The Backrooms adalah legenda urban dan creepypasta yang menceritakan kisah labirin tak
berujung dari ruangan kantor yang dibuat secara acak. Labirin ini dikarakteristikan dengan bau
karpet basah, dinding dengan warna kuning monokromatik, dan lampu pendar yang berdegung
kencang.
Pada suatu hari, tiga anak muda masing-masing bernama Drake, Liam dan Paul sedang asik
bermain skateboard di taman. Hari itu paul membawa sebuah kamera untuk merekam
kebersamaan mereka, paul kemudian merekam drake dan liam yang sedang bermain skateboard.
Paul yang sedang asik merekam tidak sengaja ditabrak oleh drake dan liam, namun saat
mereka tabrakan hal aneh terjadi, mereka tidak saling bertabrakan melainkan saling menembus
satu sama lain. Dari kejadian itu mereka tidak sadarkan diri, dan terbangun di suatu ruangan
kantor yang menyeramkan dan bau karpet lembab tua dengan dinding warna kuning dan lampu
pendar yang berdegung kencang.
Liam: panik sambil berteriak minta tolong. “ tolong tolong tolong”. Tapi tidak ada satupun orang
yang menjab nya.Ternyata mereka sedang berada di backrooms level 0 (zero) tempat
supernatural dibawah realita yang hanya bisa diakses dengan cara menembus realita dan
memiliki level tidak terbatas (infinity). Semakin tinggi levelnya maka akan semakin berbahaya
Liam:”tunggu aku”
Mereka menemukan barang-barang random seperti senter, majalah, kursi dan barang
lainnya. Mereka memutuskan untuk mengambil barang yang penting untuk bertahan hidup.
Namun saat mereka sedang menjelajah, tiba tiba ada sosok entity yang bernama DULLERS yang
memiliki badan yang tinggi, namun dia kurus. Entity ini mengejar tiga pemuda tersebut sambil
berteriak dengan suara keras. Sontak tiga pemuda tersebut lari karena ketakutan.Paul:”mahluk
apa itu” sambil berlari ketakutan.
Paul: “haduh kita memilih lari ke jalan yang salah, ini jalan buntu”. Bagaimana ini?
Liam: “tidak, ayo kita lawan monster itu bersama-sama” dengan penuh keberanian.
Akhirnya monster atau entity itu berhasil dikalahkan menggunakan keberanian dari
ketiga pemuda tersebut. Ternyata kelemahan DULLERS adalah keberanian, jadi semakin kita
takut maka kita akan terus dikejar dan jika kita berani maka DULLERS akan takut dan lari.
Mereka memutuskan untuk terus menjelajahi backrooms demi keluar dari backrooms
walaupun harus bertemu entity lagi. Akhir sekian lama menjelajah mereka tiba di level 1.
Mereka melihat di level 1 adalah gudang besar dengan lantai dan di dinding beton, lampu neon
redup yang ditempatkan di dinding dan kabut menggantung rendah tanpa sumber yang terlihat.
Paul: “aku haus, apakah air yang menggenang ini dapat dikomsumsi ?
Liam: “sebaik nya jangan, karena air disini bau dan kotor!
Dari suara barang yang dijatuhkan itu menarik perhatian entity, tiba-tiba suara keras itu
semakin dekat dan jelas, dari balik tembok yang gelap munculah etity yang bernama smiler
memiliki badan besar yang tubuh nya hampir seluruh nya tertutup kegelapan dan hanya mata dan
gigi saja yang terlihat dan memiliki cahaya yang terang. Smiler langsung mengejar tiga pemuda
tersebut.
Liam: “sudah minta maaf nya nanti saja, sebaik nya kita segera lari dan kabur dari entity yang
sedang mengejar kita, ayo cepat lari”
Paul: “tunggu, sepertinya aku melihat ada sebuah pintu bercahaya berwarna kuning cerah, ayo
kita lari ke pintu itu saja”
ketiga pemuda tersebut masuk kedalam pintu bercahaya yang berwarna kuning cerah, ternyata
pintu yang mereka masuki adalah the way out atau pintu keluar dari backrooms. akhir nya ketiga
tersebut dapat keluar dari backrooms dan terbangun di taman saat mereka bermain skateboard.
TAMAT