Anda di halaman 1dari 26

 Identifikasi Perbedaan Gender dan Jenis

Kelamin
 Gender Equality Movement
 Realitas Perempuan saat Ini (Data pembuka
wawasan)
 Akar penyebab Ketidakadilan Gender

2
MENGIDENTIFIKSI
PERAN STATUS LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN

 Apa yang kau pikirkan tentang laki-laki dan


perempuan
 Dari hasil indentifikasi tersebut:
1. Aspek apa yang menetap? Dan Aspek apa saja
yang tidak menetap (dalam arti dapat
dilakukan oleh laki-laki dan perempuan)?
2. Mengapa ada hal-hal yang tidak menetap?
3. Sejauh mana budaya dan penafsiran agama
mentolerir?
JENIS KELAMIN GENDER
Perbedaan biologis Perbedaan sifat, peran, posisi,
laki-laki dan perempuan dan tanggungjawab
berikut fungsi reproduksinya laki-laki dan perempuan
hasil konstruksi sosial

•Ciptaan Tuhan
•Bersifat kodrat •Buatan manusia
•Tidak dapat diubah fungsinya •Bersifat sosial
•Tidak dapat dipertukarkan •Dapat berubah
•Berlaku sepanjang zaman •Dapat dilakukan laki-laki &
& di mana saja perempuan sesuai dengan
kebutuhan,
kesempatan & komitmen
Perempuan : Menstruasi, Hamil, Melahirkan •Tergantung waktu &
& Menyusui kepatutan budaya
Laki-laki : Membuahi (spermatozoa) setempat
 Historically, posisi perempuan di
Indonesia relative bagus daripada
tempat lain, bahkan beberapa di
antaranya menjadi pemimpin.

Mengalami
Kemunduran

Muculnya Orde baru:President Suharto Munculnya gerakan conservatism/literalist


(1968-1998) sejak mempromosikan ‘state sejak 1970s yang berjuang menjadikan
ibuism’. ‘syariah law’ menjadi undang0undang
negara
Gerakan Gender
Adalah gerakan sosial
 Internal Factors
 Organaisasi2
perempuan sendiri yang mempunyai
perbedaan pemahaman terhadap isu gender
(sameness v.s different theories)
 External Factors
 Ideologi Gender pemerintah
 International Influences
 Islamic Progressive Pembaharuan Movement
 Islamist Conservative Group
INTERNAL FAKTOR

Equal complementary
(setara tapi berbeda/saling Equal partnership
melengkapi) (setara)
 Laki-laki dan perempuan  Laki-laki dan perempuan
setara tetapi berbeda. mempunyai kesamaan dan
Namun perbedaan itu tidak
berarti yang satu keseimbangan dalam mengkases,
mempunyai nilai lebih dari berpartisipasi, mengontrol dan
yang lain. mendapatkan manfaat dari
 Konsep ini lebih cenderung semua katifitas di masyarakat.
memelihara traditional  Untuk menentukan siapa yang
gender roles. berperan dan bertangungjawab
 Untuk menentukan siapa thd suatu posisi/peran didasarkan
yang berperan dan
bertangungjawab thd suatu pada kemampuan/pengalaman
posisi/peran didasarkan seseorang (genderless).
kecenderungan gender role
baik scr psikologis or
sosiologis

Moderate/different theory
Proggresive/Sameness Theory
Government Gender Ideologies
 Old Order (18 August 1945-12 March 1967)
Tidak banyak memperhatikan isu-isu
perempuan karena saat itu focus pada
pembangunan bangsa, tetapi menerima
partai perempuan run entirely by women
Partai Wanita Rakja in 1946 (Martyn, 2004;
Vreede-de Stuers, 1960)
The New Order (12 March 1967-21 May 1998)
Promoting ‘state ibuism’: the roles of wife and
mother
In 1978, the government established the Ministry
for the Role for Women
 changed the name of Ministry for the
Women’s Roles to be the Minister for
Women’s Empowerment and Child
Protection.
 Through this Minister the government issued
Presidential Instruction No 9/2000 on gender
mainstreaming in national development.
 UUD 1945, pasal 27 dan 28
 UU No. 68 tahun 1958 tentang pengesahan konvensi tentang Hak Politik Perempuan
 UU No. 7 tahun 1984 tentang pengesahan Konvensi CEDAW
 UU No. 39 tahun 1999 tentang HAM
 Intrsuksi Presiden No. 9 tahun 2000 tentang PUG.
 UU No. 23 tentang PEMILU, pasal 65.1
 UU PKDRT, No. 23 tahun 2004
 UU No. 11 tahun 2005 tentang pengesahan International Kovenan Hak-hak ekonomi,
social dan budaya, pasal 2 dan 3.
 UU. No. 12 2006 tentang kewarganegaraan, pasal 6.
 UU No. 21 tahun 2007 tentang pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan orang
 Permendagri No. 15 / 2008 ttg Pedoman Umum Pelaksanaan PUG di daerah
 UU No. 5 tahun 2009 tentang Pengesahan UU Trafficking Protocol
 UU No. 14 tahun 2009 tentang Pengesahan Protokol untuk mencegah, menindak, dan
 Stratenas Desember 2012 (Bapenas, kementrian dalam negeri, kementrian keuangan
dan KPP &PA)
DATA PEMBUKA WAWASAN
 Buta huruf perempuan pada umur 15-45 tahun
jumlahnya 2-3 kali lebih banyak dari laki-laki
 Jumlah murid perempuan dan laki-laki seimbang pada
SD & SLTP
 Akan tetapi Krn masih kuatnya budaya patriarki,
"setinggi-tinggi perempuan bersekolah, akhirnya akan
masuk dapur juga“ shg di PT prm lebih sedikit.
 Bila biaya pendidikan dalam keluarga terbatas, maka
anak perempuan harus mengalah kepada anak laki-
laki.
 Bila beasiswa didapat oleh seorang perempuan
bersuami, maka ijin dari suami mutlak didapatkan
oleh sang isteri. Demikian pula, ketika seorang
perempuan sudah menikah dan mempunyai anak,
maka pendidikan pun biasanya dihentikan demi
kepentingan keluarga.
 10 peringkat tertinggi dari tiap jenjang
pendidikan, ternyata 60%-70% adalah murid
atau mahasiswi perempuan
 Jumlah Perempuan yg lulus S1, S2, S3 dan
berpredikat sebagai guru besar (prof)
semakin meningkat.
 Tugas-tugas yang sebelumnya dianggap
sebagai tugas laki-laki seperti pilot, sopir
bus, satpam, insinyur perminyakan, insinyur
mesin, insinyur tambang, dan lain-lain juga
meningkat pada perempuan.
 Partisipasi politik perempuan di Indonesia
hanya 11% di DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)
dan 22% di DPD (Dewan Perwakilan Daerah).
 Setiap partai harus mengusulkan 3 calon
minimal satunya prm (30%) Implementasi?
 Kepemimpinan prm sudah mulai banyak
walau masih banyak yg formalitas
 Melibatkan prm di Musrembang tetapi masih
sekedar menghadirkan belum diikutkan/ingin
ikut dalam pengambilan keputusan
Letak geografis Upah Perempuan Upah Laki-laki

Pedesaan Rp. 1 820 046


Rp. 1. 389 625

Perkotaan Rp. 1. 035 758 Rp. 1 315 189

•Pendapatan perempuan biasanya hanya 60% dari pendapatan pria


untuk waktu kerja dan posisi yang sama, ditambah kesalahan Badan
Pusat Statistik (BPS) dalam mendata pelaku ekonomi di sebuah
keluarga.
•Bila sebuah keluarga, di mana seorang isteri berusaha di rumah
seperti membuat kue atau pisang goreng untuk dijual, biasanya
BPS hanya mendata isteri tersebut sebagai Ibu Rumah Tangga saja
sehingga secara statistik, perempuan sedikit sekali berperan
dalam sektor ekonomi. Padahal kenyataannya tidaklah demikian.
 Tahun 2012 terdapat 216.156 kasus yang
ditangani oleh berbagai lembaga. Di
Indonesia rata-rata terjadi 311 kasus setiap
hari.Sebagian besar kasus itu memang terjadi
di dalam rumah tangga (indikasi: kesadaran
hukum dan adanya jaminan pelapor
terlindungi saat diundangkan KDRT
meningkat 100%)
 Peningkatan kasus kekerasan seksual juga
menjadi keprihatinan bersama; setiap
harinya ada 20 perempuan yang mengalami
kekerasan seksual, sebagian banyak adalah
perkosaan.
 Data dr Komnas: Jumlah kasus yg
terlaporkan, 93-94% memilih Pengadilan
Agama, padahal sudah ada UU KDRT (perdata
lebih dipilih daripada pidana)
 Hal ini terkait dg:
 Pergeseran masalah domestik ke publik
 Masalah Aib
 Biasanya memilih damai
 Untuk mencapai kedudukan yang setara
dengan kedudukan laki-laki, seperti
kedudukan pimpinan, dan pengambil
keputusan, perempuan dituntut untuk
mempunyai kelebihan prestasi yang lebih
menonjol, serta harus melalui perjuangan
yang sangat berat, padahal tuntutan
semacam ini bagi laki-laki pun tidak dirasa
perlu.
 Keadaan ini menjadi lebih parah dengan
adanya penafsiran yang salah dari hukum
agama yang mempertajam keadaan bias
gender.
property Equal Equal
owner Complementary Partnership
Apakah Data tersebut Mengungkapkan
Sebuah Masalah?
Kapan Perbedaan Gender Dianggap
sebagai Masalah

23
Konstruksi
Sosial Budaya
A tentang
K gender
A
R Bentuk-bentuk
Diskriminasi:
P Stereotipi
Paham Agama MENIMBULKAN
E Subordinasi
Bias Gender
N Marginalisasi
Y Beban Berlebihan
E Kekerasan
B
A Kebijakan
B Netral/bias
gender

24
Masyarakat Traditional-Feudal Urban-Modern

Pola Kerja Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan

Gender
Publik
Domestik ?
Produksi
Reproduksi ?

Anda mungkin juga menyukai