Pemimpin
Konsultan
Kelompok
Koordinator Evaluator
SUPERVISOR
Supervisor harus mampu MENGKOORDINASIKAN programs,
goups, materials, and reports yang berkaitan dengan KUBE
dan para pendamping.
Supervisor juga harus mampu berperan sebagai
Rantai Menangani
Pengawasan Pelaporan
Penghubung pengaduan
Memperkenalkan
Menegakkan
metode kerja
disiplin
baru
2 KOMPETENSI SUPERVISOR
• Esensi dari supervisi manajerial adalah berupa
kegiatan pemantauan, pembinaan dan pengawasan
terhadap organisasi KUBE dan seluruh elemen KUBE
SUPERVISI lainnya di dalam mengelola, mengadministrasikan
dan melaksanakan seluruh aktivitas KUBE, sehingga
Sosial (KLINIS)
SUPERVISI MANAJERIAL
Supervisi manajerial menitik beratkan pada
pengamatan pada aspek-aspek pengelolaan dan
administrasi Program PKPD-BLPS yang berfungsi
sebagai pendukung (supporting) terlaksananya
pendampingan KUBE.
Fokus supervisi manajerial ditujukan pada pelaksanaan
bidang garapan manajemen Program PKPD-BLPS, yang
antara lain meliputi:
1. Manajemen Pendampingan KUBE,
2. Manajemen KUBE,
3. sarana dan prasarana pendampingan
4. Ketenagaan pendampingan/KUBE,
5. Keuangan pendampingan/KUBE
6. hubungan Pendamping dengan masyarakat
7. layanan khusus
SUPERVISI MANAJERIAL sebagai
AKTIVITAS PEMANTAUAN
Dalam melakukan supervisi terhadap hal-hal
di atas, supervisor sekaligus juga dituntut
melakukan monitoring/pemantauan terhadap
PERKEMBANGAN KUBE yang meliputi TIGA
komponen, yaitu:
1. KELEMBAGAAN
2. SOSIAL
3. EKONOMI
SUPERVISI Pekerjaan Sosial
adalah serangkaian kegiatan membantu
PENDAMPING KUBE mengembangkan
kemampuannya mengelola proses
pendampingan demi pencapaian tujuan
pendampingan dan pada gilirannya
mewujudkan tujuan Program PKPD-BLPS.
Supervisi Pekerjaan Sosial tidak bisa terlepas
1. Supervisi Pekerjaan • Hubungan demikian ini bukan saja antara supervisor dengan
Pendamping KUBE, melainkan juga antara supervisor dengan pihak lain
Sosial harus mampu yang terkait dengan program supervisi Pekerjaan Sosial.
• Oleh sebab itu, dalam pelaksanaannya supervisor harus memiliki sifat-
menciptakan hubungan sifat, seperti sikap membantu, memahami, terbuka, jujur, ajeg, sabar,
antusias, dan penuh humor (Dodd, 1972).
kemanusiaan yang
harmonis.
2. Supervisi Pekerjaan essential function dalam keseluruhan program KUBE (Alfonso dkk.,
1981 dan Weingartner, 1973).
Sosial harus dilakukan • Apabila Pendamping KUBE telah berhasil mengembangkan dirinya
tidaklah berarti selesailah tugas supervisor, melainkan harus tetap
3. Supervisi
• Tanggung jawab perbaikan program Pekerjaan Sosial bukan hanya pada
supervisor melainkan juga pada Pendamping KUBE.
• Oleh sebab itu, program supervisi Pekerjaan Sosial sebaiknya direncanakan,
4. Program supervisi sistem perilaku pendamping dan anggota KUBE, sistem perilaku
pengembangan konseling, sistem perilaku supervisi Pekerjaan Sosial
(Alfonso, dkk., 1981).
Pekerjaan Sosial • Antara satu sistem dengan sistem lainnya harus dilaksanakan secara
integral.
harus integral • Dengan demikian, maka program supervisi Pekerjaan Sosial integral dengan
program pendidikan secara keseluruhan.
• Dalam upaya perwujudan prinsip ini diperlukan hubungan yang baik dan
dengan program harmonis antara supervisor dengan semua pihak pelaksana program
pendidikan (Dodd, 1972)
PKPD-BLPS.
• Program supervisi Pekerjaan Sosial harus mencakup
keseluruhan aspek pengembangan KUBE, walaupun
5. Supervisi mungkin saja ada penekanan pada aspek-aspek
tertentu berdasarkan hasil analisis kebutuhan
Pekerjaan
pengembangan pendampingan sebelumnya.
• Prinsip ini tiada lain hanyalah untuk memenuhi tuntutan
multi tujuan supervisi Pekerjaan Sosial, berupa
Pekerjaan
Pendamping KUBE, tetapi tujuannya bukan untuk
mencari kesalahan- kesalahannya.
• Supervisi Pekerjaan Sosial akan mengembangkan
7.
mengevaluasi, keberhasilan program
supervisi Pekerjaan Sosial harus obyektif.
• Objectivitas dalam penyusunan program
Supervisi
berarti bahwa program supervisi Pekerjaan
Sosial itu harus disusun berdasarkan
kebutuhan nyata pengembangan profesional
Pendamping KUBE.
Sosial
pengukuran yang memiliki validitas dan
reliabilitas yang tinggi untuk mengukur
seberapa kemampuan Pendamping KUBE
dalam mengelola proses pendampingan.
harus
obyektif.
DIMENSI SUBSTANTIVE KOMPETENSI
PENDAMPING KUBE
KEMAMPUAN KEMAMPUAN
TINGGI, TINGGI,
KEMAUAN KEMAUAN
RENDAH TINGGI
KEMAMPUAN KEMAMPUAN
RENDAH, RENDAH,
KEMAUAN KEMAUAN
RENDAH TINGGI
METODE DAN TEKNIK SUPERVISI
Pekerjaan
MANAJERIAL
Sosial
Teknik
Monitoring
Supervisi
dan Evaluasi
Individual
Metode Delphi
Workshop
Teknik Supervisi Individual
Demonstrasi
Darmawisata Kuliah/studi Diskusi panel
pendampingan
Pertemuan
Perpustakaan Organisasi Buletin
Pendamping
jabatan profesional supervisi
KUBE
Lokakarya atau
konferensi
kelompok
LANGKAH2 PEMBINAAN PENDAMPING
KUBE
Menciptakan Hubungan yang Harmonis
Analisis Kebutuhan