Anda di halaman 1dari 2

Asosisasi Antropologi Indonesia (AAI)

Ajakan untuk Menyampaikan Hasil Pengamatan dan Refleksi Antropolog terkait Penanganan
Covid 19 di Indonesia.

Sejak awal tahun ini, masyarakat di dunia sedang berjuang menghadapi pandemi Covid-19.
Jumlah total penduduk dunia yang positif terpapar Covid 19 telah menembus angka lebih dari
sebelas juta lebih orang dengan lebih dari 500,000 yang meninggal dunia. Indonesia, termasuk
salah satu negara di dunia yang masih belum berhasil menurunkan angka transmisi penyebaran
virus corona SarCov-2 penyebab pandemi. Dua grafik di bawah ini menunjukkan jumlah
penduduk Indonesia yang terpapar dan meninggal trendnya semakin meningkat dan belum ada
tanda-tanda kurva ini akan melandai dalam waktu dekat seperti yang diharapkan.

Grafik 1. Jumlah pertambahan kasus harian.

Sumber: https://www.worldometers.info/coronavirus/country/indonesia/

Grafik 2. Jumlah Total Angka Kematian akibat Covid 19.

Sumber: https://www.worldometers.info/coronavirus/country/indonesia/

Selama ini penanganan Covid 19 masih hanya pada disiplin ilmu kesehatan yang fokusnya pada
bidang ilmu epidemiologi. Padahal, kita semua tahu masyarakat Indonesia sangat beragam dari

1
konteks sosial budayanya sehingga perlu melibatkan disiplin ilmu lainnya. Dalam konteks
Indonesia, pelibatan disiplin ilmu antropologi dalam penangangan penyakit Corvid-19 sangat
diperlukan. Melihat kenyataan ini, Asosiasi Antropologi Indonesia (AAI) berpandangan bahwa
penanganan Covid 19 belum secara khusus memperhatikan konteks sosial budaya masyarakat
yang beragam di Indonesia. Untuk itulah AAI bermaksud menggali pendapat, usulan, gagasan
inovatif dari para antropolog yang tersebar di Indonesia terkait dengan penanganan Covid 19.

Adapun hasil masukan asesmen ini terbagi atas dua bagian yaitu:

1. Hasil asessment sosial budaya terkait beberapa hal sebagai berikut:


a. Pemahaman masyarakat tentang apa penyebab wabah Covid-19 dan
penanggulangannya
b. Apa respon masyarakat terhadap wabah Covid-19 dan penanggulangannya? Alasan
mereka merespon dan sumber informasi apa dan dari mana yang mempengaruhi
keputusan itu.
c. Tindakan penanganan wabah Covid-19 yang dilakukan pemerintah/gugus tugas daerah
/pemerintah desa/kelurahan/RT dan RW setempat.
d. Isu-isu penting lainnya terkait dengan wabah Covid dan penanggulangannya.

2. Sejumlah usulan rekomendasi yang spesifik kepada sejumlah pihak: pemerintah pusat,
pemerintah daerah, dan pihak-pihak lainnya secara spesifik (termasuk kepada AAI kalau
dirasa penting) tentang apa strategi sosial budaya yang dapat dilakukan agar dapat
menurunkan kecepatan transmisi Covid 19 di daerah masing-masing.

Sumber informasi yang digunakan sebagai dasar asesmen dapat dari salah satu cara ini:
informasi yang diterima antropolog sendiri, dari hasil observasi dan pengalaman pribadi
antropolog, dari hasil riset, hasil review terhadap data resmi pemerintah dan atau pemberitaan
media lokal, kelompok diskusi terbatas, ataupun dari hasil kegiatan pengumpulan informasi
lainnya. Masukan ini terbuka untuk antropolog yang berposisi sebagai dosen, praktisi, maupun
mahasiswa.

Hasil masukan Antropolog dari sejumlah daerah akan di analisis dan digunakan sebagai dasar
bagi AAI membuat pernyataan tertulis yang akan disampaikan kepada Presiden dan Gugus
Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Nasional. Masukan ini juga akan digunakan AAI
untuk merancang program dan kegiatan lanjutan terkait dengan penanganan Covid-19
(maupun persoalan bencana lainnya di masa depan).

Masukan singkat ini dapat dibuat dalam berbagai format media (word, pdf, video). Mohon
masukan ini di kirim paling lambat pada hari Senin 13 Juli 2020 ke kontak sebagai berikut:
Raymond Michael email rm.menot@gmail.com atau melalui no WA 081219155145.

Kami sangat berterima kasih atas perhatian dan kesediaan kerabat Antropolog di semua daerah
untuk ikut terlibat memberikan masukan ini.

Anda mungkin juga menyukai