id
TUGAS AKHIR
Oleh :
Bayu Krisnamurti
H3409006
commit to user
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
TUGAS AKHIR
Oleh :
Bayu Krisnamurti
H3409006
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
TUGAS AKHIR
Disusun oleh :
Bayu Krisnamurti
H3409006
Penguji I Penguji II
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
commit to user
Penulis
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................iii
DAFTAR ISI..................................................................................................iv
DAFTAR TABEL..........................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................vi
I. PENDAHULUAN...................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Tujuan Magang................................................................................2
C. Manfaat Magang..............................................................................2
II. TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................3
A. Ayam Paren Stock...........................................................................3
B. Umur................................................................................................4
C. Pakan................................................................................................5
D. Pencahayaan.....................................................................................6
E. Perkandangan...................................................................................6
F. Kesehatan........................................................................................7
G. Biosecurity.......................................................................................9
III. METODE PELAKSANAAN..................................................................10
A. Tempat dan Waktu Magang.............................................................10
B. Aspek yang dikaji.............................................................................10
C. Teknik Pengumpulan Data...............................................................10
D. Sumber Data.....................................................................................11
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................12
A. Kondisi Umum.................................................................................12
1. Profil Perusahaan......................................................................12
2. Lokasi Perusahaan.....................................................................12
co mm it to u ser .............
3. Ketenagakerjaan …… … … … … … 13
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
LAMPIRAN
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bibit merupakan salah satu sarana produksi pembudidayaan ternak yang
penting dan strategis dalam penyediaan pangan asal hewan yang berdaya saing
tinggi. Komoditas unggas khususnya ayam ras mempunyai prospek pasar yang
sangat baik karena didukung oleh karakteristik produk unggas yang dapat
diterima oleh masyarakat Indonesia, harga relatif murah dengan akses yang
mudah diperoleh. Pembibitan ayam ras saat ini sudah berkembang pesat dengan
didukung kemajuan teknologi di bidang perunggasan, sehingga pembibitan ayam
ras di Indonesia telah memberikan konstribusi nyata pada pembangunan
pertanian, khususnya dalam penyediaan protein hewani untuk memenuhi
kebutuhan dalam negeri, untuk menghasilkan bibit ayam ras yang bermutu
diperlukan pedoman pembibitan ayam ras yang baik (good breeding practice),
yang didalamnya mengatur mengenai prasarana dan sarana, proses produksi,
pelestarian fungsi lingkungan, serta pembinaan dan pengawasan.
Mahasiswa yang merupakan calon Ahli Madya juga dituntut untuk
mengetahui ilmu secara langsung baik teori maupun praktek yang berupa
pengalaman di lapangan. Praktek dapat diperoleh melalui praktikum di
laboraturium maupun melalui praktek secara langsung di masyarakat dengan
melakukan kegiatan magang. Kegiatan magang diharapkan menjadi sarana untuk
belajar mahasiswa dalam menerapkan teori yang dipelajari diperkuliahan,
sehingga mahasiswa akan memperoleh pengetahuan dan pengalaman kerja di
lingkungan yang baru dan bagaimana berinteraksi dan beradaptasi dengan
lingkungan perusahaan.
Pemilihan kegiatan magang di perusahaan pembibitan ayam broiler PT.
Super Unggas Jaya Pasuruan, ini untuk mengetahui lebih lanjut tentang usaha
pembibitan ayam Broiler terutama manajemen pemeliharaan masa Layer. Aspek-
aspek yang akan dikaji antara lain penyediaan DOC, perkandangan, tatalaksana
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
B. Tujuan Magang
1. Tujuan Umum
a. Mahasiswa memperoleh pengalaman yang berharga dengan mengenali
kegiatan di lapangan kerja yang ada di bidang peternakan secara luas.
b. Meningkatkan pemahaman kepada mahasiswa mengenai hubungan antara
teori dan penerapannya serta faktor-faktor yang mempengaruhinya
sehingga dapat menjadi bekal bagi mahasiswa dalam terjun ke
masyarakat.
c. Mahasiswa memperoleh ketrampilan kerja dan pengalaman kerja yang
praktis yakni secara langsung dapat menjumpai, merumuskan serta
memecahkan masalah yang ada dalam kegiatan di bidang peternakan.
d. Meningkatkan hubungan antara perguruan tinggi, pemerintah, instansi
terkait dan masyarakat, sehingga dapat meningkatkan mutu pelaksanaan
Tri Darma Perguruan Tinggi.
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui secara langsung kondisi umum perusahaan Pembibitan ayam
broiler PT. Super Unggas Jaya Unit Sukorejo Farm.
b. Mengetahui segala aspek yang terkait dengan kegiatan yang ada di
Pembibitan ayam broiler PT. Super Unggas Jaya Unit Sukorejo Farm.
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
C. Manfaat Magang
- Mahasiswa mampu mengaplikasikan ilmu teori dalam perkuliahan kedalam
dunia kerja.
- Mahasiswa mampu berkomunikasi dan mengintegrasikan diri dalam
lingkungan perusahaan.
- Mahasiswa mampu menganalisis permasalahan dan kendala di perusahaan PT.
Super Unggas Jaya Unit Sukorejo Farm.
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
II TINJAUAN PUSTAKA
B. Umur Ayam
Secara keseluruhan pemeliharaan ayam petelur dibagi menjadi
beberapa periode yaitu periode starter (umur 0 minggu sampai 8 minggu)
dimana merupakan fase awal, periode grower yang merupakan fase
pertumbuhan ( untuk ayam dara mulai umur 9 hingga 20 minggu ), dan
periode layer ( umur 21 minggu sampai afkir pada umur 75 sampai 80
minggu) merupakan fase produksi dan bertelur (Kartadisastra, 1994).
Ayam petelur akan mulai berproduksi pada umur 5 - 5,5 bulan (20- 22
minggu). Produksi akan meningkat dengan cepat pada bulan-bulan pertama
dan mencapai puncaknya sekitar umur 7-8 bulan (28-32 minggu) kemudian
perlahan-lahan akan menurun sampai ayam diafkir sekitar umur 18 bulan (72
minggu) (Indarto, 1990).
Pemeliharaan ayam petelur dibagi menjadi tiga periode yaitu periode
starter, grower dan layer. Pada saat ayam petelur berumur 18 minggu ayam
tersebut dipindahkan dari kandang grower menuju kandang layer, tujuan dari
pemindahan ini adalah untuk memberikan penanganan terhadap ayam tersebut
karena menjelang produksi. Ayam tersebut akan mulai berproduksi pada umur
20 minggu dan akan berahir pada umur 72 minggu. Ayam petelur biasanya
mulai berproduksi pada umur lima bulan (20-21 minggu) dan akan terus
belanjut rata-rata sampai 12 bulan (52 mingu) setelah itu mengalami periode
rontok bulu. Ayam petelur akan berproduksi pada 20 minggu atau 20 minggu
pertama, ayam petelur akan berproduksi penuh selama satu tahun (52-56
minggu). Pada kurun waktu tersebut ayam akan memaksimalkan produksi
telurnya, pada kurun waktu ini kita harus memaksimalkan manajemen supaya
efektif dan efisien supaya produksi dan keuntungan dapat dicapai secara
maksimal (Abbott and Stewart, 2006).
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
C. Pakan
Pakan yang diberikan pada ayam juga merupakan hal yang perlu
mendapat perhatian, sebab pakan yang kurang memenuhi standart mutu
sebagai pakan ayam yang baik, dapat juga menjadi salah satu sebab ayam
sakit, untuk itu agar dicapai efisiensi dan produktivitas yang optimal maka
perlu adanya koordinasi antara pakan, pemeliharaan kesehatan dan Program
pengelolaan usaha (Irawan, 1995).
Pemberian pakan harus diberikan setiap hari sesuai dengan kebutuhan
ayam, baik secara kuantitatif maupun kualitasnya (Fadilah, 2004). Pemberian
pakan yang salah dapat memicu stres dan defisiensi salah satu nutrisi sehingga
ayam banyak menemui masalah Ayam membutuhkan sejumlah unsur gizi
untuk hidupnya, misalnya bernafas, peredaran darah dan bergerak yang
disebut kebutuhan hidup pokok selain itu unsur gizi dibutuhkan untuk
produksi telur (Rasyaf, 1997).
Konsumsi pakan sangat penting untuk diperhatikan pada periode
layer, terutama program konsumsi pakan menjelang puncak produksi. Jumlah
pakan yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan ayam, kandungan nutrien
pada pakan periode layer yaitu protein 15 persen dan energi metabolisme
2.700 kkal/kg. Kode pakan yang digunakan 735, kenaikan jumlah pakan harus
mencukupi kebutuhan gizi ayam untuk produksi telur dan pertumbuhan, yang
pemberianya bertahap sehingga dapat mencegah terjadinya over stimulasi
pada ayam yang belum siap untuk berproduksi. Pemberian pakan dilakukan
satu kali yaitu pada pagi hari pukul 08.30 WIB. (Hybro, 2001).
Tingkat konsumsi air minum yang harus dimonitor setiap hari.
Konsumsi air minum memiliki hubungan dengan tingkat produksi, jumlah
pakan yang dikonsumsi dan temperature lingkungan. Ayam yang kekurangan
air minum akan menyebabkan produksi telur menurun akibat terganggunya
proses metabolisme. Jumlah konsumsi air minum pada periode layer yaitu 2,2
– 2,5 kali dari jumlah konsumsi pakan. (Fadilah dan Roni, 2007).
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
D. Kandang
Perusahaan menggunakan closed house system atau kandang system
tertutup. keuntungan menggunakan kandang tertutup yaitu memudahkan
pengawasan, pengaturan suhu dan kelembaban, pengaturan cahaya,
mempunyai fentilasi yang baik serta penyebaran penyakit mudah diatasi.
Berdasarkan fase pemeliharaanya, kandang yang digunakan oleh perusahaan
menggunakan sistem brood-grow-lay (Sudaryani dan Santoso, 2004). Sebagai
salah satu sarana pendukung usaha, sebagai alat perkandangan harus tersedia
dan dalam keadaan bersih, siap pakai dan jumlahnya mencukupi. Penempatan
peralatan harus ditempatkan ditempat yang mudah dijangkau, sehingga tidak
menyulitkan dalam mencari pada saat akan dipakai (Abidin, 2004).
Salah satu solusi dari penanganan heat stress pada ayam broiler adalah
menggunakan closed house (kandang tertutup). Closed house adalah kandang
ayam dengan suhu dan kelembaban yang dapat diatur secara otomatis
sehingga ayam tidak akan mengalami heat stress. Terdapat keuntungan daru
penggunaan closed house yaitu dapat meningkatkan produktivitas dan
pertumbuhan serta temperatur didalam kandang lebih dingin dan ayam tidak
terpengaruh cuaca dari luar kandang (Roni, 2000).
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
E. Kesehatan
Menjaga kebersihan kandang merupakan satu langkah strategis
mengurangi populasi bibit penyakit di sekitar ayam. Karakteristik yang paling
menonjol dari bibit penyakit adalah menyukai tempat – tempat yang kotor,
sehingga jika peternak berkeinginan memerangi bibit penyakit, ia harus
menjaga kebersihan kandang dan lingkungan sekitar. Hal ini bisa dicapai
dengan melakukan program sanitasi dan disinfeksi kandang secara rutin.
Program sanitasi dan vaksinasi masih dilakukan hingga ayam afkir. Sanitasi
yang dilakukan sama dengan periode sebelumnya. Program vaksinasi yang
dilakukan pada periode layer, sebagian besar merupakan vaksinasi ulang yang
telah dilakukan pada periode sebelumnya (Abidin, 2004).
Ayam akan tetap sehat jika total energi dan bahan nutrisi lain yang
dikonsumsi sesuai standar kebutuhan masing – masing strain. Monitoring
yang ketat terhadap tingkat konsumsi pakan setiap hari, secara tidak langsung
peternak meningkatkan daya tahan tubuh ayam menghadapi bibit penyakit
yang ada. Lingkungan ayam yang nyaman juga dapat mengurangi level stress
pada ayam. Daya tahan tubuh ayam akan lebih baik jika dalam lingkungan
yang kadar amoniak rendah, tidak berdebu, cukup oksigen, temperature dan
kelembaban sesuai, dan tidak terlalu padat (Abidin, 2004).
Pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan dua cara, cara pertama
adalah melalui tatalaksana harian dan yang kedua melalui obat vaksin.
Keduanya digunakan bersama dan saling mendukung satu sama yang lain.
Tatalaksana pencegahan melalui tatalaksana harian pada prinsipnya adalah
menciptakan suasana tenang, bersih, dan nyaman di peternakan. Pencegahan
penyakit virus dilakukan dengan cara vaksinasi (Rasyaf, 1992).
Vaksinasi adalah suatu tindakan dimana hewan dengan sengaja
dimasuki gen penyakit (anti gen) yang telah dilemahkan dengan tujuan untuk
perangsang pembentuk daya tahan atau daya kebal tubuh terhadap suatu
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
F. Biosecurity
Program sanitasi mrupakan tindakan pembersihan dan penyucihamaan
kandang dan peralatanya yang dilakukan secara teratur. Penyucian ini
dilakukan dengan cara penyemprotan desinfektan keseluruh kandang dan
peralatan. Penyakit pada ayam dapat mengakibatkan kemrosotan produksi
telur (Maulana dan Ferry, 2001). Tempat minum ayam sebaiknya dibersihkan
sehari sekali karena kebersihan peralatan kandang seperti tempat air minum
merypakan syarat mutlak kesehatan ayam (Abidin, 2004).
Biosecurity merupakan tindakan pengamanan terhadap ternak, melalui
pengamanan terhadap lingkunganya dan orang atau person yang terlibat dalam
siklus pemeliharaan, bisa jadi kegagalan peternak dalam memproduksi ayam
satunya adalah atas keteledoran dalam penerapan biosecurity ( Riyadi, 2007).
Biosekuritas merupakan suatu system untuk mencegah penyakit baik klinis
maupun subklinis, yang berarti sistem untuk mengoptimalkan produksi
unggas secara keseluruhan, dan merupakan bagian untuk mensejahterakan
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
10
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
commit to user
11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
12
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
A. Kondisi Umum
1. Profil Perusahaan
PT. Super Unggas Jaya Unit Sukorejo Farm yang berdiri pada tanggal
14 November 2007 dengan di pimpin oleh pak Yudi, dengan bangunan sistem
kontrak dengan pemilik bangunan adalah pak Iwan dari malang. PT. Super
Unggas Jaya Unit Sukorejo Farm mempunyai 16 bangunan kandang dengan
kapasitas perkandang 10.000 ekor ayam, setiap kandang terdiri dari 5 pen
setiap pen disi dengan kapasitas 2000 ekor dan setiap kandang terdapat 2
kandang karantina. Saat ini rata – rata populasi ayam perkandang sebanyak
7.107 ekor untuk betina dan 675 ekor untuk jantan.
2. Lokasi Perusahaan
PT. Super Unggas Jaya Unit Sukorejo Farm, Pasuruan, Jawa Timur.
Wilayah Kabupaten Pasuruan berada di dataran tinggi diatas permukaan laut.
Kabupaten Pasuruan mempunyai iklim tropis dengan suhu harian yang
berkisar antara 19 – 310 C. Curah hujan rata-rata dibawah 3000 mm per tahun
dengan hari hujan di bawah 150 hari per tahun.
PT. Super Unggas Jaya Unit Sukorejo Farm Pasuruan berdiri di atas
lahan seluas 15 ha. Batas perusahaan ini diberi tembok pembatas yang terbuat
dari batako setinggi 4 meter, selain untuk melindungi dari terpaan angin
secara langsung, juga untuk mencegah masuknya binatang buas dan
menghindari adanya pencurian ayam dan telur.
Berdasarkan administrasi wilayahnya perusahaan ini termasuk ke
dalam Dukuh Karanglo, Desa sukorejo, Kecamatan Purwosari, Kabupaten
Pasuruan. Perusahaan ini mempunyai fasilitas yang memadai dan memenuhi
persyaratan sebagai perusahaan peternakan. Fasilitas yang tersedia antara lain
: Perkandangan, mes karyawan, ruang administrasi, gudang telur, gudang
pakan, kulkas, mixer pakan, pos satpam, biosecurity area dan masjid.
commit to user
12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
14
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
15
Pemilik
Perusahaan
Manajer Manajer
Operasional Pemasaran
5. Peranan Perusahaan
PT. Super Unggas Jaya Unit Sukorejo Farm memiliki peranan baik
bagi masyarakat sekitar lokasi peternakan maupun bagi dunia pendidikan di
Indonesia. Peranan bagi masyarakat sekitar antara lain menyediakan lapangan
pekerjaan bagi warga sekitar, karena semua tenaga kerja yang direkrut
merupakan penduduk sekitar perusahaan, selain itu juga membantu
pembangunan jalan desa yang secara tidak langsung sebagai jalan akses ke
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
16
peternakan, bagi dunia pendidikan di Indonesia PT. Super Unggas Jaya Unit
Sukorejo Farm salah satu lokasi peternakan yang sering digunakan sebagai
tempat pelatihan kegiatan praktik lapang bagi mahasiswa.
PT. Super Unggas Jaya Unit Sukorejo Farm visi dan misi yang selain
berorientasi pada perkembangan perusahaan juga pada kesejahteraan
masyarakat. Visi dari PT. Super Unggas Jaya Unit Sukorejo Farm adalah
menjadi perusahaan pembibitan ayam broiler yang berprofit tinggi dan
tumbuh berkembang dengan sehat. Salah satu misi yang dijalankan adalah
membangun perusahaan peternakan untuk membantu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
6. Peluang dan Kendala Perkembangan Perusahaan
PT. Super Unggas Jaya Unit Sukorejo Farm masih memiliki peluang
yang sangat besar untuk mengembangkan perusahaanya, karena permintaan
DOC semakin meningkat sehingga pemasaran masih terbuka lebar.
Keuntungan perusahaan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan dan
ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal bisa dijadikan modal
untuk mengembangkan perusahaan. Pengembangan usaha peternakan tidak
lepas dari hambatan-hambatan, diantaranya dengan seiring waktu lokasi
peternakan semakin dekat dengan pemukiman penduduk, sehingga untuk
perluasan kandang harus mencari lokasi yang lain, dan kendala yang lain
adalah penyakit yang sering menyerang antara lain : Newcastle disease
(ND/Tetelo), Infectious bursal disease (IBD/Gumboro), Infectious bronchitis
(IB), Limphoid leukosis (LL), Infectious Coryza (Snot) dan Chronic
respiratory disease (CRD/Ngorok).
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
17
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
18
barat, atap terbuat dari seng yang dilapisi oleh foly foam. Kandang di bagi
menjadi 4 flock dan di depan kandang terdapat sarana jalan untuk
mendistribusikan pakan ke kandang dan pengambilan telur dari kandang serta
dalam kegiatan lainya, dalam pemeliharaan pembibit ayam broiler PT. Super
Unggas Jaya Unit Sukorejo Farm peralatan yang digunakan adalah :
a. Tempat pakan untuk ayam broiler breeder produksi, terutama ayam jantan
sering menggunakan tabung berkapasitas 7 kg yang digantung, sedangkan
ayam betina menggunakan automatic feeder.
b. Tempat minum berupa nipple.
c. Tempat ayam bertelur atau sangkar (nest).
d. Egg tray (tempat telur) yang berkapasitas 30 butir untuk mengumpulkan
telur.
e. Disinsfektan, pisau dan kain lap untuk membersihkan telur.
4. Manajemen Pemeliharaan Ayam Parent Stock Periode Layer
Manajemen pemeliharaan ayam Parent Stock periode Layer, kegiatan
yang dilakukan saat magang meliputi pemberian pakan, pembersihan
kandang, sanitasi, pengambilan telur, seleksi ayam, kontrol kesehatan ayam,
vaksinasi dan pengafkiran. Ayam akan mulai bertelur pada umur 24 minggu
dan akan mencapai puncak produksi antara umur 31-32 minggu. Manajemen
pemeliharaan pembibit ayam broiler periode laying yang dilakukan di PT.
Super Unggas Jaya Unit Sukorejo Farm yaitu sebagai berikut :
a. Pemberian Pakan
Program pemberian pakan dilakukan sehari satu kali yaitu pada
05.30 WIB, jumlah pakan yang diberikan untuk betina sebanyak 153
gram/ekor/hari sedangkan untuk pejantanya menghabiskan pakan 145
gram/ekor/hari. Jenis pakan yang digunakan untuk betina BP3 pada saat
growing atau pada fase produksi, sedangkan BP4 digunakan pada saat
masa akhir periode Starter. Jenis pakan pejantan menggunakan pakan
BBM.
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
19
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
20
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
21
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
22
sama, padahal bila dimasak, antara ayam potong apkir dengan ayam
broiler jelas sekali berbeda, baik dalam rasa maupun aroma. Perbedaan
rasa dan aroma itu dikarenakan perubahan tekstur daging dan struktur
pelemakan di dalam daging ayam (Rasyaf, 2008).
Pengafkiran dilakukan setelah ayam berumur 65 minggu, dan
pemberian pakan diturunkan menjadi 100 gram per ekor baik jantan
maupun betina, kemudian untuk penangkapan ayam dilakukan dengan
menggunakan jaring sesuai dengan kapasitas agar ayam tidak menumpuk
sehingga kematian dapat ditanggulangi. Penimbangan ayam dilakukan di
depan pintu keluar kandang, dengan sekali penimbangan 10 ekor untuk
betina dengan berat rata – rata 37 kg, sedangkan untuk penimbangan
pejantan dilakukan sekali penimbangan 7 ekor dengan berat rata – rata 33
kg. Pengangkutan ayam menggunakan truk denagan kapasitas 180 ekor,
sedangkan untuk mobil pick up dengan kapasitas 70 ekor.
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
23
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
24
meningkatkan efisiensi pakan dan agar ayam tidak menjadi kanibal. Hari
ke enam dilakukan vaksinasi ND IBL untuk penyakit Newcastle Disease
atau tetelo dengan diteteskan pada mata dosis satu tetes, dan vaksin
Chickopest dengan injek subkutan dosis 0,1 cc per ekor. Hari ke 10
dilakukan vaksinasi IBD (Infectious Bursal Diseases) untuk penyakit
pernafasan yang dicampurkan kedalam air minum hari ke 15 dilakukan
vaksinasi ND yang diteteskan pada mata, dan bila ada ayam yang kerdil
atau ukuran tubuh tidak seragam segera di pisahkan. Sampai hari ke 21
masa Starter bisa diahiri, ayam sudah tidak perlu menggunakan gasolek
atau pemanas tambahan.
b. Fase Grower
Fase grower dimulai sejak ayam berumur empat minggu sampai
18 minggu. Pemisahan ayam jantan dan betina dilakukan, kemudian beri
pakan starter (BBS) baik jantan maupun betina, peletakan pan feeder
sebaiknya dapat dijangkau oleh semua ayam, karena bila penempatan
pan feeder terlalu tinggi maka dapan menyebabkan uniformity yang
jelek, apabila penempatan terlalu rendah maka dapat menyebabkan
pakan mudah tumpah sehingga efisiensi pakan kurang maksimal.
Pemberian pakan masa grower dapat dimulai dengan jumlah kira – kira
40 gram per hari per ekor, kenaikan pakan dapat ditambahkan satu gram
perhari untuk betina, apabila pemberian pakan pakan pada fase grower
dapat menyebabkan overbodyweight atau pertumbuhan yang terlalu
cepat, maka dapat menyebabkan produksi telur tidak dapat maksimal
pada fese layer.
Air minum diberikan secara adlibitum dan pembalikan litter
dilakukan setiap hari bila sudah terlalu kotor litter dapat ditambah.
Pencahayaan dilakukan selama delapan jam, vaksinasi dilakukan pada
minggu ke empat fowl pox untuk penyakit cacar, satu dosis sekali tusuk
pada sayap. Minggu ke lima vaksinasi AI untuk pencegahan penyakit flu
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
25
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
26
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
27
berdebu maka dapat di spray air dengan tekanan dikabutkan, air juga
dapat dicampur dengan desinfektan, penyemprotan sebaiknya dilakukan
dengan pelan – pelan agar ayam tidak stress.
Vitamin yang biasa digunakan untuk pencampuran air minum
pada periode layer menggunakan biocid vitamin C dan biocid besllytes,
untuk menjaga kekebalan terhadap kondisi suhu yang berubah – ubah
dan sebagai anti stres. Vaksinasi ulang ND IB live (aktif) yaitu vaksin
yang masih berbentuk bubuk, sehingga harus menggunakan pengencer
untuk aplikasinya, untuk pencegahan penyakit tetelo, dilakukan pada
50% saat ayam produksi, diharapkan pada saat puncak produksi ayam
pada kondisi yang baik, umur 35 minggu dilakukan vaksinasi ND killed
(in aktif) biasanya berbentuk cair dan langsung dapat digunakan dan ND
clone, umur 44 minggu dilakukan vaksinasi ND IB live dan ND IBD.
Pada saat setelah puncak produksi dilakukan vaksinasi ND IB live
dengan diteteskan pada mata dan vaksin AI yang di injek pada dada.
Pemberian obat cacing juga perlu dilakukan, obat cacing biasanya
dicampurkan pada air minum dengan dosis yang sudah ditentukan,
setelah dua jam setelah minum air yang sudah dicampur obat cacing,
cacing mulai keluar melalui feses biasanya pada feses terlihat adanya
cacing pita.
Seleksi ayam non produktif perlu dilakukan agar produksi telur
dapat stabil. Mengeluarkan ayam yang tidak produktif baik jantan
maupun betina untuk di jual sebagai ayam afkir, atau bila produksi ayam
dibawah standar, biasanya ayam yang akan dikeluarkan adalah ayam
dengan ciri – ciri, untuk ciri ayam betina yaitu pial tidak tumbuh normal
atau biasanya mengecil, ayam yang cacat dan lemah, pucat dan tidak
aktif, ayam yang bulunya hampir habis (rontok bulu), tulang pelvis
menyempit hingga dua jari sehingga tidak mungkin dapat bertelur.
Sedangkan untuk jantan yaitu bobot badan kurang dari lima kilo gram,
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
28
lemah dan sedikit frekuensi berkokok, pial menjadi lebih lembek dan
pucat, warna kloaka pucat, bulu hamper habis (rontok bulu), dan kaki
tekena penyakit bubul.
Seleksi ayam non produktif dilakukan setelah ayam berumur 55
minggu untuk betina dan untuk jantan dilakukan umur 45 minggu.
Seleksi betina dilakukan setiap harisecara pelan – pelan agar kelompok
betina yang lain tidak stress, hasil seleksi dikumpulkan di pen belakang
atau dibuat sekatan sendiri dan tukar dengan ayam produksi kembalikan
ke pen dimana ayam non produksi diambil, setelah ayam yang terseleksi
mencapai target sesuai produksi harian yang diinginkan maka seleksi
ayam non produksi dihentikan. Observasi ayam seleksi tersebut selama
satu minggu untuk melihat produksi telurnya, bila tidak terjadi
peningkatan maka program pengafkiran harus segera dilakukan agar
tidak terlalu merugikan karena ayam sudah tidak bermanfaat.
3. Pengambilan Telur
Pengambilan telur dilakukan sebanyak lima kali dalam sehari,
pengambilan pertama dilakukan jam 07.00, pengambilan ke dua jam 08.30,
pengambilan ke tiga jam 10.30, pengambilan ke empat jam 13.30 dan
pengambilan terakhir jam 14.00. saat puncak produksi pengambilan telur
lebih ditingkatkan untuk menekan terjadinya telur pecah, pengambilan telur
dalam nest menggunakan egg tray plastik isi 30 butir. Pengambilan telur
dilakukan dari telur yang berada di sangkar kemudian baru telur yang
berada di lantai (floor egg).
Grading telur dikandang dilakukan setiap kali setelah melakukan
pengumpulan telur, dilakukan dengan hati – hati untuk menghindari telur
retak dan pada masa awal produksi untuk menghindari keraguan berat telur,
maka seleksi telur tetas harus menggunakan timbangan dengan berat telur
yang sudah ditetapkan oleh perusahaan. Telur yang sudah di grading
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
29
dibedakan menjadi empat yaitu telur HE yaitu telur yang sesuai standar
penetasan, telur junior, telur jumbo yaitu telur yang mempunyai dua kuning
telur dan telur crack / telur retak, kemudian telur tetas HE diletakkan di egg
tray plastik berkaki isi 36, dengan ujung telur yang runcing menghadap
kebawah dan rongga udara dibagian atas, sedangkan telur yang lain (telur
grade out) diletakkan di egg tray plastik isi 30. Hasil produksi telur pada
kandang 16 dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Hasil produksi telur tanggal 20 sampai 2 Maret 2012
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
30
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
31
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
32
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
33
5. Kandangan
Kandang di perusahaan PT Super Unggas Jaya, Sukorejo memakai
kandang jenis Clouse House, dengan kapasitas ayam 10.000 ekor. Setiap
kandang dibagi menjadi lima pen, setiap pen berisi 2.000 ekor ayam,
menurut Rasyaf (2008) Kandang harus terkena sinar matahari, tetapi jangan
sampai terkena sinar matahari sepanjang masa. Arah jendela kandang
menghadap ke timur dan sisi lain ke barat, tetapi dengan sistem atap lebar
maka terik matahari siang dan menjelang sore dapat dihindari. Kandang ada
tempat untuk istirahat anak kandang dan sebagai tempat penyetokan pakan,
selain itu juga untuk grading telur yang baru di ambil dari kandang,
tempatnya paling depan dari kandang, di depan pintu masuk kandang
terdapat bak celup kaki yang berisi air yang di campur dengan desinfektan.
Panjang kandang keseluruhan kurang lebih 130 meter dan lebar kandang
kurang lebih 12 meter persegi, pada depan samping kandang terdapat ruang
fumigasi, untuk penyeterilan telur setelah di grading sebelum dikirim ke
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
34
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
35
juga karena lebih mudah didapatkan, bila pemberian kalsit tidak dilakukan
maka akan menyebabkan kesehatan ayam terganggu.
6. Kesehatan
PT Super Unggas Jaya, Sukorejo selalu melakukan kegiatan vaksinasi
dan sanitasi yang sudah terjadwal, untuk menanggulangi timbulnya bibit
penyakit. Vaksinasi biasanya dilakukan pada pagi dan sore hari dengan
tujuan agar ayam tidak terlalu stress, dan sangat dihindari melakukan
vaksinasi pada siang hari, karena juga dapat mengganggu produktivitas
telur. Vaksinasi harus dilakukan dengan teliti agar tidak ada ayam yang
terlewatkan saat dilakukan vaksinasi karena dapat berakibat fatal, cara
vaksinasi ada beberapa cara yang dilakukan di PT Super Unggas Jaya,
Sukorejo, yaitu melalui air minum, biasanya vaksin yang dicampurkan ke
air minum adalah ND Live, IB Live (Infectious Bronchitis) atau gabungan
ND – IB Live. Vaksin yang melalui pakan yaitu vaksin Coccidiosis, vaksin
cekok yaitu denagan cara memasukkan langsung vaksin kedalam mulut
ayam, biasanya vaksin yang digunakan adalah IBD Live. Vaksin tusuk
sayap yaitu vaksinasi yang dilakukan dengan cara menusukkan jarum ke
sayap, biasanya vaksin yang digunakan adalah Flow Pox atau kombinasi
Flow Pox dan AE. Vaksin injeksi subcutan yaitu vaksinasi yang dilakukan
dengan cara menyuntik pada bagian bawah kulit, biasanya vaksin yang
digunakan adalah ND Kill untuk DOC. Vaksin injeksi intramuscular yaitu
vaksinasi yang dilakukan dengan cara menyuntik pada bagian dada sampai
ke daging, biasnya vaksin yang digunakan adalah ND – IB Kill, AI Kill,
Coryza dan lain – lain.
Program vaksinasi yang saya ikuti saat magang di PT Super Unggas
Jaya, Sukorejo ialah vaksinasi ND IB Clone melalui mata dengan cara
diteteskan langsung ke mata dengan dosis satu tetes pada salah satu mata,
boleh mata kanan atau kiri. Vaksin AI dengan cara injek pada dada sampai
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
36
ke dalam daging dengan dosis 0,5 ml. Penyakit Newcastle Disease (ND)
disebabkan oleh virus family paramyxovirus. Penyakit ini mempunyai
gejala spesifik yang dapat dilihat, yaitu kepala mengarah ke atas (tortikolis)
dan tertekuk, sayap terkulai, mata sayu, terdiam,atau tidak aktif. Pencegahan
penyakit ini dilakukan dengan vaksinasi dengan jadwal yang sudah ada.
Vaksin yang digunakan adalah vaksin ND dari strain la sota (Rangga Tabbu,
2000).
Penyakit Avian Influenza adalah penyakit pernafasan yang
disebabkan oleh virus Orthomixo. Gejala penyakit Avian Influenza adalah
gangguan pernafasan, diare, nafsu makan menurun. Pada ayam muda dapat
tercekik karena sumbatan getah radang pada saluran pernafasan. Penyakit
ini dapat menular antara lain melalui kontak langsung dengan ayam yang
terjangkit, peralatan lalu lintas anak kandang dan angin. Penyakit ini bersifat
zoonosis atau dapat menular pada manusia, penyakit ini menyebabkan
mortalitas yang sangat tinggi. Penyakit ini tidak ada pengobatan secara
khusus, untuk pencegahan dengan melakukan sanitasi dengan baik dan
vaksinasi dengan vaksin AI (Akoso, 2003). Vaksinasi dilakukan pada sore
hari mulai jam 15.30 sampai selesai, cara memvaksin ayam dilakukan per
Pen dengan menggunakan jaring agar ayam tidak terlalu padat, dan
memudahkan saat proses vaksinasi.
7. Biosecurity
Biosecurity adalah merupakan tindakan pengamanan terhadap ternak,
melalui pengamanan terhadap lingkunganya dan orang atau person yang
terlibat dalam siklus pemeliharaan. Prosedur untuk karyawan ialah saat
masuk area perkantoran harus melalui spray atau shower yang mengandung
desinfektan, kemudian masuk area produksi (kandang) harus meninggalkan
pakaian luar kemudian masuk melalui spray desinfektan dilanjutkan mandi
dan keramas kemudian pakai baju dan sepatu khusus untuk area produksi.
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
37
Masuk kandang sepatu harus dicelupkan ke bak sanitasi, cuci tangan dengan
desinfektan agar lebih steril. Prosedur untuk peralatan kerja ialah peralatan
dicuci bersih kemudian direndam air yang mengandung desinfektan baik
dari farm pengirim maupun farm penerima. Peralatan yang tidak dapat
dicuci dengan air dilakukan pembersihan kering kemudian harus di fumigasi
baik dari farm pengirim maupun farm penerima.
Prosedur untuk kendaraan ialah kendaraan atau mobil luar farm tidak
boleh masuk, kondisi harus bersih dan dilakukan spraydengan desinfektan
sebelum diparkir disekitar area farm. Kendaraan farm yang datang dari luar
area harus dicuci dan dilakukan spray dengan desinfektan sebelum masuk
kedalam area farm serta melewati car dipping, kendaraan yang bermuatan
tidak boleh masuk area farm barang harus dipindah ke kendaraan yang ada
dalam farm. Prosedur umum ialah jauhkan segala macam hewan peliharaan
dari area produksi, melakukan kontrol melalui program untuk memberantas
rodentia dan insect, setiap hari harus mengambil ayam mati sampai tuntas
tidak ada yang tertinggal di kandang, kemudian dimasukkan kedalam
karung lalu diikat rapat selanjutnya dimasukkan kedalam tempat sampah
atau dibakar. Kontrol kebersihan air secara rutin melalui sanitasi, botol atau
peralatan bekas vaksin tidak boleh tertinggal diarea produksi, harus dibakar
atau dikubur diluar area produksi. Menjaga kebersihan gudang pakan,
gudang telur, gudang peralatan dan area dalam farm dengan melalui sanitasi
dan fumigasi.
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
A. Kesimpulan
Manajemen Pemeliharaan Ayam Parent Stock di PT. Super Unggas Jaya
Unit Sukorejo Farm dapat dikategorikan baik. Hal tersebut dapat ditinjau dari
beberapa hal, antara lain :
Manajemen pemeliharaan ayam Parent Stock di perusahaan PT. Super
Unggas Jaya, Unit Farm Sukorejo sudah sangat baik, karena dalam pemeliharaan
ayam Parent Stock fase Layer sudah mengikuti pedoman pembibitan ayam ras
yang baik (good breeding practice), semua itu dapat dilihat dari manajemen
pengambilan telur dengan waktu yang sudah ditentukan dan pada masa puncak
intensitas pengambilan lebih diperbanyak. Manajemen pakan dengan pemberian
pakan hanya satu kali dalam sehari pada pukul 05.30, sedangkan manajemen
pemberian minum dengan penambahan vitamin dan diberikan secara adlibitum.
Manajemen kandang sudah menggunakan kandang sistem tertutup (closed
house), manajemen vaksinasi dilakukan pada umur ayam yang sudah ditentukan
dan manajemen biosecurity yang sangat ketat pada semua karyawan dan semua
peralatan pendukung peternakan.
B. Saran
Pengambilan telur pada saat puncak produksi sebaiknya dilakukan
sesering mungkin, agar telur yang pecah dapat berkurang. Saat melakukan
vaksinasi sebaiknya dilakukan dengan hati – hati, agar ayam tidak mengalami
stress yang akan berakibat menurunya produksi telur. Kandang karantina
sebaiknya dibuat terpisah dari kandang utama, agar ayam yang sakit tidak
menular ke ayam yang sehat.
commit to user
38