Anda di halaman 1dari 33

KURIKULUM

SMA NEGERI 5 YOGYAKARTA


TAHUN PELAJARAN 2023/2024

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA


YOGYAKARTA
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
BALAI PENDIDIKAN MENENGAH KOTA YOGYAKARTA

SMA NEGERI 5 KOTA YOGYAKARTA

Jalan Nyi Pembayun 39 Yogyakarta Telp. (0274) 377400 Fax


(0274) 377400
Email : sman5yk@gmail.com Kode Pos 55172
2023

1
LEMBAR PENGESAHAN
KURIKULUM
SMA NEGERI 5 YOGYAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Setelah memperhatikan pertimbangan Komite Sekolah dan diketahui oleh Dinas


Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY, dengan ini Kurikulum SMA Negeri 5 Yogyakarta
disahkan dan diberlakukan untuk Tahun Pelajaran 2023/2024.

Disahkan di : Yogyakarta
Tanggal :

Menetapkan
Komite Sekolah Kepala Sekolah

Drs. Tri Djoko Susanto Fadiyah Suryani, M.Pd.Si.


NIP 197006161998022003

Mengetahui
a.n. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Daerah Istimewa Yogyakarta
Plt Kepala Bidang Pendidikan Menengah

Drs. Bakhtiar Nurhidayat


NIP. 196412301991031008

KATA PENGANTAR

2
Puji syukur Alhamdulillahirobilalamiin kepada Allah SWT yang telah memberikan
kemudahan kepada kami sehingga Kurikulum SMA Negeri 5 Yogyakarta Tahun Pelajaran
2023/2024 dapat diselesaikan.
Kurikulum SMA Negeri 5 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2022/2023, adalah kurikulum
operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh SMA Negeri 5 Yogyakarta, sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, tujuan
pendidikan menengah dan tujuan Sekolah. Kurikulum SMA Negeri 5 Yogyakarta Tahun
Pelajaran 2023/2024 dikembangkan oleh sekolah sebagai perubahan dari Kurikulum SMA
Negeri 5 Yogyakarta Tahun 2022/2023.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Didik Wardaya, S.E., M.Pd., M.M. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga DIY
2. Bapak Drs. Bakhtiar Nurhidayat Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olahraga DIY
3. Ibu Dra. Triana Purnamawati, M.M. Kepala Balai Pendidikan Menengah Kota
Yogyakarta
4. Ibu Dra. Reni Herawati, M.Pd.BI. Pengawas Pembina SMA Negeri 5 Yogyakarta
5. Bapak Drs. Tri Djoko Susanto Ketua Pengurus Komite SMA Negeri 5 Yogyakarta,
dan
6. Seluruh Guru SMA Negeri 5 Yogyakarta serta semua pihak yang telah berperan dan
memberikan dukungan dalam penyusunan Kurikulum SMA Negeri 5 Yogyakarta.

Dengan disusunnya Kurikulum SMA Negeri 5 Yogyakarta ini diharapkan mampu


memantapkan kinerja pendidik dalam meningkatkan dan mengembangkan mutu
pendidikan di SMA Negeri 5 Yogyakarta secara optimal.

Yogyakarta,
Kepala Sekolah

Fadiyah Suryani, M.Pd.Si


NIP. 197006161998022003

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

A. Latar belakang

Analisis konteks sebagai tahapan awal dalam penyusunan kurikulum tingkat


satuan pendidikan, analisis kontek meliputi kegiatan (a) mengidentifikasi SI dan SKL
sebagai acuan dalam penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP),
(b) menganalisis kondisi yang ada di satuan pendidikan yang meliputi peserta didik,
pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, biaya, dan program-program, (c)
menganalisis peluang dan tantangan yang ada di masyarakat dan lingkungan sekitar,
dan (d) upaya mencegah tumbuh dan berkembangnya ekstremisme di sekolah.  Hasil
analisis ini digunakan sebagai dasar untuk menyempurnakan kurikulum SMA Negeri 5
Yogyakarta sebagai pedoman kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan.
Pengembangan Kurikulum SMA Negeri 5 Yogyakarta mengacu pada standar
nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar
Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan yang bermutu. Selain
itu Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat yang kemudian disempurnakan secara terencana, terarah, dan
berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global.
Standar Nasional Pendidikan terdiri dari Standar Isi, Standar Proses, Standar
Kelulusan, dan Standar Penilaian. Pengembangan KOSP juga mengacu pada
Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan
dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada
Terorisme Tahun 2020–2024. Peraturan tersebut mengamanahkan program
pencegahan ekstremisme pada jenjang SD, SMP, SMA sederajat. Hal ini sangat
penting mengingat sekolah maupun satuan pendidikan dapat berkontribusi dalam
upaya pencegahan dan penanggulangan ekstremisme di dunia pendidikan.
SMA Negeri 5 Yogyakarta berusaha untuk memenuhi keempat Standar
Nasional Pendidikan. Keempat Standar Nasional Pendidikan tersebut jika di jabarkan
sebagai berikut :

4
1. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan
dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi
mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik
pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

2. Standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup


sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

3. Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan


pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar
kompetensi lulusan.

4. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan


dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.

Tujuan dibuatnya analisis Konteks SMA Negeri 5 Yogyakarta sebagai berikut :


1. Untuk mengetahui kondisi riil gambaran profil madrasah dalam pencapaian
SNP
2. Untuk menemukan data tentang kelemahan dan kelebihan madrasah
3. Untuk menentukan tindak lanjut demi perkembangan madrasah
4. Untuk menyusun kurikulum yang ideal bagi madrasah.
5. mencegah tumbuh dan berkembangnya ekstremisme di sekolah
B. Kondisi Nyata SMA Negeri 5 Yogyakarta

Dalam upaya pemenuhan Standar Nasional Pendidikan, kondisi riil di SMA

Negeri 5 Yogyakarta sebagai berikut :

a. Memiliki Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan, dengan mengintegrasikan

nilai – nilai kedamaian.

b. Lulusan SMA Negeri 5 Yogyakarta memiliki sikap, pengetahuan dan

keterampilan sebagai berikut:

DIMENSI KUALIFIKASI KEMAMPUAN


Sikap Perilaku religius peserta didik telah membudaya, hal ini
tercermin pada ketaatan menjalankan ibadah. Peserta didik
mengawali pembelajaran dengan tadarus Al-Quran bagi
peserta didik beragama islam dan membaca Kitab bagi
peserta didik selain beragama Islam yang dipimpin oleh wali

5
DIMENSI KUALIFIKASI KEMAMPUAN
kelas masing-masing. Peserta didik juga melakukan kegiatan
berdo’a sebelum dan sesudah aktivitas, puasa sunnah, sholat
dhuha, sholat dhuhur dan ashar berjamaah. Budaya perilaku
religius ini perlu ditingkatkan dan dibina secara terus-
menurus melalui program afeksi.
Pada sikap sosial, peserta didik menunjukkan sikap saling
menghormati, bergaul secara rukun, bebas dari narkoba,
bebas dari pornografi dan pornoaksi, saling menyayangi
sesama, dan menjaga harmonisasi sosial, namun demikian
sekolah perlu melakukan upaya pencegahan perundungan
agar semua siswa terbebas dari perilaku tersebut, kekerasan
dan sikap ekstrimisme. Selain itu, peserta didik juga telah
menunjukkan perilaku disiplin, jujur, dan tanggung jawab.
SMA Negeri 5 Yogyakarta akan secara terus-menerus
membimbing peserta didik untuk membudayakan perilaku
tersebut.
Pengetahuan Tingkat kelulusan peserta didik mencapai 100% dengan rata-
rata ujian sekolah 87,92 untuk MIPA dan 88,35 untuk IPS
pada tahun pelajaran 2021/2022, sekolah perlu meningkatkan
capaian rata-rata ujian sekolah pada tahun 2022/2023.
Sebanyak 25 % lulusan diterima di perguruan tinggi melalui
jalur SNMPTN, 35 % melalui SBMPTN, 30 % melalui jalur
mandiri dan 10 % dalam proses melalui jalur kedinasan dan
lainnnya baik perguruan tinggi negeri maupun swasta
ternama.
Pada tahun 2022 SMA Negeri 5 Yogyakarta mencapai
peringkat 1 se-DIY siswa yang diterima di Perguruan Tinggi
Negeri melalui jalur SNMPTN.
Keterampilan Peserta didik menunjukkan keterampilan berkomunikasi baik
secara lisan maupun tulisan. Keterampilan berkomunikasi
lisan ditunjukkan dalam pergaulan sehari-hari, pelaksanaan
kegiatan OSIS, pelaksanaan ekstrakurikuler, pelaksanaan
kegiatan keagamaan bagi peserta didik, lomba pidato, lomba
debat baik debat Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, maupun
lomba empat pilar. Keterampilan berkomunikasi tertulis
ditunjukkan pada karya literasi peserta didik dan lomba karya
tulis. Tahun 2023/2024 sekolah perlu mendorong siswa
meningkatkan keterampilan berkomunikasi lisan maupun
tulisan melalui kegiatan OSIS, ekstrakurikuler dan lomba –
lomba, sehingga menghasilkan karya yang lebih banyak dan
berkualitas.

6
c. Proses pembelajaran dengan menyusun perangkat pembelajaran oleh guru,

pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan

proses pembelajaran untuk keterlaksanaan proses pembelajaran yang efektif dan

efisien. Proses pembelajaran tahun lalu sudah berjalan dengan baik dengan pola

pembelajaran jarak-jauh dan tatap muka terbatas karena wabah covid 19.

Sekolah perlu mendorong guru untuk melakukan pembelajaran yang lebih efektif

dan efisien baik dengan pola pembelajaran jarak jauh, pembelajaran tatap muka

terbatas atau tatap muka secara normal sesuai dengan kondisi dan ijin

pemerintah pada Tahun Pelajaran 2023/2024.

Rapor pendidikan tahun 2021 menunjukkan proporsi peserta didik dengan

kemampuan literasi mahir 77.78% dan Cakap 22,22%. Proporsi peserta didik

dengan kemampuan numerasi Mahir 75.56%, Cakap 22.22%, serta Dasar 2,

22%. Hasil ini sudah cukup bagus namun perlu ditindaklanjuti dengan

peningkatan kualitas pembelajaran yang menguatkan literasi dan numerasi

melalui pembelajaran.

Sebagai sekolah Adiwiyata, pelaksanaan pembelajaran pendidikan lingkungan

hidup sudah cukup baik, namun masih perlu ditingkatkan. Hal ini untuk

menyukseskan program Adiwiyata ke tingkat propinsi.

d. Pendidik dan Tenaga Kependidikan, SMA Negeri 5 Yogyakarta memiliki

pendidik sejumlah 53 orang, dengan kualifikasi S-2 sebanyak 13 orang dan S-1

sebanyak 40 orang. Seluruh pendidik mengampu mata pelajaran sesuai dengan

latar belakang kependidikannya. Tenaga kependidikan berjumlah 28 orang,

dengan kualifikasi S-1 sebanyak 8 orang, D-III sebanyak 4 orang, SMA

sebanyak 10 orang, dan SMP 6 orang.

e. Sarana Prasarana, sekolah selalu melakukan pembenahan dan melengkapi sarana

dan prasarana sesuai dengan kebutuhan demi tercapainya tujuan satuan

7
pendidikan. Tahun 2023/2024 sekolah perlu menyiapkan/memelihara sarana

prasarana untuk mendukung pembelajaran tatap muka terbatas meliputi standar

protokol kesehatan dan fasilitas pembelajaran yang mendukung proses

pembelajaran yang terpusat pada siswa upaya menuju sekolah berwawasan

lingkungan hidup (Sekolah adiwiyata)

f. Standar Pengelolaan, SMA Negeri 5 dalam pengelolaan sekolah dengan jumlah

siswa 864 anak, jumlah rombongan belajar 24 kelas dengan rincian sebagai

berikut :

1) Kelas X terdiri atas enam kelas MIPA dan dua kelas IPS

2) Kelas XI terdiri atas enam kelas MIPA dan dua kelas IPS.

3) Kelas XII terdiri atas enam kelas MIPA dan dua kelas IPS.

g. Pembiayaan, dilaksanakan dengan berpedoman pada Peraturan-Peraturan

Pemerintah (PP) dan Peraturan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta

(Perda).

h. Penilaian, sekolah melaksanakan penilaian pendidikan Penilaian oleh pendidik

dan satuan pendidikan meliputi Penilaian harian, Penilaian Akhir dan Ujian

Sekolah. Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik dengan Prosedur Sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 3 Sampai Dengan Pasal 8 Peraturan Menteri Pendidikan,

Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2022

dilakukan dalam bentuk Penilaian Formatif dan Penilaian Sumatif. Penilaian

formatif perlu lebih dioptimalkan untuk mendorong siswa belajar dengan lebih

baik dan memperbaiki proses pembelajaran yang dilakukan guru.

8
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH

A. Visi SMA Negeri 5 Yogyakarta

Sekolah yang mampu menghasilkan lulusan yang beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, Sehat, Berkarakter, Inovatif, Kreatif, Berwawasan global,

Berbudaya, Cinta Damai dan Peduli Lingkungan hidup.

B. Misi SMA Negeri 5 Yogyakarta

1. Misi

a. Melaksanakan pembelajaran berwawasan IMTAQ dan IPTEK

b. Mengintensifkan kegiatan keagamaan di sekolah

c. Melaksanakan kegiatan peningkatan kesehatan jasmani dan rohani

d. Melaksanakan penguatan pendidikan karakter

e. Melaksanakan kegiatan pembelajaran kritis, kreatif, komunikatif, kolaboratif, dan

inovatif

f. Membimbing, melatih, menyiapkan peserta didik untuk berprestasi dalam

berbagai kegiatan akademik dan nonakademik

g. Meningkatkan penguasaan Bahasa Asing , Teknologi Informasi dan Komunikasi

9
h. Melaksanakan pembelajaran yang terintegrasi dengan budaya DIY dan budaya

bangsa.

i. Melakasanakan pembelajaran yang terintegrasi nilai – nilai perdamaian, toleransi

dan jauh dari sikap ekstremis

j. Peduli lingkungan hidup

C. Tujuan SMA Negeri 5 Yogyakarta

1. Tujuan

a. Mewujudkan warga sekolah yang taat menjalankan perintah agama

b. Mewujudkan warga sekolah yang sehat jasmani, dan rohani

c. Meluluskan peserta didik 100% tahun pelajaran 2022/2023

d. Meningkatkan jumlah peserta didik diterima di PTN tahun pelajaran 2022/2023

dengan kenaikan 20% dibanding tahun yang lalu.

e. Meningkatkan jumlah peserta didik di terima jalur SNMPTN tahun pelajaran

2022/2023 sebesar 10% dibanding tahun pelajaran 2021/2022

f. Meningkatkan peringkat nilai UTBK DIY Tahun 2023 menjadi 30 Besar

Nasional.

g. Meraih medali dalam OSN, OOSN, KOPSI, FIKSI, FL2SN dan LCC Tahun

pelajaran 2022/2023

h. Meraih peringkat 3 besar dalam berbagai kejuaraan akademik, dan nonakademik

Tahun pelajaran 2022/2023

i. Meningkatkan kemampuan literasi digital dan literasi numerasi

j. Mewujudkan sekolah yang mengutamakan mutu berlandaskan agama, budaya

DIY dan budaya bangsa

k. Mewujudkan warga sekolah yang jujur , disiplin, tanggung jawab, mandiri, peduli,

toleransi, cinta damai, cinta budaya, dan tanah air serta lingkungan hidup

l. Menghasilkan lulusan yang menguasai TIK, dan Bahasa Asing.

10
2. Indikator Tujuan

a. Seluruh warga sekolah taat menjalankan perintah agama

b. Seluruh warga sekolah sehat jasmani, dan rohani

c. Peserta didik lulus 100%

d. Meraih minimal 90% dari jumlah peserta didik diterima di PTN

e. Meraih minimal 65% di terima jalur SNMPTN

f. Meraih peringkat 5 besar nilai UTBK DIY

g. Meraih medali minimal tingkat kota pada kejuaraan OSN, OOSN, KOPSI, FIKSI,

FL2SN dan LCC

h. Meraih peringkat 3 besar dalam berbagai kejuaraan akademik, dan nonakademik

i. Kemampuan literasi digital dan literasi numerasi peserta didik meningkat dilihat

dari hasil ANBK.

j. Mewujudkan sekolah yang mengutamakan mutu berlandaskan agama, dan budaya

bangsa

k. Meraih predikat Sekolah Adiwiyata tingkat propinsi.

l. Menciptakan Warga sekolah yang jujur , disiplin, tanggung jawab, mandiri,

peduli, toleransi, cinta damai, cinta budaya, dan tanah air serta lingkungan hidup

m. Menghasilkan lulusan yang menguasai TIK, dan Bahasa Asing

D. Semboyan

“Trus Hakarya Ruming Praja”

E. Motto

“Hari ini harus lebih baik dari pada kemarin”

“Sekolah Afeksi Sarat Prestasi”

F. Branding

“Sekolah Berbasis Afeksi”

11
BAB III
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

A. Muatan Intrakurikuler

a. Mata Pelajaran Umum


Mata pelajaran yang dilaksanakan oleh SMA N 5 Yogyakartatahun
pelajaran 2023/2024 adalah Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan
Pancasila, Bahasa Indonesia, Matematika, Kimia, Fisika, Biologi, Geografi,
Sosiologi, Ekenomi, Seni dan Budaya dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan. Sedangkan untuk mata pelajaran Seni dan Budaya,
mengakomodir Seni Musik, dan Seni Tari. Mata pelajaran Pendidikan
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila, Bahasa
Indonesia, Matematika, Kimia, Fisika, Biologi, Geografi, Sosiologi,
Ekenomi, Seni dan Budaya dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan dilakukan parsial. Rencana pembelajaran memuat tujuan
pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan penilaian yang lengkap. Tujuan
pembelajaran dibuat terukur, sehingga dapat terlihat progres dan umpan balik
yang jelas pencapaiannya. Dalam kegiatan inti harus tersirat implementasi
pencegahan dan penanggulangan ekstremisme berbasis kekerasan yang
mengarah kepada terorisme di satuan pendidikan. Model pembelajaran
(contohnya: problem based learning, project based learning dan inquiry

12
based learning dan lainnya) dan strategi pembelajaran yang beragam untuk
mengakomodir perbedaan karakteristik peserta didik. Diharapkan variasi
model pembelajaran bermanfaat untuk mengingkatkan kemampuan peserta
didik dalam menemukan AHA1 momen, menyampaikan ide dan gagasan,
menemukan solusi, menghasilkan produk dan mengasah kemampuan literasi
numerasi. Rencana pembelajaran diitegrasikan muatan pencegahan
ekstrimisme. Kontinuitas pembelajaran dapat terlihat dengan harapan tidak
terjadi gap dan miskonsepsi dari pembelajaran sebelumnya. Dapat disusun
mingguan yang tertuang ke dalam jadwal pembelajaran mingguan, namun
catatan refleksi menjadi tambahan dalam kegiatan pembelajaran selanjutnya.
Selain mata pelajaran umum, SMA N 5 Yogyakartapun
mengakomodir Muatan Lokal sebagai salah satu mata pelajaran muatan lokal
yang dilaksanakan secara terintegrasi dengan Seni dan Budaya ( Tari-tarian
jawa dan musik daerah ) dan Bahasa Jawa (Adat istidat jawa). Bahasa Inggris
dan Bahasa jerman merupakan mata pelajaran pilihan yang diajarkan pada
peserta didik. Pembelajaran Bahasa Inggris pada SMA N 5 Yogyakartayang
bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris peserta
didik melalu berbicara, menulis dan mendengarkan. Konten materi lebih
mengedepankan kepada hal-hal sederhana yang dapat ditemukan dalan
kehidupan sehari- hari seperti perkenalan diri, keadaan di rumah, kelas,
sekolah dan lingkungan sekitar.
Pengaturan waktu belajar intrakurikuler setiap mata pelajaran di
SMA N 5 Yogyakartadari kelas X dan kelas XI akan dikemas secara regular
(parsial) per minggu. Selain itu terdapat pembelajaran berbasis proyek
penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam bentuk kegiatan kokurikuler.
Pengaturan waktu belajar / Struktur Kurikulum SMA N 5 Yogyakarta adalah
sebagai berikut.

ALOKASI WAKTU PER MINGGU


MATA PELAJARAN
X XI XII
KELOMPOK A (UMUM)
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
Pendidikan Pancasila dan 2 2 2
Kewarganegaraan

13
Bahasa Indonesia 4 4 4
Matematika 4 4 4
Sejarah Indonesia 2 2 2
Bahasa Inggris 2 2 2
KELOMPOK B (UMUM)
Seni Budaya 2 2 2
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan 3 3 3
Kesehatan
Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
Bahasa Jawa 2 2 2
Jumlah jam pelajaran kelompok A dan B
26 26 26
per minggu
KELOMPOK C (PEMINATAN)
Mata Pelajaran Peminatan Akademik 12 16 16
Mata Pelajaran Pilihan 6 4 4
Jumlah jam pelajaran kelompok A, B,
44 46 46
dan C per minggu

B. Muatan Kokurikuler

Pengalaman belajar peserta didik dapat diwadahi oleh tiga kegiatan, yaitu
intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. kokurikuler merupakan kegiatan yang
dilaksanakan untuk penguatan, pendalaman, atau pengayaan kegiatan intrakurikuler.
Kokurikuler dilaksanakan di luar jam pelajaran biasa (termasuk waktu libur) serta dapat
dilakukan di sekolah ataupun di luar sekolah untuk menunjang pelaksanaan intrakurikuler.
Kokurikuler harus menunjang langsung intrakurikuler dan kepentingan belajar peserta didik
dengan penekanan pada konteks yang lebih nyata. Jadi, tidak hanya terpaku pada materi-
materi pembelajaran yang terdapat di intrakurikuler.
Karena lebih menekankan terhadap konteks permasalahan yang lebih nyata,
kokurikuler memiliki banyak sekali manfaat bagi peserta didik. Beberapa manfaat dari
kokurikuler seperti dapat mengembangkan kompetensi literasi dan numerasi, memberikan
pembelajaran bermakna, menumbuhkembangkan karakter baik, mengembangkan
keterampilan sosial dan kemampuan kepemimpinan, mendorong tumbuhnya kesadaran dan
penghargaan terhadap keberagaman dan mencegah paham radikal, intoleransi serta

14
ekstremisme.
Berikut ini program kegiatan kokurikuler yang diselenggarakan oleh SMA Negeri 5
Yogyakarta :
No. Bentuk Kegiatan Deskripsi
1. Pengajian Kelas Kegiatan pengajian kelas dilaksanakan 4 kali dalam
satu tahun pelajaran dengan perincian setiap semester
minimal 2 kali. Pengajian kelas ini dilaksanakan oleh
masing-masing kelas yang ada di sekolah dan diikuti
semua murid tidak hanya yang beragama Islam
maupun murid yang beragama, Kristen, Katholik,
Hindu ataupun Budha sehingga terjalin kebersamaan,
saling bekerjasama, peduli, toleransi di antara semua
murid di kelasnya. Murid sepenuhnya berperan dalam
merencanakan sampai dengan pelaksanaan kegiatan
ini. Inti dari pengajian kelas ini sebagai kegiatan untuk
penguatan profil pelajar pancasila yang mencakup 3
dimensi yaitu; 1) Dimensi Beriman, Bertakwa Kepada
Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia;
2) Dimensi Berkebhinekaan Global;
3) Dimensi Bergotong Royong;
2. AMT (Achievement AMT atau Achievement Motivation
Motivation Training) Training merupakan program pelatihan yang
diselenggarakan dengan bertujuan untuk
pengembangan diri, terutama dalam meningkatkan
motivasi berprestasi para pesertanya. Dalam hal ini,
prestasi yang dimaksud adalah prestasi belajar murid
secara individu meliputi akademik dan non akademik
maupun dalam menjalankan peran sosialnya. Kegiatan
AMT juga mencakup penguatan moderasi beragama
yaitu menanamkan sikap mengurangi kekerasan, atau
menghindari keekstreman dalam praktik beragama
guna terciptanya interaksi sosial yang rukun, humanis
dan seimbang dalam masyarakat Indonesia yang
majemuk.
3. Outbond Outbound adalah suatu bentuk dari pembelajaran
segala ilmu terapan yang disimulasikan dan dilakukan
di alam terbuka atau tertutup dengan bentuk
permainan yang efektif, yang menggabungkan antara
intelegensia, fisik dan mental.
Kegiatan ini bertujuan:
1. Team building
Team building adalah bentuk dari peningkatan
hubungan kerjasama, solid, sinergi dan
kekompakan tim atau kelompok.
2. Team work
Team work adalah suatu bentuk kerjasama tim
untuk mencapai tujuan bersama
3. Komunikasi.
Komunikasi adalah suatu proses dan tata cara
menyampaikan informasi yang tepat kepada

15
seseorang maupun kelompok.
4. Leadhersip
Leadership adalah kekuatan proses dalam
mempengaruhi seseorang atau kelompok untuk
mencapai tujuan yang di inginkan.
5. Konsentrasi
Konsentrasi adalah proses peningkatan daya fokus
dan daya ingat fikiran seseorang terhadap sesuatu.
6. Kreativitas
Kreativitas adalah suatu proses peningkatan suatu
daya cipta atau ide baru untuk dikembangkan.
7. Strategi Planning
Strategi planning adalah suatu perencanaan dari
segi manajemen untuk mencapai sasaran atau
tujuan.
8. Analisis
Analisis adalah kemampuan untuk menelaah dan
menyelidiki sesuatu sehingga mudah dipahami dan
dipecahkan.
9. Convidence
Convidence adalah peningkatan rasa percaya diri
terhadap kemampuan yang dimilikinya.
4. Praktik Kerja Lapangan Study tour (Praktik Kerja Lapangan) merupakan
(Study Tour) program pembelajaran murid dengan cara turun
langsung ke lapangan, dengan tujuan melihat dan
mengamati lingkup yang dikaji sehingga otomatis
akan timbul perasaan ingin tahu murid dan keinginan
murid untuk lebih banyak bertanya sebab suatu hal
yang belum mampu mereka ketahui sebelumnya.
Dalam kegiatan ini murid akan mendapatkan banyak
pengalaman dan sumber belajar secara langsung yang
mungkin tidak dapat diperoleh di kelas/sekolah.
Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan untuk
penguatan profil pelajar Pancasila karena keenam
dimensi dapat dilaksanakan semua.
5. Proyek Mata Pelajaran Proyek adalah salah satu model pembelajaran yang
dilaksanakan dengan membuat produk/karya sebagai
hasil dari tugas yang ada pada mata pelajaran baik
secara individu maupun kelompok.
Penugasan proyek membuat murid jadi lebih kreatif
dalam memecahkan masalah atau menyelesaikan
proyek tersebut. Tugas proyek juga menjadi
investigasi mendalam sebuah topik dunia nyata. Ini
memberikan kesempatan pada murid untuk menggali
materi dan menyelesaikan proyek dengan berbagai
cara yang mereka minati, serta melakukan eksperimen
secara kolaboratif.
Tugas proyek memuat tugas yang kompleks dengan
pertanyaan dan permasalahan yang menantang. Bukan
sekadar meningkatkan kreativitas murid, tugas proyek
juga menuntut murid untuk mampu merancang
perencanaan dengan baik, memecahkan masalah,
16
membuat keputusan, melakukan investigasi serta
memberi kesempatan pada murid untuk lebih mandiri,
menghargai perbedaan, keberagaman dan hasil karya
orang/kelompok lain.

C. Muatan Ekstrakurikuler

1. Tujuan kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan potensi, bakat, minat,

kemampuan, kepribadian, kerjasama, kemandirian dan pemberian kesempatan untuk

pembentukan karakter peserta didik secara optimal dalam rangka mendukung

pencapaian tujuan pendidikan nasional serta mencegah ektrimisme berbasis

kekerasan dengan menubuh kembangkan karakter yang berfokus pada profile pelajar

pancasila.

2. Kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di SMA Negeri 5 Yogyakarta terdiri dari

Ekstrakurikuler Gerakan Pramuka dan Ekstrakurikuler Pilihan. Ekstrakurikuler

pilihan adalah kegiatan ekstrakuriler yang diikuti oleh siswa kelas X dan XI dapat

memilih maksimal dua kegiatan yang ditetapkan oleh sekolah berdasarkan analisis

pemetaan potensi dan bakat minat siswa. Pada pelaksaaan dilapangan, sekolah

melakukan pengawasan pada kegiatan ekstrakurikuler untuk preventif dan kuratif

terhadap adanya gejala intoleransi, radikalisme dan ekstrmisme berbasis kekerasan.

a. Kegiatan Ekstrakurikuler Gerakan Kepramukaan

Kegiatan Ekstrakurikuler Gerakan Pramuka, menggunakan sistem blok

yang dilaksanakan tiga kali setiap minggu selama 120 menit setiap pertemuan

dan diakhiri dengan kegiatan perkemahan. Kegiatan gerakan pramuka memiliki

muatan pencegahan ekstrimisme berbasis kekerasan agar peserta didik dapat

mengetahui perilaku peserta didik dan pembimbingnya yang baik dan tidak baik

di lingkungan sekolah dengan menubuh kembangkan karakter profile pelajar

pancasila serta nilai budaya pada kegiatan gerakan pramuka yaitu:

1) Demokrasi dan demokratisasi


17
2) Cinta tanah air

3) Cinta damai

4) Peduli sosial

5) Tanggung jawab

6) Gotong royong

7) Kemandirian

8) Kreatif

9) Disiplin

b. Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan

SMA Negeri 5 Yogyakarta melakukan identifikasi kebutuhan, potensi dan

minat peserta didik kemudian menetapkan bentuk kegiatan ekstrakurikuler dan

mengupayakan pemenuhan sumber daya sesuai pilihan peserta didik.

3. Bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler

Jenis kegiata ekstrakurikuler pilihan meliputi :

a. Krida, meliputi Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS), Palang Merah

Remaja (PMR), Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka). Kegiatan krida

ini memiliki muatan pencegahan ekstrimisme berbasis kekerasan agar peserta

didik dapat mengetahui perilaku peserta didik dan pembimbingnya yang baik dan

tidak baik di lingkungan sekolah dengan muatan yang dikembangkan :

1) Kepemimpinan

2) Peduli sosial

3) Cinta tanah air

4) Disiplin

5) Bernalar kritis

6) Bela negara

7) Kemandirian

8) Semangat kebangsaan

18
9) Gotong royong

b. Karya ilmiah, meliputi Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), Teknologi Informasi,

Debat bahasa Inggris,KSN (Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Ekonomi,

Astronomi, Kebumian, Komputer, Geografi), dan Robotik. Kegiatan karya ilmiah

ini memiliki muatan pencegahan ekstrimisme berbasis kekerasan agar peserta

didik dapat mengetahui perilaku peserta didik dan pembimbingnya yang baik dan

tidak baik di lingkungan sekolah dengan muatan yang dikembangkan:

1) Kreatif

2) Bernalar kritis

3) Menghargai Prestasi

4) Disiplin

5) Bekerja keras

6) Rasa ingin tahu

7) Gotong royong

8) Komunikatif

c. Latihan/olah bakat/prestasi, meliputi pengembangan bakat olahraga ( Bola

Basket, Bulu Tangkis, Futsal, Tae Kwon Do), seni dan budaya (Paduan Suara ,

Seni Tari, Teater, Tata Boga), pecinta alam, jurnalistik, keagamaaman ( Qiro’ah,

Tahsin, Hadroh, Tahfidz.). Latihan/olah bakat/prestasi ini memiliki muatan

pencegahan ekstrimisme berbasis kekerasan agar peserta didik dapat mengetahui

perilaku peserta didik dan pembimbingnya yang baik dan tidak baik di

lingkungan sekolah dengan muatan yang dikembangkan :

1) Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia

2) Berkebhinekaan global

3) Gotong royong

4) Toleransi

5) Disiplin

19
6) Bekerja keras

7) Komunikatif

8) Cinta damai

9) Kreatif

10) Semangat kebangsaan

11) Menghargai prestasi

12) Peduli lingkungan

4. Penilaian Ekstrakurikuler

a. SMA Negeri 5 Yogyakarta memberikan penilaian terhadap kinerja peserta didik

dalam kegiatan ekstrakurikuler secara kualitatif untuk menilai perkembangan

kemampuan peserta didik dan secara observasi untuk mennegtahui

perekembangan karaketer yang telah dikembangan peserta didik melalui

kegiatan ekstrakurikuler, kemudian hasil keduanya dideskripsikan pada rapor

peserta didik.

b. SMA Negeri 5 Yogyakarta melakukan evaluasi program kegiatan ekstrakurikuler

pada setiap akhir tahun pelajaran untuk mengukur ketercapaian tujuan.

c. Hasil evaluasi program kegiatan ekstrakurikuler digunakan untuk penyempurnaan

program kegiatan ekstrakurikuler tahun pelajaran berikutnya.

5. Kegiatan Ekstrakurikuler pada Masa Pandemi COVID-19

a. Pada masa wabah covid 19 tinggi di DIY dan sesuai dengan ketetapan pemerintah

maka kegiatan ekstrakurikuler di SMA Negeri 5 Yogyakarta tidak dilaksanakan

secara tatap muka, tetapi dilaksanakan secara daring. Jenis ekstrakurikuler

meliputi: kepramukaan, KIR, KSN, debat bahasa Inggris, fotografi, jurnalistik,

qiro’ah, tahsin, dan tari.

b. Pada masa pembelajaran tatap muka (setelah masa transisi), beberapa kegiatan

ekstrakurikuler dilaksanakan secara tatap muka terbatas dengan menerapkan

20
protokol kesehatan. Jenis ekstrakurikuler meliputi: kepramukaan, KIR, KSN,

debat bahasa Inggris, fotografi, jurnalistik, qiro’ah, tahsin, tari, dan bulu tangkis.

D. Bimbingan Konseling

Bimbingan dan konseling di sekolah diselenggarakan untuk memfasilitasi


perkembangan peserta didik/konseli agar mampu mengaktualisasikan potensi dirinya atau
mencapai perkembangan secara optimal dan kemandirian secara utuh yang meliputi aspek
pribadi, belajar, sosial, dan karir. Bimbingan dan konseling di sekolah memiliki peranan
penting dalam membantu peserta didik dalam mencapai tugas-tugas perkembangan
sebagaimana tercantum dalam Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik dan
Kompetensi Dasar (SKKPD) sehingga menjadi peserta didik yang kompeten, berkarakter, dan
berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila melalui komponen program bimbingan dan konseling
meliputi:
1. Layanan dasar
Layanan dasar proses pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli yang
berkaitan dengan pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam bidang
pribadi, sosial, belajar, dan karir. Layanan dasar merupakan inti pendekatan
perkembangan yang diorganisasikan berkenaan dengan pengetahuan tentang diri dan
orang lain, perkembangan belajar, serta perencanaan dan eksplorasi karir yang di itujukan
bagi semua peserta didik bersifat preventif dan developmental. Implementasi layanan
dasar dapat di sisipkan materi atau topik-topik aktual. Topik topik aktual misalnya
pembahasan tentang topik pencegahan ekstrimisme berbasis kekerasan yang mengarah
pada terorisme disatuan Pendidikan, nilai nilai yang dapat ditumbuh kembangkan pada
peserta didik seperti nilai saling menghormati dan menghargai untuk mencegah sikap
intoleransi pada peserta didik atau materi dengan tema tentang berakhlak mulia,
berkebinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, dan kreati sesuai dengan
profil pemuda pancasila.
2. Layanan responsif
Layanan responsif adalah layanan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek
peserta didik yang memerlukan penanganan mendesak dan segera., atau masalah-masalah
yang dialami peserta didik/konseli yang bersumber dari lingkungan kehidupan pribadi,
sosial, belajar, dan karir. Layanan terdiri atas konseling individual, konseling kelompok,
konsultasi, konferensi kasus, referal atau mediasi yang berkolaborasi dengan orang tua.
Sementara aktivitas layanan responsif melalui media adalah konseling melalui elektronik
atau media sosial. Layanan responsif dirancang untuk memenuhi kebutuhan peserta didik
21
Layanan responsif diberikan dengan tujuan menuntaskan masalah yang dialami peserta
didik. Layanan responsif ini bisa dilaksanakan apabila ditemukan peserta didik yang
memiliki sikap sikap mengarah pada intoleransi, radikal dan ekstemisme berdasarkan hasil
pengamatan atau ada kasus kasus ekstrim yang ditemukan dari peserta yang mengarah
pada terorisme disatuan pendidikan atau perilaku yang menyimpang dari norma.
3. Layanan peminatan dan perencanaan individual
Layanan peminatan dan perencanaan individual merupakan proses pemberian
bantuan kepada semua peserta didik/konseli dalam membuat dan mengimplementasikan
rencana pribadi, sosial, belajar, dan karir. Tujuan utama layanan ini ialah membantu
peserta didik belajar memantau dan memahami pertumbuhan dan perkembangannya
sendiri dan mengambil tindakan secara proaktif terhadap informasi tersebut Layanan
peminatan dan perencanaan individual berisi aktivitas membantu setiap peserta didik
untuk mengembangkan dan meninjau minat dan perencanaan pribadi, sosial, belajar, dan
karir. Aktivitas dimulai sejak peserta didik masih di sekolah dasar dan berlanjut terus
sampai di sekolah menengah. Rencana yang telah dibuat oleh peserta didik ditinjau dan
diperbaharui secara berkala dan didokumentasikan di dalam profil peserta didik, misalnya
dalam bentuk grafik. Aktivitas layanan peminatan dan perencanaan individual yang
langsung diberikan kepada peserta didik dapat berupa kegiatan bimbingan klasikal,
konseling individual, konseling kelompok, bimbingan kelas besar atau lintas kelas,
bimbingan kelompok, konsultasi dan kolaborasi.
4. Layanan dukungan sistem.
Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata
kerja infrastruktur dan pengembangan keprofesionalan konselor secara berkelanjutan yang
secara tidak langsung memberikan bantuan kepada peserta didik atau memfasilitasi
kelancaran perkembangan peserta didik. Aktivitas yang dilakukan dalam dukungan sistem
adalah (1) administrasi, yang di dalamnya termasuk melaksanakan dan menindaklanjuti
asesmen, kunjungan rumah, menyusun dan melaporkan program bimbingan dan
konseling, membuat evaluasi, dan melaksanakan administrasi dan mekanisme bimbingan
dan konseling, serta (2) kegiatan tambahan dan pengembangan profesi, bagi konselor atau
guru kelas yang berfungsi sebagai guru bimbingan dan konseling, kegiatan pengembangan
profesi dilaksanakan sesuai dengan tugasnya sebagai guru kelas dengan diperkaya oleh
kegiatan pelatihan atau lokakarya tentang bimbingan dan konseling untuk memperkuat
kompetensi dalam menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling atau
konselor. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (guru sebagai pembelajar) bagi
konselor atau guru bimbingan dan konseling dapat dilakukan dengan moda tatap muka,
22
daring dan kombinasi antara tatap muka dan daring.
E. Pembiasaan

Kegiatan pembiasaan merupakan budaya sekolah yang dilaksanakan setiap hari sebagai
upaya pendidikan pembentukan karakter peserta didik sebagai implementasi Profil Pelajar
Pancasila. Kegiatan pembiasaan dilaksanakan secara rutin, baik harian, mingguan, bulanan
dan tahunan, dan pelaksanaannya ada yang terstruktur dan ada yang spontan. Berikut
adalah pembiasaan sekolah yang dilaksanakan di SMA Negeri 5 Yogyakarta
1. Kegiatan harian terdiri dari:
a. Pagi simpati
b. Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars SMA Negeri 5 Yogyakarta
c. Pembacaan Al-Quran (Islam), renungan pagi (Kristiani) dan pendalaman kitab
(Hindu)
d. Sholat wajib berjama’ah (Islam), pendalaman kitab (Kristiani dan Hindu)

2. Kegiatan mingguan terdiri dari:


a. Upacara bendera
b. Sholat dhuha Bersama dan kultum (Islam)
c. Pembacaan Asmaul Husna
d. Mentoring (khusus kelas X) setiap hari Jumat setelah pulang sekolah
e. Gerakan literasi (setiap hari jumat)
f. Penggunaan Bahasa Jawa (hari Kamis) dan Bahasa Inggris (hari Jumat)

3. Kegiatan bulanan
a. Pengajian kelas
b. Pengajian keluarga besar SMA Negeri 5

4. Kegiatan tahunan, kegiatan tahunan ini dilaksanakan setahun sekali yang bertujuan
menanamkan dan meningkatkan kesadaran peserta didik untuk menjalankan perintah
Tuhan Yang Maha Esa, menumbuhkan rasa cinta tanah air, membentuk kecakapan
hidup dan mengembangkan minat baca peserta didik yang percaya diri, seperti:
a. Kegiatan MPLS
b. Kegiatan class meeting
c. Upacara Peringatan Hari Besar Nasional
d. Pesantren Ramadhan
e. Syawalan warga sekolah
23
f. Bakti sosial dan menyembelih hewan qurban
g. Peringatan Hari Besar Keagamaan
h. Peringatan Hari Guru Nasional (PGRI)
i. Pemilihan Pengurus OSIS (Pemilos)

5. Kegiatan insidentil yaitu kegiatan yang dilakukan sewaktu-waktu disesuaikan dengan


kondisi riil dan kondisi nyata, seperti aksi donasi untuk korban bencana dan sosial
untuk keluarga yang berduka (sakit atau meninggal dunia)

24
BAB IV

RENCANA PEMBELAJARAN

a. Rencana Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran meliputi:

1. Ruang Lingkup Satuan Pendidikan

Penyusunan alur tujuan pembelajaran atau silabus. Dalam


ruang lingkup satuan pendidikan, perumusan dan penyusunan alur dan
tujuan pembelajaran atau silabus mata pelajaran berfungsi
mengarahkan satuan pendidikan dalam merencanakan,
mengimplementasi, dan mengevaluasi pembelajaran secara
keseluruhan sehingga capaian pembelajaran diperoleh secara
sistematis, konsisten, dan terukur. Pembelajaran yang di terapkan
memuat unsur pencegahan ekstrimisme berbasis kekerasan.

2. Ruang Lingkup Kelas

Penyusunan modul ajar atau rencana pelaksanan


pembelajaran. Untuk dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran
pada ruang lingkup kelas, satuan pendidikan dapat menggunakan,
memodifikasi, atau mengadaptasi contoh modul ajar yang disediakan
Pemerintah, dan cukup melampirkan beberapa contoh Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)/modul ajar atau bentuk rencana
kegiatan yang mewakili inti dari rangkaian pembelajaran pada bagian
Lampiran. Di dalam tahap pembelajaran pada rencana pelaksanaan
pembelajaran memuat unsur pencegahan ekstrimisme berbasis
kekerasan.

Dalam menyusun rencana pembelajaran, satuan pendidikan


perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
a. Capaian Pembelajaran

Capaian Pembelajaran Ditetapkan oleh Pemerintah dan disusun


dalam fase-fase. Capaian Pembelajaran ditetapkan berdasarkan
Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, Dan Asesmen
Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan

25
Teknologi Nomor 033/H/KR/2022 Tentang Capaian Pembelajaran
Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, Dan
Jenjang Pendidikan Menengah Pada Kurikulum Merdeka
b. Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran

Alur pembelajaran adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang


disusun secara logis menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga
akhir suatu fase. Alur ini disusun secara linear sebagaimana urutan
kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari. Prinsip
penyusunan ATP: esensial, berkesinambungan, kontekstual, dan
sederhana.
c. Pengembangan Perangkat Ajar
Perangkat ajar adalah berbagai bahan ajar yang digunakan oleh pendidik
dalam upaya mencapai profil pelajar Pancasila dan Capaian Pembelajaran.
Perangkat ajar meliputi: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Modul
Ajar (MA), buku teks pelajaran, modul projek penguatan profil pelajar
Pancasila, video pembelajaran, serta bentuk lainnya.

Dalam merancang pembelajaran, SMA N 5 Yogyakarta


memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran dan asesmen. Prinsip
Pembelajaran dan Asesmen harus digunakan secara terintegrasi sebagai
pertimbangan utama dalam merancang struktur kurikulum satuan
pendidikan.
Prinsip-Prinsip Pembelajaran Prinsip-Prinsip Asesmen
Pembelajaran dirancang dengan Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses
mempertimbangkan tahap perkembangan dan pembelajaran, fasilitasi pembelajaran, dan
tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai penyediaan informasi yang holistik sebagai
kebutuhan belajar, serta mencerminkan umpan balik untuk peserta didik, peserta didik,
karakteristik dan perkembangan peserta didik dan orang tua, agar dapat memandu mereka
yang beragam sehingga pembelajaran menjadi dalam menentukan strategi pembelajaran
bermakna dan menyenangkan. selanjutnya.
Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai
untuk membangun kapasitas untuk menjadi dengan fungsi asesmen tersebut, dengan
pembelajar sepanjang hayat. keleluasaan untuk menentukan teknik dan
waktu pelaksanaan asesmen agar efektif
mencapai

26
tujuan pembelajaran.
Proses pembelajaran mendukung perkembangan Asesmen dirancang secara adil, proporsional,
kompetensi dan karakter peserta didik secara valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk
holistik. menjelaskan kemajuan belajar dan menentukan
keputusan tentang langkah selanjutnya.
Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran Laporan kemajuan belajar dan pencapaian
yang dirancang sesuai konteks, lingkungan, dan peserta didik bersifat sederhana dan informatif,
budaya peserta didik, serta melibatkan orang memberikan informasi yang bermanfaat
tua dan komunitas sebagai mitra. tentang karakter dan kompetensi yang dicapai
serta
strategi tindak lanjut.
Pembelajaran yang mendukung pencegahan Laporan kemajuan terintegrasi dengan
ekstrimisme berbasis kekerasan seperti: pembelajaran dan menyesuaikan karakteristik
intoleran, radikalisme, ekstrimisme, dan masing-masing pembelajaran.
terorisme.
Pembelajaran berorientasi pada masa depan Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik,
yang berkelanjutan. pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua
sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan
mutu pembelajaran.

27
b. Prinsip Pembelajaran

Proses pembelajaran diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif

serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa kreativitas dan kemandirian

sesuai dengan minat, bakat dan perkembangan fisik serta psikologi peserta didik

serta menerapkan prinsip-prinsip pembelajar dengan pendekatan ilmiah

(scientific).

Dalam rangka membekali peserta didik dengan kecakapan abad 21, proses

pembelajaran diharapkan berlangsung secara aktif (membaca, bertanya,

berdiskusi, praktik, menggunakan media), melibatkan seluruh peserta didik

dengan mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi sehingga terjadi

proses pembelajaran yang efektif sesuai tujuan pembelajaran. Pembelajaran

menggunakan pendekatan scientific dengan berbagai model pembelajaran antara

lain: Discovery Learning/Inquiry Learning, Project Based Learning, Problem

Based Learning, Science-Technology-Engineering-Math (STEM), serta model

yang dapat mendukung tercapainya tujuan pembelajaran.

Prinsip Pembelajaran yang akan diterapkan antara lain:

1) Aktif yaitu pembelajaran mendorong keterlibatan penuh peserta didik dalam

perkembangan belajarnya, mempelajari bagaimana dirinya dapat belajar,

merefleksikan pengalaman belajarnya, dan menanamkan pola pikir

bertumbuh.

2) Relasi sehat antar pihak yang terlibat yaitu pembelajaran mendorong semua

pihak yang terlibat untuk menaruh pengharapan yang tinggi terhadap

perkembangan belajar peserta didik, menciptakan rasa aman, saling

menghargai, percaya, dan peduli, terlepas dari keragaman latar belakang

peserta didik.

28
3) Inklusif yaitu pembelajaran yang bebas dari diskriminasi Suku, Agama, Ras

dan Antar Golongan (SARA), tidak meninggalkan peserta didik manapun,

termasuk peserta didik berkebutuhan khusus/penyandang disabilitas, serta

memberikan pengembangan ruang untuk identitas, kemampuan, minat, bakat,

serta kebutuhan peserta didik.

4) Keragaman budaya yaitu pembelajaran mencerminkan dan merespon

keragaman budaya Indonesia yang menjadikannya sebagai kekuatan untuk

merefleksikan pengalaman kebhinekaan serta menghargai nilai dan budaya

bangsa.

5) Berorientasi sosial yaitu mendorong peserta didik untuk memaknai dirinya

sebagai bagian dari lingkungan serta melibatkan keluarga dan masyarakat

6) Berorientasi pada masa depan yaitu pembelajaran mendorong peserta didik

untuk mengeksplorasi isu dan kebutuhan masa depan, keseimbangan

ekologis, sebagai warga dunia yang bertanggung jawab dan berdaya

7) Sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan peserta didik yaitu pembelajaran

difokuskan pada tahapan dan kebutuhannya, berfokus pada penguasaan

kompetensi, berpusat pada peserta didik untuk membangun kepercayaan dan

keberhargaan dirinya

8) Menyenangkan yaitu pembelajaran mendorong peserta didik untuk senang

belajar dan terus menumbuhkan rasa tertantang bagi dirinya, sehingga dapat

memotivasi diri, aktif dan kreatif, serta bertanggung jawab pada kesepakatan

yang dibuat bersama.

c. Model dan Metode Pembelajaran

a) Desain pembelajaran untuk memperkuat pendekatan berbasis

ilmiah/saintifik dapat berbentuk model-model pembelajaran, seperti model

Pembelajaan Berbasis Penemuan (Discovery learning) model

29
Pembelajaran Berbasis Penelitian (Inquiry learning), Model Pembelajaran

Berbasis Proyek (Project Based Learning), Model Pembelajaran Berbasis

Masalah (Problem Based Learning), dan model pembelajaran lainnya

yang memungkinkan peserta didik belajar secara aktif dan kreatif.

b) Guru memilih metode yang memungkinkan pencapaian tujuan

pembelajaran pada kondisi normal maupun darurat.

c) Guru secara kreatif mengembangkan metode pembelajaran aktif yang

disesuaikan dengan karakteristik materi.

d. Media dan Sumber Belajar

Pemilihan media disesuaikan dengan materi yang diajarkan dan

tagihan sesuai indikator dan tetap mempertimbangkan kondisi kedaruratan.

Pada prinsipnya segala benda yang sesuai dapat dijadikan media

pembelajaran. Guru diharapkan kreatif dan inovatif untuk memanfaatkan

benda tersebut menjadi media agar dapat membantu tercapainya tujuan

pembelajaran.

30
BAB V

PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL

Dalam upaya untuk selalu meningkatkan kualitas pembelajaran SMA Negeri 5


Yogyakarta melakukan evaluasi, pendampingan dan pengembangan profesional secara
berkala.
A. PENDAMPINGAN DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL

Strategi Waktu Pelaksana Keterangan


Pendampingan Mentoring Minimal 5 Kepala sekolah Dilaksanakan
guru per dan wakakur bergantian (satu
bulan per satu guru)
Pengarahan Juli 2023 Kepala sekolah Orientasi khusus
khusus guru dan wakakur guru baru
baru
Pembinaan Sewaktu- Kepala sekolah Dilaksanakan
bagi guru waktu dan wakakur setiap kali ada
bermasalah permasalahan
Pengembangan Pelatihan Agustus 2023 Kepala Sekolah Pelatihan
profesional dengan topik pedagogis untuk
active semua guru
learning

Pelatihan September Trainer dari Pelatihan


dengan topik 2023 luar sekolah akademis untuk
math guru matematika
reasoning

31
Pelatihan Oktober 2023 Wakakur Pelatihan
dengan topik pedagogis untuk
inquiry- semua guru
based
learning
Pelatihan Februari Trainer dari Pelatihan
dengan topik 2024 luar sekolah akademis untuk
essay guru bahasa
writing Inggris
Sertifikasi Maret 2024 Dikoordinir Wajib bagi guru
Apple teacher oleh guru peserta pelatihan
komputer Apple teacher

Pelatihan April 2024 Koordinator Pelatihan


membuat soal bahasa Inggris pedagogis untuk
higher order semua guru
thinking
skills
Sertifikasi Mei 2024 Dikoordinir Wajib bagi semua
Google oleh guru guru
Educator komputer

B. EVALUASI

Strategi Waktu Pelaksana Keterangan


Evaluasi Supervisi Minimal 2 Kepala sekolah
pembelajaran pembelajaran bulan sekali dan wakakur
di kelas per mata
pelajaran
Kuesioner Oktober Pengarahan oleh Dilaksanakan di
yang diisi 2023 dan kepala sekolah pertengahan
siswa April 2024 dan wakakur semester
sebelum siswa
mengisi
kuesioner

Kuesioner Oktober Dikoordinir oleh Dilaksanakan di


yang diisi 2023 dan wali kelas pertengahan
orangtua April 2024 semester
murid
Evaluasi Pertemuan November Kepala sekolah, Dilaksanakan di
Kurikulum dengan wakil 2023 dan wakakur dan BK akhir semester
Operasional orangtua Mei 2024
Sekolah murid

32
Pertemuan November Kepala sekolah, Dilaksanakan di
dengan komite 2023 dan wakakur dan BK akhir semester
sekolah Mei 2024
Pertemuan Sebulan Kepala sekolah Dilaksanakan
guru mata sekali dan wakakur per mata
pelajaran pelajaran
Pertemuan Sebulan Kepala sekolah Bisa dilakukan
semua guru sekali dan wakakur lebih dari sekali
sebulan jika
dibutuhkan

Hasil evaluasi digunakan sebagai referensi untuk perencanaan


kurikulum pada tahun ajaran mendatang. Dengan demikian, pengembangan
sekolah diharapkan dapat menjadi solusi bagi permasalahan yang pernah
dihadapi sehingga sekolah selalu berkembang ke arah kemajuan.
Evaluasi dilakukan secara berkala per semester dan dirangkum dalam
bentuk laporan pada akhir tahun ajaran dan merupakan bahan acuan bagi
penyusunan kurikulum pada tahun berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai