkan hasil penelitian ini mampu
menjelaskan tentang program AKB sehingga masyarakat mampu membangun kesadaran masyarakat.
Hasil juga diharapkan dapat berkontribusi terhadap upaya pemerintah dalam memutus mata rantai
COVID-19.

METODE PENELITIAN
Metode kualitatif dengan studi deskriptif digunakan pada penelitian ini. Tujuannya
penelitian ini mampu mendeskripsikan semua temuan terkait berbagai aspek yang dikaji. Penelitian
kualitatif sering disebut sebagai metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada
kondisi yang alamiah (Sugiyono, 2017). Demikian halnya dengan penelitian ini dilakukan secara
natural karena adanya keterlibatan peneliti di dalam masalah penelitian.
Untuk menjawab tujuan penelitian, data digali melalui wawancara bersama berbagai unsur
lapisan masyarakat kota Bandung. Wawancara dilakukan secara online mengingat situasi pandemi
COVID-19. Disamping itu, data juga dilengkapi dari berbagai referensi terkait. Referensi meliputi
artikel tentang COVID-19, dan berbagai referensi berita dari media massa.
Data hasil penelitian dianalisis berdasarkan tiga tahapan, reduksi, display, penarikan
kesimpulan. Data reduksi artinya peneliti mencoba untuk membuat transkrip hasil wawancara
informan penelitian. Reduksi disebut pula dengan istilah konstruk data pertama atau mensinkronkan
data sesuai dengan masalah penelitian (Hidayat, Hafiar, & Anisti, 2019). Tahap kedua yakni
melakukan display data atau mengklasifikasikan data berdasarkan tiap tujuan penelitian. Klasifikasi
data dimaksudkan untuk mempermudah peneliti dalam menjawab tujuan penelitian. Hasil display
tersebut selanjutnya dianalisis berdasarkan teori-teori relevan. Tahapan ini disebut pula dengan
istilah penarikan kesimpulan data. Peneliti, menjelaskan hasil penelitian terkait program Adaptasi
Kebiasaan Baru (AKB) pada bagian pembahasan hasil penelitian.

DAFTAR PUSTAKA
Adityo, Susilo., C. Martin Rumende., Ceva W Pitoyo., Widayat Djoko Santoso., Mira Yulianti.,
Herikurniawan., Robert Sinto., Gurmeet Singh., Leonard Nainggolan., Erni J Nelwan., Lie Khie
Chen., Alvina Widhani., Edwin Wijaya., Bramantya Wicaksana., Maradewi Maksum., Firda
Annisa, Chyntia OM Jasirwan, Evy Yunihastuti. 2020. Corona Virus Disease 2019 : Tinjauan
Literatur Terkini. Dapertemen Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-
RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo. Jakarta
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta. Jakarta
Bertens, K. 1987. Fenomenologi Eksistensial. Gramedia. Jakarta
Bagus, Lorens. 2002. Kamus Filsafat. Gramedia. Jakarta
Hidayat, D., Hafiar, H., & Anisti. (2019). Tofu Product Branding for Culinary Tourism of Sumedang,
Indonesia. Komunikator, 11(2).
Littlejhon, Stephen W. 2002. Theories of Human Communication. 8 th Edition. Belmont. Thomson
Learning Academic Resource Center. USA
Moustakas, Clark. 1994. Phenomenological Research Methods. Sage Publications. New Delhi
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020
Pertiwi, Ayu Citra. 2018. Studi Fenomenologi Tentang Konsep Diri Wanita Shopaholic Di Kota Bandar
Lampung. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politiik Universitas Lampung. Skripsi. Bandar
Lampung
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: ALVABETA CV.
Surat Keputusan Gubenur Jawa Barat Nomor 46 Tahun 2020
Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 443/Kep-240-Hukham/2020
www.cnnindonesia.com, diakses pada 8 Juni 2020
Www.instagram.com (@jokowi), diakses pada 4 Juni 2020
Www.instagram.com (@ridwankamil), diakses pada 8 Juni 2020

Anda mungkin juga menyukai