NIP : 199905282022032005
Manto menjelaskan, pelaksanaan Smart City di Kota Depok diatur melalui Peraturan Daerah
(Perda) Kota Depok Nomor 2 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Kota Cerdas. Di dalam
Perda tersebut dijelaskan bahwa inisiatif pengembangan kota cerdas dapat dikelompokkan
menjadi enam dimensi.
Terkait dengan enam dimensi tersebut, imbuhnya, para ASN Pemerintah Kota (Pemkot)
Depok diharapkan dapat melaksanakan tugas pembangunan secara cerdas. Baik itu, dalam
pelaksanaan administrasi perkantoran hingga pelayanan kepada masyarakat.
"Dalam pelaksanaan pengertian cerdas di sini untuk menunjang tugas tersebut, maka kita
perlu menempatkan teknologi informasi. Teknologi informasi adalah alat untuk menunjang
pelaksanaan tugas, sehingga pelaksanaan tugas, baik selaku abdi negara maupun abdi
masyarakat dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien," jelasnya.
Selain itu, kata Manto, pemanfaatan teknologi informasi juga dikenal dengan Sistem
Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang pelaksanaannya diawasi oleh Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (KemenPAN-
RB). Di Kota Depok sendiri, imbuhnya, pelaksanaan SPBE sudah diatur melalui Peraturan
Wali Kota (Perwal) Nomor 40 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan SPBE.
"Salah satu bentuk konkret dari SPBE adalah pelaksanaan aplikasi e-office yang sekarang
lebih dikenal dengan Aplikasi Teman Kerja yang membantu kita di dalam administrasi
perkantoran," jelasnya.
"Ditargetkan pada tahun 2022 akhir oleh Pak Sekda, bahwa semua perangkat daerah sudah
menerapkan teman kerja (aplikasi). Semua surat menyurat pada akhirnya tidak
menggunakan kerja lagi atau paperless. Jika ini sudah dilakukan, maka kita sudah
melakukan efisiensi anggaran untuk belanja kertas serta menunjang program Indonesia
Green," tandasnya. (JD 12/ED 01/EUD02)
Sumber : https://berita.depok.go.id/pimpin-apel-pagi-kadiskominfo-sosialisasikan-program-
smart-city-kepada-asn
2. Penyalahgunaan Social Media Oleh ASN
Berita 2 :
"Baru-baru ini tersiar video 7 orang aparatur berstatus Tenaga Kerja Kontrak Pemkot Bekasi
viral di media sosial Tiktok dan dianggap melanggar norma kepatutan," kata Sekretaris
Daerah Kota Bekasi, Reny Hendrawati, dalam keterangannya, Rabu (8/9/2021).
Menurutnya, ketujuh pemeran TikTok telah dipanggil oleh Badan Kepegawaian, Pendidikan
dan Pelatihan Daerah (BKPPD). Seluruhnya mendapat sanksi serta pembinaan yang
disertai dengan berita acara.
"Pemeran dikenakan sanksi administratif berupa pernyataan tidak puas dari perangkat
daerah," ujar Reny.
Pihaknya juga secara tegas melarang seluruh ASN membuat dan mengunggah video pada
media sosial dengan konten di luar kepatutan, saat jam kerja maupun di luar jam kerja.
"Diterbitkannya surat edaran ini, agar seluruh aparatur mampu menjaga nama baik Pemkot
Bekasi," tegasnya.
Selain itu, Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri
Sipil dan Peraturan Wali Kota Bekasi Nomor 42 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pembinaan
Tenaga Kerja Kontrak di Lingkungan Pemerintah Kota Bekasi, memuat tentang:
1. Disiplin Pegawai.
3. Menghindarkan diri dari perbuatan tercela serta menjaga nama baik diri dan Pemerintah
Kota Bekasi.
Meski demikian, lanjut Reny, Pemkot Bekasi tetap mendukung bentuk kreativitas selama itu
tidak bertentangan dengan norma, kaidah dan etika yang berlaku di masyarakat maupun di
lingkup Pemkot Bekasi.
"Media sosial mampu menjadi sarana informasi perangkat daerah kepada masyarakat,"
tandasnya.
Sumber : https://www.liputan6.com/news/read/4653359/bikin-konten-tiktok-saat-jam-kerja-
tujuh-asn-pemkot-bekasi-disanksi
Analisa Artikel/Berita Pemanfaatan Dan Penyalahgunaan
Teknologi/Sosial Media/Internet Oleh ASN
1. Berita 1 :
“Pimpin Apel Pagi, Kadiskominfo Sosialisasikan Program Smart City kepada ASN”
Penyebab :
Dampak :
Dampak bagi ASN dari adanya program smart city ini adalah menunjang dan
mempermudah pelaksanaan tugas, sehingga pelaksanaan tugas, baik selaku abdi negara
maupun abdi masyarakat dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien, da diharpkan pada
tahun 2022 akhir, semua perangkat daerah sudah menerapkan teman kerja (aplikasi).
Semua surat menyurat pada akhirnya tidak menggunakan kerja lagi atau paperless. Jika ini
sudah merata dilakukan, maka kita sudah melakukan efisiensi anggaran untuk belanja
kertas serta menunjang program Indonesia Green.
2. Berita 2 :
“Bikin Konten TikTok Saat Jam Kerja, Tujuh ASN Pemkot Bekasi Disanksi”
Penyebab :
Penyebab penyalahgunaan medsos yang dilakukan oleh para ASN tersebut yaitu :
1. Kurangnya rasa tanggung jawab atas pekerjaan dan pengabdiannya kepada negara.
2. Kurangnya pengetahuan akan tata cara beretika (netiquette) di internet atau social
media bagi seorang ASN.
3. Kurang disiplin dan bijak dalam bermedia social.
Dampak :