Anda di halaman 1dari 28

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM GACHA

DALAM GAME ONLINE eFootball CHAMPION SQUADS

Proposal Skripsi

Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh


Gelar Sarjana Program Strata 1 (S.1) dalam Hukum Ekonomi Syariah

Oleh:

Nama : Bahaestie Al Ayyubie


NIM : 2018070025
NIRM : 18/X/15.1.2/1145
Program Studi : Hukum Ekonomi Syari’ah

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN

JAWA TENGAH DI WONOSOBO

2023

i
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN (UNSIQ) JAWA TENGAH DI WONOSOBO

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM


Program Studi:

Hukum Keluarga (S1), Hukum Ekonomi Syari’ah (S1), Ilmu A-Qur’an dan Tafsir (S1),

Ilmu Hukum (S1)

Alamat Kampus : Jalan Raya Kalibeber KM.03 Mojotengah Wonosobo Jawa Tengah 56351

Telp : (0286) 321873, Fax : (0286) 324160, Website http//www.unsiq.ac.id , Email : fshunsiq@gmail.com

NOTA DINAS
Nomor : .../FSH.02UNSIQ./Januari/2023

Skripsi : Tinjauan Hukum Islam Terhadap Sistem Gacha Dalam


berjudul Game Online eFootball CHAMPION SQUADS
Ditulis oleh : Bahaestie Al Ayyubie
NIM : 2018070025
NIRM : 18/X/15.1.2/1145
Program studi : Hukum Ekonomi Syari’ah

Telah dapat diujikan di depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Syari’ah dan
Hukum (FSH) UNSIQ Jawa Tengah di Wonosobo sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Hukum (S.H).

Wonosobo, ...... Januari 2023

An. Dekan
Kaprodi Hukum Ekonomi Syari’ah

Akmal Basori, S.HI., M.S.I.


NIDN. 0611098401
ii
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN (UNSIQ) JAWA TENGAH DI WONOSOBO

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM


Program Studi:

Hukum Keluarga (S1), Hukum Ekonomi Syari’ah (S1), Ilmu A-Qur’an dan Tafsir (S1),

Ilmu Hukum (S1)

Alamat Kampus : Jalan Raya Kalibeber KM.03 Mojotengah Wonosobo Jawa Tengah 56351

Telp : (0286) 321873, Fax : (0286) 324160, Website http//www.unsiq.ac.id , Email : fshunsiq@gmail.com

PENGESAHAN PROPOSAL SKRIPSI

Penulis : Bahaestie Al Ayyubie


NIM : 2018070025
NIRM : 18/X/15.1.2/1145
Judul : Tinjauan Hukum Islam Terhadap Sistem Gacha Dalam
Game Online eFootball CHAMPION SQUADS

Telah diujikan dihadapan dewan reviewer pada tanggal .....................


dan dinyatakan lulus serta telah melakukan perbaikan. Selanjutnya dapat
diterima sebagai rencana pembuatan skripsi pada Fakultas Syari’ah dan
Hukum Universitas Sains Al-Qur’an (UNSIQ) Jawa Tengah di
Wonosobo.

Wonosobo, 2023
Majelis Reviewer
Reviewer I Reviewer II

( ) ( )
Ketua Sidang Kaprodi

Akmal Basori, S.HI., M.S.I.


NIDN. 0611098401

iii
IDENTITAS PENELITI

Nama : Bahaestie Al Ayyubie

Tempat/tanggal lahir : Banyumas, 10 Februari 1999

NIM : 2018070025

Alamat : Karangkemiri, RT 01 RW VI, Karanglewas,

Banyumas

Jenis kelamin : Laki-laki

Program Studi : Hukum Ekonomi Syari’ah

Fakultas : Syari’ah dan Hukum

Riwayat Pendidikan : MI MA’ARIF NU 1 PAGERAJI

SMP TAKHASSUS AL-QUR’AN KALIBEBER

SMA TAKHASSUS AL-QUR’AN KALIBEBER

Demikian daftar Riwayat hidup ini dilihat dengan sebenarnya dan untuk

dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Penulis

Bahaestie Al Ayyubie

iv
DAFTAR ISI

JUDUL ..................................................................................................... i

IDENTITAS PENELITI ......................................................................... ii

HALAMAN NOTA DINAS KAPRODI ................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL SKRIPSI ........................ iv

DAFTAR ISI ............................................................................................ v

BAB I: PENDAHULUAN....................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 6

C. Tujuan dan Manfaat penelitian........................................................... 6

D. Kajian Pustaka .................................................................................... 7

E. Kerangka Teori................................................................................... 12

F. Metode Penelitian............................................................................... 15

G. Sistematika Pembahasan .................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 20

OUTLINE SKRIPSI .............................................................................. 22

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam merupakan agama rahmatan lil ‘alamin yang mana bersifat

sangat universal sehingga semua aspek dalam kehidupan manusia diatur

sedemikian rupa dalam tatanan hukum Islam. Islam tidak hanya mengatur

tentang aspek ibadah kepada Allah (hubungan horizontal) saja, melainkan

juga mengatur aspek hubungan dengan sesama manusia (hubungan vertikal)

yang kemudian dikenal sebagai muamalah. Islam mengatur bagaimana cara

bermuamalah yang baik dan sesuai dengan syariat. Dengan demikian Islam

mengatur segala jenis muamalah baik itu yang diperbolehkan maupun yang

tidak diperbolehkan. Ini menunjukkan bahwa Islam adalah sebenar-benarnya

agama dan tuntunan bagi kehidupan manusia.

Muamalah secara bahasa berasal dari bahasa Arab yang diambil dari

kata al-‘amal (‫ )العمل‬yang merupakan kata umum untuk semua perbuatan

yang dikehendaki mukallaf. Kata ini menggambarkan suatu aktivitas yang

dilakukan oleh seseorang dengan seseorang atau beberapa orang dalam

memenuhi kebutuhan masing-masing.1 Muamalah didefinisikan sebagai

1
Syaikhu, Ariyadi, dan Norwili, Fikih Muamalah: Memahami Konsep dan Dialektika

Kontemporer, Penerbit K-Media (Yogyakarta 2020) hal. 5.

1
hubungan antara manusia dalam usaha mendapatkan kebutuhan-kebutuhan

dengan cara sebaik-baiknya sesuai dengan syariat agama Islam. Sedangkan

Fiqih Muamalah secara terminologi didefinisikan sebagai hukum-hukum

agama Islam yang berkaitan dengan tindakan hukum manusia dalam

persoalan-persoalan keduniaan. Misalnya dalam persoalan jual beli, hutang-

piutang,kerjasama dagang, perserikatan, kerjasama dalam penggarapan

tanah, sewa-menyewa dan lain-lain. Dengan kata lain masalah muamalah ini

diatur dengan sebaik-baiknya agar manusia dapat memenuhi kebutuhan

tanpa memberikan mudharat kepada orang lain.2

Pada dasarnya hukum transaksi muamalah adalah mubah atau

diperbolehkan. Hal ini berbeda dengan ibadah yang mana telah ditetapkan

kaidahnya yaitu: “sesungguhnya hukum asal dalam ibadah adalah tercegah,

sampai datang nash dari yang Dzat yang mensyariatkan. karena tidak

mungkin manusia mensyariatkan dalam agama selagi belum diizinkan oleh

Allah.3 Kaidah yang digunakan para ulama dalam muamalah adalah kaidah

berikut;

‫األصل في المعامالت اإلباحة‬

Artinya: “Hukum asal dalam muamalah adalah diperbolehkan.”

2
Ibid., hal. 5–6.
3
Yusuf al-Qardlawi, al-Qawaid al-Hakimah lifiqh al-Mu’amalat, (al-Majlis al-Awrabi li

al-Ifta’ wa al-Buhus 2009) hal. 5.

2
Dengan adanya kaidah tersebut tidak serta-merta menjadikan seluruh

akad muamalah itu diperbolehkan oleh syariat Islam. Yusuf al-Qardhawi

menambahkan dalam keterangannya: “Hukum asal dalam muamalah dan

akad-akad yang lain adalah diizinkan dan diperbolehkan, kecuali jika ada

nash yang sahih, tetap, dan jelas yang menunjukkan keharaman dan

tercegahnya akad tersebut.”4 Sumber hukum yang paling utama dalam fiqih

muamalah adalah al-Qur’an dan hadis. Di dalam al-Qur’an terdapat ayat-ayat

yang menjelaskan tentang hukum-hukum muamalah seperti halnya ayat yang

menghalalkan jual beli dan haramnya riba serta ayat yang menjelaskan

tentang larangan memperoleh harta dengan cara yang batil. Di dalam hadis

juga terdapat banyak riwayat yang menjelaskan tentang muamalah. Daintara

hadis tentang muamalah adalah hadis yang menjelaskan tentang keharaman

jual beli arak, bangkai, babi, dan berhala serta hadis yang menjelaskan

bahwa nabi melakukan sayembara.

Perkembangan teknologi dan informasi yang berkembang pesat di era

sekarang ini membuat manusia dapat melakukan berbagai macam hal untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya dengan mudah dan dengan cara yang variatif

seiring dengan produk-produk yang ditwarkan oleh teknologi yang bervariasi

juga seperti halnya produk-produk kesehatan, kecantikan, makanan dan

bahkan produk-produk hiburan. Bentuk-bentuk muamalah juga ikut

berkembang dan bertambah variatif dalam perkembangan teknologi ini.

Banyaknya variasi bentuk muamalah yang ditawarkan membuat umat Islam

4
Ibid.

3
mempunyai banyak pilihan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun di

saat yang bersamaan umat Islam juga banyak dibingungkan dengan

bagaimana hukum akad yang terkandung di dalamnya. Bagi umat Islam akad

menjadi sangat penting karena tujuan adanya akad adalah menunjukkan

keridhoan dari kedua belah pihak atau lebih dalam sebuah transaksi

muamalah.

Salah satu akad dalam muamalah yang berkembang di era modern ini

adalah akad transaksi yang terdapat di dalam game online. Akad yang

kemudian dikenal dengan microtransaction ini adalah akad pembayaran

yang digunakan untuk membeli aplikasi atau konten di dalam video game.

Microtransaction adalah istilah umum yang digunakan oleh pemain game

untuk membeli item di dalam game yang bisa dibeli menggunakan game

currency seperti gold, diamonds, credit actions, credit points, dan

sebagainya yang disediakan di dalam game.5 Dilihat dari kegunaannya

sistem akad microtransaction ini terlihat sama dengan akad jual beli online

pada umumnya. Namun ada kejanggalan dalam cara memperoleh konten

atau item dalam game online, karena item dalam game online tersebut

diperoleh dengan mekanisme gacha. Mekanisme gacha sendiri adalah

mekanisme pembelian yang mana pemain tidak dapat langsung membeli

item pada aplikasi melainkan pemain harus berpartisipasi di dalam lucky

5
Nur Rizqi Febriandika, Nurkholis Majid, dan Rahul Kumar, “Review of Islamic Law on

Microtransaction Contracts in the Gacha System,” Borobudur Law Review vol 4, no. 2, 2022. hal. 89,

https://doi.org/10.31603/burrev.6789.

4
draw atau undian yang telah dibeli untuk mendapatkan kesempatan

memenangkan salah satu dari item tersebut.6 Hal ini dapat diartikan bahwa

mekanisme gacha mengandung unsur untung-untungan yang serupa dengan

konsep maisir dalam hukum Islam.

Salah satu game online yang mnggunakan mekanisme gacha dalam

memperoleh item di dalamnya adalah game eFootball CHAMPION

SQUADS. Game ini adalah game sepak bola mobile dengan setiap player

bisa membuat susunan tim favoritnya dengan cara mengumpulkan sejumlah

Prime Balls atau Draw Ticket yang kemudian diundi untuk mendapatkan

sejumlah kartu pemain secara acak dengan probabilitas yang telah ditentukan

oleh paket-paket yang ditawarkan oleh game tersebut. Prime Balls dan Draw

Ticket bisa didapatkan dengan cara top up menggunakan metode pembayaran

yang terdaftar di akun Google Play player atau dengan menyelesaikan misi-

misi tertentu yang ada di dalam game tersebut. Selain dengan kedua cara

yang telah disebutkan, player juga bisa mendapatkan pemain dengan cara

menyelesaikan misi-misi tertentu yang ada di dalam game tersebut.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti terkait

mekanisme gacha dalam game eFootball CHAMPION SQUADS tersebut

peneliti merasa perlu adanya penelitian yang lebih lanjut dengan

6
Marco Josef Koeder dan Ema Tanaka, “Game of Chance Elements in Free-to-Play

Mobile Games. A Freemium Business Model Monetization Tool in Need of Self-Regulation?,” 28th

European Regional Conference of the International Telecommunications Society (ITS): "Competition and

Regulation in the Information Age", 2017. hal 4.

5
menekankan pada pandangan hukum Islam terhadap akad dalam mekanisme

gacha yang ada pada game eFootball CHAMPION SQUADS tersebut dan

menuangkannya dalam sebuah skripsi yang berjudul “TINJAUAN

HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM GACHA DALAM GAME

ONLINE eFootball CHAMPION SQUADS.”

B. Rumusan Masalah

Untuk memperoleh kajian penelitian yang terarah maka diperlukan

adanya rumusan masalah untuk mengulas permasalahn yang terdapat pada

latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka rumusan masalahnya

adalah:

1. Bagaimana sistem gacha di dalam game eFootball CHAMPION

SQUADS?

2. Bagaimana tinjauan hukum Islam mengenai sistem gacha di dalam game

eFootball CHAMPION SQUADS?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan yang telah dipaparkan maka tujuan yang ingin

dicapai dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana sistem gacha di dalam game eFootball

CHAMPION SQUADS.

2. Untuk mengetahui hukum Islam mengenai sistem gacha di dalam game

eFootball CHAMPION SQUADS.

6
Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis, diharapkan hasil

penelitian ini dapat memberikan manfaat baik secara langsung maupun

tidak langsung terhadap peneliti maupun pihak lainnya. Adapun manfaat

penelitian ini adalah:

a. Manfaat teoritis

Adapun manfaat secara teoritik antara lain:

1) Memberikan wawasan kepada pembaca terkait sistem fitur-fitur

game eFootball CHAMPION SQUADS.

2) Dapat memberikan bahan, masukan, dan referensi untuk penlitian

selanjutnya.

b. Manfaat praktik

1) Hasil penelitian ini nantinya mampu memberikan pengetahuan

dan kewaspadaan terhadap akad-akad muamalah yang meragukan

dalam bentuk game.

2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah

satu bahan masukan kepada para akademisi, praktisi, dan

penegak hukum, serta memperkaya referensi dan literatur

kepustakaan terkait dengan kajian mengenai sistem gacha dalam

game eFootball CHAMPION SQUADS

D. Kajian Pustaka

1. Skripsi Ikhfi Dani Liono, Fakultas Syariah UIN Saifudin Zuhri

Purwokerto yang berjudul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Koin dan

Harta Virtual pada Game PES 2021 Multiplayer Konami (Studi kasus

7
gamer PES 2021 Multiplayer Konami di Pondok Pesantren Fathul

Mu’in, Karangsalam). Di dalam skripsi ini membahas tentang

bagaimana pandangan hukum Islam terhadap koin virtual currency pada

game PES 2021 Multiplayer Konami. Koin tersebut dapat diperoleh

dengan cara top up langsung atau dengan pulsa Telkomsel. Kegunaan

koin tersebut adalah untuk membeli pemain di dalam game tersebut.

Player tidak bisa secara langsung memilih pemain yang diinginkannya

karena cara memperoleh pemain dalam game ini adalah dengan cara

undian. Jenis pengumpulan data yang digunakan adalam skripsi ini

adalah penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan

pendekatan kualitatif. Hasil penelitian skripsi tersebut adalah koin

virtual pada game PES 2021 Multiplayer Konami tersebut dikategorikan

sebagai harta virtual biasa pada umumnya. Namun pentsharufan koin

tersebut terbatas pada pembelian pemain dalam game saja sehingga koin

yang digunakan untuk pembelian pemain dalam game seharusnya

dihindari karena adanya ketidakjelasan dalam akad jual beli yang

tersedia dalam fitur game.

2. Skripsi Azrha Zhara Bhastira, Fakultas Hukum Universitas

Muhammadiyah Sumatera Utara Medan yang berjudul “Transaksi Jual

Beli Item Dalam Game Online Perspektif Hukum Islam dan

Perlindungan Konsumen.” Di dalam skripsi ini membahas tentang

bagaimana pandangan hukum Islam mengenai jual beli item game online

menggunakan voucher game online. Voucher game online adalah bukti

8
transaksi pembelian yang kemudian digunakan untuk membeli item

dalam game online. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah yuridis normatif dengan metode pengumpulan data library

research dan dianalisa dengan metode kualitatif. Hasil penelitian

tersebut adalah hukum dari voucher game online adalah boleh untuk

dimiliki dan boleh ditasharrufkan dengan cara yang yang sesuai dengan

syariat. Meski begitu ada beberapa pembelian item yang terdapat unsur

gharar di dalamnya seperti pembelian item box.

3. Jurnal Gusti Fadhil Fithrian Luthfan, Fakultas Hukum Universitas

Widya Mataram yang berjudul “Hukum Microtransaction dalam Online

Mobile Games.” Di dalam jurnal ini membahas bagaimana hukum

microtransaction yang terdapat dalam online mobile game yang sedang

marak terjadi. Penelitian ini menggunakan tiga pendekatan sekaligus,

yaitu pendekatan peraturan perundang-undangan (statue approach),

pendekatan perbandingan (comparative approach) yang mana

digunakan untuk membandingkan hukum yang ada di Indonesia dengan

negara-negara lain, dan pendekatan konseptual (conceptual approach).

Hasil dari penelitian tersebut adalah PP No.80 Tahun 2019 tentang

Perdagangan Melalui sistem Elektronik belum mencakup

Microtransaction dalam Online Mobile Games. PP ini dianggap

tertinggal dari negara-negara lain seperti Belanda, Belgia, dan China

yang telah memiliki peraturan khusus mengenai microtransaction.

Microtransaction perlu diatur secara tegas dengan memperhatikan

9
beberapa aspek hukum. Pertama, Microtransaction adalah skema

perdagangan model baru. Tidak dapat dipersamakan dengan

perdagangan konvensional. Kedua, dapat ditemukan kesamaan unsur

microtransaction dalam bentuk lootboxes dan gacha dengan perjudian.

Ketiga, aspek perlindungan konsumen, game memiliki dampak adiktif

oleh karena itu pemain sangat mungkin untuk dieksploitasi oleh

produsen dengan menggunakan fitur microtransaction dan berbagai

macam strategi lainnya.

4. Jurnal Nur Rizqi Febriandika, Nurkholis Majid, dan Rahul Kumar,

Universitas Muhammadiyah Magelang yang berjudul “Review of

Islamic Law on Microtransaction Contracts in The Gacha System.”

Dalam jurnal ini membahas tentang Gacha yang merupakan turunan dari

microtransaction yang diterapkan dalam berbagai macam game online

menurut pandangan hukum Islam. Adanya system gacha merupakan

efek dari strategi bisnis pengembang game yang menggunakan strategi

freemium atau free to play (F2P) yang mendorong player untuk

memainkan game secara gratis dan kemudian membeli konten atau item

dari game tersebut. Semakin langka itemnya maka semakin mahal pula

gacha yang harus dibayar. Transaksi menggunakan system gacha

mengandung unsur maisir, taghrir, dan tadlis yang mana merupakan

bentuk transaksi yang dilarang dalam Islam. Sementara itu player yang

menggunakan sistem microtransaction secara langsung tanpa melalui

sistem gacha masuk ke dalam transaksi ijarah. Selain itu player juga

10
dapat mendapatkan rewards melalui cara grinding sebagai hadiah atau

pemberian dari game developer. Penelitian ini menggunakan metode

library research dalam pengumpulan datanya.

5. Jurnal Koeder, Marco Josef; Tanaka, Ema, 28th European Regional

Conference of the International Telecommunications Society (ITS) yang

berjudul “Game of Chance Elements in Free-to-Play Mobile Games. A

Freemium Business Model Monetization Tool in Need of Self-

Regulation?” dalam jurnal ini membahas tentang bagaimana sistem

gacha diatur oleh beberapa negara seperti Jepang, China, Jerman,

Belgia, dan Inggris. Sistem gacha sendiri memiliki banyak kemiripan

dengan gambling atau perjudian sehingga dalam penelitian ini penulis

mempertanyakan apakah perlu adanya peraturan tersendiri mengenai

gacha dari sudut pandang yang membandingkannya dengan perjudian.

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif observasi.

Penggolongan gacha dalam penelitian ini menggunakan garis besar

taksonomi perjudian di dalam (social) games yang digariskan oleh

Gainsbury, Hing, Delfabbro & King (2014). Dari situ kemudian

dihasilkan kesimpulan bahwa gacha bukan termasuk dalam perjudian

karena tidak memenuhi beberapa kriteria perjudian. Dari beberapa

negara yang telah disebutkan sejauh ini belum ada regulasi yang

melarang sistem gacha di dalam game. Peraturan yang ada hanya

membatasi gacha dalam bentuk tertentu yang mana peraturan ini sama

sekali tidak bisa dikatakan sebagai peraturan yang ketat dan masih

11
terlalu condong terhadap developer game daripada konsumen game

tersebut.

E. Kerangka Teori

1. Teori Gacha

Gachapon atau gacha adalah adalah sebuah istilah dari

permainan peluang yang diinspirasi dari konsep mesin kapsul mainan di

Jepang, gacha serupa dengan mesin penjual otomatis untuk mainan

anak-anak yang memberikan hadiah bagi seseorang yang beruntung.7

Player tidak bisa secara langsung melakukan pembelian item melalui

pembayaran di dalam aplikasi melainkan harus berpartisipasi dalam

lucky draw untuk mendapatkan kesempatan memenangkan salah satu

dari item tersebut.8 Gacha bisa didapatkan secara gratis maupun dengan

membayar sejumlah uang. Meski begitu gacha secara gratis memiliki

limitasi tertentu yang hanya bisa didapatkan dengan gacha berbayar.

2. Teori Maisir

Ulama fiqih memiliki pengertian yang berbeda-beda mengenai

maisir (‫)ا ْل َم ْيسِر‬. Menurut Syeikh Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah

7
Nur Rizqi Febriandika, Nurkholis Majid, dan Rahul Kumar, “Review of Islamic Law on

Microtransaction Contracts in the Gacha System,” Borobudur Law Review vol 4, no. 2, 2022. hal. 87–

88, https://doi.org/10.31603/burrev.6789.
8
Marco Josef Koeder dan Ema Tanaka, “Game of Chance Elements in Free-to-Play

Mobile Games. A Freemium Business Model Monetization Tool in Need of Self-Regulation?,” 28th

European Regional Conference of the International Telecommunications Society (ITS): "Competition and

Regulation in the Information Age", 2017, hal. 4.

12
at-Tuwaijiri dalam Mausu’ah al-Fiqh al-Islami dua kali mengungkapkan

pengertian maisir. Pertama di dalam pembahasan jual beli dalam kitab

muamalah yaitu Maisir: adalah al-qimar (‫)ال ِق َمار‬, yaitu harta yang

dihasilkan oleh manusia dengan tanpa kerja keras.9 Kedua di dalam

pembahasan musabaqah dalam kitab muamalah yaitu al-Qimar: adalah

maisir, yaitu setiap muamalah harta yang menghasilkan untung-

untungan dengan tanpa berusaha.10 Syeikh Ibrahim al-Bajuri

berpendapat mengenai pengertian qimar dalam Hasyiyah al-Bajuri yaitu

qimar adalah setiap permainan yang tidak bisa dipastikan antara untung

ataupun rugi seperti permainan dengan kartu ataupun yang lainnya.11

Allah dan Rasulullah mengharamkan maisir karena mengambil

harta orang lain dengan cara yang batil dan memiliki efek merusak.

Adapun dalil-dalil tentang maisir yaitu:

Surat al-Baqarah ayat 219:

ِ َّ‫ير َو َم َٰنَفِع لِلن‬


ۗ ‫اس َوإِثْمه َما ٓ أ َ ْك َبر مِ ن نَّ ْف ِع ِه َما‬ ٌ ِ‫ع ِن ٱ ْل َخ ْم ِر َوٱ ْل َم ْيس ِِر ۖ ق ْل فِي ِه َما ٓ إِثْ ٌم َكب‬
َ َ‫يَسْـَٔلونَك‬

ِ ‫َو َيسْـَٔلونَكَ َماذَا ينفِقونَ ق ِل ٱ ْل َع ْف َو ۗ َك َٰذَلِكَ ي َب ِين ٱ َّّلل لَكم ٱ ْل َءا َٰ َي‬
َ‫ت لَ َعلَّك ْم تَت َفَ َّكرون‬

Artinya: “Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi.

Katakanlah: "Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan

beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih


9
Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah al-Tuwaijiri, Mausu’ah Fiqh al-Islami, Jilid 3,

(Bait al-Afkar al-Dauliyah 2009), hal. 413.


10
Ibid., hal. 610.
11
Ibrahim al-Bajuri, Hasyiah al-Bajuri, Jilid 2 (Surabaya: Dar al-Ilm, tanpa tahun) hal.

310.

13
besar dari manfaatnya". Dan mereka bertanya kepadamu

apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: "Yang lebih dari

keperluan". Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya

kepadamu supaya kamu berfikir.”

Surat al-Maidah ayat 90-91:

َ َٰ ‫ش ْي‬
‫ط ِن فَٱ ْجتَنِبوه‬ َّ ‫ع َم ِل ٱل‬ ٌ ‫صاب َوٱ ْأل َ ْز َٰلَم ِرج‬
َ ‫ْس ِم ْن‬ َ ‫َٰيَٓأَيُّ َها ٱلَّذِينَ َءا َمن ٓو ۟ا ِإنَّ َما ٱ ْل َخ ْمر َوٱ ْل َم ْيسِر َوٱ ْألَن‬

‫ضا ٓ َء فِى ٱ ْل َخ ْم ِر َوٱ ْل َم ْيس ِِر‬ َ َٰ ‫ش ْي‬


َ ‫طن أَن يوقِ َع بَ ْينَكم ٱ ْل َع َٰدَ َوة َ َوٱ ْلبَ ْغ‬ َّ ‫لَ َعلَّك ْم ت ْفلِحون ۞َ ِإنَّ َما ي ِريد ٱل‬

َ‫صلَ َٰوةِ ۖ فَ َه ْل أَنتم ُّمنت َهون‬


َّ ‫ع ِن ٱل‬ ِ َّ ‫عن ِذ ْك ِر ٱ‬
َ ‫ّلل َو‬ َ ‫َويَصدَّك ْم‬

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum)

khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib

dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka

jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat

keberuntungan. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak

menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu

lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi

kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka

berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).”

Maisir dalam hukum Islam adalah termasuk dalam pidana. Sanksi

maisir dalam hukum pidana Islam termasuk dalam kategori ta’zir,

dimana ta’zir merupakan sesuatu kewenangan Ulil al-Amri

(pemerintah), sebab ketentuan hukumnya (maisir) tidak ditetapkan oleh

naṣ, dalam hal ini hakimlah yang menentukan sanksi terhadap pelaku

indak pidana maisir, juga melimpahkan hak kepada Ulil al-Amri yang

14
bertugas memelihara kepentingan masyarakat untuk menggunakan

tindak kekerasan ataupun kekuatannya.12

F. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu urutan atau tata cara pelaksanaan

penelitian dalam rangka mencari jawaban atas permasalahan penelitian yang

diajukan. Bagaimana penelitian itu akan dikerjakan dan bagaimana pula

hasil penelitian akan dituangkan ke dalam penulisan. Metode yang tepat

untuk penelitian ini berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian

adalah metode penelitian kualitatif.

1. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian yuridis normatif yang mana bertujuan untuk menganalisa

permasalahan dilakukan dengan cara memadukan bahan-bahan hukum

(yang merupakan data sekunder) dengan data primer. Pendekatan yang

digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian pustaka

(library research) yaitu dengan mempelajari buku-buku, jurnal,

peraturan perundang-undangan dan dokumen lain yang berhubungan

dengan penelitian ini.

2. Sumber data

a. Sumber data primer

12
Ali Geno Berutu, Fikih Jinayat (Hukum Pidana Islam), (Banyumas: Penerbit CV. Pena

Persada, 2020), hal. 92–93.

15
Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan

data kepada pengumpul data. Dalam hal ini penulis menggunakan

metode observasi dengan meninjau langsung bagaimana transaksi

muamalah yang terjadi dalam game eFootball CHAMPION

SQUADS.

b. Sumber data sekunder

Sumber data sekunder adalah sumber yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data untuk menunjang data

primer. Data sekunder diperoleh melalui studi pustaka dengan

mengkaji jurnal, sumber hukum, dan pendapat dari ahli hukum yang

masih relevan.

3. Teknik pengumpulan data

a. Studi kepustakaan, yaitu dengan mempelajari jurnal, sumber hukum,

dan pendapat dari ahli hukum yang masih relevan.

b. Observasi, yaitu dengan meninjau secara cermat sistem transaksi

muamalah yang berlaku pada game eFootball CHAMPION

SQUADS.

4. Teknik analisis data

Analisis menurut Miles dan Huberman dibagi dalam tiga alur kegiatan

yang terjadi secara bersamaan. Ketiga alur tersebut adalah (1) reduksi

16
data (data reduction), (2) penyajian data (data display); dan (3)

penarikan simpulan13

a. Reduksi data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan

perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi

data yang muncul dari catatan-catatan lapangan14. Reduksi data

merupakan bagian dari analisis yang menajamkan, menggolongkan,

mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data

dengan cara sedemikian rupa hingga simpulan-simpulan akhirnya

dapat ditarik dan diverifikasi.15

b. Penyajian data

Penyajian yang dimaksud Miles dan Huberman adalah

sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya

penarikan simpulan dan pengambilan tindakan.16

c. Penarikan Simpulan dan Verifikasi

Langkah terakhir dari analisis data kualitatif adalah penarikan

kesimpulan dan verifikasi. Simpulan adalah intisari dari temuan

penelitian yang menggambarkan pendapat-pendapat terakhir yang

13
Hardani dkk., Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif, (Yogyakarta: CV. Pustaka Ilmu

Group, 2020), hal. 163.


14
Ibid., hal 164
15
Ibid.,
16
Ibid., hal. 167.

17
berdasarkan pada uraian-uraian sebelumnya atau, keputusan yang

diperoleh berdasarkan metode berpikir induktif atau deduktif.17

Kesimpulan diharapkan dapat menjawab rumusan masalah yang

dirumuskan di awal penelitian.

G. Sistematika Pembahasan

Dalam penulisan skripsi yang berjudul “TINJAUAN HUKUM

ISLAM TERHADAP SISTEM GACHA DALAM GAME ONLINE

eFootball CHAMPION SQUADS” agar mempermudah dalam penyusunan

penulis menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I memuat pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian

pustaka, kerangka teori, metode penelitian, dan sistematika

pembahasan.

BAB II memuat tinjauan umum tentang hukum Islam yang berkaitan

tentang maisir sebagai jenis muamalah yang diharamkan, dan

pengertian tentang game eFootball CHAMPION SQUADS.

BAB III memuat penjelasan terkait praktek sistem gacha yang terdapat

pada game eFootball CHAMPION SQUADS.

BAB IV memuat pembahasan tentang tinjauan hukum Islam terhadap

sistem gacha yang terdapat pada game eFootball CHAMPION

SQUADS.

17
Ibid., hal. 171.

18
BAB V memuat penutup yang berisi tentang kesimpulan sebagai

jawaban atas rumusan masalah penelitian serta saran dan

masukan terkait penelitian.

19
DAFTAR PUSTAKA

BUKU:

al-Bajuri, Ibrahim. Tanpa tahun. Hasyiah al-Bajuri. Jilid 3. Surabaya: Dar al-Ilm

Berutu, Ali Geno. 2020. Fikih Jinayat (Hukum Pidana Islam). Banyumas: Penerbit CV.

Pena Persada.

Hardani dkk. 2020. Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif. Yogyakarta: CV.

Pustaka Ilmu Group.

al-Qardlawi, Yusuf. 2009. al-Qawaid al-Hakimah lifiqh al-Mu’amalat. al-Majlis al-

Awrabi li al-Ifta’ wa al-Buhus

Syaikhu, Ariyadi, dan Norwili. 2020. Fikih Muamalah: Memahami Konsep dan

Dialektika Kontemporer. Yogyakarta: Penerbit K-Media.

al-Tuwaijiri, Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah al-Tuwaijiri. 2009. Mausu’ah Fiqh

al-Islami, Jilid 3. Bait al-Afkar al-Dauliyah.

JURNAL:

Febriandika, Nur Rizqi, Nurkholis Majid, dan Rahul Kumar. “Review of Islamic Law on

Microtransaction Contracts in the Gacha System.”, Borobudur Law Review 4,

no. 2 2022. https://doi.org/10.31603/burrev.6789.

Koeder, Marco Josef, dan Ema Tanaka. “Game of Chance Elements in Free-to-Play

Mobile Games. A Freemium Business Model Monetization Tool in Need of Self-

Regulation?”. 28th European Regional Conference of the International

Telecommunications Society (ITS): "Competition and Regulation in the

Information Age", 2017.


20
SKRIPSI:

Bhastira, Azrha Zhara. 2020. " Transaksi Jual Beli Item dalam Game Online Perspektif

Hukum Islam dan Perlindungan Konsumen." Skripsi S1 Fakultas Hukum

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Medan.

Liono, Ikhfi Dani. 2022. "Tinjauan Hukum Islam Terhadap Koin dan Harta Virtual pada

Game PES 2021 Multiplayer KONAMI (Studi Kasus Gamer PES 2021

Multiplayer Konami di Pondok Pesantren Fathul Mu’in, Karangsalam)." Skripsi

S1 Fakultas Syariah UIN Syaifuddin Zuhri Purwokerto.

21
OUTLINE SKRIPSI

HALAMAN JUDUL

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

HALAMAN NOTA PEMBIMBING

HALAMAN MOTTO

HALAMAN PERSEMBAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

ABSTRAK

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan dan Manfaat

D. Kajian Pustaka

E. Kerangka Teori

F. Metode Penelitian

G. Sistematika Pembahasan

BAB II: TINJAUAN UMUM HUKUM ISLAM TENTANG MAISIR

SEBAGAI MUAMALAH YANG DIHARAMKAN

A. Pengertian Muamalah

B. Pengertian Maisir

C. Bentuk-Bentuk Maisir

22
D. Pengertian Judi

E. Pengertian Gacha

F. Sejarah Gacha

BAB III: HASIL PENELITIAN PEMBAHSAN

A. Tinjauan umum tentang game e-Football CHAMPION SQUADS

B. Sistem Gacha di dalam game e-Football CHAMPION SQUADS

C. Item-Item yang Didapatkan dengan Sistem Gacha

BAB IV: ANALISIS PEMBAHASAN

A. Analisis Praktek Pembelian Item dengan Sistem Gacha di dalam Game e-

Football CHAMPION SQUADS.

B. Analisis Hukum Islam Terhadap Sistem Gacha di dalam Game e-Football

CHAMPION SQUADS.

BAB V: PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

23

Anda mungkin juga menyukai