Anda di halaman 1dari 30

TATA TERTIB

SMPN 33 JAKARTA

JL. Menara Air 1,Tebet Jakarta Selatan


KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmatnya
sehingga penyusunan Panduan Tata Tertib SMP Negeri 33 ini dapat diselesaikan dengan baik
dan lancar.

Buku Panduan Tata Tertib ini disusun berdasarkan kebutuhan akan adanya penyamaan persepsi
tentang tata tertib yang mengacu kepada perundangan yang berlaku agar tercipta kondusifitas di
SMP Negeri 33 Jakarta.

Kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi tingginya kepada semua pihak
yang telah membantu dan berperan serta dalam mewujudkan tersusunnya Buku Panduan ini,
mulai dari Kepala Sekolah, Wakil, Bapak Ibu guru, Karyawan, Orangtua siswa dan peserta didik
SMP Negeri 33 Jakarta.

Semoga Buku Panduan Tata Tertib ini dapat bermanfaat sebagai pedoman dalam meningkatkan
disiplin siswa di mana sikap, penampilan, dan tingkah laku peserta didik sesuai dengan tatanan
nilai, norma, dan ketentuan ketentuan yang berlaku di SMP Negeri 33 Jakarta.

Jakarta, Januari 2023


Kepala SMP Negeri 33

Drs Tri Wibowo, M.Pd


NIP. 197303132008012012

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Buku PanduanTata Tertib SMPN 33 JAKARTA merupakan salah satu upaya untuk
panduan melatih kedisiplinan peserta didik. Disiplin peserta didik adalah suatu keadaan di mana
sikap, penampilan, dan tingkah laku peserta didik sesuai dengan tatanan nilai, norma, dan
ketentuan ketentuan yang berlaku di satuan pendidikan (EM Sulastri, 2011). Dengan adanya
budaya tata tertib, peserta didik diharapkan dapat memahami tata tertib agar hidup mereka lebih
serasi dalam lingkungannya. Oleh karena itu, Satuan Pendidikan harus menggunakan metode-
metode penerapan tata tertib yang tepat agar peserta didik dapat mematuhi semua kebijakantata
tertib yang berlaku di Satuan Pendidikan. Tentunya, setiap Satuan Pendidikan diwajibkan
mempunyai peraturan tata tertib.

Pelanggaran tata tertib di Satuan Pendidikan sering dilakukan oleh peserta didik.Salah
satu masalah yang terjadi di Satuan Pendidikan adalah kasus pelanggaran peserta didik mengenai
norma, tata krama kehidupan sosial, dan etika moral dalam proses belajar mengajar di Satuan
Pendidikan. Hal tersebut mengakibatkan sejumlah efek negatif yang sangat meresahkan
masyarakat. Contoh efek negatif yang terjadi adalah kurang hormat atau kurang sopan terhadap
guru dan tenaga kependidikan di Satuan Pendidikan, tidak disiplin terhadap waktu, perkelahian
antarpelajar (tawuran), serta penggunaan obat-obatan terlarang.

Satuan Pendidikan merupakan institusi penting dalam proses pengembangan moral peserta
didik. Proses belajar mengajar di SMPN 33 JAKARTA dapat meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, dan akhlak mulia. Hal ini dapat terjadi jika peserta didik dapat
mematuhi tata tertib yang berlaku pada Satuan Pendidikan. Berdasarkan tata tertib yang berlaku
saat ini, keputusan yang harus diambil oleh pihak Satuan Pendidikan memerlukan satu sistem
pendukung yang dapat membantu pengambilan keputusan yang tepat berdasarkan catatan-catatan
yang ada guna membantu proses kerja yang terkesan lambat dan kurang efektif. Salah satunya
yaitu dengan kehadiran buku panduan tata tertib SMPN 33 JAKARTA yang dapat digunakan
untuk proses pengambilan keputusan

3
1.2 DASAR HUKUM

 Dasar hukum yang menjadi acuan penyusunan tata tertib adalah sebagai berikut:

1. UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak sebagaimana telah diubah


dengan UU Nomor 35 Tahun 2014
2. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP Nomor 32 Tahun
2013 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor
4 Tahun 2022
3. Permendiknas Nomor 34 Tahun 2006 tentang Pembinaan Prestasi Peserta Didik yang
Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa
4. Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah
5. Permendiknas Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan
6. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti
7. Permendikbud Nomor 64 Tahun 2015 tentang Kawasan Tanpa Rokok di Lingkungan
Satuan Pendidikan
8. Permendikbud Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter
9. Permendikbud Ristek Nomor 50 Tahun 2022 tentang Pakaian Seragam Satuan
Pendidikan bagi Peserta Didik Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah
10. Pergub Provinsi DKI Jakarta No. 178 Tahun 2014 tentang Pakaian Seragam Satuan
Pendidikan
11. Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
12. Permendikbud Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai
Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
13. Pergub Provinsi DKI Jakarta No. 56 Tahun 2019 tentang Ekstrakurikuler pada Satuan
Pendidikan
14. Permendikbud Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak
Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan
15. Pergub Provinsi DKI Jakarta Nomor 86 Tahun 2019 tentang Pencegahan dan
Penanggulangan Tindak Kekerasan bagi Peserta Didik di Satuan Pendidikan dan
Lingkungan Satuan Pendidikan
16. SE Kadisdik Provinsi DKI Jakarta Nomor 97/SE/2019 tentang Tim Pencegahan dan
Penanggulangan Tindak Kekerasan bagi Peserta Didik di Satuan Pendidikan dan
Lingkungan Satuan Pendidikan
17. SE Kadisdik Provinsi DKI Jakarta Nomor 110/SE/2019 tentang Tata Cara Pemantauan,
Evaluasi, dan Pelaporan Tim Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan bagi
Peserta Didik di Satuan Pendidikan dan Lingkungan Satuan Pendidikan

4
1.3 Tujuan

1. Mewujudkan dan mencapai tujuan Pendidikan Nasional seperti yang diamanatkan dalam
Pembukaan UUD Tahun 1945;
2. Mengenalkan hak, kewajiban, tanggung jawab, dan sanksi pelanggaran kepada peserta
didik;
3. Meningkatkan kemampuan dan ketangguhan SMP N 33 dalam menghadapi berbagai
tantangan;
4. Membentuk mental, karakter, moral, watak, dan perilaku positif pada diri peserta didik
agar menjadi sebuah kebiasaan yang dilakukan dengan penuh rasa disiplin sesuai dengan
norma luhur yang berlaku di masyarakat;
5. Menciptakan kondisi lingkungan Satuan Pendidikan yang aman, nyaman, tentram,
kondusif, serta ramah anak sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan
baik dan lancar;
6. Melatih dan menumbuhkan rasa tanggung jawab pada diri setiap peserta didik;
7. Menyusun rencana strategi advokasi pencegahan intoleransi, kekerasan seksual, dan
perundungan di SMP N 33
8. Meningkatkan pemahaman kebijakan terkait pencegahan intoleransi, kekerasan seksual,
dan perundungan;
9. Melakukan identifikasi praktik baik implementasi pencegahan intoleransi, kekerasan
seksual, dan perundungan;
10. Melakukan identifikasi permasalahan dan alternatif solusi dalam implementasi
pencegahan intoleransi, kekerasan seksual, dan perundungan;
11. Menyeragamkan penyusunan tata tertib di SMP N 33 Jakarta
12. Menyeragamkan implementasi pelaksanaan tata tertib, pembinaan, dan penerapan sanksi;
13. Membangun komitmen untuk meminimalisasi intoleransi, kekerasan seksual, dan
perundungan;
14. Meningkatkan karakter peserta didik dan menciptakan kebiasaan dan budaya yang baik.

5
1.4 SASARAN
1. Peserta didik SMPN 33JAKARTA
2. Pendidik dan tenaga kependidikan di SMPN 33 JAKARTA
3. Orang tua peserta didik di SMPN 33 JAKARTA
4. Komite SMPN 33 JAKARTA

Visi & MISI 2022/2023

6
BAB II KEWAJIBAN, HAK,

PEMBINAAN & SANKSI

2.1 Kewajiban Peserta Didik

1. Memahami tata tertib Satuan Pendidikan;


2. Melaksanakan dan menaati tata tertib Satuan Pendidikan;
3. Menjaga norma-norma pendidikan untuk menjamin keberlangsungan proses dan

4. keberhasilan pendidikan. Kewajiban ini mencakup sikap hormat, taat kepada Kepala
Satuan

5. Pendidikan, pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik lainnya;


6. Menciptakan lingkungan Satuan Pendidikan yang kondusif dan ramah anak.

2.2 Hak Peserta Didik

1. Mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya;


2. Mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya;
3. Menggunakan sarana dan prasarana Satuan Pendidikan untuk kegiatan pembelajaran;
4. Mendapatkan penghargaan apabila memperoleh prestasi dalam bidang akademik atau
nonakademik;
5. Mendapatkan rasa aman dan nyaman di Satuan Pendidikan;
6. Mendapatkan perlakuan adil dari stakeholder di Satuan Pendidikan;
7. Mendapatkan pembinaan secara holistik dan humanistik di Satuan Pendidikan;
8. . Mendapatkan hak yang sama untuk mengeluarkan pendapat, ide, kreasi, dan inovasi

tanpa diskriminasi di Satuan Pendidikan;

9. Mendapatkan kesempatan dan perlakuan yang sama tanpa membedakan suku,

agama,social budaya

7
2.3 Hal hal yang harus dipatuhi peserta didik

1. Berisi tentang hal-hal yang harus dipatuhi oleh peserta didik selama berada di sekolah,
baik dalam proses KBM maupun di luar KBM.
2. Mematuhi semua kewajiban sesuaidengan tata tertibyang berlaku.
3. Dilarang melakukan aksi demonstrasi (politik praktis), baik di dalam sekolah maupun di
luar sekolah.
4. Menerima semua sanksi apabila melanggartata tertib yang berlaku. Menerima segala
ketentuan yang ditetapkan oleh sekolah berdasarkan kesepakatan Dewan Guru, Komite,
dan peserta didik.
5. Memahami dan menghayati dimensi Profil PelajarPancasila:
. a.Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia;
b.Berkebinekaan global
c.Bergotong royong
d.Mandiri
e.Bernalar kritis
f.kreatif

2.4. Seragam Peserta Didik dan Dasar Hukum

Pergub Provinsi DKI Jakarta No. 178 Tahun 2014 tentang Pakaian Seragam Satuan Pendidikan

Pakaian Seragam Nasional adalah pakaian yang dikenakan pada hari belajar oleh peserta didik di
Satuan Pendidikan yang jenis, model,dan warnanya sama berlaku secara nasional.

8
SERAGAM SEKOLAH

1. Pakaian Seragam Nasional; /putih biru

2. Pakaian Seragam Batik khas SMP N 33

3. Pakaian Seragam Pramuka

4. Seragam Khas Satuan Pendidikan Bercirikan Daerah;

5. dan Pakaian Seragam Olahraga

Jenis dan Model Pakaian Seragam Satuan Pendidikan

1. Pakaian seragam Satuan Pendidikan untuk peserta didik putra;

2. Pakaian seragam Satuan Pendidikan untuk peserta didik putri;

3. dan Pakaian seragam khas Satuan Pendidikan

9
PRAMUKA

SERAGAM KHAS SATUAN PENDIDIKAN

10
Pakaian seragam Khas Satuan Pendidikan

Pakaian Seragam Olahraga

11
2.5 ATRIBUT UNTUK PEERTA DIDIK

12
BAB III.

ISI TATA TERTIB

PASAL 1.

. KEBERADAAN DI SEKOLAH

1. KEHADIRAN DI SEKOLAH

o Jam belajar peserta didik dimulai pukul 06.30 s.d 12.10 WIB ( Siswa shift pagi )
dan jam 12.15 s.d 17.30 WIB bagi siswa shift siang Hari Jum’at : 06.30 s.d 11.35
WIB (pagi), dan 12.50 s.d 16.50 WIB (siang)
o Hadir di sekolah paling lambat 10 menit sebelum bel masuk dibunyikan
o (Siswa yang mempunyai tugas piket hadir 15 menit sebelum bel masuk
dibunyikan) dan langsung membersihkan kelasnya masing masing
o Siswa yang terlambat dapat masuk ke dalam kelas setelah melapor dan menulis
data keterlambatan dengan guru piket, dan buku pembinaan.
o Jika siswa terlambat ≥ 3 (tiga) kali,walikelas melakukan pembinaan kepada siswa
yang bersangkutan
o Siswa yang akan meninggalkan sekolah sebelum waktu pulang harus mendapat
izin dari guru piket dan wali kelas, dijemput orang tua atau di antar oleh petugas
di sekolah.
o Siswa yang tidak hadir 2 (dua) hari berturut-turut atau 3 (tiga) hari tidak berturut-
turut dalam satu bulan tanpa keterangan orang tua , wali kelas memanggil oragtua
siswa ke sekolah
o Siswa yang tidak dapat hadir ke sekolah karena sakit atau ada keperluan, agar
menyerahkan surat keterangan/surat izin kepada sekolah. Apabila pada hari
tersebut, tidak dapat menyerahkan surat, dapat memberitahu sekolah/wali kelas
melalui telepon, dan saat hadir kembali ke sekolah, siswa tersebut membawa surat
dari orang tua
o Siswa tidak hadir karena sakit lebih dari 2 hari harus disertai dengan surat
keterangan sakit dari dokter.

13
2. SELAMA PROSES BELAJAR MENGAJAR
o Berada di kelas dan mengikuti pelajaran selama jam pelajaran berlangsung
o Berdoa untuk mengawali dan mengakhiri pembelajaran
o Membawa buku sesuai jadwal dan perlengkapan tulis menulis
o Siswa mengikuti kegiatan belajar sesuai jadwal masing masing
o Mengerjakan semua tugas yang diberikan guru
o Tidak keluar kelas saat pergantian jam pelajaran. Siswa diperbolehkan keluar dari
kelas setelah mendapat izin dari guru./ siswa perempuan boleh berdua dan
mengenakan kartu IKK (Ijin Keluar Kelas)
o Tidak boleh ke toilet berdua atau lebih (harus bergantian)
o Tidak makan di kelas saat pelajaran berlangsung
o Semua siswa tetap berada di dalam kelas. Jika dalam 5 menit guru berhalangan
hadir, ketua kelas atau atau pengurus kelas melapor kepada guru piket.
o Menjaga kebersihan dan ketertiban di dalam kelas dan lingkungan sekolah ( tidak
corat coret meja, kursi , dinding, seluruh fasilitas sekolah )
o Pada saat jam istrahat semua siswa berada di luar kelas dan di lantai dasar, karena
pintu tangga akan digembok selaama jam istirahat.
o Menjaga/tidak merusak semua fasilitas belajar yang ada di ruang
kelas/lingkungan sekolah

3. PULANG SEKOLAH
o Siswa segera pulang setelah pembelajaran selesai, kecuali mengerjakan tugas
sekolah
o Selama dalam perjalanan pulang, siswa tetap menjaga nama baik diri sendiri,
keluarga, dan sekolah.
o Bila mendapat kendala di jalan, atau ada perkelahian/ kecelakaan, agar segera
melapor kepada yang berwajib atau melapor ke sekolah, baik secara langsung
maupun melalui telepon dan tidak ikut-ikutan.
o Tidak berkumpul atau nongkrong di warung-warung
o Selalu berhati-hati dalam perjalanan pulang dan menjaga keselamatan diri
o Bagi siswa yang rumahnya jauh , dijemput oleh orangtua .

14
PASAL 2

PENGGUNAAN SERAGAM

1. Berpakaian sopan dan rapi sesuai ketentuan yang berlaku.


2. Baju warna putih memakai bagde OSIS, papan nama, papan bendera merah putih, dasi
panjang berwarna biru berlogo 1, 2 dan 3 dan celana panjang atau rok panjang biru
sebatas mata kaki. Bagi yang berjilbab, papan nama dan papan bendera ditempel di
jilbab.
3. Topi sekolah Berlogo SMPN 33
4. Ikat pinggang berwarna hitam berlogo OSIS SMP N 33
5. Sepatu hitam bergaris alas putih, sejenis warior tinggi, tidak bergambar/tidak bermotif
(merk bebas).
6. Kaos kaki berwarna putih dengan ukuran panjang.
7. Pakaian tidak terbuat dari bahan tipis dan tidak tembus pandang, tidak ketat, dan tidak
membentuk tubuh.
8. Jadwal Penggunaan Seragam
1. Senin : baju putih dan rok/celana biru memakai dasi , topi dan ikat pinggang
2. Selasa : baju batik dan rok/celana putih memakai ikat pinggang
3. Rabu : baju pramuka penggalang lengkap dengan atribut dan kacu dan kaos kaki
hitam
4. Kamis : baju putih dan rok/celana biru memakai dasi , dan ikat pinggang
5. Jumat : baju seragam Jumat  berlogo SMP N 33 dan rok/celana biru
6. Upacara Hari Besar Nasional : Pakaian Putih Biru lengkap dengan dasi ,topi dan
gesper berlogo SMP N 33 atau akan diumumkan sesuai SE dari Dinas Pendidikan

9. KHUSUS LAKI-LAKI
o Baju dimasukkan ke dalam celana dan berikat pinggang hitam berlogo OSIS
SMPN 33.
o Celana panjang memiliki saku samping dan belakang.
o Lengan baju tidak digulung dan tidak junki

15
o Celana tidak disobek dan tidak dijahit cutbrai/tidak ketat/tidak membentuk
kaki/bukan model pensil.
o Memakai kaos dalam/singlet putih, bukan kaos oblong berwarna/bermotif.
o Rambut pendek rapih dan tidak dicukur gundul.
o Tidak memakai anting, gelang, dan kalung, tidak bertato

10. KHUSUS WANITA


o Baju dimasukkan ke dalam rok, berikat pinggang hitam berlogo OSIS SMPN 33.
o Memakai rok panjang
o Bagi yang berjilbab mengenakan jilbab warna biru berlogo SMPN 33
o Saat mengenakan baju pramuka, dimasukkan ke dalam rok. Bagi muslim
menggunakan hijab berlogo berwarna coklat.
o Tidak mengenakan perhiasan /aksesoris dan riasan wajah yang mencolok
o Tidak memakai hiena atau tato
o Lengan baju tidak digulung dan tidak junkis
o Rambut rapih dan bagi yang rambutnya melebihi bahu, rambut harus diikat

PAKAIAN OLAH RAGA

 Setiap mengikuti pelajaran olah raga, siswa wajib mengenakan baju seragam olah raga
SMPN 33 dan tidak dimasukkan kedalam celana dengan kerudung seragam sekolah
sesuai dengan harinya 
 Baju olah raga tidak boleh ketat dan tidak boleh di potong pendek

PASAL 3.

PENGGUNAAN HP

1. Peserta didik diperbolehkan membawa HP ke sekolah untuk keperluan pembelajaran


2. Handphone (HP) dikumpulkan di locker yang disediakan, melalui pengurus kelas dan
dapat diambil pada waktu akan digunakan untuk kegiatan pembelajaran (atas ijin guru
mata pelajaran). Dan dikumpulkan kembali ke locker setelah selesai digunakan.

16
3. Guru yang menemukan peserta didik bermain HP tanpa ijin, langsung menangani siswa
tersebut, menyita HP-nya dan menyerahkan ke wali kelas
4. 10 menit sebelim KBM berakhir pengurus kelas mengambil HP dari locker dan
mengembalikan kepada siswa yang bersangkutan
5. Setiap HP harus diberi label :nama dan kelas

PASAL 4 .

HUBUNGAN SOSIAL

1. Hubungan Sesama Siswa


1. Saling menghargai sesama siswa SMP Negeri 33 Jakarta
2. Tidak ada unjuk rasa senioritas bagi siswa di kelas yang lebih tinggi
3. Menciptakan rasa aman, nyaman, dan tenteram di lingkungan sekolah
4. Dilarang membentuk genk atau kelompok tertentu
5. Dilarang melakukan tindakan asusila, bercerita porno,
6. Dilarang saling menghina atau mengejek teman dengan memanggil nama orang
tuanya, atau memanggil dengan nama binatang (bullying verbal maupun non
verbal)

2. Hubungan dengan Guru/Pegawai:


1. Siswa menghormati guru/pegawai yang ada di lingkungan sekolah.
2. Dilarang memberikan label atau julukan yang buruk terhadap guru/pegawai SMP
Negeri 33 Jakarta baik secara lisan ataupun tertulis di lingkungan sekolah maupun
di media sosial.

PASAL 5.

PERATURAN ERA NEW NORMAL

1. Peserta didik wajib menggunakan masker dari rumah dan selama mengikuti kegiatan
belajar tatap muka di sekolah.

17
2. Peserta didik mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun di tempat cuci tangan yang
telah disediakn di pintu masuk.
3. Peserta didik diharapkan membawa masker cadangan dan Handsanitaizer
4. Peserta didik diharapkan membawa tumbler (tempat minum), makanan dan minuman
(tidak dengan kemasan plastik) dari rumah masing-masing, untuk mengurangi sampah
plastic.

PASAL 6.

ORANGTUA PESERTA DIDIK

1. Bekerjasama dalam pembinaan peserta didik.


2. Bekerjasama untuk pembinaan dan kemajuan sekolah
3. Hadir pada pertemuan antara orang tua dan pihak sekolah.
4. Memenuhi dan menghadiri panggilan dari sekolah.
5. Diharapkan orang tua berpakaian rapih dan sopan apabila datang ke sekolah.
6. Bersedia meminta izin kepada guru piket sebelum bertemu dengan pihak sekolah.
7. Bersedia memberikan kritik dan saran kepada pihak sekolah demi kemajuan sekolah.

PASAL 7 .

LARANGAN

1. Berpakaian tidak pantas/tidak sesuai dengan aturan yang berlaku seperti memakai jaket,
topi bukan seragam. (langsug disita)
2. Makan dan minum saat pelajaran berlangsung dan membuang sampah sembarangan
3. membawa makanan yang dibeli di kantin ke dalam kelas
4. tidak mengerjakan PR di kelas / di sekolah
5. memakai hiena, kutek dan bertato
6. tidak memakai perhiasan/asesoris dan berhias atau bersolek berlebihan
7. memakai softlence bermotif atau berwarna
8. membawa tip-ex cair dan mencoret-coret tembok sekolah, meja, dan kursi, merusak
sarana belajar di kelas dan fasilitas/ sarana sekolah.(langsung disita)

18
9. meninggalkan jam pelajaran di kelas tanpa izin atau sering izin ke kamar kecil kecuali
dalam keadaan mendesak, melompat dari pagar belakang
10. menggerai rambut yang panjang, mengecat rambut, berambut botak plontos atau
bermodel punk
11. memakai headset, membawa CD lagu/film dan sejenisnya yang tidak berkaitan dengan
pembelajaran.
12. membawa kendaraan bermotor
13. mengkoordinasikan pengadaan atribut, jaket, ataupun kaos
14. membawa, menyimpan barang, atau membaca buku bacaan yang merugikan (pornografi)
15. membentuk geng/kelompok tertentu, memalak, mengancamm, membully teman, adik
atau kakak kelas
16. menghina, memberi label/julukan buruk terhadap guru dan pegawai baik di lingkungan
sekolah maupun media sosial
17. berkelahi di dalam atau di luar lingkungan sekolah
18. membuat surat ijin palsu
19. mencuri barang milik orang lain dan fasilitas sekolah
20. membawa, menyimpan rokok, atau merokok di lingkungan sekolah maupun di luar
sekolah
21. membawa senjata tajam dan sejenisnya
22. membawa, menyimpan, atau meminum minuman keras/obat-obatan terlarang
23. melakukan tindakan asusila
24. terlibat kriminalitas/pelanggaran hukum public

PASAL 8.

JENIS DAN SANKSI PELANGGARAN

1. Jenis Pelanggaran

 Ringan : Pelanggaran yang merugikan diri sendiri


 Sedang : Pelanggaran yang merugikan diri sendiri dan orang lain

19
 Berat : Pelanggaran yang mengarah pada tindakan criminal dan asusila

2. Sanksi Pelanggaran

A. Pelanggaran Ringan :

1. Pemberian teguran lisan dan dicatat oleh wali kelas / guru BK


2. Pemberian nasihat dan motivasi sesuai dengan jenis pelanggaran;
3. Pemberian tugas sesuai dengan jenis pelanggaran;
4. Penyitaan terhadap barang atau benda yang dilarang untuk dibawa;
5. Apabila pelanggaran ringan terakumulasi sebanyak tiga kali, Satuan Pendidikan
melakukan pemanggilan orang tua dan memberikan surat peringatan /Surat Pernyataan
bermaterai ( guru BK)
6.Apabila pelanggaran ringan terakumulasi sebanyak enam kali, Satuan Pendidikan
melakukan pemanggilan orang tua dan memberikan surat peringatan 2;/ Surat
Pernyataan bermaterai (guru BK) setara dengan pelanggaran sedang;
7.Apabila pelanggaran ringan terakumulasi sebanyak sembilan kali, Satuan Pendidikan
melakukan pemanggilan orang tua dan memberikan surat peringatan 3;/ Surat
Pernyataan bermaterai setara dengan pelanggaran berat.

B. Pelanggaran Sedang

1. Pemberian nasihat dan motivasi sesuai dengan pelanggaran;


2. Pemberian teguran tertulis dan pencatatan di dalam buku pembinaan wali kelas / BK
3. Penyitaan terhadap barang yang dilarang untuk dibawa;
4. Apabila peserta didik melakukan pelanggaran sedang satu kali, Satuan Pendidikan melakukan
pemanggilan orang tua dan memberikan surat peringatan 1;/Surat pernyataan bermaterai (guru
BK)
5. Apabila pelanggaran sedang terakumulasi sebanyak dua kali, Satuan Pendidikan melakukan
pemanggilan orang tua dan memberikan surat peringatan 2;/ Surat pernyataan bermaterai (guru
BK) setara dengan pelanggaran berat.

C. Pelanggaran Berat :

20
1. Pemanggilan orang tua/wali ke Satuan Pendidikan dan menandatangani surat perjanjian;
2. Dirapatkan dengan melibatkan beberapa pihak terkait;
3. Hasil rapat dapat berupa pembinaan berkelanjutan dengan catatan;
4. Jika proses pembinaan sudah dilakukan secara intensif dan sudah tidak dapat dipertahankan lagi,
keputusan terakhir yang akan dilakukan adalah pembinaan di sekolah / lembaga formal non
formal lain/ dipindahkan ke sekolah lain
Catatan. Penanganan pelanggaran mengedepankan proses pembinaan , hindari kekerasan fisik
dan verbal, tetapi harus bersifat edukatif yang mencakup empat aspek yaitu :
- Religious
- Etika moral
- Literasi
- Peningkatan nilai atau jiwa kebangsaan

3. Jenis Pembinaan

a.Teguran lisan

b.Perjanjian Tertulis

c.Tahapan pembinaan

d. 1. Pembinaan Guru Mata Pelajaran dan atau wali kelas

o Mencatat kejadian pada buku kasus


o Membuat surat pernyataan
o Membuat surat panggilan orang tua
o Membuat surat perjanjian
o Memberikan sanksi ringan
o Membuat surat rekomendasi pelimpahan ke Guru Bimbingan Konseling

d.2. Pembinaan Guru BK

o Membuat catatan kejadian


o Membuat surat pernyataan
o Membuat surat panggilan orang tua

21
o Melakukan kunjungan rumah
o Membuat surat perjanjian pertama
o Membuat surat perjanjian kedua
o Membuat surat perjanjian di atas materai
o Membuat surat rekomendasi disertai berkas-berkas dilampirkan ke Kepala Sekolah
melalui wakil kepala sekolah bidang kesiswaan

BAB IV

PENUTUP

1. Keputusan ini wajib dijadikan pedoman dan dilakasanakan dengan sungguh sungguh

2. Hal hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan ditentukan kemudian

3. Kepuuuutusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

22
LAMPIRAN

KLASIFIKASI JENIS PELANGGARAN DI SMP NEGERI 33 JAKARTA

23
24
25
26
PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP MASALAH PESERTA DIDIK

1. Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan


2. Menentukan siapa saja yang terlibat
3. Mengumpulkan fakta-fakta yang relevan
4. Pengujian benar atau salah yang didalamnya terdapat uji legal, uji regulasi, uji intuisi, uji
halaman depan koran, uji keputusan panutan/idola
5. Pengujian paradigma benar lawan benar
6. Prinsip Pengambilan Keputusan
7. Investigasi Opsi Trilemma
8. Buat Keputusan
9. Tinjau lagi keputusan Anda dan refleksikan

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan untuk Menentukan Jenis Pelanggaran

1) Mengkaji sejauh mungkin dampak yang ditimbulkan;


2) Tempat dan waktu kejadian pelanggaran;
3) Tereksposdalam media sosial;
4) Pihak yang terlibatdalam pelanggaran;
5) Tingkat kerusakan yang diakibatkan dari pelanggaran;
6) Unsur perencanaan dalam pelanggaran;
7) Tingkat keterlibatan/ peran dalam pelanggaran;
8) Motif pelanggaran;
9) Barang bukti pelanggaran;
10) Keterulangan pelanggaran;
11) Identifikasi geng

27
28
LEMBAR PENGESAHAN

Tata Tertib Peserta didik SMP N 33 Jakarta disahkan dan dinyatakan berlaku sejak tanggal ditetapkan

Jakarta, Januari 2023

Ketua Komite Ketua OSIS Ketua MPK Kepala SMP N 33

Drs Tri Wibowo M.Pd

29
30

Anda mungkin juga menyukai