Anda di halaman 1dari 9

JAWABAN

UJIAN AKHIR SEMESTER

MATA KULIAH GENDER DAN PEMBANGUNAN

Ditulis Oleh:

AHMAD YAUMUL MAZID


(180501106, KELAS V/C)

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

2020
ANALISIS

PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI BIDANG AGAMA


DAN PENDIDIKAN DI DESA GEGERUNG

A. Program Pemberdayaa Masyarakat Bidang Agama Dan Pendidikan Di Desa


Gegerung
Program pemberdayaan masyarakat di bidang agama adalah program yang buat oleh
Pemerintah Desa Gegerung untuk meningkatkan kualitas mental dan karakter masyarakat
setempat. Program ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat Desa Gegerung
terhadap agama Islam dan meningkatkan ketentraman di Desa Gegerung. Permasalahan
yang dialami di Desa Gegerung adalah maraknya minuman keras, kekerasan, perjudian,
dan narkoba. Harapannya dengan meningkatnya pemahaman agama masyarakat Desa
Gegerung menjadikan masyarakatnya untuk takut berbuat maksiat kepada sesama dan
kepada Allah SWT.
Program pemberdayaan masyarakat di bidang pendidikan merupakan program
Pemerintah Desa dalam meningkatkan pendidikan masyarakat agar lebih berkualitas dan
kompeten. Sasaran dari pemberdayaan ini tidak hanya ditujukan kepada para pelajar saja,
namun juga kepada para pengajar maupun lembaga pendidikan lainnya. Permasalahan
yang dialami di Desa Gegerung saat ini adalah kesadaran terhadap pentingnya pendidikan
sangat rendah, hal ini dapat menyebabkan permasalahan ekonomi dan sosial. Permasalahan
ekonomi adalah banyak masyarakat yang pergi ke luar negeri untuk mencari nafkah,
banyaknya pekerja kasar dan dapat meningkatkan pengangguran. Permasalahan sosial
adalah karena kurangnya kesadaran terhadap pentingnya pendidikan mengakibatkan
pemahamannya terkait sangat riskannya nikah dini sangat rendah, sehingga di Desa
Gegerung pernikahan usia dini masih tinggi. Rendahnya pendidikan adalah akar dari semua
masalah yang ada, mulai dari kekerasan, minuman keras, narkoba, kemiskinan,
pengangguran dan masalah lainnya.
Untuk itulah mengapa pemberderdayaan masyarakat di bidang agama pendidikan
sangat penting karena sebagai dasar untuk membangun sumber daya manusia yang
berkualitas di Desa Gegerung.
Bentuk dari pemberdayaan masyarakat ini adalah:
1. Dibidang Agama
a. Memberikan bantuan fasilitas penunjang bagi majlis ta’lim yang ada di Desa
Gegerung.
b. Memberikan tunjangan kepada ustadz-ustadzah yang ada di Desa Gegerung.
c. Lebih sering lagi mengadakan pengajian umum
d. Melarang minuman keras, narkoba dan judi dan memberikan sanksi
e. Pemerintah daerah terus mensosialisasikan pentingnya mengaji dan terus
mengajak untuk mengaji.
2. Bidang Pendidikan
a. Pelatihan guru
b. Peningkatan sarana dan prasarana
c. Bantuan biaya pendidikan untuk masyarakat kurang mampu.
d. Beasiswa untuk siswa yang berprestasi, dan lain-lain.
e. Memberikan tunjangan kepada guru honorer.

B. Gambaran Umum Desa Gegerung


Desa Gegerung adalah sebuah Desa yang terletak di Kecamatan Lingsa, Kabupaten
Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Sebelah utara berbatasan dengan Desa
Penimbung (Kecamatan Gunung Sari), sebelah Timur berbatasan dengan Desa Dasan
Geria (Kecamatan Lingsar), sebelah selatan berbatasan dengan Desa Dasan Geria
(Kecamatan Lingsar) dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Kekeri (Gunung Sari).
Desa gegerung hanya berjarak 2 KM dari pusat kota Mataram sehingga Desa Gegerung
bisa dikatan sebagai tempat yang strategis untuk tempat hunian.
Berdasarkan data tahun 2020, Desa Gegerung memiliki jumlah warga sebanyak
5.736 jiwa, dengan laki-laki berjumlah 2.387 jiwa dan perempuan berjumlah 3.349 jiwa.
Berdasarkan tingkat pendidikan jumlah warga Desa Gegerung yang masih sekolah di
PAUD/TK sebanyak 186 jiwa (3,24%), tingkat SD/Sederajat sebanyak 547 jiwa (9,53%),
tingkat SMP/Sederajat 185 jiwa (3,22%), tingkat SMA/Sederajat 103 jiwa (1,79%) dana
perguruan tinggi sebanyak 28 Jiwa (0,48%).
Jumlah lembaga keagamaan di Desa Gegerung, yaitu Yayasan Pondok Pesantren (2
lembaga), dan Majlis Ta’lim (11 lembaga). Adapun lembaga pendidikan, PAUD/TK (4
lembaga), PKBM (1 lembaga), SD/Sederajat (3 lembaga), SMP/Sederajat (2 lembaga),
SMA/Sederajat (1 lembaga). Dan jumlah tenaga pendidik di Desa Gegerung 19 orang
(honorer). Dan tenaga pendidik di Lembaga Non Formal sebanyak 34 Orang.

C. Gender Analisis Pathway (GAP)

Gender Analysis Pathway (GAP) adalah metode analisis untuk mengetahui


kesenjangan gender secara lengkap, mulai dengan melakukan analisis dan
mengintegrasikan hasil analisis isu gender ke dalam kebijakan/ program/kegitan hingga
dalam proses menyusun rencana aksi. Model GAP merupakan salah satu alat analisis
gender yang dapat membantu para perencana dalam melakukan pengarusutamaan gender
ke dalam proses perencanaan kebijakan/program dan kegiatan pembangunan.
Model atau metode GAP adalah metode analisis untuk mengetahui kesenjangan
gender dengan melihat aspek akses, peran, manfaat dan kontrol yang diperoleh laki-laki
dan perempuan dalam menerima manfaat pembangunan. Selain itu model GAP kita
mengetahui kesenjangan gender dan permasalahan gender. Dengan mengetahui
kesenjangan gender tersebut para perencana atau pembuat kebijakan dapat menyusun
rencana melalui penyusunan kebijakan/ program/kegiatan yang ditujukan untuk
memperkecil atau menghapus kesenjangan gender.

D. Analisis Program Pemberdayaan Masyarakat Di Bidang Agama Dan Pendidikan Di


Desa Gegerung dengan menggunakan Gender Analisis Pathway.

KOLOM SKPD Pemerintah Desa Gegerung


1 Program Program Pemberdayaa Masyarakat Bidang Agama Dan Pendidikan
Kegiatan  Pemberian bantuan fasilitas penunjang bagi majlis ta’lim
dan lembaga pendidikan

Memberikan tunjangan kepada ustadz-ustadzah (guru ngaji)
dan guru honorer
 Bantuan biaya pendidikan kepada pelajar dan mahasiswa
yang kurang mampu dan berprestasi
 Mengadakan pengajian umum secara berkala
Indikator Kinerja  Kenakalan remaja menurun
 Angka putus sekolah menurun
 Kesejahteraan guru meningkat
 Fasilitas pendidikan meningkat
 SDM meningkat
Tujuan  Menghilangkan kenakalan remaja
 Menurunkan angka putus sekolah
 Meningkatkan kinerja dan kesejahteraan guru
 Meningkatkan kelengkapan fasilitas pendidikan
 Meningkatkan kualitas SDM
Kolom 2 Data Pembuka Data Umum

No. Lembaga Keagamaan dan Jumlah


Pendidikan
1 Jumlah Masjid 6
2 Jumlah Majlis Ta’lim 11
3 Jumlah Yayasan 2
4 Jumlah TK/PAUD 4
5 Jumlah SD/Sederajat 3
6 Jumalh SMP/Sederajat 2
7 Jumlah SMA/Sederajat 1

No. Uraian L P Jumlah


1 Jumlah warga 2.387 3.349 5.736
2 Jumlah 653 819 1472
Remaja/Pemuda
(12 th – 25 th)
Jenjang PAUD/TK
3 Jumlah Peserta 84 102 186
Didik
4 Jumlah Peserta 26 31 57
Didik Yang
Kurang Mampu
Jenjang SD/Sederajat
5 Jumlah Siswa 219 328 547
6 Jumlah Siswa 65 98 163
Yang Kurang
Mampu
Jenjang SMP/Sederajat
7 Jumlah Siswa 82 103 185
Jumlah Siswa 19 31 50
Yang Kurang
Mampu
Jenjang SMA/Sederajat
8 Jumlah Siswa 39 64 103
9 Jumlah Siswa 7 14 21
Yang Kurang
Mampu
Jenjang Perguruan Tinggi
10 Jumlah Mahasiswa 20 8 28
Jumlah Mahasiswa 12 3 15
Yang Kurang
Mampu

No Tenaga Pendidik L P Jumlah


1 Tuan Guru 1 1
2 Guru Ngaji 12 9 21
3 Guru PAUD/TK 12 12
4 Guru SD 8 5 13
5 Guru SMP 6 6
6 Guru SMA 4 4

Akses

Akses Perempuan Dan Laki-Laki untuk mendapat program


pemerintah Desa terbuka luas.

Partisipasi

No Uraian L P
1 Angka Partisipasi Sekolah (6-19
85,25 69,25
Tahun)
2 Angka Putus Sekolah 24% 35%
3 Jumlah Siswa Dan Mahasiswa Yang
Diberi Bantuan (PAUD, SD, SMP, 129 177
SMA, Perguruan Tinggi)
4 Jumlah Tenaga Pendidik Yang
Mendapat Tunjangan (Pendidik 29 24
lembaga Formal dan non formal)

Bantuan fasilitas juga diberikan oleh Pemerintah Desa Kepada


Masjid, Majlis Ta’lim, Sekolah, PKBM dan Yayasan yang ada Desa
Gegerung.

Kontrol

No Uraian L P Jumlah
1 Kepala Desa 2.387 3.349 5.736
Gegerung
2 Kepala 219 328 547
Sekolah Pada
SD
3 Kepala 82 103 185
Sekolah Pada
SMP
4 Kepala 39 64 103
Sekolah Pada
SMA
5 Tuan Guru 2.387 3.349 5.736

Manfaat
Pemberdayaan masyarakat bidang agama dan pendidikan
memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat Desa Gegerung.
KOLOM Faktor Akses
3 Kesenjangan/Permasalahan  Semua masyarakat bisa mengikuti pengajian yang diadakan
(Akses, Kontrol, oleh ustadz-ustadzah atau Tuan Guru dan bisa menikmati
Partisipasi dan Manfaat) fasilitas penunjang pengajian yang diberikan pemerintah
baik laki-laki maupun perempuan.
 Semua masyarakat bisa merasakan dan mengakses program
ini.
Partisipasi
1. Pengajian
 Banyak anak-anak yang tidak pergi mengaji ke
guru-guru yang ada.
 Banyak masyarakat kalau sudah tua tidak mau
menuntut ilmu lagi.
 Masyarakat yang mengikuti pengajian kebanyakan
laki-laki hanya sedikit perempua yang
mengikutinya.
 Sedikit seklai perempuan yang menjadi guru ngaji
 Banyak kalangan remaja/ pemuda pemudi yang
tidak ikut untuk mengaji (menuntut ilmu)
2. Pendidikan
 Pada jenjang PAUD dan SD tingkat partisipasinya
tinggi akan tetapi jia sudah naik ke kelas yang lebih
tinggi ada saja anak yang putus sekolah. Dan pada
Isu Gender

jenjang ini lebih banyak Perempuan dari pada laki-


laki
 Pada jenjang SMP tingkat partisipasinya sedikit
menurun, akan tetapi partisipan lebih banyak
perempuan daripada laki-laki
 Pada jenjang SMA tingkat partisipasinya sangat
menurun, akan tetapi partisipan lebih banyak
perempuan dari pada laki-laki
 Pada jenjang Perguruan Tinggi partisipasinya
menurun tajam dan hanya segelintir saja
perempuan yang melanjutkan pendidikannya ke
Perguruan Tinggi
 Pada zaman sekarang ini jika penulis lihat hanya
beberapa saja generasi penerus Desa Gegerung
yang mengambil jurusan Keguruan, jika ini terjadi
maka akan berdampak kepada pendidikan di Desa
Gegerung.
 Banyak diantara yang putus sekolah dijenjang SMP
dan SMA adalah perempuan disebabkan karena
Nikah di usia dini.
Kontrol
 Representasi perempuan sebagai pengambil keputusan di
bidang Agama lebih rendah dari pada laki-laki
 Representasi perempuan sebagai pengambil keputusan di
bidang pendidikan lebih tinggi dari pada laki-laki.

Manfaat
Pemberdayaan masyarakat bidang agama dan pendidikan
memberikan manfaat bagi masyarakat Desa gegerung

Kolom 4 Sebab  Kurangnya pengetahuan SDM terhadap pentingnya


Kesenjangan kesetaraan gender
Internal  Terbatasnya ketersediaan anggaran
Kolom 5 Sebab  Kurangnya kesadaran akan pentingnya menuntut ilmu.
Kesenjangan  Adanya beban dan pekerjaan dalam rumah tangga bagi
Eksternal perempuan sehingga tidak bisa mengikuti pengajian.
 Perempuan tidak dikasih keluar terlalu malam untuk
menuntut ilmu
 Masih maraknya pernikahan dini
 Budaya yang menganggap pendidikan bagi anak
perempuan tidak terlalu penting.
Kolom 6 Reformulasi Tujuan Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya ilmu agama
dan pendidikan.
Kolom 7 Rencana Aksi  Menggalakkan lagi program pengajian rutin
 Terus mengajak masyarakat untuk menuntut ilmu
 Terus mengupdate data siswa kurang mampu.
 Terus mensosialisasikan akan pentingnya pendidikan untuk
bekal di masa yang akan datang.
Melakukan sosialisai akan pentingnya kesetaraan gender
Kolom 8 Data Dasar (Baseline)  Keikutsertaan perempuan di pengajian rendah
 Minat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi rendah.
 Angka putus sekolah di tingkat SD hampir 1% dan lebih
banyak laki-laki daripada perempuan
Angka putus sekolah di SMP dan SMA perempuan sangat tinggi.
Kolom 9 Output Rumusan Kinerja
Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya ilmu agama
dan pendidikan

Indikator Kinerja
 Semakin menurunnya tingkat angka putus sekolah
 Semakin ramainya perempuan untuk menuntut ilmu
Pengukuran Hasil

(mengaji)
Semakin tinggi siswa yang melanjutkan pendidikannya ke jenjang
yang lebih tinggi
Outcome Rumusan Kinerja
Meningkatnya kualitas SDM di Desa Gegerung

Indikator Kinerja
 Tingkat pendidikan semakin tinggi
 Kenakalan remaja berkurang
Meningkatnya mental dan karakter remaja/pemuda di Desa
gegerung

Anda mungkin juga menyukai