Anda di halaman 1dari 21

PENAFSIRAN AYAT-AYAT TALAK DALAM KITAB AL-JAMI’ LI AHKAM AL-

QUR’AN KARYA IMAM AL-QURTUBI

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Persyaratan dalam Rangka Penyusunan
Skripsi Program S.1 Pada Program Studi:

Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir

Disusun oleh:

ROUDLOTUL JANNAH

NIM: 2017080008

PROGRAM ILMU AL-QURAN DAN TAFSIR

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM ISLAM

UIVERSITAS SAINS Al QUR’AN (UNSIQ) JAWA TENGAH

DI WONOSOBO

2020
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN (UNSIQ) JAWA TENGAH DI
WONOSOBO
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
Program Studi:
Hukum Keluarga (S1), Hukum Ekonomi Syari’ah (S1), Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
(S1), Ilmu Hukum (S1), Perbankan Syari’ah (S1)
Alamat Kampus : Jalan Raya Kalibeber KM.03 Mojotengah Wonosobo Jawa Tengah 56351
Telp:(0286)321873, Fax :(0286)324160, Website: http//www.unsiq.ac.id, Email : fshunsiq@gmail.com

PENGESAHAN PROPOSAL SKRIPSI

Nama : Roudlotul Jannah


NIM : 2017080008
NIRM : 17/X/15.1.5/0127
Judul : PENAFSIRAN AYAT-AYAT TALAK DALAM KITAB
AL-JAMI' LI AHKAM AL-QUR'AN KARYA IMAM AL-
QURTUBI
Telah diujikan dihadapan dewan reviewer pada tanggal 12 September 2020 dan
dinyatakan lulus serta telah melakukan perbaikan. Selanjutnya dapat diterima
sebagai rencana pembuatan skripsi pada Fakultas Syari’ah dan Hukum
Universitas Sains Al-Qur’an (UNSIQ) Jawa Tengah di Wonosobo.

Wonosobo, 25 September 2020


MAJELIS REVIEWER

Reviewer I Reviewer II

Dr. M. Ali Mustofa Kamal, AH, S.Th.I.,M.S.I Ahmadiy, S.Th.I.,M.Hum


NIDN. 0620068204 NIDN. 0601027904

an. Dekan/Ketua Sidang


Kaprodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir

Dr. M. Ali Mustofa Kamal, AH, S. Th.I., M.S.I

2
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN (UNSIQ) JAWA TENGAH DI
WONOSOBO
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
Program Studi:
Hukum Keluarga (S1), Hukum Ekonomi Syari’ah (S1), Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
(S1), Ilmu Hukum (S1), Perbankan Syari’ah (S1)
Alamat Kampus : Jalan Raya Kalibeber KM.03 Mojotengah Wonosobo Jawa Tengah 56351
Telp:(0286)321873, Fax :(0286)324160, Website: http//www.unsiq.ac.id, Email : fshunsiq@gmail.com

NIDN. 0620068204

A. Latar Belakang Masalah


Hidup berumah tangga dalam suatu pernikahan adalah tututan manusia sebagai
makhluk sosial. Pernikahan bagi semua manusia merupakan hal penting, karena dengan
pernikahan seseorang akan memperoleh keseimbangan hidup dari segi apapun. Menurut
Mustafa Masyhur dalam bukunya yang berjudul “Qudwah di Jalan Dakwah, terjemahan
Ali Hasan, seseorang yang telah menikah, maka otomatis semua kebutuhan biologisnya
bisa terpenuhi selain itu pernikahan juga melahirkan keluarga yang akan menumbuhkan
generasi masa depan yang baik.1
Abdurrahman I. Doi dalam bukunya "Perkawinan Dalam Syariat Islam",
menjelaskan tujuan dari pernikahan adalah untuk memenuhi kebutuhan emosi dan
seksual yang sah dan benar, cara untuk mendapatkan keturunan yang sah, menduduki
fungsi sosial, menpersatukan dua keluarga dengan kebiasan yang berbeda, jalan
memperoleh ketakwaan dan merupakan suatu bentuk ibadah.2
Merupakan hal wajar apabila terjadi konflik dalam pernikahan. Meskipun
demikian konflik dalam rumah tangga harus dihindari dan harus tetap mempertahankan
keutuhan, keharmonisan rumah tangga. Tetapi jika kedua nya tidak bisa menyikapi
konflik tersebut dengan kepala dingin dan tetap mempertahankan ego masing-masing,
dan dirasa sudah tidak bisa memperbaiki hubungan tersebut, konflik ini bisa berujung
pada terjadinya talak.
M. Thalib dalam bukunya yang berjudul "Perkawinan Menurut Islam"
menjelaskan talak artinya melepaskan atau meninggalkan atau melepaskan ikatan

1
Mustafa Masyhur, "Qudwah di Jalan Dakwah", terj. Ali Hasan (Jakarta: Citra Islami Press, 1999), hlm.
71.
2
Abdurrahman I. Doi, "Shari’ah The Islamic Law", terj. Basri Iba Asghary, Perkawinan Dalam Syariat
Islam, cet. 1, (Jakarta: Rineka Cipta, 1992), hlm. 6.

3
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN (UNSIQ) JAWA TENGAH DI
WONOSOBO
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
Program Studi:
Hukum Keluarga (S1), Hukum Ekonomi Syari’ah (S1), Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
(S1), Ilmu Hukum (S1), Perbankan Syari’ah (S1)
Alamat Kampus : Jalan Raya Kalibeber KM.03 Mojotengah Wonosobo Jawa Tengah 56351
Telp:(0286)321873, Fax :(0286)324160, Website: http//www.unsiq.ac.id, Email : fshunsiq@gmail.com

perkawinan atau bubarnya hubungan perkawinan.3 Dalam Hukum Nasional talak


diartikan sebagai perceraian atau cerai.
Talak merupakan lembaga hukum Islam yang dijadikan sebagai jalan keluar
terakhir dari konflik yang terjadi antara suami istri dalam sebuah rumah tangga yang
sudah tidak bisa dipertahankan. Walaupun demikian, perceraian tetap saja merupakan hal
yang sangat dibenci oleh Allah SWT karena dapat menimbulkan perpecahan baik bagi
kedua pihak (suami istri) maupun keluarga. Menurut Afandi dalam penelitiannya
menjelaskan Hukum asal talak dalam fikih adalah makruh, namun dapat berubah menjadi
wajib, haram, dan mubah dengan alasan-alasan tertentu. Wajib jika talak merupakan
pilihan terbaik dalam mengakhiri pertikaian antara suami dan istri. Haram jika dilakukan
bukan karena tuntutan yang dibenarkan dan akan melahirkan kerusakan bagi kedua belah
pihak suami maupun istri. Mubah jika menunjukkan hal-hal yang tidak dapat ditolerir.4
Pada dasarnya hak penjatuhan talak itu ada di tangan suami. Walaupun demikian,
seorang suami tidak boleh seenaknya sendiri terhadap istrinya. Sejauh ini kebanyakan
orang memahami permasalah talak dalam Al-Qur’an hanya secara teori dasarnya saja,
sehingga dalam praktiknya perceraian dalam masyarakat tidak sesuai dengan prinsip-
prinsip Al-Qur’an yang memberikan keadilan dan kesetaraan antara laki-laki dan
perempuan (suami, istri), yang dalam peraktiknya istri seringkali menjadi korban
perceraian.
Di dalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang menerangkan mengenai
permasalahan talak. Salah satunya terdapat dalam surah At-Thalaq ayat 1:

3
M. Thalib, "Perkawinan Menurut Islam", Cet. II, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1993), hlm. 97.
4
M. Afandi, "Hukum Perceraian Di Indonesia: Studi Komparatif antara Fikih Konvensional, UU
Kontemporer di Indonesia dan Negaranegara Muslim Perspektif HAM dan CEDAW". Jurnal Al-Ahwal, 2014, Vol
7, No 2. hlm 193-194. Dikutip dari: http://ejournal.uin-suka.ac.id/syariah/Ahwal/article/view/1006 . diakses pada
Jum'at 10 Juli 2020

4
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN (UNSIQ) JAWA TENGAH DI
WONOSOBO
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
Program Studi:
Hukum Keluarga (S1), Hukum Ekonomi Syari’ah (S1), Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
(S1), Ilmu Hukum (S1), Perbankan Syari’ah (S1)
Alamat Kampus : Jalan Raya Kalibeber KM.03 Mojotengah Wonosobo Jawa Tengah 56351
Telp:(0286)321873, Fax :(0286)324160, Website: http//www.unsiq.ac.id, Email : fshunsiq@gmail.com

‫َٰٓيَأُّيَها ٱلَّنِبُّي ِإَذ ا َطَّلۡق ُتُم ٱلِّنَس ٓاَء َفَطِّلُقوُهَّن ِلِع َّد ِتِهَّن َو َأۡح ُصوْا ٱۡل ِع َّد َۖة َو ٱَّتُقوْا ٱَهَّلل َر َّبُك ۖۡم اَل ُتۡخ ِرُجوُهَّن ِم ۢن ُبُي وِتِهَّن‬
‫َو اَل َيۡخ ُر ۡج َن ِإٓاَّل َأن َيۡأ ِتيَن ِبَٰف ِح َش ٖة ُّم َبِّيَنٖۚة َو ِتۡل َك ُح ُدوُد ٱِۚهَّلل َو َم ن َيَتَع َّد ُح ُد وَد ٱِهَّلل َفَقۡد َظَلَم َنۡف َس ۚۥُه اَل َت ۡد ِر ي َلَع َّل‬
١ ‫ٱَهَّلل ُيۡح ِد ُث َبۡع َد َٰذ ِلَك َأۡم ٗر ا‬
Artinya: 1. Hai Nabi, apabila kamu menceraikan isteri-isterimu maka
hendaklah kamu ceraikan mereka pada waktu mereka dapat
(menghadapi) iddahnya (yang wajar) dan hitunglah waktu iddah
itu serta bertakwalah kepada Allah Tuhanmu. Janganlah kamu
keluarkan mereka dari rumah mereka dan janganlah mereka
(diizinkan) ke luar kecuali mereka mengerjakan perbuatan keji
yang terang. Itulah hukum-hukum Allah dan barangsiapa yang
melanggar hukum-hukum Allah, maka sesungguhnya dia telah
berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. Kamu tidak mengetahui
barangkali Allah mengadakan sesudah itu sesuatu hal yang baru
(Q.S. At-Thalaq: 1).5
Dalam ayat ini ditegaskan bahwa jika terpaksa melakukan talak, maka prosesnya
harus dilakukan ketika isteri mudah melaksanakan masa iddahnya. Hal ini menunjukkan
bahwa Islam menghalalkan talak dengan tata cara tertentu sebagaimana yang ditegaskan
ayat tersebut.
Berdasarkan pemaparan di atas maka dari itu penulis tertarik untuk mengkaji
lebih dalam masalah talak dalam pandangan Imam Al-Qurtubi dalam kitab Al-Jami’ Li
Akham Al-Qur’an. Kitab tafsir ini merupakan salah satu kitab tafsir yang bercorak fiqih,
sehingga sangat relevan dengan kajian talak.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas rumusan masalah dinyatakan dalam
bentuk pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1. Bagaimana penafsiran ayat-ayat Talak menurut Imam Al-Qurtubi dalam kitab
Al-Jami’ Li Ahkam Al-Qur’an?
2. Bagaimana analisis pemikiran Imam Al-Qurtubi tentang talak dan metode
istinbath hukumnya?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
5
Departemen Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahnya, Juz 1-30, (Surabaya; Mekar, 2004), hlm. 816.

5
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN (UNSIQ) JAWA TENGAH DI
WONOSOBO
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
Program Studi:
Hukum Keluarga (S1), Hukum Ekonomi Syari’ah (S1), Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
(S1), Ilmu Hukum (S1), Perbankan Syari’ah (S1)
Alamat Kampus : Jalan Raya Kalibeber KM.03 Mojotengah Wonosobo Jawa Tengah 56351
Telp:(0286)321873, Fax :(0286)324160, Website: http//www.unsiq.ac.id, Email : fshunsiq@gmail.com

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:


1. Untuk mengetahui bagaimana penafsiran ayat-ayat talak menurut Imam Al-
Qurtubi.
2. Untuk menganalisis pemikiran Imam Al-Qurtubi tentang talak dan metode
istinbath hukumnya.
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritik
a. Menambah khazanah keilmuan di bidang ilmu tafsir
b. Menambah pengetahuan terkait talak yang di jelaskan dalam Al-Qur’an
2. Manfaat Praktis
a. Dapat menjadi acuan bagi masyarakat dalam memahami permasalahan
yang berkaitan dengan talak.
b. Untuk menambah rujukan keilmuan tentang penafsiran ayat-ayat talak.

D. Tinjauan Pustaka
Sejauh pengetahuan penulis penelitian yang membahas tentang talak memang
sudah banyak. Akan tetapi belum ada yang membahas tentang penafsiran ayat-ayat talak
dalam kitab Al-Jami’ Li Ahkam Al-Qur’an karya Imam Al-Qurtubi. Setelah dilakukan
penelusuran penulis menemukan beberapa karya ilmiah dan buku yang berkaitan dengan
kajian ini sebagai berikut:
Jurnal Hukum Diktum yang berjudul “Ta’lik Talak Dalam Perspektif Fiqih Dan
Komplikasi Hukum Islam (Analisis Perbandingan)” karya Muh. Sudirman Sesse.
Penelitian ini membahas tentang ta’lik talak yang mana terjadi perbedaan pendapat
dikalangan para fuqaha (ahli fiqih) diantaranya ada yang membolehkan dan ada yang
tidak membolehkan. Dalam tata cara penyelesaian administrasi perkawinan Indonesia.
Pembuktian tentang Ta’lik Talak menjadi bagian yang sangat penting demi memenuhi

6
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN (UNSIQ) JAWA TENGAH DI
WONOSOBO
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
Program Studi:
Hukum Keluarga (S1), Hukum Ekonomi Syari’ah (S1), Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
(S1), Ilmu Hukum (S1), Perbankan Syari’ah (S1)
Alamat Kampus : Jalan Raya Kalibeber KM.03 Mojotengah Wonosobo Jawa Tengah 56351
Telp:(0286)321873, Fax :(0286)324160, Website: http//www.unsiq.ac.id, Email : fshunsiq@gmail.com

tuntutan perundang-undangan yang berlaku bagi warga negara, terutama yang beragama
Islam. Hal ini penting karena merupakan salah satu pembuktian dipengadilan, jika terjadi
kasus cerai gugat.6
Jurnal Mazahib (Jurnal Pemikiran Hukum Islam) yang berjudul “Reformulasi
Hukum Talak Di Luar Pengadilan” karya Makmun Syar’i. Penelitian ini menjelaskan
bahwa ketika menyelesaikan persengketaan rumah tangga yang mengarah kepada sebuah
putusan yang disebut dengan perceraian (talak), harus merujuk pada nas dengan berbagai
interpretasi, sehingga putusan perceraian yang terjadi tidak bertentangan dengan syariat
Islam dan nila-nilai maslahah. Jadi suami tidak boleh semena-mena menjatuhkan talak
kepada istrinya, dan untuk mendapatkan perlindungan hukum dan kepastian hukum maka
perceraian hanya dapat dilakukan di depan sidang Pengadilan Agama.7
Jurnal Fenomena yang berjudul “Analisis Kritis Pemikiran Wahbah Az-Zuhaili
Tentang Penetapan Talak” karya Abdul Khair. Dalam penelitian ini memaparkan
pemikiran Wahbah Az-Zuhaili bahwa menurut beliau talak tidak perlu putusan
pengadilan cukup dengan lafadz talak yang diucapkan oleh suami atas dasar kerelaan istri
dan khuluk yang dilakukan atas kerelaan suami, atau talak yang telah terpenuhi syarat
dan rukun serta memiliki alasan yang kuat. Namun demi ketertiban administrasi dan
terjaganya hak-hak suami istri maka mereka yang bercerai tetap wajib melaporkannya ke
pengadilan.8

6
Muh. Sudirman Sesse, Ta’lik Talak Dalam Perspektif Fiqih Dan Kompilasi Hukum Islam (Analisis
Perbandingan), Jurnal Hukum Diktum, Vol. 10, No. 2, Juli 2012, hlm 148-155. Di kutip dari:
https://media.neliti.com/media/publications/285516-talik-talak-dalam-perspektif-fiqh-dan-ko-85986003.pdf .
Diakses pada Jum’at 10 Juli 2020
7
Makmun Syar’I, Reformulasi Hukum Talak Di Luar Pengadilan, Jurnal Mazahib, Vol. XIV, No. 1 (Juni
2015), hlm. 72-74. Dikutip dari: https://media.neliti.com/media/publications/57798-ID-reformulasi-hukum-talak-di-
luar-pengadil.pdf . Diakses pada Jum'at 10 Juli 2020.
8
Abdul Khair, " Analisis Kritis Pemikiran Wahbah Az-Zuhaili Tentang Penetapan Talak”. Jurnal
Fenomena, Vol. 8, No.2, 2016, hlm.156. Dikutip dari:
https://journal.iain-samarinda.ac.id/index.php/fenomena/article/view/591. Diakses pada 15 juli 2020.

7
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN (UNSIQ) JAWA TENGAH DI
WONOSOBO
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
Program Studi:
Hukum Keluarga (S1), Hukum Ekonomi Syari’ah (S1), Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
(S1), Ilmu Hukum (S1), Perbankan Syari’ah (S1)
Alamat Kampus : Jalan Raya Kalibeber KM.03 Mojotengah Wonosobo Jawa Tengah 56351
Telp:(0286)321873, Fax :(0286)324160, Website: http//www.unsiq.ac.id, Email : fshunsiq@gmail.com

Skripsi Windi Leyla Elyzah tahun 2016, mahasiswa Universitas Islam Negeri
Walisongo Semarang yang berjudul “Analisis Pendapat Imam Malik Tentang Lafal Talak
Yang Sharih”. Skripsi ini membahas bagaimana pendapat Imam Malik tentang lafadz
talak yang sharih. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendapat Imam Malik
tentang lafadz talak sharih hanya menggunakan satu lafal yaitu al talaq, maka selain kata
itu di anggap sindiran. Istinbath hukum Imam Malik tentang lafal talak yang sharih ini
didasarkan pada hadits dan atsar para sahabat. Dalam permasalahan talak sharih Imam
Malik lebih banyak mendasarkan pada atsar atau perkataan sahabat, yaitu sahabat Ali bin
Abi Thalib, Abdullah bin Umar dan Ibnu Sihab.9
Tesis Muhammad Fauzinuddin, S.H.I tahun 2016, mahasiswa Pascasarjana
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, yang berjudul “Pembacaan Baru
Konsep Talak (Studi Komparatif Pemikiran Muhammad Sa’id Al-Asymawi dan Jamal
Al-Bana)”. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa konsep talak menurut
Al-‘Asymawi, tidak hanya dapat dirusak secara sepihak oleh si suami, ia berpendapat
bahwa talak boleh diusak oleh istri, pendapat ini didasarkan pada akad yang ada dalam
perkawinan yang menurutnya merupakan transaksi humanis (‘aqad madany) yang
transaksinya harus disepakati oleh kedua belah pihak, begitu juga dalam pengrusakan
transaksi (‘aqd). Metode Istinbath hukum Al-Asymawi diawali dari pemahaman syariat
yang menurutnya syariat adalah sesuatu yang humanis dan fleksibel yang harus fusi
dengan pranata manusia. Setelah itu beliau memaparkan ayat-ayat talak yang khittab-nya
menurut beliau, tidak bisa dijadikan pegangan hukum karena beliau memegang teguh
prinsip setiap ayat yang terkait dengan kejadian tertentu maka ia akan bersifat khusus
untuk peristiwa sebab nuzul, dan tidak bersifat absolut. Beliau juga menekankan segala
hukum yang ada harus dilihat dari historisitasnya. Adapun Jamal Al-Bana, beliau

9
Windi Leyla Elyzah, “Analisis Pendapat Imam Malik Tentang Lafal Talak Yang Sharih”,(skripsi Fakultas
Syari’ah Dan Hukum, Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang, 2016), hlm.64-75. Dikutip dari:
http://eprints.walisongo.ac.id/5705/1/102111065.pdf . Diakses pada 19 juni 2020

8
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN (UNSIQ) JAWA TENGAH DI
WONOSOBO
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
Program Studi:
Hukum Keluarga (S1), Hukum Ekonomi Syari’ah (S1), Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
(S1), Ilmu Hukum (S1), Perbankan Syari’ah (S1)
Alamat Kampus : Jalan Raya Kalibeber KM.03 Mojotengah Wonosobo Jawa Tengah 56351
Telp:(0286)321873, Fax :(0286)324160, Website: http//www.unsiq.ac.id, Email : fshunsiq@gmail.com

berpendapat bahwa dalam menggali hukum-hukum fiqih, Jamal berpedoman pada


hierarki akal, nilai-nilai universal Al-Qur’an, Sunnah serta al-‘urf (kearifan lokal). Bagi
Jamal, aturan syariat harus disesuaikan dengan keumuman maqasid, bukan pada
kekhususan sebab. Dalam konteks relasi suami isteri, maqasid harus senantiasa
didasarkan atas prinsip keadilan (al-‘adalah), kesetaraan (al-musawah), kepatutan
(ma’rufah), kesepakatan bersama (ittifaq az-zawjain), serta rasa cinta dan kasih saying
(al-hubb) yang menjelma dalam bentuk ucapan dan sikap keseharian. Dengan prinsip-
prinsip tersebut Jamal menafikan keabsahan cerai secara sepihak (suami).10
Skripsi Siti Magpiroh tahun 2017, mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga Yogyakarta yang berjudul “Penafsiran Kontekstual Ayat Perceraian (Studi
Aplikasi Atas Metode Tafsir Kontekstual Abdullah Saeed)”. Beliau mengemukakan
bahwa diperlukan suatu pendekatan baru dari tekstual menuju kontekstual, yang
bertujuan mengkompromikan teks yang diciptakan pada masa lalu dengan masa sekarang
sesuai dengan kondisi dan keadaan zaman yang semakin berkembang. Sehingga realita
tidak dipaksakan sesuai dengan teks, akan tetapi teks dimaknai lebih kontekstual dan
mendalam agar dapat dipahami dan diimplementasikan dengan bijak sebagaimana
dinyatakan Abdullah Saeed.
Dengan menggunakan metode tersebut, maka rekontruksi hak utama laki-laki
dalam memegang keputusan perceraian merupakan suatu hal yang niscaya dilakukan,
dengan mempertimbangkan segala aspek sosial dan budaya pada saat ini.11

10
Muhammad Fauzinuddin, S.H.I, “Pembacaan Baru Konsep Talak (Studi Komparatif Pemikiran
Muhammad Sa’id Al-Asymawi dan Jamal Al-Bana)”, (Tesis Program Studi Hukum Islam Konsentrasi Hukum
Keluarga Islam, Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2016), hlm. 185. Dikutip dari:
http://digilib.uin-suka.ac.id/20708/1/1420310023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf . Diakses pada 19
Juni 2020
11
Siti Maghpiroh. “Penafsiran Kontekstual Ayat Perceraian (Studi Aplikasi Atas Metode Tafsir
Kontekstual Abdullah Saeed)”,(Skripsi Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga, Yogyakarta, 2017), hlm. 16.

9
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN (UNSIQ) JAWA TENGAH DI
WONOSOBO
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
Program Studi:
Hukum Keluarga (S1), Hukum Ekonomi Syari’ah (S1), Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
(S1), Ilmu Hukum (S1), Perbankan Syari’ah (S1)
Alamat Kampus : Jalan Raya Kalibeber KM.03 Mojotengah Wonosobo Jawa Tengah 56351
Telp:(0286)321873, Fax :(0286)324160, Website: http//www.unsiq.ac.id, Email : fshunsiq@gmail.com

Jurnal Samara: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam yang berjudul “Status
Talak Bagi Wanita Haid (Analisis Pendapat Ibnu Qayyim Al-Juziyyah)”. Karya Mursyid
Djawas dan Muhammad Yahya. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa menurut Ibnu
Qayyim Al-Jauziyyah, suami yang menalak istri ketika haid tidak disyariatkan, suami
dianggap telah berdosa serta talak yang dijatuhkan tidak sah. Dalil dan metode istinbath
hukum yang dipakai Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah adalah merujuk pada ketentuan yang
terdapat dalam Al-Qur’an, hadits, dan qiyas yang menunjukkan adanya larangan terhadap
talak ketika haid, dan dipandang tidak sah dan tertolak karena bukan bagian dari tuntunan
Rasulullah saw.12
Tesis Nor Chasana tahun 2018, mahasiswa Pascasarjana Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim Malang, yang berjudul “Hak Talak Bagi Perempuan Perspektif
Asghar Ali Engineer dan Wahbah Al-Zuhaili”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Asghar Ali Engineer dan Wahbah Zuhaili adalah keduanya meyakini tidak adanya hak
talak bagi perempuan. Perempuan hanya mempunyai hak cerai (Khulu’). Perbedaan
pemikiran dari keduanya adalah terletak pada metode ijtihad yang digunakan yakni
Asghar Ali Enginer menggunakan metodologi yang mengedepankan aspek normative
dari pada aspek kontekstual ketika memahami Al-Qur’an dalam hubungannya dengan
perempuan, sedangkan metode ijtihad yang dilakukan oleh Wahbah Al-Zuhaili
menggunakan bentuk gabunagan, antara bi al-ma’tsur (riwayat) dengan tafsir bi al-ra’yii
dalam menafsirkan ayat.13
Skripsi Faris Aqhrobin tahun 2019, Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri
Ponorogo yang berjudul “Relevansi Pemikiran Ibnu Taimiyyah Tentang Talak Terhadap

12
Mursyid Djawas, Muhammad Yahya, “Status Talak Bagi Wnita Haid (Analisis Pendapat Ibnu Qayyim
Al-Jauziyyah)”, Jurnal Samarah: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam, Vol. 1, No. 1, Januari-Juni 2017,
hlm.7-21. Dikutip dari: https://jurnal.arraniry.ac.id/index.php/samarah. Diakses pada 15 Juni 2020.
13
Nor Chasana, “Hak Talak Bagi Perempuan Perspektif Asghar Ali Engineer dan Wahbah Al-Zuhaili”,
(Tesis Pascasarjana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang, 2018), hlm. 64-99. Dikutip dari:
http://etheses.uin-malang.ac.id/12804/1/16780025.pdf . Diakses pada 19 Juni 2020.

10
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN (UNSIQ) JAWA TENGAH DI
WONOSOBO
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
Program Studi:
Hukum Keluarga (S1), Hukum Ekonomi Syari’ah (S1), Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
(S1), Ilmu Hukum (S1), Perbankan Syari’ah (S1)
Alamat Kampus : Jalan Raya Kalibeber KM.03 Mojotengah Wonosobo Jawa Tengah 56351
Telp:(0286)321873, Fax :(0286)324160, Website: http//www.unsiq.ac.id, Email : fshunsiq@gmail.com

Hukum Perceraian Di Indonesia”. Di sini disimpulkan bahwa pendapat Ibnu Taimiyyah


tentang talak, relevansi dengan KHI pada Pasal 122, Pasal 115 dan Pasal 149. Yang
berbunyi, Talak Bid’i adalah talak yang dilarang. Pasal 122 relevansi dengan fatwa
pertama, Perceraian hanya bisa dilakukan di depan Pengadilan Agama. Pasal 115
relevansi dengan fakta kedua, Bila perkawinan telah putus akibat talak suami masih
ditanggungi kewajiban untuk menafkahi anak dan bekas isterinya sampai waktu yang
ditetapkan oleh Pengadilan. Pasal 149 relevansi denagn fatwa ketiga. Adapun mengenai
Implikasi Transformasi fiqih ke qonun tentang talak dalam konteks ke Indonesia yaitu,
untuk mencegah kesewenang-wenangan seorang suami dalam penjatuhan talak, agar
terhindar dari permasalahan pembatalan kontrak secara sepihak karena pernikahan adalah
sebagai akad timbal balik, dan juga mempersempit ruang lingkup perceraian. Oleh karena
itu juga masalah ini dipercayakan pihak yang jujur dan netral, yaitu hakim. Hal-hal
tersebut sebagai proteksi negara pada perempuan.14
Jurnal Yinyang (Jurnal Studi Islam, Gender, dan Anak) yang berjudul “Talak
dalam Perspektif Fikih, Gender, dan Perlindungan Perempuan” karya Hemnel Fitriawati
dan Zainuddin. Studi ini mengkaji tentang talak dalam perspektif fiqih, gender, dan
perlindungan perempuan. Hasil penelitiannya mengemukakan bahwa talak perspektif
fikih diatur oleh ayat-ayat Al-Qur’an (nash) yang mengisyaratkan bahwa talak tidak bisa
digunakan semena-mena. Talak dalam perspektif gender diartikan sebagai persamaan hak
antara seorang suami dan isteri dalam pengajuan perceraian, seperti khuluk dan fasakh.
Talak dalam perspektif perlindungan perempuan dapat diketahui dengan menganalisa
banyaknya ayat-ayat Al-Qur’an yang memberikan isyarat berkaitan dengan perlindungan
perempuan dalam hal perceraian.15

14
Faris Aqhrobin, “Relevansi Pemikiran Ibnu Taimiyyah Tentang Talak Terhadap Hukum Perceraian Di
Indonesia”, (Tesis Pscasarjana Institut Agama Islam Negeri Ponorogo, Ponorogo, 2019), hlm. 68-69. Dikutip dari:
http://etheses.iainponorogo.ac.id/8106/1/UPLOAD.pdf . Diakses pada 19 Juni 2020
15
Hemnel Fitriawati dan Zainuddin, “Talak dalam Perspektif Fikih, Gender, dan Perlindungan Perempuan”,
Jurnal Yinyang (Jurnal Studi Islam, Gender, dan Anak), Vol. 15, No. 1 Januari 2020, hlm. 62- 71. Dikutip dari:

11
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN (UNSIQ) JAWA TENGAH DI
WONOSOBO
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
Program Studi:
Hukum Keluarga (S1), Hukum Ekonomi Syari’ah (S1), Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
(S1), Ilmu Hukum (S1), Perbankan Syari’ah (S1)
Alamat Kampus : Jalan Raya Kalibeber KM.03 Mojotengah Wonosobo Jawa Tengah 56351
Telp:(0286)321873, Fax :(0286)324160, Website: http//www.unsiq.ac.id, Email : fshunsiq@gmail.com

E. Kerangka Teori
Penelitian ini secara khusus akan mendeskripsikan penafsiran Al-Qurtubi
terhadap ayat-ayat talak dalam tafsir Al-Jami’ Li Akham Al-Qur’an.
Talak adalah menghilangkan ikatan sebuah hubungan perkawinan sehingga
keduanya tidak lagi memiliki ikatan halal, kecuali jika suami melakukan rujuk kepada
mantan istrinya. Dalam pelaksanaannya talak harus berpedoman pada aturan yang telah
disyariaatkan oleh Allah. Maka dari itu apabila dalam pelaksaannya tidak sesuai dengan
syariat dalam artian sang suami semena-mena dalam menjatuhkan talak ia akan dihukumi
berdosa.
Perceraian menurut hukum Islam adalah halal tetapi hal ini sangat dibenci Allah.
Karena dapat mendatangkan kemudharatan bagi pasangan suami istri dan bagi anggota
keluarga yang lainnya. Para ulama sepakat bahwa talak di perbolehkan dalam kondisi-
kondisi tertentu. Dasar hukum talak terdapat dalam surat At-Thalaq ayat 1:

‫َٰٓيَأُّيَها ٱلَّنِبُّي ِإَذ ا َطَّلۡق ُتُم ٱلِّنَس ٓاَء َفَطِّلُقوُهَّن ِلِع َّد ِتِهَّن َو َأۡح ُصوْا ٱۡل ِع َّد َۖة َو ٱَّتُقوْا ٱَهَّلل َر َّبُك ۖۡم اَل ُتۡخ ِرُجوُهَّن ِم ۢن ُبُي وِتِهَّن‬
‫َو اَل َيۡخ ُر ۡج َن ِإٓاَّل َأن َيۡأ ِتيَن ِبَٰف ِح َش ٖة ُّم َبِّيَنٖۚة َو ِتۡل َك ُح ُدوُد ٱِۚهَّلل َو َم ن َيَتَع َّد ُح ُد وَد ٱِهَّلل َفَقۡد َظَلَم َنۡف َس ۚۥُه اَل َت ۡد ِر ي َلَع َّل‬
١ ‫ٱَهَّلل ُيۡح ِد ُث َبۡع َد َٰذ ِلَك َأۡم ٗر ا‬
Artinya: 1. Hai Nabi, apabila kamu menceraikan isteri-isterimu maka
hendaklah kamu ceraikan mereka pada waktu mereka dapat
(menghadapi) iddahnya (yang wajar) dan hitunglah waktu iddah itu
serta bertakwalah kepada Allah Tuhanmu. Janganlah kamu keluarkan
mereka dari rumah mereka dan janganlah mereka (diizinkan) ke luar
kecuali mereka mengerjakan perbuatan keji yang terang. Itulah
hukum-hukum Allah dan barangsiapa yang melanggar hukum-hukum
Allah, maka sesungguhnya dia telah berbuat zalim terhadap dirinya
sendiri. Kamu tidak mengetahui barangkali Allah mengadakan
sesudah itu sesuatu hal yang baru (Q.S. At-Thalaq: 1).16

http://ejournal.iainpurwokerto.ac.id/index.php/yinyang/article/view/3584/2069 . Diakses pada 15 Juni 2020.


16
Departemen Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahnya, Juz 1-30, (Surabaya; Mekar, 2004), hlm. 816

12
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN (UNSIQ) JAWA TENGAH DI
WONOSOBO
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
Program Studi:
Hukum Keluarga (S1), Hukum Ekonomi Syari’ah (S1), Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
(S1), Ilmu Hukum (S1), Perbankan Syari’ah (S1)
Alamat Kampus : Jalan Raya Kalibeber KM.03 Mojotengah Wonosobo Jawa Tengah 56351
Telp:(0286)321873, Fax :(0286)324160, Website: http//www.unsiq.ac.id, Email : fshunsiq@gmail.com

Dalam ayat ini ditegaskan bahwa jika terpaksa melakukan talak, maka prosesnya
harus dilakukan ketika isteri mudah melaksanakan masa iddahnya. Hal ini menunjukkan
bahwa Islam menghalalkan talak dengan tata cara tertentu sebagaimana yang ditegaskan
ayat tersebut.
Dalam kitab tafsir Al-Qurtubi terdapat pendapat Al-Kabi yang menyatakan
“sebab turunnya ayat ini adalah kemarahan Rasulullah Saw kepada Hafshah, ketika
beliau menceritakan sebuah rahasia kepadanya, lalu dia mengemukakan rahasia itu
kepada Aisyah. Beliau kemudian menceraikan Hafsyah dengan talak satu, lalu turunlah
ayat (ini).”
Kemudian Ad-Daraquthi meriwayatkan dari hadits Abdurrazzaq: pamanku Wahb
bin Nafi’ mengabarkan kepadaku, dia berkata: aku mendengar Ikrimah menceritakan dari
Ibnu Abbas, dia (Ibnu Abbas) berkata: “Cerai itu ada empat macam: dua halal dan dua
(lainnya) haram. Adapun cerai yang halal adalah seseorang yang menceraikan istrinya
dalam keadaan suci tanpa hubungan badan dan seseorang yang menceraikan istrinya yang
sedang hamil dengan kehamilan yang jelas. Adapun cerai yang haram adalah seseorang
menceraikan istrinya yang sedang haidh atau seseorang yang menceraikan istrinya ketika
menyetubuhinya, dimana istrinya tidak tahu apakah rahimnya mengandung seorang anak
atau tidak.”
Para ulama berpendapat bahwa cerai yang sesuai dengan Sunnah adalah cerai
yang mencakup tujuh syarat:
1. Seseorang menceraikan istrinya dengan talak satu.
2. Istrinya termasuk wanita yang bisa haidh.
3. Istrinya tengah berada dalam keadaan suci.
4. Dia (suami) tidak melakukan hubungan badan dengan istrinya pada masa suci itu.
5. (cerai tersebut) tidak didahului oleh cerai pada masa haidh.
6. (cerai tersebut) tidak diikuti dengan cerai pada masa suci berikutnya.

13
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN (UNSIQ) JAWA TENGAH DI
WONOSOBO
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
Program Studi:
Hukum Keluarga (S1), Hukum Ekonomi Syari’ah (S1), Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
(S1), Ilmu Hukum (S1), Perbankan Syari’ah (S1)
Alamat Kampus : Jalan Raya Kalibeber KM.03 Mojotengah Wonosobo Jawa Tengah 56351
Telp:(0286)321873, Fax :(0286)324160, Website: http//www.unsiq.ac.id, Email : fshunsiq@gmail.com

7. Tidak ada tebusan.17


Menurut Syamsul Rijal Hamid dalam bukunya menyebutkan dilihat dari
lafadznya, talak dibagi menjadi dua bentuk yaitu talak dengan ungkapan sharih dan talak
dengan ungkapan kinayah.18 Jika dilihat dari segi akibat hukumnya, talak dibedakan
menjadi dua macam yaitu, talak ba’in dan talak raj’i.
Dalam menetapkan status hukum suatu perbuatan terkait dengan amaliah-amaliah
praktis, tentunya terdapat dalil yang menjadi landasan hukumnya. Dalam hukum Islam
dikenal teori maqasid syari'ah, yang berarti tujuan-tujuan ditetapkannya hukum dalam
Islam. Menurut Satria Effendi M. Zen, maqashid syari'ah adalah tujuan Allah dan Rasul-
Nya dalam merumuskan hukum-hukum Islam. Tujuan itu dapat ditelaah dalam ayat-ayat
Al-Qur'an dan hadits sebagai alasan logis bagi rumusan suatu hukum yang meninjau
kepada kemaslahatan manusia.19 Hakikat dari maqasid syari'ah adalah kemaslahatan
manusia. Ada lima aspek yang dilindungi oleh syara', yang dikenal dengan al-kuliyyah
al-khams, yaitu agama (din), jiwa (nafs), akal (aql), keturunan (nasl), dan harta (maal).
Mengingat objek yang dikaji dalam penelitian ini adalah pemikiran tokoh, maka
pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan filsafat hukum Islam dengan teori
maqashid syari'ah.

F. Metodologi Penelitian
Dalam sebuah penelitian, metode menempati peran yang sangat penting, untuk
membantu memperoleh pengetahuan-pengetahuan dan data-data yang diperlukan dalam
penulisan skripsi ini, maka penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut:
1. Jenis penelitian

17
Terj. Tafsir Al-Qurtubi, hlm 629
18
Syamsul Rijal Hamid, Buku Pintar Agama Islam, (Jakarta: Bee Media Pustaka, 2017), hlm. 417-418.
19
Satria Effendi M. Zen, Ushul Fiqih, Cet I; (Jakarta: Kencana, 2005), hlm 233

14
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN (UNSIQ) JAWA TENGAH DI
WONOSOBO
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
Program Studi:
Hukum Keluarga (S1), Hukum Ekonomi Syari’ah (S1), Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
(S1), Ilmu Hukum (S1), Perbankan Syari’ah (S1)
Alamat Kampus : Jalan Raya Kalibeber KM.03 Mojotengah Wonosobo Jawa Tengah 56351
Telp:(0286)321873, Fax :(0286)324160, Website: http//www.unsiq.ac.id, Email : fshunsiq@gmail.com

Penelitian mengenai penafsiran ayat-ayat talak dalam kitab Al-Jami' Li Ahkam


Al-Qur'an karya Imam Al-Qurtubi ini termasuk dalam penelitian pustaka (liebrary
research), karena sumber data yang menjadi rujukan baik itu yang berkaitan langsung
maupun tidak langsung dengan pokok bahasan berasal dari sumber-sumber tertulis,
seperti dalam bentuk kitab, majalah, jurnal, surat kabar dan lainnya.
2. Sifat Penelitian
Penelitian ini bersifat deskiptif analisis, menggambarkan dan menguraikan
sesuatu hal sesuai apa adanya, kemudian dianalisis.
3. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan adalah normatif. Normatif artinya dalam merespon
dan menela'ah temuan data yang berhubungan dengan pokok penelitian ditiinjau
berdasarkan Al-Qur'an, hadits, termasuk literature lain.
4. Sumber Data
Dalam prosesnya, sumber-sumber ini diklasifikasikan menjadi dua: sumber
data utama (primer) dan data penunjang (sekunder). Sumber primer dalam penelitian
ini adalah ayat-ayat Al-Qur'an serta berbagai sumber yang terkait dengan talak.
Sedangkan sumber sekunder dalam penelitian ini adalah kitab-kitab atau buku-buku
lain yang terkait dengan tema pembahasan.
5. Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan penelitian
berupa temuan penelitian.20 Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah deskriptif-analisis. Yaitu menganalisa data-data yang telah dikumpulkan baik
dari Al-Qur'an, kitab tafsir, kamus, dan data pendukung lainnya yang dianggap relevan
dengan tema pada penelitian ini.
G. Sistematika Pembahasan
20
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya,2012) hlm. 172.

15
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN (UNSIQ) JAWA TENGAH DI
WONOSOBO
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
Program Studi:
Hukum Keluarga (S1), Hukum Ekonomi Syari’ah (S1), Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
(S1), Ilmu Hukum (S1), Perbankan Syari’ah (S1)
Alamat Kampus : Jalan Raya Kalibeber KM.03 Mojotengah Wonosobo Jawa Tengah 56351
Telp:(0286)321873, Fax :(0286)324160, Website: http//www.unsiq.ac.id, Email : fshunsiq@gmail.com

Sebagai upaya untuk memberikan gambaran dalam penyusunan dari penelitian


ini, dalam penyusunan skripsi ini berisi lima bab dengan rincian sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan. Dalam pendahuluan ini berisi tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian, kajian pustaka, kajian teori,
metode penelitian, dan sistematika pembahasan.
Bab II membahas tentang biografi Imam Al-Qurtubi, karya-karya Imam Al-
Qurtubi, Tinjauan Umum kitab tafsir Al-Jami’ Li Ahkam Al-Qur’an, metode penafsiran
Imam Al-Qurtubi, Madzhab Imam Al-Qurtubi.
Bab III Tinjauan talak dalam hukum Islam. Dalam bab ini akan membahas
mengenai Pengertian Talak, Ayat-Ayat Talak, Dasar Hukum Talak, Macam-macam
Talak, Hikmah Disyariatkan Talak.
Bab IV membahas tentang penafsiran ayat-ayat talak perspektif Imam Al-Qurtubi,
analisis pemkiran Imam Al-Qurtubi dan Istibath hukum nya.
Bab V, Penutup. Yang berisi kesimpulan, dan saran.

16
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN (UNSIQ) JAWA TENGAH DI
WONOSOBO
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
Program Studi:
Hukum Keluarga (S1), Hukum Ekonomi Syari’ah (S1), Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
(S1), Ilmu Hukum (S1), Perbankan Syari’ah (S1)
Alamat Kampus : Jalan Raya Kalibeber KM.03 Mojotengah Wonosobo Jawa Tengah 56351
Telp:(0286)321873, Fax :(0286)324160, Website: http//www.unsiq.ac.id, Email : fshunsiq@gmail.com

DAFTAR PUSTAKA

Afandi , M;. Hukum Perceraian Di Indonesia: Studi Komparatif Antara Fikih Konvensional, UU
Kontemporer di Indonesia dan Negara Negara Muslim Perspektif HAM dan CEDAW.
Al-Ahwal, Vol. 7. 2014. http://ejournal.uin-suka.ac.id/syariah/Ahwal/article/view/1006

Al-Qurtubi, Imam. Tafsir Al-Jami' Li Ahkam Al-Qur'an

Aqhrobin, Faris. Relevansi Pemikiran Ibnu Taimiyyah Tentang Talak Terhadap Hukum
Perceraian Di Indonesia . Tesis Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Ponorogo.
2019. http://etheses.iainponorogo.ac.id/8106/1/UPLOAD.pdf .

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, cet. XIV. Jakarta: Rineka
Cipta. 2010.

Chasana , Nor. Hak Talak Bagi Perempuan Perspektif Asghar Ali Engineer dan Wahbah Az-
Zuhaili. Tesis Pascasarjana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
2018. http://etheses.uin-malang.ac.id/12804/1/16780025.pdf .

Djawas , Mursyid; Yahya, Muhammad. Status Talak Bagi Wanita Haid (Analisis Pendapat Ibnu
Qayyim Al-Juziyyah). Jurnal Samarah: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam, Vol.
1, No. 1. 2017. https://jurnal.arraniry.ac.id/index.php/samarah.

17
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN (UNSIQ) JAWA TENGAH DI
WONOSOBO
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
Program Studi:
Hukum Keluarga (S1), Hukum Ekonomi Syari’ah (S1), Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
(S1), Ilmu Hukum (S1), Perbankan Syari’ah (S1)
Alamat Kampus : Jalan Raya Kalibeber KM.03 Mojotengah Wonosobo Jawa Tengah 56351
Telp:(0286)321873, Fax :(0286)324160, Website: http//www.unsiq.ac.id, Email : fshunsiq@gmail.com

Doi, Abdurrahman I. Shari'ah The Islamic Law, terj. Basri Iba Asghary, Perkawinan Dalam
Syariat Islam . Jakarta : Rineka Cipta. 1992.

Elyzah, Windi Leyla. Analiis Pendapat Imam Malik Tentang Lafal Talak Yang Sharih. Skripsi
Fakultas Syari'ah Dan Hukum Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang. 2016.
http://eprints.walisongo.ac.id/5705/1/102111065.pdf .

Fauzinuddin, S.H.I, Muhammad. Pembacaan Baru Konsep Talak (Studi Komparatif Pemikiran
Muhammad Said Al-Asnawi dan Jamal Al-Bana). Tesis Pascasarjana Universitas Islam
Negeri Sunana Kalijaga Yogyakarta. 2016.
http://digilib.uin-suka.ac.id/20708/1/1420310023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf .

Fitriawati, Hemnel; Zainuddin. Talak Dalam Perspektif Fikih, Gender, dan Perlindungan
Perempuan. Jurnal Yinyang (Jurnal Studi Islam, Gender, dan Anak). 2020.
http://ejournal.iainpurwokerto.ac.id/index.php/yinyang/article/view/3584/2069 .

Hamid, Samsul Rijal. Buku Pintar Agama Islam . Jakarta: Bee Media Pustaka. 2017.

Khair, A. Analisis Kritis Pemikiran Wahbah Az-Zuhaili Tentang Penetapan Talak. Jurnal
Fenomena, Vol. 8, No. 2. 2016.
https://journal.iain-samarinda.ac.id/index.php/fenomena/article/view/591..

Maghpiroh, Siti. Penafsiran Kontekstual Ayat Perceraian (Studi Aplikasi Atas Metode Tafsir
Kontekstual Abdullah Saeed). Skripsi Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2017.

Masyhur, Mustafa;. Qudwah Di Jalan Dakwah, terjemah Ali Hasan . Jakarta: Citra Islami Press.
1999.

RI, D. A. Al-Qur'an dan Terjemahannya Juz 1-30. Surabaya: Mekar. 2004.

18
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN (UNSIQ) JAWA TENGAH DI
WONOSOBO
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
Program Studi:
Hukum Keluarga (S1), Hukum Ekonomi Syari’ah (S1), Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
(S1), Ilmu Hukum (S1), Perbankan Syari’ah (S1)
Alamat Kampus : Jalan Raya Kalibeber KM.03 Mojotengah Wonosobo Jawa Tengah 56351
Telp:(0286)321873, Fax :(0286)324160, Website: http//www.unsiq.ac.id, Email : fshunsiq@gmail.com

Sesse, Muh. Sudirman;. Ta'lik Talak Dalam Perspektif Fiqih dan Kompilasi Hukum Islam
(Analisis Perbandingan). Jurnal Diktum, Vol. 10, No. 2. 2012.
https://media.neliti.com/media/publications/285516-talik-talak-dalam-perspektif-fiqh-dan-ko-
85986003.pdf.

Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. 2011.

Syar'i , Makmun. Reformulasi Hukum Talak Di Luar Pengadilan . Jurnal Mazahib, Vol. XIV,
No. 1. 2015. https://media.neliti.com/media/publications/57798-ID-reformulasi-hukum-talak-di-
luar-pengadil.pdf.

Thalib, M. Perkawinan Menurut Islam. Surabaya: Al-Ikhlas. 1993.

OUTLINE

HALAMAN JUDUL
ABSTRAK
HALAMAN PERSETUJUAN
HALAMAN PENGESAHAN

19
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN (UNSIQ) JAWA TENGAH DI
WONOSOBO
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
Program Studi:
Hukum Keluarga (S1), Hukum Ekonomi Syari’ah (S1), Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
(S1), Ilmu Hukum (S1), Perbankan Syari’ah (S1)
Alamat Kampus : Jalan Raya Kalibeber KM.03 Mojotengah Wonosobo Jawa Tengah 56351
Telp:(0286)321873, Fax :(0286)324160, Website: http//www.unsiq.ac.id, Email : fshunsiq@gmail.com

HALAMAN PERNYATAAN
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN
HALAMAN MOTTO
HALAMAN PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan dan kegunaan penelitian
D. Tinjauan Pustaka
E. Kerangka Teori
F. Metode Penelitian
G. Sistematika Pembahasan
BAB II IMAM AL-QURTUBI DAN KITAB TAFSIR AL-JAMI’ LI AHKAM
AL-QUR’AN
A. Biografi Imam Al-Qurtubi
B. Kitab tafsir Al-Jami’ Li Ahkam Al-Qur’an

BAB III TALAK DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM


A. Pengertian Talak
B. Ayat-Ayat Talak
C. Dasar Hukum Talak
D. Macam-Macam Talak
E. Hikmah Disyariatkannya Talak
BAB IV PENAFSIRAN AYAT-AYAT TALAK OLEM IMAM AL-QURTUBI

20
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN (UNSIQ) JAWA TENGAH DI
WONOSOBO
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
Program Studi:
Hukum Keluarga (S1), Hukum Ekonomi Syari’ah (S1), Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
(S1), Ilmu Hukum (S1), Perbankan Syari’ah (S1)
Alamat Kampus : Jalan Raya Kalibeber KM.03 Mojotengah Wonosobo Jawa Tengah 56351
Telp:(0286)321873, Fax :(0286)324160, Website: http//www.unsiq.ac.id, Email : fshunsiq@gmail.com

A. Penafsiran Ayat-ayat Talak dalam Kitab Al-Jami’ Li Akham Al-Qur’an


oleh Imam Al-Qurtubi.
B. Analisis Pemikiran Imam Al-Qurtubi tentang Talak dan Istinbath Hukum
nya.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran-saran
DAFTAR PUSTAKA

21

Anda mungkin juga menyukai