Tidak Terbang K-WPS Office
Tidak Terbang K-WPS Office
Aku tidak tahu mengapa menjadi seperti ini. Apa yang harus aku lakukan? Semuanya berantakan. Aku
benci saat keadaan mulai berubah.
?: (Menghembuskan nafas berat) "Hari pertamaku masuk sekolah, semoga aku beruntung" (Berjalan
menuju kelas)
Ibu guru: "Hari ini kita kedatangan murid baru, yang pastinya akan menjadi teman satu kelas kalian.
Silahkan masuk perkenalkan dirimu"
?: (Masuk kelas) "Hai, perkenalkan nama saya Ceril Angelia Bramasta. Saya murid pindahan yang baru
bergabung disini. Saya harap kalian menerima saya sebagai teman satu kelas kalian. Mohon
kerjasamanya" (Tersenyum)
Jam pelajaran pun berakhir. Waktunya para siswa untuk beristirahat. Ceril dan Gea terlihat sudah
sangat akrab, meskipun mereka baru saja berteman.
Gea: "Kamu tidak tahu letak kantin bukan? Ayo kita ke kantin bersama" (Dengan rasa penuh semangat)
Gea: "Apa-apaan sih Yan. Udah lah ayo Ceril kita ke kantin saja, biarkan saja si pengacau itu"(Pergi)
Gea: "Dia ketua kelas kita. Memang sifat dia seperti itu dari dulu. Dia dan circle nya tidak pernah akrab
dengan kami satu kelas"
Ceril: "Apakah ada lagi selain mereka yang seperti itu?" (Bertanya penasaran)
Gea: "Hm, kamu akan tau nanti. Sudah lah kita makan dulu nanti keburu masuk"
Kelas pun selesai, Gea dan Ceril pulang bersama karena rumah mereka satu arah. Saat di perjalanan..
Gea: "Woi! Kalo bawa motor itu lihat-lihat, hampir saja teman saya terserempet!"
?: "Aduh maaf yaa, maaf banget tadi saya kurang merhatiin jalan, tidak kenapa-kenapa kan? (Khawatir)
Gea: "Maaf-maaf memang begitu saja kalo memang merasa salah?!" (Tegas Gea)
Ceril: "Udah-udah Ge, lagian aku gapapa kok. Lain kali hati-hati mas. Jangan sampai seperti itu lagi,
kasihan yang di jalan"
?: (Melepas helm) "Oh iya, kenalin aku Gilang" (Mengulurkan tangan dan tersenyum)
Gilang: "Bagaimana jika sebagai permintaan maaf aku antar kamu pulang?"
Gea: "Ah iya Ceril, kamu pulang saja sama Gilang. Rumah aku juga sudah dekat dari sini" (Ucapnya)
Sesampainya di rumah
Bunda Ceril: "Aduh-aduh, siapa ini? Kok tidak disuruh masuk lebih dulu Ceril?" (Tersenyum)
Gilang: "Halo tante, saya Gilang teman satu kelas Ceril. Saya mau langsung pulang saja tan hehe"
Ceril: (Menghembuskan nafas berat) "Ada apa sebenarnya, kenapa Gea tidak mau memberitahuku"
(Gumamnya)
Bunda Ceril: "Bagaimana hari pertama anak kesayangan Bunda masuk sekolah hm?"
Ceril: "Bun, aku dapat teman baru namanya Gea, dia baik dan sangat cantik"
Bunda Ceril: "Baguslah, bunda jadi ikut senang kalo begitu. Ayo makan siang dulu" (Menyiapkan
makanan)
Gea: "Aduh, kamu itu keras kepala sudah aku bilang untuk istirahat saja dirumah."
Satu persatu nama pun terpanggil, dan saat memanggil salah satu nama anak
Bapak guru: "Loh kemana Iyan? Bukan kah tadi pagi dia berangkat? Ada yang melihatnya?
Gea: "Jangan dipikirkan, dia memang begitu anaknya nanti juga muncul kok"
*Brakkkkk
Siswa/i yang ada di kelas langsung berlari keluar melihat apa yang terjadi.
Elang: "Kenapa? Lemah sekali kamu, ini baru permulaan kok tenang saja" (Mengepalkan tangan menuju
Iyan)
Gilang: (Menghentikan pergerakan Elang) "Apa-apaan kalian berdua! Sudah hentikan Elang! Lihat
Iyan!"(Marah)
Elang: "Maaf Gilang aku tidak bisa berhenti disini, dia menantangku berduel. Biarkan aku menang lebih
dulu" (Senyum jahat)
Elang: "Wahai tikus kecil, sudah lah menyerah saja kamu. Tikus kecil yang tidak berdaya sepertimu tidak
akan bisa melawanku" (Senyum licik)
Gilang membawa Iyan menuju UKS untuk segara diobati. Gea dan Laras yang sudah menyaksikan dari
tadi, mereka khawatir dan ikut menuju UKS untuk melihat kondisi Iyan yang penuh dengan luka.
*Plakkk!! (Tamparan)
Gilang: "Apakah sakit yang dia rasakan sudah sepadan dengan kita yang berada di kelas yang selalu ikut
hukuman meskipun kita tidak bersalah hah?!" (Marah)
Iyan: "Maaf"
Gilang: "Semua perbuatan mu itu berimbas kepada kami juga Iyan! Kami satu kelas! Kamu tidak
mengerti? Akan kujelaskan, dengarkan baik-baik. Kamu selalu membuat masalah dan masalah setiap
harinya. Apa yang kamu pikirkan? Jika kamu merasa hebat, kenapa tidak melawan Tuhan mu? Kenapa
kamu membuat keributan tanpa berpikir bahwa itu semua akan menjadi nasib buruk kita semua?!
(Marah)
Iyan: (Terdiam)
Gea: "Iyan dari dulu kamu tidak sadar, kami satu kelas ingin sekali selalu terlihat akrab tanpa ada
masalah satu hari pun. Kami semua cape Iyan. Apakah kamu tidak suka hidup damai hah?!" (Menangis
marah)
Gilang: "Sudah lah kita tinggalkan saja si brengs** itu sendiri disini. Biarkan dia merenungi semua
kesalahannya"
Gilang, Ceril dan Gea pergi kembali ke kelas mereka. Bel pulang pun berbunyi dan mereka pulang ke
rumah masing-masing. Beberapa hari berlalu, saat ini kelas Ceril terlihat tidak biasa, tenang dan damai.
Bapak guru: "Anak-anak, teman kita Iyan ingin berbicara dengan kalian, jadi dengarkan dan jaga
ketenangan"
Iyan: "Hai, kalian pasti sudah tau tujuanku berdiri disini. Maaf aku sungguh minta maaf kepada kalian.
Semua perbuatan ku baik kepada kalian atau orang lain yang membuat kalian juga terkena akibatnya,
aku sungguh meminta maaf. Aku khilaf, aku sadar bahwa kesalahanku sudah terlalu besar. Aku harap
kalian dapat memaafkan ku" (Menunduk menangis)
Iyan: "Aku dan dia sudah saling meminta maaf dan berjanji tidak mengulanginya kembali"
Ceril: (Berdiri) "Aku tidak tahu awalnya ada masalah apa, tetapi sekarang aku mengerti. Iyan kamu sudah
menyadari kesalahanmu. Aku disini sudah memaafkan mu, lagian kita semua kan teman sudah
seharusnya saling berbaikan dan memafkan iyakan teman-teman??"
Iyan: (Menangis terharu) "Terimakasih teman-teman. Aku janji tidak akan mengulangi nya kembali."
Mereka semua saling berpelukan dan tumbuh kehangatan dalam kelas.Kedamaian tercipta, masalah
terselesaikan tanpa ada perkelahian.Tali persaudaraan yang pernah putus mereka buat kembali
sehingga saling mengikat. Ceril sangat senang karena bersama teman-teman yang sungguh luar biasa