DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 41
JL. Arjuna No.18 Telp. 022-6123942 Bandung 40182
email : smpn41bdg@yahoo.com
PEMBUKAAN
Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1
angka 1 menyatakan :
“Bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekkuatan spiritual,
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
Selanjutnya Pasal 3 menegaskan :
“Bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Sekolah adalah tempat pelaksana pendidikan tersebut di samping keluarga dan
masyarakat. Sekolah adalah rumah kedua untuk menuntut ilmu,
membelajarkan diri dan menimba pengalaman interaksi sosial, beraktivitas,
berorganisasi dalam membentuk jati dirinya secara utuh.
Guru adalah regulator tumbuh kembangnya kecerdasan intelektual, emosional,
sosial dan spiritual peserta didik dan multi kecerdasan lain yang akan menjadi
jati dirinya.
Bertolak dari dasar pemikiran di atas, maka tujuan pendidikan di SMP Negeri
41 Bandung ditetapkan pada hal-hal berikut :
1. Menanamkan sikap dan perilaku takwa kepada Allah SWT, memiliki etika
(akhlakul karimah) dan berkepribadian yang berakar dari nilai – nilai
Pancasila.
2. Menanamkan sikap demokratis, berdisiplin tinggi, berani dan bertanggung
jawab.
3. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, objektif, kreatif, terampil
dalam bidangnya, mempunyai wawasan yang luas dan bertanggung jawab.
4. Menanamkan kesediaan untuk terus belajar, kerja keras guna
mengembangkan dan meningkatkan kemampuan diri.
5. Memiliki kemampuan berkomunikasi dan kemampuan sosial (tertib sadar
aturan dan hukum, dapat bekerjasama, mampu bersaing secara sehat,
toleransi menghargai hak orang lain, dapat berkompromi).
6. Menanamkan kepekaan dan kepedulian terhadap lingkungan, kebersihan,
keindahan dan kesehatan.
7. Menanamkan sikap sopan santun dengan membiasakan diri mengucapkan
salam kepada orangtua, guru, orang yang lebih tua, teman sebaya dan
seluruh warga di lingkungan SMP Negeri 41 Bandung.
8. Membiasakan diri bertutur kata yang baik.
9. Membiasakan diri berperilaku baik (tidak mengejek, tidak bertengkar, tidak
saling menyalahkan, tidak saling mengasingkan antar sesama teman)
10.Menanamkan rasa peduli dan toleransi terhadap sesama teman dan seluruh
warga lingkungan sekolah.
Pengalaman menunjukkan kelemahan dan musuh utama kita dalam
mengemban tugas adalah bersumber dari kurangnya disiplin diri, lemahnya
kemampuan mengendalikan diri dan rasa tanggung jawab. Sedangkan dalam
berkomunikasi, berperilaku etika (sopan santun) sangat dipengaruhin oleh
faktor lingkungan.
Untuk mengantisipasi kelemahan-kelemahan di atas, harus di mulai
melalui proses pendidikan sejak dini di lingkungan keluarga dan sekolah,
pembiasaan dengan aturan secara tertulis/ lisan secara berkelanjutan antara
lain dengan adanya tata tertib peserta didik yang dilengkapi dengan aturan,
lembar evaluasi, lembar control orangtua/wali peserta didik dan format lain
yang di pandang perlu.
Penilaian perilaku/ sikap peserta didik berdasarkan aturan yang ditetapkan
dalam tata tertib sekolah tersebut dilakukan oleh semua jajaran sekolah
khususnya guru-guru di bawah koordinasi dan pengawasan Kepala Sekolah
dengan jalan sebagai berikut:
1. Memanggil peserta didik yang diketahui/ditemukan melanggar aturan yang
tercantum dalam Tata Tertib Sekolah. Menunjukkan aturan yang telah
dilanggar sekaligus memberikan teguran, arahan, pembinaan atau
penanganan sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan.
2. Mencatat setiap pelanggaran oleh peserta didik bersangkutan pada lembar
atau catatan pelanggaran, disertai tanda tangan peserta didik yang
bersangkutan dan guru penilai.
3. Wali kelas wajib memiliki catatan khusus peserta didik kelas asuhnya dan
ditindaklanjuti dengan memberi arahan berupa penguatan atau teguran
yang diperlukan.
4. Pada akhir semester dan tahun ajaran, wali kelas merekap jenis-jenis
pelanggaran yang dilakukan oleh peserta didik kelas asuhnya dan
menetapkan kenaikan/kelulusan peserta didik yang bersangkutan sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan oleh sekolah.
Orangtua/wali peserta didik yang bersangkutan, dimohon secara berkala
(minimal sebulan sekali), ikut mengontrol perkembangan perilaku/sikap
anaknya dalam mengikuti kegiatan pendidikan di sekolah dengan cara mengisi
lembar control orangtua/wali peserta didik yang terlampir dan ditindaklanjuti
dengan memberikan arahan/pembinaan seperlunya dan atau konsultasi
langsung ke sekolah.
Dalam memberikan pembinaan dan atau penguatan, agar dilakukan melalui
tahap-tahap berikut:
1. Pembinaan secara humanis yang menekankan pada pendekatan emosional
positif, kemanusiaan, pemkasaan yang bermakna yang sifatnya penyadaran.
2. Apabila tahap pembinaan kemanusiaan belum membuahkan hasil sesuai
yang diharapkan, maka dilanjutkan dengan pendekatan yang mengacu pada
norma yang berlaku.
3. Apabila tahapan (a) dan (b) tidak berhasil, maka akan dilakukan tahapan
regulasi yaitu menerapkan aturan secara tegas, konsekuen dan konsisten
sesuai dengan Pasal 13 mengenai sanksi dan pelanggaran tata tertib.
Ditetapkan di : ……………………………………………..
Pada tanggal : ……………………………………………..
Tim Penyusun
PERATURAN DAN TATA TERTIB PESERTA DIDIK
SMP NEGERI 41 BANDUNG
BAB I
Pasal 1
KETENTUAN UMUM
BAB II
Pasal 2
DASAR
BAB III
Pasal 3
TUJUAN
1. Baju putih dan rok biru (baju putih dimasukkan ke dalam rok)
2. Rok biru tidak boleh di atas mata kaki
3. Kerudung putih minimal ukuran menutupi dada
4. Harus memakai ciput berwarna putih
5. Harus memakai celana panjang (legging)
6. Ikat pinggang hitam berlogo SMP Negeri 41 Bandung
7. Wajib memakai sepatu hitam dengan model bertali (sepatu warrior dan
sejenisnya)
8. Memakai kaos kaki putih tidak bermotif dan harus diatas mata kaki.
HARI RABU
1. Baju batik khas sekolah dan rok biru (baju batik dimasukkan ke dalam rok)
2. Rok biru tidak boleh di atas mata kaki
3. Kerudung putih minimal ukuran menutupi dada
4. Harus memakai ciput berwarna putih
5. Harus memakai celana panjang (legging)
6. Ikat pinggang hitam berlogo SMP Negeri 41 Bandung
7. Wajib memakai sepatu hitam dengan model bertali (sepatu warrior dan
sejenisnya)
8. Memakai kaos kaki putih tidak bermotif dan harus diatas mata kaki.
HARI KAMIS
1. Baju kebaya dan rok biru
2. Rok biru tidak boleh di atas mata kaki
3. Kerudung putih minimal ukuran menutupi dada
4. Harus memakai ciput berwarna putih
5. Harus memakai celana panjang (legging)
6. Ikat pinggang hitam berlogo SMP Negeri 41 Bandung
7. Wajib memakai sepatu hitam dengan model bertali (sepatu warrior dan
sejenisnya)
8. Memakai kaos kaki putih tidak bermotif dan harus diatas mata kaki.
HARI JUMAT
1. Baju muslim dan rok biru
2. Rok biru tidak boleh di atas mata kaki
3. Kerudung putih minimal ukuran menutupi dada
4. Harus memakai ciput berwarna putih
5. Harus memakai celana panjang (legging)
6. Ikat pinggang hitam berlogo SMP Negeri 41 Bandung
7. Wajib memakai sepatu hitam dengan model bertali (sepatu warrior dan
sejenisnya)
8. Memakai kaos kaki putih tidak bermotif dan harus diatas mata kaki.
A. PAKAIAN SERAGAM PUTRA
HARI SENIN DAN SELASA
1. Baju putih dan celana biru (baju putih dimasukkan ke dalam rok)
2. Celana biru tidak boleh di atas mata kaki dan harus bermodel standar
3. Memakai dasi sesuai dengan ketentuan sekolah
4. Ikat pinggang hitam berlogo SMP Negeri 41 Bandung
5. Wajib memakai sepatu hitam dengan model bertali (sepatu warrior dan
sejenisnya)
6. Memakai kaos kaki putih tidak bermotif dan harus diatas mata kaki.
HARI RABU
1. Baju batik dan celana biru (baju batik dimasukkan ke dalam rok)
2. Celana biru tidak boleh di atas mata kaki dan harus bermodel standar
3. Memakai dasi sesuai dengan ketentuan sekolah
4. Ikat pinggang hitam berlogo SMP Negeri 41 Bandung
5. Wajib memakai sepatu hitam dengan model bertali (sepatu warrior dan
sejenisnya)
6. Memakai kaos kaki putih tidak bermotif dan harus diatas mata kaki.
HARI KAMIS
1. Pakaian Pangsi dilengkapi iket sunda
2. Wajib memakai sepatu hitam dengan model bertali (sepatu warrior dan
sejenisnya)
3. Memakai kaos kaki putih tidak bermotif dan harus diatas mata kaki.
HARI JUMAT
1. Baju muslim khas sekolah dan celana biru
2. Celana biru tidak boleh di atas mata kaki dan harus bermodel standar
3. Ikat pinggang hitam berlogo SMP Negeri 41 Bandung
4. Wajib memakai sepatu hitam dengan model bertali (sepatu warrior dan
sejenisnya)
5. Memakai kaos kaki putih tidak bermotif dan harus diatas mata kaki.
BAB V
PASAL 5
KETENTUAN ASSESORIS
PESERTA DIDIK PUTRI
1. Rambut tidak terurai (harus diikat) sehingga tidak keluar dari jilbab
2. Rambut tidak boleh dicat
3. Kuku harus dipotong pendek
4. Kuku tidak boleh dicat
5. Tidak bermake up tetapi boleh memakai parfum (tidak berlebihan)
6. Tidak memakai assesoris dan perhiasan berlebihan
7. Tidak bertato baik itu permanen maupun temporer & Tidak bertindik
PESERTA DIDIK PUTRA
1. Rambut dipotong rapi, tidak menyentuh alis mata, telinga dan tengkuk
(maksimal panjang rambut bagian atas 2 cm)
2. Rambut tidak dicat
3. Kuku harus dipotong pendek
4. Kuku tidak boleh dicat
5. Tidak memakai assesoris (anting, gelang, cincin, dan gelang kaki)
6. Tidak bertato baik itu permanen maupun temporer
7. Tidak bertindik
8. Boleh memakai parfum (tidak boleh berlebihan)
BAB VI
PASAL 6
KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
BAB VIII
Pasal 8
ORGANISASI SISWA
1. Organisasi peserta didik yang diakui sah keberadaanya di sekolah adalah OSIS
dan organisasi yang disahkan oleh pihak sekolah, yaitu Paskibra, Pramuka,
Palang Merah Remaja, Patroli Keamanan Sekolah, Futsal, Basket, Pencak Silat,
Taekwondo, Paduan Suara, Science Club..
2. Setiap peserta didik adalah anggota OSIS, yang masa keanggotaannya berlaku
selama yang bersangkutan masih menjadi peserta didik di SMP Negeri 41
Bandung.
BAB IX
Pasal 9
KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
1. Peserta didik wajib mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sesuai ketentuan
sekolah.
2. Peserta didik yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pada jam pelajaran
wajib menyertakan surat dispensasi dari pembina ekstrakurikuler untuk
diserahkan kepada guru kelas.
BAB X
Pasal 10
TATA KRAMA
1. Setiap peserta didik hendaknya mengucapkan salam ketika bertemu dengan
sesama peserta didik, guru, karyawan, kepala sekolah dan seluruh keluarga
besar SMP Negeri 41 Bandung.
2. Setiap peserta didik hendaknya meminta ijin dan mengucapkan salam
ketika memasuki ruang Guru, Ruang Staff Tata Usaha, ruang sarana SMP
Negeri 41 Bandung dan kelas lain.
3. Saling menghormati antar sesama peserta didik, menghargai perbedaan
dalam memilih teman belajar, teman bermain dan bergaul baik di sekolah
maupun diluar sekolah dan menghargai perbedaan latar belakang sosial
budaya masing-masing
4. Menghormati ide pikiran dan pendapat, hak cipta orang lain dan hak milik
teman dan warga sekolah
5. Berani menyampaikan sesuatu yang salah adalah salah dan menyatakan
sesuatu yang benar adalah benar
6. Menyampaikan pendapat secara sopan tanpa menyinggung perasaan orang
lain
7. Membiasakan diri mengucapkan terima kasih setelah memperoleh bantuan
dari orang lain
8. Berani mengakui kesalahan yang terlanjur telah dilakukan dan meminta
maaf apabila merasa melanggar hak orang lain atau berbuat salah kepada
orang lain
9. Menggunakan tutur kata yang sopan dan beradab yang membedakan
hubungan dengan orang lebih tua dan teman sejawat dan tidak
menggunakan kata-kata kotor, kasar, cacian dan pornografi
BAB XI
Pasal 11
LARANGAN
BAB XII
Pasal 12
PELANGGARAN
A. KEHADIRAN
C. PAKAIAN SERAGAM