Tap Sanksi
Tap Sanksi
UNIVERSITAS CIPUTRA
Menimbang : Bahwa sebagai bentuk penerapan dan pendisiplinan mahasiswa terhadap peraturan
yang berlaku dalam sebuah organisasi maupun kepanitiaan, maka perlu
diadakan tindak lanjut atas pelanggaran yang dilakukan oleh mahasiswa.
Pasal 1
Ketentuan Umum
12. Sidang Pleno adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengevaluasi kinerja pengurus
selama setengah periode kepengurusan.
13. Teguran Lisan adalah peringatan dalam bentuk lisan dengan jangka waktu untuk
perbaikan dan/atau konsekuensi tertentu.
14. Surat Perjanjian adalah perjanjian antara pemberi dan pelanggar sanksi dalam bentuk
Surat / tulisan dengan jangka waktu yang telah ditentukan.
15. Tindakan Perbaikan adalah kewajiban yang harus dilakukan oleh pelanggar sebagai
pertanggungjawaban atas kesalahannya terhadap lembaga Organisasi Kemahasiswaan,
Unit Kegiatan Mahasiswa, dan/atau Fungsionaris kepanitiaan lepas Universitas Ciputra
yang berwenang.
16. Pemberian Surat Peringatan (SP) adalah peringatan tertulis dengan jangka waktu dan
konsekuensi tertentu yang diatur dalam Pasal terkait mekanisme pemberian Sanksi dan
Pasal Sanksi Surat Peringatan.
17. Pembekuan adalah sanksi berupa larangan untuk melakukan kegiatan dalam jangka
waktu yang telah ditentukan.
18. Pembubaran adalah sanksi yang diberikan, sehingga lembaga Organisasi
Kemahasiswaan, Unit Kegiatan Mahasiswa, dan/atau Fungsionaris kepanitiaan lepas
Universitas Ciputra tersebut tidak lagi diakui secara resmi hingga berakhirnya periode
kepengurusan lembaga Organisasi Kemahasiswaan, Unit Kegiatan Mahasiswa, dan/atau
Fungsionaris kepanitiaan lepas Universitas Ciputra tersebut.
19. Pemberhentian Sementara adalah sanksi yang mencabut keanggotaan fungsionaris
Organisasi Kemahasiswaan, Unit Kegiatan Mahasiswa, dan/atau Fungsionaris
kepanitiaan lepas Universitas Ciputra dalam jangka waktu yang ditentukan.
20. Pemecatan adalah sanksi berupa pencabutan jabatan keanggotaan sebagai fungsionaris
Organisasi Kemahasiswaan, Unit Kegiatan Mahasiswa, dan/atau Fungsionaris
kepanitiaan lepas Universitas Ciputra secara permanen.
21. Segala ketetapan dalam TAP Sanksi berlaku untuk seluruh ruang lingkup Organisasi
STUDENT REPRESENTATIVE BOARD
UNIVERSITAS CIPUTRA
Pasal 2
Tingkatan Pelanggaran
hal apapun yang telah diberikan atau diamanahi. Menghilang tanpa kabar dan
meninggalkan tugas dan tanggungjawab sebagai fungsionaris, terbukti berbohong
mengenai tanggung jawab yang dijalani)
c. Melakukan tindakan penghasutan, adu domba yang objektif, dan perkelahian;
d. Melakukan tindakan perusakan barang, perlengkapan, gedung, dan/atau fasilitas
kampus;
e. Memanipulasi berita dan/atau informasi acara atau kegiatan;
f. Matrik Penilaian kegiatan tidak objektif.
3. Pelanggaran tingkat berat :
a. Melanggar Kode Etik dan tata laku Mahasiswa;
b. Melakukan tindakan korupsi, pencurian, penyuapan, penipuan, dan penggelapan
dana;
c. Melakukan transaksi jual beli KP dalam bentuk apapun yang serupa;
d. Melakukan tindakan pelecehan seksual dan tindakan asusila lainnya;
e. Melakukan tindakan kolusi dan nepotisme;
f. Melakukan tindakan yang merusak nama baik Universitas Ciputra Surabaya
dengan mengatasnamakan Organisasi Kemahasiswaan, Fungsionaris Organisasi
Kemahasiswaan, dan Fungsionaris Kepanitiaan Lepas di Universitas Ciputra
Surabaya;
g. Penyalahgunaan narkotika, psikotropika, obat-obatan terlarang dan/atau zat
adiktif lainnya yang diatur dalam Tata Laku Mahasiswa Universitas Ciputra
Surabaya;
h. Melakukan tindakan kriminal;
i. Menyalahgunakan wewenang dan jabatan dalam mengambil keputusan,
memberikan penilaian, pemberian sanksi, dan melaksanakan tugas;
j. Melakukan tindakan diskriminasi SARA;
k. Pemalsuan dokumen oleh dan/atau kepada Organisasi Kemahasiswaan,
STUDENT REPRESENTATIVE BOARD
UNIVERSITAS CIPUTRA
m. Mengundurkan diri dari jabatan tanpa alasan dan keterangan yang jelas;
n. Pelanggaran terhadap Asas Election yang tertulis dalam Bab III Pasal 4 TAP
Election;
o. Penyalahgunaan data dan informasi mahasiswa maupun universitas yang
melanggar privasi dan bersifat ilegal oleh dan/atau kepada Organisasi
Kemahasiswaan, Unit Kegiatan Mahasiswa maupun panitia lepas Universitas
Ciputra;
p. Setiap Fungsionaris Organisasi Kemahasiswaan maupun Fungsionaris
Kepanitiaan Lepas dilarang memproduksi, membuat, memperbanyak,
menyebarluaskan ataupun menyediakan pornografi yang secara eksplisit dan/atau
secara implisit, meliputi:
● Kekerasan seksual.
● Masturbasi atau onani.
● Ketelanjangan atau tampilan yang mengesankan ketelanjangan maupun
kegiatan seksual.
● Pornografi dan eksploitasi anak.
● Tindakan selain disebut yang mengarah pada kegiatan maupun pelecehan
seksual / membangkitkan gairah seksual.
STUDENT REPRESENTATIVE BOARD
UNIVERSITAS CIPUTRA
Pasal 3
Pengaduan Pelanggaran
Pasal 4
Pasal 5
1. Pelanggar berhak untuk membela diri dengan disertai alat bukti nyata;
2. Alat bukti nyata yang diakui adalah:
a. Video, animasi dan/atau gambar bergerak;
b. Rekaman suara: individu maupun dialog;
c. Foto, sketsa dan/atau ilustrasi;
d. Keterangan dari sekurang-kurangnya satu orang saksi;
e. Percakapan dalam segala media komunikasi;
f. Alat bukti lain yang bisa dipertanggungjawabkan dan diakui eksistensinya oleh
lembaga berwenang.
3. Pelanggar berhak untuk mendapatkan keadilan seadil-adilnya;
4. Pelanggar wajib untuk patuh mengikuti seluruh tata dan proses hukum yang berlaku
selama masa penyidikan hingga hasil akhir putusan kasus;
5. Pelanggar akan dibekukan sementara selama masa penyidikan berlangsung hingga hasil
akhir putusan kasus;
a. Yang dimaksud dengan masa pembekuan sementara adalah jika pelanggar
merupakan Fungsionaris Organisasi Kemahasiswaan, dan/atau Fungsionaris
Kepanitiaan Lepas Universitas Ciputra Surabaya maka tugas dan tanggung
jawabnya akan digantikan oleh yang tertunjuk; yang akan ditentukan dalam
sidang istimewa;
b. Selama masa pembekuan sementara pelanggar tidak diperkenankan untuk ikut
serta dalam segala macam bentuk kegiatan yang dilakukan dan/atau
diselenggarakan oleh Organisasi Kemahasiswaan, dan/atau Fungsionaris
Kepanitiaan Lepas Universitas Ciputra Surabaya yang terkait.
6. Pelanggar wajib untuk patuh pada keputusan hasil akhir kasus;
STUDENT REPRESENTATIVE BOARD
UNIVERSITAS CIPUTRA
Pasal 6
1. Status surat Peringatan yang diterima Organisasi Kemahasiswaan berlaku untuk satu
periode;
2. Pembekuan atau pemberhentian sementara berlaku selama jangka waktu yang ditentukan
melalui Sidang Istimewa;
3. Pembubaran atau pemecatan berlaku selama satu periode kepengurusan Organisasi
Kemahasiswaan;
4. Jenis sanksi yang diberikan tergantung pada tingkat pelanggaran yang dilakukan,
sebagaimana tercantum pada Pasal 2.
Pasal 7
Pasal 8
Pasal 9
1. Sanksi Surat Peringatan 2 berupa Pembekuan Kredit Poin sebesar 50% selama satu
periode menjabat dijatuhkan kepada fungsionaris Organisasi Kemahasiswaan yang tidak
melakukan tindakan perbaikan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan oleh lembaga
yang berwenang setelah menerima Surat Peringatan 1;
2. Sanksi pemberhentian sementara dijatuhkan kepada fungsionaris Organisasi
Kemahasiswaan yang melakukan:
a. Pelanggaran ketiga kali dalam tingkatan ringan dan/atau;
b. Pelanggaran kedua kali dalam tingkatan sedang, sebagaimana tertulis pada Pasal
2;
3. Selama masa pemberhentian sementara, fungsionaris Organisasi Kemahasiswaan yang
bersangkutan kehilangan hak dan kewajiban sebagai fungsionaris Organisasi
Kemahasiswaan;
4. Sanksi pemberhentian sementara dijatuhkan kepada Fungsionaris Organisasi
Kemahasiswaan melalui Sidang Istimewa yang wajib dihadiri oleh BMA, SRB, SC, dan
Fungsionaris Organisasi Kemahasiswaan yang bersangkutan;
5. Jangka waktu sanksi pemberhentian sementara ditetapkan dalam Sidang Istimewa.
Pasal 10
1. Sanksi Surat Peringatan 2 berupa Potong Kredit Poin sebesar 50% selama satu periode
menjabat dijatuhkan kepada mahasiswa yang tergabung dalam kepanitiaan yang tidak
melakukan tindakan perbaikan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan oleh lembaga
yang berwenang setelah menerima sanksi Surat Peringatan 1: Tindakan Perbaikan;
2. Sanksi Surat Peringatan 2 berupa Potong Kredit Poin sebesar 50% selama satu periode
STUDENT REPRESENTATIVE BOARD
UNIVERSITAS CIPUTRA
Pasal 11
Pasal 12
1. Sanksi Surat Peringatan 3 berupa pemecatan jabatan secara permanen yang dijatuhkan
kepada fungsionaris Organisasi Kemahasiswaan yang tidak melakukan tindakan
perbaikan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan oleh lembaga yang berwenang
setelah menerima sanksi Surat Peringatan 2: pemberhentian sementara;
2. Sanksi pemecatan dijatuhkan kepada fungsionaris Organisasi Kemahasiswaan yang
STUDENT REPRESENTATIVE BOARD
UNIVERSITAS CIPUTRA
melakukan:
a. Pelanggaran keempat kali tingkat rendah;
b. Pelanggaran kedua kali tingkat sedang, dan/atau;
c. Pelanggaran pertama kali tingkat berat, sebagaimana tertulis pada Pasal 2;
3. Sanksi pemecatan dijatuhkan kepada Fungsionaris Organisasi Kemahasiswaan melalui
Sidang Istimewa yang wajib dihadiri oleh BMA, SRB, SC, dan Fungsionaris Organisasi
Kemahasiswaan yang bersangkutan;
4. Pemecatan berlaku selama satu periode kepengurusan dan selama masa sanksi berlaku
fungsionaris yang telah dipecat tidak dapat mendaftar ke Organisasi
Kemahasiswaan/Kepanitiaan lainnya.
Pasal 13
Pasal 14
Ketentuan Peralihan
1. Hal-hal lain yang belum diatur dalam peraturan ini dapat diatur lebih lanjut oleh SRB
sesuai dengan kebutuhan dan kondisi OK Universitas Ciputra.
2. Peraturan ini akan ditinjau kembali apabila terdapat perubahan dan/atau kekeliruan di
dalamnya.
3. Petunjuk teknis pelaksanaan peraturan ini dapat diatur oleh SRB.
4. Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
5. Ketetapan ini tidak berlaku untuk kegiatan aras universitas, fakultas, program studi, dan
pengabdian masyarakat.
6. TAP Sanksi ini perlu diperbaharui tahun akademik 2024/2025.
STUDENT REPRESENTATIVE BOARD
UNIVERSITAS CIPUTRA
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,