Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS & DESAIN STRUKTUR

BANGUNAN KONSTRUKSI BAJA


LAPANGAN BADMINTON INDOOR












TAHUN 2023
ANALISIS STRUKTUR BANGUNAN
GABLE FRAME KONSTRUKSI BAJA
LAPANGAN BADMINTON INDOOR
I. Pendahuluan
Rencana konstruksi bangunan Lapangan Badminton Indoor ini terdiri dari 1 lantai.
Sedangkan konstruksi atapnya menggunakan konstruksi gable frame baja dengan
bentang 20.00m. Bentuk bangunan menyerupai persegi panjang mempunyai ukuran
20,00m x 30.00m, dimana diperuntukkan untuk bangunan Lapangan Badminton
Indoor.

II. Konsep Perencanaan Struktur

II.1. Sistem Pondasi


Jenis pondasi yang digunakan sesuai dengan data tanah dan kondisi lingkungan, hasil
penyelidikan tanah adalah tipe pondasi footplate beton bertulang.

II.2. Sistem Struktur Atas


Struktur atas menggunakan struktur utama balok dan kolom baja I/WF dan atap gable
frame baja.

II.3. Parameter Perencanaan Dasar

II.3.1. Peraturan-peraturan standar yang digunakan


1. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1987
2. Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung 2002
3. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Bertulang 2002
4. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia Tahun 1984
5. Code/Standard/Normalisasi International yang relevan.

II.3.2. Bahan (Material)


a. Beton
Beton yang digunakan adalah ready mix dengan kualitas K-175 atau K-225
Menggunakan jenis tulangan baja dengan diameter 8 dan 10 mm
menggunakan BJTP 24 (polos) dan untuk tulangan dengan diameter > 13
mm menggunakan BJTD 40 (ulir).

b. Baja Profil
Baja profil yang digunakan adalah baja yang memiliki mutu BJ-37 dengan
tegangan leleh minimum 2400 kg/cm2 dan tegangan dasar sebesar 1600
kg/cm2. Mutu yang sama digunakan pula untuk pelat-pelat sambungan.

c. Baut
Untuk sambungan struktur baja digunakan baut tegangan tinggi (High
Strength Bolt-HSB) dengan mutu A325 dengan tegangan leleh minimum
6350 kg/cm2.

d. Las
Mutu baja Las yang digunakan adalah tegangan leleh minimum 2400
kg/cm2.

II.3.3. Beban
a. Beban Mati
Beban mati pada struktur bangunan ditentukan dengan menggunakan berat
jenis bahan bangunan dengan berdasarkan Peraturan Perencanaan
ANALISIS STRUKTUR ◼ BANGUNAN KONSTRUKSI BAJA LAPANGAN BADMINTON INDOOR
Pembebanan untuk Rumah dan Gedung 1987 dan unsur-unsur yang
diketahui seperti pada denah arsitektur dan struktur. Beban-beban yang
diakibatkan oleh gravitasi yang bersifat permanen dalam hal ini berat sendiri
struktur.
Beban mati yang diperhitungkan adalah :
Beton = 2400 kg/m3.
Baja = 7850 kg/m3.

b. Beban Hidup
Beban hidup yang diperhitungkan adalah sebagai berikut :
Beban P : 100 kg (pada gording)

II.4. Idealisasi Struktur

a. Bangunan diidealisasikan dalam analisa sebagai rangka terbuka (open frame),


terdiri atas balok baja, sloof beton bertulang, kolom baja, dan balok rafter I/WF.
b. Dipergunakan bantuan perangkat lunak analisis struktur SAP2000.
c. Analisis struktur dilakukan dengan anggapan berlaku keadaan elastis saja.

II.5. Perhitungan Struktur Bangunan

II.5.1. Umum
Analisa pengaruh beban vertikal ditinjau dalam model struktur dua dan tiga
dimensi.

II.5.3 Analisis Penulangan Struktur Bangunan


Penulangan unsur-unsur utama struktur bangunan seperti balok sloof dan
kolom pedestal mempergunakan prinsip daktilitas terbatas, sesuai dengan Tata
Cara Perencanaan Struktur Beton Bertulang 1990.

III. Perencanaan Struktur Utama

III.1. Letak Perletakan Jepit Pada Dasar Gedung


Struktur utama gedung ini didukung oleh pondasi sebagai struktur jepit. Titik-titik jepit
tersebut terletak disetiap kaki kolom dianggap terjepit pada level telapak pondasi dan
berupa sendi pada level base plate kolom pedestal.

III.2. Model Struktur

III.2.1. Asumsi
Struktur utama dihitung sebagai “open frame” tiga dimensi dengan bantuan
program SAP2000.

III.2.2 Analisis Struktur


Data masukan yang diperlukan untuk program SAP2000 dan spread sheet Ms.
Excell adalah properties penampang, material dan geometri dari struktur.
Kondisi-kondisi pembebanan juga diperlukan sebagai data masukan.
Seluruh beban-beban yang diterapkan pada struktur di bagi dalam beberapa
kondisi beban (load condition) dan pada akhir analisis kondisi beban-beban
tersebut dikombinasikan.

ANALISIS STRUKTUR ◼ BANGUNAN KONSTRUKSI BAJA LAPANGAN BADMINTON INDOOR


III.2.3 Penulangan

III.2.3.1 Balok Sloof


Penulangan lentur balok dihitung secara manual berdasarkan hasil/
output program SAP2000. Gaya geser dari balok dengan daktilitas
terbatas dihitung menurut persamaan berikut :
Vu, b = 1.05 (VD,b + VL,b  4.0/K VE,b)

dimana :
VD,b = gaya geser balok akibat beban mati terfaktor
VL,b = gaya geser balik akibat beban hidup terfaktor
VE,b = gaya geser balok akibat beban gempa terfaktor
K = faktor jenis struktur (K > 2)

III.2.4 Analisa Tegangan Baja

Pekerjaan pemeriksaan tegangan batang baja dilakukan oleh alat bantu


program Cek Tegangan Steel Frame Design yang merupakan “post processor”
dari SAP2000.
Dengan menggunakan alat bantu ini, gaya-gaya batang yang merupakan hasil
output dari SAP2000 dijadikan input untuk menentukan tegangan batang dan
rasio tegangan Steel Frame Design. Output dari Steel Frame Design sendiri
adalah rasio tegangan yang merupakan perbandingan antara tegangan yang
terjadi dengan tegangan ijin baja.

IV. Pondasi

IV.1. Tipe Pondasi


Sesuai dengan data-data tanah, kondisi lingkungan dan engineering judgement, tipe
pondasi yang dipilih untuk struktur utama adalah pondasi footplate biasa.

IV.2. Perhitungan Daya Dukung


Daya dukung tanah diasumsikan berdasarkan tabel.

*******

ANALISIS STRUKTUR ◼ BANGUNAN KONSTRUKSI BAJA LAPANGAN BADMINTON INDOOR


PEMODELAN STRUKTUR DAN PEMBEBANAN
I. Pemodelan Struktur
Bangunan konstruksi baja Lapangan Badminton Indoor dimodelkan sebagai struktur
Open Frame (Struktur Rangka Pemikul Momen). Dimana struktur terdiri atas rangka
yang tersusun atas balok rafter dan kolom yang menyangga beban dinding, beban
angin, dan beban dari atap.
Balok Rafter

Kolom struktur

Gambar – Perspektif Struktur 3 Dimensi


I.1. Pemodelan Balok Struktur
Balok struktur dimodelkan dengan elemen frame biasa dengan dimensi dan material
sesuai dengan yang tercantum dalam gambar rencana.
Adapun secara umum balok terdiri atas beberapa macam yaitu:
1. Sloof dengan dimensi 20 x 30 cm2
2. Balok Rafter baja WF 300 x 150
Adapun salah satu contoh frame section balok tersebut adalah sebagai berikut :

Gambar – Frame Section balok baja


I.2. Pemodelan Kolom Struktur
Kolom struktur dimodelkan dengan elemen frame biasa dengan dimensi dan material
sesuai dengan yang tercantum dalam gambar rencana.
Adapun frame section kolom tersebut berdimensi utama 50 x 30 dan WF 400 x 200 :

Gambar – Frame Section kolom struktur

ANALISIS STRUKTUR ◼ BANGUNAN KONSTRUKSI BAJA LAPANGAN BADMINTON INDOOR


I.3. Pemodelan Pondasi
Pondasi footplate dimodelkan berperilaku sebagai jepit sehingga mampu mengekang
translasi dan rotasi searah sumbu lokal 1, 2, dan 3.
Adapun pemodelan sistem pondasi tersebut adalah sebagai berikut :

Gambar – Pemodelan Sistem Pondasi

II. Pemodelan Pembebanan


II.1. Pemodelan Beban Pelat Angin
Nilai beban angin dalam bentuk beban merata (shell load), seperti tampak pada
diagram grafis berikut ini

Gambar – Pemodelan Beban Angin

ANALISIS STRUKTUR ◼ BANGUNAN KONSTRUKSI BAJA LAPANGAN BADMINTON INDOOR


II.2. Pemodelan Beban Atap, Hujan, dan Gording
Beban atap, hujan, dan gording juga dimodelkan sebagai beban merata (uniform load)
dengan sepeti gambar berikut ini:

Gambar – Pemodelan Beban Atap, Hujan, dan Gording

III. Output Hasil Analisis


III.1. Output Reaksi Perletakan

Output reaksi perletakan dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar – Reaksi Perletakan

ANALISIS STRUKTUR ◼ BANGUNAN KONSTRUKSI BAJA LAPANGAN BADMINTON INDOOR


III.2. Output Bending Moment Diagram
Output BMD dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar – BMD

III.3. Output Shear Force Diagram


Output SFD dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar – SFD

III.4. Output Normal Force Diagram


Output NFD dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar – NFD

ANALISIS STRUKTUR ◼ BANGUNAN KONSTRUKSI BAJA LAPANGAN BADMINTON INDOOR


1.60 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
SAP2000 v7.40 File: GABLE FRAME BAJA Kgf-m Units PAGE 1
3/6/14 5:55:17

LOAD COMBINATION MULTIPLIERS

COMBO TYPE CASE FACTOR TYPE TITLE

COMB1 ADD COMB1


MATI 1.2000 STATIC(DEAD)
ANGIN 1.3000 STATIC(WIND)
AGH 1.0000 STATIC(OTHER)

SAP2000 v7.40 File: GABLE FRAME BAJA Kgf-m Units PAGE 2


3/6/14 5:55:17

JOINT DISPLACEMENTS

JOINT LOAD U1 U2 U3 R1 R2 R3

1 COMB1 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

2 COMB1 -6.548E-05 0.0000 -8.711E-06 0.0000 -1.297E-04 0.0000

3 COMB1 -1.123E-03 0.0000 -1.005E-04 0.0000 7.907E-04 0.0000

4 COMB1 8.440E-03 0.0000 -0.0269 0.0000 -1.152E-03 0.0000

5 COMB1 0.0180 0.0000 -9.267E-05 0.0000 2.270E-03 0.0000

6 COMB1 5.747E-04 0.0000 -8.130E-06 0.0000 1.065E-03 0.0000

7 COMB1 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

8 COMB1 -1.518E-03 0.0000 9.734E-04 0.0000 7.045E-04 0.0000

9 COMB1 0.0167 0.0000 -3.582E-03 0.0000 2.335E-03 0.0000

SAP2000 v7.40 File: GABLE FRAME BAJA Kgf-m Units PAGE 3


3/6/14 5:55:17

JOINT REACTIONS

JOINT LOAD F1 F2 F3 M1 M2 M3

1 COMB1 -59.5202 0.0000 2829.4210 0.0000 809.9254 0.0000

7 COMB1 -1878.3899 0.0000 2654.9124 0.0000 -7583.2245 0.0000

SAP2000 v7.40 File: GABLE FRAME BAJA Kgf-m Units PAGE 4


3/6/14 5:55:17

FRAME ELEMENT FORCES

FRAME LOAD LOC P V2 V3 T M2 M3

1 COMB1
0.00 -2829.42 59.52 0.00 0.00 0.00 -809.93
5.0E-01 -2613.42 -28.23 0.00 0.00 0.00 -817.75
1.00 -2397.42 -115.98 0.00 0.00 0.00 -781.70

2 COMB1
0.00 -2397.42 -115.98 0.00 0.00 0.00 -781.70
3.00 -2198.72 -642.48 0.00 0.00 0.00 355.99
6.00 -2000.02 -1168.98 0.00 0.00 0.00 3073.18

3 COMB1
0.00 -1666.98 -1224.72 0.00 0.00 0.00 -3276.53
5.32 -1282.52 -376.02 0.00 0.00 0.00 982.17
10.64 -898.06 472.68 0.00 0.00 0.00 724.99

4 COMB1
0.00 -991.78 -215.22 0.00 0.00 0.00 724.99
5.32 -1376.24 425.97 0.00 0.00 0.00 164.31
10.64 -1760.70 1067.15 0.00 0.00 0.00 -3808.08

5 COMB1
0.00 -1825.51 -1332.39 0.00 0.00 0.00 -3654.50
3.00 -2024.21 -1566.39 0.00 0.00 0.00 693.67
6.00 -2222.91 -1800.39 0.00 0.00 0.00 5743.83

6 COMB1
0.00 -2222.91 -1800.39 0.00 0.00 0.00 5743.83
5.0E-01 -2438.91 -1839.39 0.00 0.00 0.00 6653.78
1.00 -2654.91 -1878.39 0.00 0.00 0.00 7583.22

7 COMB1
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
8.0E-01 58.09 127.28 0.00 0.00 0.00 -50.84
1.60 116.18 254.56 0.00 0.00 0.00 -203.35

8 COMB1
0.00 116.18 -192.25 0.00 0.00 0.00 -153.57
8.0E-01 58.09 -96.12 0.00 0.00 0.00 -38.39
CEK KEKUATAN STRUKTUR

Dilakukan redesain Dimensi Kolom Baja dari yang semula:


I/WF 400 x 200 x 7 x 11, menjadi :
I/WF 350 x 175 x 6 x9, seperti pada gambar berikut ini:

Gambar Frame Section Struktur

Gambar Stress Ratio Struktur

Berdasarkan gambar di atas, tampak bahwa stress ratio struktur masih berada di
bawah nilai 1.00 (tegangan pada struktur < tegangan yang terjadi akibat beban)
sehingga struktur dalam kondisi : AMAN.
KONSTRUKSI BAJA
"GABLE FRAME"
PLANT CONSTRUCTION
PROJECT : LAPANGAN BADMINTON INDOOR

1. STANDARD dan REFERENSI

- Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung, 1987;


- Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia, 1984, dan 2000;
- SK SNI Baja 2002
- AISC - LRFD, 1993;
- Konstruksi Baja II, Delta Teknik Group, 2007;
- Code / Standard Nasional dan Internasional lain yang relevan.

2. GAMBAR DENAH DAN DIMENSI STRUKTUR

Data - data Perencanaan :


Mutu baja = Fe 360
Penutup Atap = Zincalum 0,4mm
Jarak kuda-kuda = 6,00 m
Crane = tidak ada
Kapasitas 'Crane' = - ton
Beban Angin = 25,00 kg/m2
(menurut PPIUG jauh dari pantai > 25kg/m2)
600 cm Teg. Ijin tanah = 1,20 kg/cm2
Kedalaman pnds. = 1,50 m

Data penutup atap dan dinding


Berat Atap Zincalum = 3,00 kg/m2

Jarak gording maksimum :


Bentang tengah max. = 1,25 m
Bentang akhir max. = 1,25 m

grd 9 x 125 Penumpu dinding maksimum :


grd 1 x 125 364 Bentang akhir max. = 0,00 m
a 20 o
Bentang tengah max. = 0,00 m

Jarak Gording
700 Panjang gable = 1064,18 cm
Pasang gording = 125,00 cm
Untk kantilever = 125,00 cm

150 1000 1000 150


2000

3. PERENCANAAN GORDING
0,02 - 0,40 - 0,40
Beban gording :
Coba lip chanel C 150 x 50 x 20 x 2,3
Berat sendiri gording = 4,96 kg/m
Berat atap 3,00 x 1,25 = 3,75 kg/m
Beban air hujan 20,00 x 1,25 = 25,00 kg/m
(dianggap 20kg/m2) = 34,00 kg/m 0,90 - 0,40

Beban orang P ( di tengah gording ) = 100,00 kg

Beban angin :
Koefisien tekan = 0,00 ( berarti angin tekan )
q angin ke kanan = -6,25 kg/m ( berarti angin hisap )
q angin ke kiri = -12,50 kg/m ( berarti angin hisap )
Momen pada Gording :

qx = q cos a
qy = q sin a

akibat beban mati ;


q sin a qx = 31,95 kg/m
qy = 11,63 kg/m
a
Mx = 143,77 kgm
q q cos a My = 5,81 kgm
( karena sumbu Y adalah sumbu lemah maka kita pasang
"trek stang" untuk jarak 2 meter, jadi bentang gording yang 6 meter
Beban hidup : terbagi menjadi 3 )
Mx = 140,954 kgm
Mx = 17,10 kgm

Akibat angin :
( Karena angin merupakan angin isap semua, maka kalau dimasukkan ke dalam perhitungan momen,
akan mengurangi harga momen, jadi tidak kita masukkan )

Cek tegangan :
Mx total = 143,77 + 140,95 = 284,73 kgm
My total = 5,81 + 17,10 = 22,92 kgm

Data - data lip chanel 150 x 50 x 20 x 2,3


Ix = 210,00 cm4
Iy = 22,00 cm4
Wx = 28,00 cm3
Wy = 6,33 cm3

s = 1016,9 + 362,01 = 1378,89 < 1600,00


( Tegangan gording cukup aman!!! )

Cek lendutan :

dx = 1,22 + 0,96 = 2,18 cm


dy = 0,05 + 0,12 = 0,18 cm
d total = = 2,19 cm
d ijin = = 2,40 cm

d total < d ijin ( Lendutan gording aman!!! )


4. PEMBEBANAN PADA PORTAL GABLE

- Berat sendiri atap = 3,00 x 6,00 = 18,00 kg/m


- Berat sendiri gording = 102,00 x 0,248 = 25,30 kg/m
( ada 17 buah gording, bentang 6 m)
- Beban air hujan = 20,00 x 6,00 = 120,00 kg/m
- Berat sendiri balok = ( lgsg masuk SAP ) = 0,00 kg/m
= 163,30 kg/m

q (dalam arah vertikal) = 174,00 kg/m

Gambar distribusi pembebanan : Akibat beban angin :

q = 174,00 kg/m

30,00 kg/m 60,00 kg/m

4,00 m

7,00 m
135,00 kg/m 60,00 kg/m

7 spn 20SISI
m 21 span 30 m 2
1 DAERAH PIER
2 PIER HEAD Kekuatan
SISI Pier

1,50 m 20,00 m 1,50 m

* Perhitungan selanjutnya dilakukan dengan bantuan perangkat lunak analisis struktur SAP2000
Frame Kolom yang Dianalisis:

Nomor : 6
Dimensi : 30 x 50
Tinggi : 1m
Diagram BMD :

Diagram SFD :

Diagram NFD :

Rekapitulasi:
Momen : 74,37 KNm
Gaya Geser : 18,42 KN
Gaya Aksial : 26,04 KN
Penulangan Kolom Biaxial

• Diketahui :
data output SAP2000
Pu : 26,04 kN
Mu.x : 74,37 kNm
Mu.y : 74,37 kNm Diagram Interaksi Kolom
5.000
Data Kolom : 4.500
f'c : 22,5 MPa
4.000
fy : 300 MPa
h : 500 mm 3.500
b : 300 mm 1%

Pn (kN)
3.000
Ag : 150000 mm2 2%
2.500
3%
• Penyelesaian : 2.000 4%
Mn.x = 74,37 Kolom
1.500
0,65
1.000
= 114,42 kNm
500
Mn.y = 74,37 0
0,65 0 200 400 600
= 114,42 kNm Mn (kNm)

Pn = 26,04
0,65
= 40,06 kNm

Momen uniaksial ekuivalen yang diperlukan berdasarkan momen terhadap sumbu x (Mo.x) karena momen yang
terbesar adalah Mn.x sehingga digunakan Mo.x sehingga digunakan Mo.x untuk perencanaan.

Mo.x = Mn.x + Mn.y (b/h) . ((1-b)/b)


= 151,38 kNm

Data Mo.x dan Pn selanjutnya dimasukkan ke dalam grafik dan diperhatikan posisinya
Karena posisinya dibawah 2%, maka digunakan As total = 2% . Ag

As.tot. = r x Ag
= 3000 mm2

Diameter tul. = 19 mm

Jumlah (n) = 11 bh.

Cek r ada = 3117,235


150000
= 0,02

• Penyelesaian :
xb = 600 x 454
600 + 300
= 302,66667
ab = 0,85 x 302,667
= 257,26667
fs' = ( 302,66667 - 46 ) x 600
303
= 508,81 MPa
> 300 MPa (dipakai fs'!!)
fs' dipakai = 300 MPa

Cc = 0,85 . fc’ . ab . b . 10 -3
= 0,85 x 22,5 x 257,27 x 300 x 0,001
= 1476,0675 kN

Cs = As' . (f's - 0,85 . f'c) . 10 -3


= 750 x 0,28088
= 210,65625

Ts = As . fy . 10-3
= 225 kN
Pnb' = Cc + Cs - Ts
= 1461,7238 kN

Mnb = Cc . (Y - a/2) + Cs . (Y - d') + Ts . (d - Y)


= 268,01927 kNm

Cek : Pn < Pnb (Keruntuhan Tarik!!)


40,06 1461,72

• Penulangan Geser • Gambar Penulangan :

Nu = 44,51 kN
Vu = 18,42 kN
Vu / f = 30,70 kN f 10 - 125

Vc = 109,96 kN
1/2 Vc = 54,98 kN
> 30,70 kN (Perlu tul.Geser!!)

Diamtr.sgkg. = 10 mm 11 D 19

Av = 157 mm2

S1 = 471 mm (dicari yang terkecil.)


S2 = 227 mm

S dipakai = 125 mm

*****

Anda mungkin juga menyukai