Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh
Ahmad Mashuri
180501081
V B EKONOMI SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
TAHUN 2020
Soal Ujian Akhir Semester (UAS)
“Ekonomi perencanaan”
1. Setelah mempelajari mata kuliah ekonomi perencanaan ini, coba uaraikan secara
detail apa manfaat ekonomi perencanaan bagi pembangunan perekonomian
wilayah NTB. Jelaskan dengan detail minimal 2 halaman !
Jawaban :
Dengan adanya MotoGP ini, ada 65.000 tenaga kerja yang dibutuhkan untuk
mensupport itu. Nah, sekarang dari Dinas Tenaga Kerja kami sedang melakukan
assessment, kemudian melakukan inventarisasi pekerjaan-pekerjaan apa saja yang bisa
mensupport dari penyelenggaraan MotoGP di tahun 2021 itu, Salah satu contoh
misalnya, tenaga kerja yang menjadi operator di sana, sampai ke official yang ada di rute
MotoGP sendiri, lintasannya itu, itu membutuhkan kemarin itu 300 orang yang akan
dikirim, pada tahap pertama 150 orang belajar ke sirkuit MotoGP di Sepang, di
Malaysia.Warga Apresiasi Penyelenggaraan Balap Motor Dunia di Lombok. Terpilihnya
Lombok sebagai salah satu tempat diselenggarakannya balap motor dunia MotoGP,
disyukuri dan diapresiasi banyak warga. Termasuk Lalu Mahsun, warga Mataram yang
juga Wakil Ketua DPD Himpunan Pramuwisata Indonesian (HPI) Nusa Tenggara Barat.
Mahsun serta kebanyakan warga Lombok menyambut antusias gelaran MotoGP
berharap, keberadaan MotoGP di Lombok dapat memberikan manfaat bagi warga,
khususnya untuk meningkatkan perokonomian melalui sektor pariwisata. Sangat apresiasi
sekali kalau itu memang terwujud, masyarakat memang sudah semangatnya sangat luar
biasa untuk menyambut itu. Tidak karena semata-mata itu program pemerintah, tetapi
yakin orang-orang Lombok itu akan mendapatkan manfaat yang besar, terutama dari arus
kunjungan wisatawan. Karena bagaimana pun juga, kunjungan wisatawan di Lombok
menjadi target prioritas masyarakat, bagaimana bisa meningkatkan kesejahteraan
masyarakat melalui industri pariwisata.
Dampak positif :
Omnibus Law Cipta Kerja merupakan salah satu upaya Pemerintah dalam
menyederhanakan obesitas regulasi. Selain berupaya mempermudah investasi, Omnibus
Law diyakni mememiliki banyak dampak positif diantaranya menyerap tenaga kerja. Saat
ini Indonesia sudah memasuki era industri 4.0 dimana pada era tersebut dibutuhkan
kecepatan dalam setiap proses yang ada, bahkan untuk membayar saja, saat ini seseorang
bisa membayar makanan tanpa perlu mengambil dompet, cukup scan QR Code maka
transaksi sudah selesai. Hal tersebut sudah cukup menggambarkan bahwa proses
transaksi ekonomi telah mengalami revolusi menjadi lebih cepat,Untuk menyambut hal
tersebut, tentu kita harus menyesuaikan dengan adanya revolusi undang-undang yang
memangkas birokrasi yang berbelit-beliko
Selain itu, sisi positif lainnya yang bisa didapat para pekerja dari omnibus law
adalah semakin luasnnya prospek lapangan kerja. Dimana akan muncul perusahaan –
perusahaan modal asing baru dan tentunya akan membutuhkan tenaga kerja lokal.
Meskipun Presiden telah memutuskan untuk menunda pembahasan RUU Omnibus Law,
tentu saja hal ini menjadi momentum bagi pemangku kepentingan, serikat buruh dan
serikat pekerja untuk semakin dalam menyelami substansi RUU Cipta Kerja tersebut.
Penyusunan RUU Cipta Kerja memang perlu mendapatkan pengawasan publik. Sehingga
dalam pembahasanna, maka haruslah melibatkan semua pihak terkait. Meski demikian,
jangan sampai ada reaksi kontraproduktif atas niat baik pemerintah. Sebab pada
hakikatnya omnibus law cipta kerja bertujuan untuk menyederhanakan dan memperbaiki
tata kelola ketenagakerjaan di Indonesia. Kementerian Tenaga Kerja menyebutkan, upah
minimum juga tidak akan dihilangkan. Perlu diketahui juga bahwa upah per jam yang
diwacanakan pemerintah adalah upah untuk pekerja di sektor-sektor tertentu. Selain itu,
sentimen tentang masuknya tenaga kerja asing juga kerap dijadikan alasan untuk menolak
omnibus law cipta kerja. Padahal Omnibus law tidak lantas membuat tenaga kerja asing
(TKA) dapat masuk dengan mudah. Tenaga Kerja Asing dapat masuk apabila skill atau
kemampuan yang dibutuhkan tidak dimiliki pekerja dalam negeri. Itu pun tidak dalam
waktu yang lama.
Dampak negative :
Sementara peneliti Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia Aqil Oktaryal
yang ditulis dalam Kolom.Tempo.co menjelaskan intisari dari tulisannya, bahwa omnibus
law berpotensi mengabaikan ketentuan formal pembentukan undang-undang, omnibus
mempersempit keterbukaan dan partisipasi publik dalam pembentukan undang-undang.
Omnibus juga menambah beban regulasi jika gagal diterapkan. Jika hanya akan
mengancam dan mencederai prinsi-prinsip demokratis, sebaiknya nilai tersebut
ditiadakan sama sekali.
Jawaban :
Sebagai teknokrat dan engineer Peran ini dimainkan dengan mengambil posisi
sebagai advisor bagi para pengambil kebijakan dengan berporos kepada rasionalitas dan
pertimbangan ilmiah. Informasi dimanfaatkan sebagai sebuah landasan dalam
membangun kekuasaan dan kepentingan. setidak-tidaknya ada tiga rasionalitas yang
saling ber-interrelasi dalam penentuan keputusan-keputusan publik, yaitu technological
rationality, politician rationality dan ethical rationality. Technological rationality
bersandar pada epistemologi ilmu modern yang mengedepankan logika efisiensi.
Sementara politician rationality merupakan logika kepentingan yang selalu
mengedepankan pemeliharaan institusi dan kebijakan. Lebih jauh dari itu, pada
realitasnya seringkali motif-motif pemeliharaan institusi dan kebijakan itu menjadi alasan
yang menyelubungi motif-motif mempertahankan kekuasaan dan mencari keuntungan.
Ethical rationality lebih menekankan pada pencitraan, pemeliharaan atau
mempertahankan norma-norma. Biasanya norma-norma itu menyangkut norma universal
seperti agama dan norma-norma yang dikonstruksi oleh pengalaman, posisi sosial dan
pandangan dari seseorang atau sekelompok orang. Secara normatif, seorang perencana
harus mampu untuk mengintegrasikan ketiga rasionalitas itu secara harmonis dalam
menjalankan peran profesionalnya (professional role). Akan tetapi, akan tetap menjadi
sebuah pertanyaan besar apabila seorang perencana dihadapkan pada pertentangan pada
ketiga nilai tersebut. Adalah sesuatu yang sangat naif apabila ketiga rasionalitas tadi
dianggap akan selalu berjalan beriringan. Nilai-nilai etika memang akan sangat
bergantung pada mind-set dan faktor-faktor yang membentuk seorang perencana secara
dogmatis. Akan tetapi rasionalitas teknis dan politis merupakan dua rasionalitas yang
perkembangannya jauh lebih cepat dibanding nilai-nilai etis, mengingat kedua
rasionalitas itu merupakan dua hal yang akan sangat bergantung pada kondisi sosio-
kultural masyarakat dan isu-isu yang berkembang di masyarakat. Artinya, kedua
rasionalitas itu bisa berubah secara sekuensial
Sebagai birokrat Perencana sebagai seorang birokrat memiliki fungsi menjaga
stabilisasi organisasi dan jalannya roda pemerintahan. Informasi dimanfaatkan sebagai
sebuah alat dalam menjaga kepentingan dan keberlangsungan organisasi. Peran ini
biasanya disertai oleh kekuasaan yang datang secara formal dan legal kepada perencana.
Sebagai advokat Fungsi ini merupakan sebuah manifestasi dari usaha
menjembatani masyarakat terhadap hal-hal yang bersifat teknis dari sebuah produk
rencana. Selain itu terdapat peran dalam melakukan mobilisasi kekuatan dan potensi
masyarakat untuk melakukan perlawanan terhadap dominasi Pemerintah. Informasi dan
proses komunikasi diperlakukan sebagai usaha membangun pemahaman masyarakat dan
counter-opinion terhadap kebijakan yang merugikan masyarakat. Peran ini lahir dari
sebuah paradigma bahwasanya kelompok tertindas harus membebaskan dirinya sendiri
dari dominasi kelompok penguasa (Freire, 1972). Kekuasaan didapatkan melalui
mobilisasi kekuatan massa atau klaim dukungan masyarakat.
Sebagai politikus Politikus identik dengan tujuan pragmatis dan komunalis,
sehingga perencana tidak diharapkan untuk bergabung dengan dunia politik. Maksud dari
peran ini adalah seorang perencana tidak bisa lepas dari kepentingan, dan dalam
memperjuangkan kepentingannya, perencana dituntut memiliki perspektif seorang
politisi. Seorang politikus memiliki insting dalam berkomunikasi dengan kelompok yang
memiliki kepentingan yang berbeda menjadi lebih baik.
Keempat peran diatas adalah refleksi dari posisi perencana dalam proses publik.
Tantangan dan perubahan paradigma di dunia perencana, menuntut perencana untuk
dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan.
Paradigma perencanaan yang baru ini menuntut perencana lebih dari sekedar seorang
mekanis dengan berbekalkan analisis-analisis ilmiah dan teknis. Beberapa kasus
perencanaan menunjukkan fenomena analisis ilmiah yang tergilas oleh realitas publik.
Dalam situasi seperti ini, seorang perencana harus mampu memainkan peranan
komunikator dalam mengartikulasikan kepentingan yang dimiliki oleh tiap-tiap aktor
menjadi sebuah hasil perencanaan dengan kerangka argumen rasional dan pertimbangan
teknis lainnya. Dengan kata lain, seorang perencana harus mampu secara teknis,piawai
secara organisatorik dan administratif serta mampu mengartikulasikan kepentingan-
kepentingan politik.
Perencanaan sebagai bagian dari proses publik pada hakekatnya dapat disampaikan
sebagai berikut.
1. Pembelajaran guna menangkap aspirasi setempat.
2. Menciptakan kesempatan yang lebih baik bagi masyarakat pada suatu wilayah.
3. Mengkaji sampai sejauh mana dampak terhadap keseimbangan & keberlanjutan
kehidupan (penduduk dan lingkungan).
4. Mengkaji dan menyampaikan gambaran masa depan
Perencanaan perkotaan adalah perencanaan tata ruang kota yang mencakup segala
aspek kehidupan dalam masyarakat. Pendekatan yang digunakan dalam perencanaan kota
yaitu pembuatan gambaran pola lingkungan fisik yang ada dan hubungan ruang kota dengan
fungsi yang saling berkaitan. Penyeenggaraan perencanaan kota dapat mendukung
pembangunan berkelanjutan dalam bidang sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup.
Perencanaan perkotaan dilakukan sebagai suatu produk pembangunan sehingga proses tata
ruang kota dilakukan secara terpadu. Perencanaan tata ruang terpadu meliputi perencanaan
fisik, perencanaan spasial, kemitraan, dan kelengkapan sumber daya. Selain itu, perencanaan
perkotaan dilandasi pada pemenuhan kepentingan masyarakat. Pertimbangan utama dalam
perencanaan perkotaan adalah ketersediaan sumber daya dan tingkat keberhasilan dari
perencanaan.
Lingkup utama dari perencanaan perkotaan adalah perencanaan tata ruang dan kota.
Penerapan perencanaan perkotaan memerlukan pemahaman tentang bentuk dan struktur kota
sebagai landasan pengaplikasian teori. Bentuk kota merupakan pola bangunan dan sebaran
kawasan yang tidak digunakan untuk pertanian. Kota dapat berbentuk linier, jaring, bintang,
menjalar, menyebar, dan melingkar. Sedangkan struktur kota adalah pola yang terbentuk dari
sebaran kegiatan perkotaan. Struktur kota dapat berbentuk melingkar, bersektor, atau
memusat.
Perencanaan perkotaan berperan dalam mengendalikan perubahan di dalam kota yang
terjadi secara terus menerus. Kota selalu mengalami perubahan sosial, perubahan politik,
perubahan budaya dan perubahan ekonomi. Perubahan-perubahan yang terjadi selalu
berkaitan dengan unsur ruang, kepentingan publik, dan keputusan dalam menanggapi
perubahan. Karenanya, perencanaan kota dapat menjadi penentu dalam perkembangan dan
pertumbuhan suatu kota. Perencanaan kota juga dapat menciptakan taraf hidup yang layak
bagi masyarakat melalui kondisi kerja yang merata untuk semua lapisan masyarakat.
Pemerataan biaya hidup akan membentuk keberagaman sosial yang memiliki kesatuan sosial.
Perencanaan kota juga dapat membantu proses globalisasi yang tetap mempertahankan
warisan budaya yang beragam. Selain itu, perencanaan kota juga mampu mewujudkan
pemenuhan kebutuhan yang berbeda dari berbagai kelompok.
Manajemen perkotaan