Anda di halaman 1dari 7

Branding

Brand adalah merek

5 hal yg menguatkan brand

1. Menguatkan value preposition


2. Service
3. Brand anda (unik dan konsisten)
4. Memberikan dampak yang besar sehingga brand selalu diingat
5. Kisah yang membuat story

Apa perbedaan produk dengan konten?

Produk

Setelah kita mengetahui apa yang dimaksud dengan branding, selanjutnya kita
dapat mengetahui dan menentukan mengenai produk. Menurut Lutfi Zein, produk
merupakan suatu barang atau jasa yang dapat diperjual belikan. Seperti contoh studi kasus
yang tadi maka produk yang dijual adalah Bakso. Atau contoh lain dalam bidang jasa adalah
pijat refleksi.

Konten

Konten berasal dari Bahasa Inggris yaitu “content” yang artinya isi. Konten pada media
merupakan komunikasi sesama pengguna media. Konten pada media sosial seperti yang
disampaikan youtuber atau influencer di Intstagram merupakan sebuah informasi, disitulah
Anda sedang melihat sebuah konten.

Jenis-jenis konten

1. Konten naskah atau tulisan

Jenis konten yang berupa tulisan biasanya dipergunakan untuk mengisi laman website
perusahaan atau pribadi, atau caption postingan di media sosial. Biasanya jenis konten yang
satu ini disesuaikan dengan keinginan pemilik laman, dan banyak sekali tipe konten yang
berupa tulisan.

Jenis konten berupa tulisan contohnya adalah cerita pendek (cerpen), puisi, teks promosi,
teks berita, teks narasi, dan lain sebagainya.

2. Konten gambar
Selain berupa tulisan, jenis lain konten adalah berupa gambar. Biasanya para content
creator menggunakan gambar seperti flyer, spanduk, dan meme untuk menyampaikan
informasi dengan lebih mengena. Konten yang berupa gambar biasanya disampaikan
dengan visualisasi semenarik mungkin.

3. Konten audio visual

Jenis konten yang satu ini merupakan salah satunya yang cukup kompleks, dengan
melibatkan audio dan video sekaligus dalam sebuah karya. Biasanya jenis konten ini
ditayangkan pada platform streaming atau media sosial, dan juga bisa diposting di media
massa dan bahkan media sosial.

Pada jenis konten ini, audiens bisa menangkap informasi yang diberikan dengan lebih
terstruktur dan melibatkan banyak indera sekaligus. Contoh konten ini adalah iklan, video
message, dan masih banyak lainnya.

Bagaimana Membuat Konten Yang Berkualitas?

Bagi seorang pengusaha, adanya konten sangat berpengaruh terhadap kelancaran usaha
mereka. Terutama jenis konten yang diperuntukkan sebagai sarana promosi, diperlukan
kualitas konten yang konsisten. Inilah alasan mengapa penting sekali bagi para pembuat
konten untuk menciptakan karya yang berkualitas dan bermanfaat.

Konten Unggulan

Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan agar bisa membuat konten unggulan:

1. Buat judul yang menarik namun tidak terlalu clickbait/norak

Judul dari sebuah konten harus dibuat semenarik mungkin dengan mengandung unsur kata
kunci yang sedang dibahas. Membuat judul yang menarik tentu saja tidak mudah, usahakan
keseluruhan konten yang dibahas masuk pada bagian ini.

Tambahkan sedikit pemanis untuk menarik minat audiens, namun hindari kata-kata yang
terlalu clickbait dan menipu karena bisa menurunkan kualitas konten itu sendiri.

2. Buat pembuka konten yang atraktif

Pembuka dari sebuah konten adalah salah satu elemen yang paling penting diperhatikan
karena menentukan durabilitas atensi yang diberikan audiens. Ada penelitian yang
menyatakan bahwa hanya 20% orang akan membaca seluruh isi konten, menyisakan 80%
yang hanya melihat bagian headline atau pembuka.

Sangat penting membuat paragraf pembuka yang mencakup keseluruhan isi konten yang
akan dibahas sehingga audiens mampu menggambarkan garis besar karya.
3. Buat karya yang merupakan sebuah solusi

Fungsi dari sebuah konten adalah memberikan informasi kepada para pengunjung media.
Namun akan lebih baik lagi jika konten yang dibuat merupakan solusi dari sebuah
problematika yang ada di lingkungan sehari-hari.

Dengan menyajikan konten yang solutif dan informatif, audiens tidak akan merasa sia-sia
telah mengunjungi media milik Anda.

4. Sajikan informasi yang akurat

Di dunia maya, ada banyak sekali media yang menyajikan ragam informasi tidak akurat dan
seringkali menyesatkan. Itulah mengapa di tengah persaingan konten saat ini, Anda harus
membuat konten dengan informasi seakurat mungkin. Hal ini juga mampu memprevensi
Anda dari jerat UU ITE terkait informasi hoaks dan tidak benar.

5. Selalu sajikan konten yang original

Ragam jenis konten yang Anda buat harus original atau asli agar bisa dikategorikan sebagai
konten yang berkualitas. Pembuatan karya yang autentik juga akan menghindarkan Anda
dari tuduhan plagiarisme yang seringkali berakhir di meja hijau.

Citra Merek/Brand Image

Jika sebelumnya kita sudah memahami apa itu Merek atau Brand, selanjutnya kita akan
membahas Citra atau Image. Citra merupakan suatu presepsi atau pandangan seseorang
pada suatu hal. Citra dapat berbentuk positif maupun negative, tergantung dari sudut
pandang mana orang lain melihatnya atau berdasarkan pengalaman dan informasi yang ia
ketahui mengenai suatu hal. Maka dari itu sebuah merek harus memiliki citra yang positif.

Mengapa harus memiliki Citra Merek yang Posisitf? Jawabannya begitu mudah, karena
suatu merek yang memiliki citra yang positif akan lebih meyakinkan dan memungkinkan
orang lain untuk melakukan pembelian pada produk/jasa tersebut.

Bagaimana cara membangun Citra Merek yang kuat?

Kita dapat melakukan beebrapa tahapan untuk dapat membuat citra merek pada
produk/jasa yang ingin kita jual kepada calon konsumen. Disini kita akan membahas 5
tahapan untuk mencapainya:

1. Lakukan observasi dan Analisa pasar terlebih dahulu, kita dapat menilai target pasar
yang akan kita jajaki. Kita bisa menilai hal apa yang diminati calon pembeli kita
dengan memhami kondisi lingkungan, ekonomi, serta budaya sekitar. Semisal,
seperti contoh sebelumnya jika kita ingin berdagang bakso seperti Pak Anton, maka
kita dapat melihat lingkungan pasar kita, apakah kita menjualnya di mall/pusat
perbelanjaan, di perumahan elit, perkampungan padat, atau lainnya? Kita ambil
contoh Pak Anton sebagai pedagang bakso di lingkungan perkampungan dengan
ekonomi menengah. Berarti Pak Anton dapat menyiasati dengan menjual dagangan
bakso di toko yang sederhana dengan harga yang tidak terlalu mahal, bisa dikisaran
angka 10-20 ribu rupiah perporsinya.
2. Lakukan evaluasi. Jika kita sudah melakukan pengamatan dan penilaian terhadap
pasar konsumen. Kita dapat memulai mencari nama dari merek produk yang kita
jual. Balik kepada ke contoh Pak Anton. Menurut anda jika pada lingkungan tersebut
tersebut akan lebih mudah dikenal dagangannya Pak Anton dengan nama “Bakso”
atau “Meatballs”? Tentu Baksolah yang lebih familiar ditelinga para calon
pembelinya. Maka Pak Anton bisa menggunakan kata Bakso pada dagangannya.
3. Pilih nama merek yang mudah dikenali. Seperti pembahasan yang tadi, nama yang
mudah dikenali akan lebih mudah untuk orang melakukan pembelian. Nama yang
mudah pada pasar yang dituju Pak Anton menuju Bahasa Indonesia yang sederhana
namun unik. Kita beri contoh Pak Anton ingin menjual Bakso dengan ciri khas
pedasnya. Kira-kira nama Bakso apakah yang cocok? Bakso Hot? Bakso pedas
mantap? Bakso meledak? Atau Bakso Jeletot? Anda bisa pikirkan dengan
menanyakan penilaian kepada orang lain nama apa yang sekiranya cocok pada
lingkungan tersebut.
4. Desain logo yang berkualitas. Selain nama merek untuk membangun sebuah citra,
ada yang namanya logo. Logo dapat dibuat berkulitas dengan “tangan-tangan” para
ahlinya, kita dapat membuat logo sendiri atau meminta bantuan dengan orang yang
ahli membuat logo yang menarik dan mudah diingat. Karena sebuah logo dapat
menunjukkan identitas dari sebuah produk/jasa yang ingin dijual. Jadi, Pak Anton
jiuga dapat membuat logo dagangannya dengan logo yang menarik.
5. Buat slogan atau tagline yang menarik. Terakhir adalah slogan dari produk, sama
seperti nama dan logo. Slogan juga harus dibuat menarik, simple, dan mudah
diingat. Karena Citra merek yang dapat melekat pada konsumen ialah citra positif
yang mudah diingat. Jika Pak Anton memilih nama produknya Bakso Jeletot dengan
ciri khas pedasnya, maka dapat dibuat slogan seperti: “Bakso Jeletot, pedasnya bikin
melotot” atau anda dapat membuat slogan lain yang lebih menarik untuk Pak Anton
atau produk yang nanti anda akan jual.

USP (Unique Selling Proposition) atau Strategi Penjualan yang Unik

Coba anda sebutkan merek yang melekat pada pikiran, mungkim Aqua, Rinso, Samsung,
Wardah, Pepsodent, atau Indomie? Merek tersebut adalah contoh merek yang meiliki
Unique Selling Proposition yang hebat. Jadi yang dimaksud USP atau strategi pejualan yang
unik adalah factor yang membedakan produk anda dengan pesaing atau competitor anda.

Contonya harga yang murah, kuliatas yang tinggi, rasanya yang enak atau faktor lainnya
yang dapat membedakan dari produk lainnya. USP juga dapat dikatan sebagai “apa yang
anda miliki, tidak dimiliki oleh saingan anda”. Jadi jika kita simpulkan USP merupakan adalah
suatu hal membuat bisnis anda lebih baik dan unik dari bisnis pesaiang anda dipasaran.

Dengan memiliki USP perusahaan anda akan meningkatkan posisitioning dan pangsa pasar
karena:

1. Unique – hal ini membuat anda berbeda dengan yang lain


2. Selling – membujuk pelanggan untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan
3. Proposition – adalah proposal atau usulan untuk diterima
3 syarat untuk dapat Unique selling proposition yang meyakinkan:

1. Tegas, dan dapat dipertahankan: Apa yang anda janjikan kepada konsumen harus
dapat dipertahankan dan dipertanggungjawabkan, semisal “kami menjual produk
sehat, bersih, dan alami”. Maka anda harus benar-benar menyajikan makanan yang
sehat, bahan yang bersih serta alami, bukan hanya sekedar kartakata manis belaka.
2. Fokus pada apa yang dihargai pelanggan Anda: “Unik” tidak akan diperhitungkan
jika itu bukan sesuatu yang benar-benar menjadi perhatian pelanggan target Anda.
Jika hal unik yang anda jual adalah sebuah rasa “pedas” dan pelanggan anda benar-
benar menghargai hal itu, maka pertahankanlah.
3. Lebih dari sekadar slogan: Walaupun slogan adalah salah satu cara
mengkomunikasikan unique selling proposition bisnis Anda, itu juga sesuatu yang
dapat Anda wujudkan dalam bidang lain dari bisnis, mulai dari kebijakan
pengembalian produk hingga rantai pasokan Anda. “Bakso Jletot, Pedeasnya bikin
melotot” maka anda benar-benar harus pastikan bakso and aitu rasanya super pedas
hingga membuat mata konsumen melotot kepedasan, bukan sekedar slogan.

Kemudian kita juga perlu memahami cara untuk mengembangkan USP. Terdapat 3 cara
untuk anda dapat mengembangkan USP yang anda miliki pada produk/jasa yang anda jual:

1. Kenali Pelanggan Anda: Anda dapat melakukan survey kepada pelanggan setia
maupun pelanggan baru anda untuk mengasilkan USP yang efektif. Produk dan jasa
yang anda tawarkan harus melalui dan juga mengikuti kemauan pelanggan anda.
Semisal rasa makanan yang anda jual terlalu monoton, harus dikembangkan dengan
jenis pilihan rasa lainnya, atau peningkatan jumlah porsinya. Dalam bidang jasa anda
bisa mengikuti arahan yang diinginkan dari pelanggan anda agar mendapatkan
penilaian yang puas.
2. Manfaatkan keunggulan anda untuk membedakan anda dari pesaing anda: Jika
yang menjadi keunggulan anda adalah harga yang terjangkau dengan porsi yang
banyak, atau jasa yang anda tawarkan memiliki pelayanan dengan durasi yang lebih
lama dan memuaskan maka anda bisa lakukan itu terus untuk tetap menjaga
pelanggan dan menambah pelanggan lainnya nanti.
3. Deliver (penuhi/berikan) USP yang anda tawarkan:

Anda boleh berlebihan ketika mengembangkan USP tetapi anda harus memastikan bahwa
anda dapat memenuhi semuanya. USP yang unik / menarik/ kuat dapat membuat bisnis
anda menjadi sukses, tetapi jika anda tidak memenuhi apa yang anda tawarkan hal ini dapat
merusak reputasi anda

Quotes: Orang-orang memiliki kapabilitas setiap saat dalam kehidupannya untuk berjuang
demi apa yang mereka impikan – The Alchemist, Paulo Coelho

Jadi, jangan pernah berhenti berjuang membangun brand yang baik untuk bisnis anda.

Esensi dari Penjualan


Penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana-rencana
strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan pemebeli, guna
mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba (Marwan, 1991). Jadi dapat diartikan
bahwa penjualan merupakan sebuah usaha dari seseorang untuk mendapatkan hasil
keuntungan dari apa yang dijual.

Penjualan dapat dilakukan dengan cara:

1. Tradisional: pasar, warung


2. Modern: Supermarket/pasar swalayan
3. Digital: Media sosial

Namun disini kita akan membahas secara keseluruhan.

Resistensi atau Kemampuan Mempertahankan Penjualan

Resistensi penjualan merupakan kemampuan suatu bisnis untuk dapat mempertahankan


siklus penjualannya agar terus berjalan dalam beberapa waktu/periode. Hal tersebut
dilakukan guna menjalankan bisnis yang dijalankannya. Cara yang dapat digunakan untuk
mempertahankan bisnis penjualan kita adalah dengan mempertahankan hingga
meningkatkan produk atau jasa yang kita jual.

Rencana dan Strategi Penjualan

Rencana penjualan adalah rencana yang menguraikan strategi penjualan dari usaha yang
akan dijalankan nanti. Untuk menyusun rencana penjualan yang baik, Anda harus
mencantumkan target pangsa pasar, cara memasarkan produk, strategi membangun relasi
dengan prospek pelanggan, dan cara melakukan transaksi penjualan. Rencana penjualan
membantu Anda menawarkan produk dan jasa kepada target pangsa pasar secara efektif
dan efisien. Ada beberapa yang dapat dilakukan untuk membuat rencana penjualan
diantara lain:

1. Tinjauan atas rencana bisnis, anda dapat menentukan jumlah keuntungan dari
produk atau jasa yang anda jual. Semisal anda menjual sebuah produk dengan
keuntungan 20%. Dari 20% tersebut anda harus menyisihkan 5% untuk penyewaan
tempat, 5% untuk biaya kebersihan. Maka secara bersih dari keuntungan Anda
berjumlah 10% setiap barang/jasa yang anda jual.
2. Mengetahui keunggulan, kekurangan, serta tantangan dari penjualan. Anda dapat
menentukan keunggulan dari produk/jasa yang anda jual dan pasarkan. Anda dapat
membuat produk/jasa yang lebih baik, lebih murah, atau berbeda dari yang lainnya.
Selanjutnya anda dapat mengetahui kekurangan dari usaha yang anda jalankan,
apakah dari kuliatas produk/layanan
3. Memahami kekurangan dari usaha yang dijalani. Setelah mengetahui rencana dan
keunggulan usaha anda, anda juga perlu mengetahui kekurangan atau kelemahan
dari usaha yang anda jalani. Hal tersebut dapat membuat anda meningkatkan
produksi barang/jasa yang dijual agar dapat lebih baik lagi dan diminati dalam
konsumen.
Dalam rencana penjualan anda juga dapat melakukan riset secara dasar maupun mendalam
mengenai pasar konsumen yang anda tuju. Hal tersebut berguna agar anda tidak keliru
menentukan produk/jasa yang akan anda jual. Akan sangat disayangkan jika rencana
penjualan tidak melihat dari permintaan pasar konsumen yang ada. Semisal pada era ini
sedang booming atau yang paling banyak diminati, tapi dengan saran anda dapat
memodifikasi produk/jasa yang anda jual agar lebih menarik dimata calon konsumen.

Strategi penjualan

Strategi penjualan adalah rencana yang dibuat oleh pengusaha tentang bagaimana menjual
produk atau layanan demi mendapatkan atau meningkatkan laba atau keuntungan. Proses
pembuatan rencana ini biasanya dilakukan oleh tim sales dan marketing. Strategi ini
mencakup informasi tentang rencana bisnis perusahaan dan bagaimana perusahaan
menjangkaunya. Rencana ini berguna untuk membuat anggaran pengeluaran terkait
penjualan, seperti membayar iklan hingga menawarkan produk ke konsumen yang baru

Strategi penjualan adalah proses perencanaan yang dilakukan perusahaan untuk


menargetkan pembeli baru. Beberapa pengusaha memiliki rencana dan strategi yang
berbeda-beda, tergantung kepada apa yang diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai