Anda di halaman 1dari 8

Nusantara›Pembangunan Infrastruktur Dasar Mandalika Dipercepat

DESTINASI SUPERPRIORITAS

Pembangunan Infrastruktur Dasar


Mandalika Dipercepat
Pembangunan infrastrukktur dasar di KEK Mandalika, NTB, terus dipercepat. Selain untuk ajang
internasional, seperti World Superbike dan MotoGP, infrastruktur itu juga bagi kegiatan
masyarakat dan pariwisata pada umumnya.

Oleh ISMAIL ZAKARIA


2 Agustus 2021 13:12 WIB · 3 menit baca
ARSIP ITDC

Suasana pembangunan infrastuktur jalan untuk mendukung KEK Mandalika di Kuta, Lombok
Tengah, Nusa Tenggara Barat, Juli 2021 lalu.

MATARAM, KOMPAS — Percepatan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK


Mandalika terus dilakukan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau ITDC. Selain Jalan
Kawasan Khusus yang sekaligus menjadi sirkuit balap MotoGP, percepatan pembangunan juga
dilakukan pada infrastruktur dasar di salah satu destinasi superprioritas tersebut.

Direktur Utama ITDC Abdulbar M Mansoer dalam siaran resmi yang diterima Kompas, Senin
(2/8/2021), mengatakan, pembangunan infrastruktur dasar di KEK Mandalika itu merupakan
realisasi dari Mandalika Urban Tourism and Infrastructure Projet (MUTIP) II.

MUTIP II merupakan kontrak kerja antara ITDC dan Joint Operation PT Hutama Karya-PT Adhi
Karya. Penandatanganan kontrak dilakukan setelah proses pengadaan dilakukan dengan metode
internasional dengan tender yang dilakukan secara terbuka dan kompetitif. Selain itu, tender
juga memenuhi ketentuan-ketentuan yang dipersyaratkan oleh lembaga pemberi pinjaman.

Menurut Abdulbar, kontrak MUTIP Paket II meliputi pembangunan sarana dan prasarana
jaringan jalan, normalisasi sungai, pembangunan fasilitas utama, gerbang kawasan, dan
konstruksi Masjid Area Timur.

Lihat juga: Pantai-pantai Menggoda di Kawasan Mandalika

ARSIP ITDC

Foto udara yang memperlihatkan Jalan Kawasan Khusus (JKK) yang sekaligus digunakan
sebagai Sirkuit Mandalika di Kuta, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, seperti terlihat, Senin
(28/6/2021).
Selain itu, ada juga pembangunan jaringan pipa air bersih, jaringan air kotor, dan jaringan pipa
air irigasi berikut kelengkapannya dengan durasi pekerjaan selama 730 hari.

Abdulbar memaparkan, program MUTIP terdiri dari Paket I dan Paket II, dengan total nilai
mencapai Rp 1,7 triliun. Program dibiayai Asian Infrastructure Investment Bank
(AIIB). Pembiayaan itu juga merupakan proyek  pertama secara mandiri oleh AIIB di Indonesia
dan proyek pertama pembangunan infrastruktur pariwisata secara global.

Baca juga: Pandemi dan Ditundanya Balapan MotoGP di Mandalika

Dari total nilai untuk proyek MUTIP sebesar Rp 1,7 triliun, khusus untuk MUTIP II nilainya Rp
753 miliar. ”Kami akan terus memastikan kontrak ini dapat direalisasikan dengan maksimal
hingga dua tahun ke depan,” kata Abdulbar.

Kami ingin melengkapi infrastruktur dasar di KEK Mandalika untuk menambah daya tarik
kawasan bagi para investor dan calon investor untuk berinvestasi di sini. (Abdulbar M Mansoer)

Pembangunan tersebut merupakan komitmen ITDC dalam menjalankan amanat Presiden Joko
Widodo untuk mempercepat pengembangan Mandalika sebagai destinasi pariwisata unggulan
atau superprioritas di Indonesia.

KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA

Direktur Utama PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) Abdulbar M Mansoer di Kuta


Mandalika, Kamis (20/2/2020).

Selain Mandalika, pemerintah juga saat ini tengah mengembangkan empat destinasi super
prioritas lain, yakni Borobodur (Jawa Tengah), Toba (Sumatera Utara), Labuan Bajo (Nusa
Tenggara Timur), dan Likupang (Sulawesi Utara).

”Kami ingin melengkapi infrastruktur dasar di KEK Mandalika untuk menambah daya tarik
kawasan bagi para investor dan calon investor untuk berinvestasi di sini,” kata Abdulbar.

Baca juga: Jalan Tol Udara untuk Helikopter Kawasan Mandalika Diresmikan

Menurut dia,  kelengkapan infrastruktur dasar Mandalika sekaligus akan meningkatkan


konektivitas dan mobilitas yang baik sehingga menghasilkan sistem logistik yang efisien di
dalam kawasan.

”Di samping menarik bagi investor, akses ini tentunya akan bermanfaat juga bagi wisatawan,


masyarakat desa penyangga Mandalika, gerai, dan pemerintah setempat,” kata Abdulbar.

KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA

Kawasan Pantai Kuta di Destinasi Superprioritas Mandalika, Desa Kuta, Kecamatan Pujut,
Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, tampak lengang, Sabtu (15/5/2021). Kondisi
itu akibat penutupan sementara kawasan tersebut guna mencegah penyebaran penularan Covid-
19 yang hingga saat ini belum bisa dikendalikan. Akses masuk diperbolehkan bagi warga
setempat, termasuk karyawan usaha jasa pariwisata, serta masyarakat yang telah melakukan
reservasi atau yang sedang menginap, tetapi tetap dengan penerapan protokol kesehatan ketat.

Persiapan di luar kawasan juga terus dilakukan. Selain perluasan terminal Bandara Lombok,
percepatan juga dilakukan pada Rumah Sakit Mandalika yang berlokasi di Sengkol, sekitar 13
kilometer utara Mandalika.

Sebelumnya, Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalillah berharap, RS Mandalika bisa menjadi
titik pusat (center of point) dalam integrasi dengan rumah sakit pemerintah lain guna mendukung
berbagai ajang di Mandalika.

Berdasarkan catatan Kompas, sejak ditetapkan sebagai salah satu destinasi superprioritas, KEK
Mandalika semakin menjadi perhatian. Apalagi, setelah kawasan ini dipilih sebagai lokasi
pembangunan sirkuit untuk ajang balap paling bergengsi MotoGP.

Balap motor itu seharusnya dijadwalkan berlangsung pada akhir 2021. Tetapi, karena pandemi
Covid-19, pergelaran diundur ke Maret 2022. Sementara pergelaran lain, seperti World Super
Bike, dijadwalkan tetap diselenggarakan pada November 2021.

Secara umum, aktivitas pariwisata di Mandalika telah berjalan seperti biasa. Wisatawan baik
lokal, domestik, maupun mancanegara telah berkunjung ke kawasan tersebut. Namun, seiring
merebaknya pandemi, kunjungan mengalami penurunan.

Editor: Aufrida Wismi Warastri


Bagikan
mandalika regional KEK Mandalika Pembangunan Infrastruktur berita sirkuit mandalika aktual
itdc mandalika motogp 2021 mandalika
Komentar Pembaca
Belum ada komentar.
Tulis Komentar

Akankah Pesona Bali Tergantikan?

12 September 2019

Provinsi Bangun Infrastruktur secara Mandiri


29 November 2017

Empat Kawasan Wisata Jadi Prioritas Pembenahan

16 Februari 2019

Investor Diundang Kembangkan Lima Destinasi Prioritas

23 September 2019

Kawasan Khusus dan Asa Tumbuhnya Kantong Ekonomi Baru

9 November 2017

Kesiapan Penyelenggaraan MotoGP Indonesia

26 Oktober 2019

Terpopuler

 Bebas Akses

Presiden AS Joe Biden Peringati 20 Tahun Tragedi 9/11

12 September 2021

Para Napi Itu Tidur Seperti Kelelawar   

11 September 2021

 Bebas Akses
Madrasah dan Literasi Agama Lintas Budaya

12 September 2021

Di Balik Angka Indeks Pengendalian Covid-19

10 September 2021

Kini Bisa untuk Warga Umum, Ini Fasilitas Vaksin Pfizer dan Moderna di Jakarta

9 September 2021

Lainnya dalam Nusantara

Kebakaran di Lokasi Tambang Minyak Ungkap Praktik Ilegal Masih Ada

19 September 2021

Foto Barang Bukti Baku Tembak Ali Kalora

19 September 2021

Bebas Akses

Kapolda Sulteng Pastikan Pemimpin MIT Ali Kalora Tewas

19 September 2021

Bebas Akses

Hindari Serangan KKB, 10 Dokter di Pedalaman Pegunungan Bintang


Dievakuasi
19 September 2021

Serba Putih Adat Musi di Pulau Salibabu

19 September 2021

Bebas Akses

Belajar dari Youtube, Pengganjal ATM Kuras Belasan Juta Rupiah di Cirebon

19 September 2021

Terbaru

Pengembangan Kawasan Pariwisata Borobudur Perlu Perhatikan Habitat Kupu-kupu Langka

19 September 2021

Kebakaran di Lokasi Tambang Minyak Ungkap Praktik Ilegal Masih Ada

19 September 2021

Usaha Imigran Haiti untuk Memasuki Wilayah Amerika Serikat

19 September 2021

 Bebas Akses

Back To BDM: Fadjroel Rachman Dari Aktivis Menuju Kursi Duta Besar
19 September 2021

Ditahan Southampton, Guardiola Meminta Maaf ke Fans

19 September 2021

Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000
Email
hotline@kompas.id
Whatsapp
+62812 900 50 800
Jam Kerja
06.00 - 16.00 WIB

Harian Kompas adalah surat kabar Indonesia yang berkantor pusat di Jakarta. Kompas
diterbitkan oleh PT Kompas Media Nusantara yang merupakan bagian dari kelompok usaha
Kompas Gramedia (KG), yang didirikan oleh P.K. Ojong (almarhum) dan Jakob Oetama sejak
28 Juni 1965.

Mengusung semboyan "Amanat Hati Nurani Rakyat", Kompas dikenal sebagai sumber informasi
tepercaya, akurat, dan mendalam.

@hariankompas
@hariankompas
@hariankompas
Harian Kompas
Kantor Redaksi
Gedung Kompas Gramedia
Jalan Palmerah Selatan 26-28,
DKI Jakarta, Indonesia
10270
+6221 5347 710 +6221 5347 720 +6221 5347 730 +6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2
Jalan Palmerah Selatan 21
Jakarta Pusat, DKI Jakarta,
Indonesia 10270
+6221 8062 6699

Produk
ePaper Kompas.Id Interaktif Kompas Data

Bisnis

Advertorial Gerai Event Klasika Tarif Klasiloka

Tentang

Profil Perusahaan Sejarah Organisasi

Lainnya

Bantuan

© PT Kompas Media Nusantara


Organisasi
Tanya Jawab
Hubungi Kami
Sidik Gangguan
Pedoman Media Siber
Syarat & Ketentuan
Karier Iklan Berlangganan

Anda mungkin juga menyukai