Anda di halaman 1dari 3

Chapter 1: Mula Yang Kacau

Ceita di awali oleh seorang anak yang bernama Ahmad Rahel, Ia biasa dipanggil Rahel, Ia
anak berumur 15 tahun dan kelas 3 SMP. Dia terlahir sebagai anak angkat oleh keluarga yang
miskin, karena saat kecil dikabarkan ia dibuang oleh ayah dan ibunya. Karena sebagai anak satu
– satunya dari keluarga itu, ia selalu ingin membuat bangga ayah dan ibu angkatnya.
Suatu hari, saat ia pergi sekolah seperti biasanya menggunakan skateboardnya, yang dimana
ia dapatkan saat ulang tahun ke-12 nya yang diberikan oleh ayah angkatnya. Karena saat umur 8
tahun ia berharap bisa berseluncur menggunakan papan kayu di musim salju, walaupun
membuang uang yang banyak membelinya, rasa kasih sayang orang tuannya tidak pernah
tergantikan, walaupun sebagai orang tua angkat, ia sangat menyayangi mereka, begitu juga
mereka.
POV Ahmad Rahel
Dan saat aku sudah sampai disekolah, aku langsung menaruh tasku dan langsung ke kantin
sembari menunggu jam masuk kelas. Kantin ini adalah kesukaanku, yang dimiliki oleh seorang
bapak dan anaknya ialah, Pak Kumar dan Abang Kyle. Bapaknya sering memberi makanan
gratis untuk murid yang kelaparan dan ada promosi setiap hari jum’at yaitu semua makanan
menjadi gratis. Dan anaknya, ia selalu cerita menarik untuk diceritakan kepada seluruh siswa
yang mampir di kantinnya. Ayahnya berumur 40 tahun, dan anaknya berumur 20 tahun.
Pagi – pagi sekali abangnya sudah bercerita, tetapi aku kurang tertarik dengan ceritanya,
karena ceritanya dengan fantasi. Karena aku tidak suka berimajinasi, tapi saat ia bercerita tentang
pengalamannya, aku suka mendengarnya. Di ceritakan bahwa zaman dahulu ada 7 pendekar
yang mengalahkan seseorang yang sangat jahat. Dan sampai sekarang mereka masih ada
dizaman sekarang. Entah bagaimana rupa mereka, yang pastinya mereka itu, pemberani, gagah,
dan kuat. Mendengar cerita itu aku menjadi agak heran, bukannya di zaman dahulu hanya ada
dinosaurus, manusia purba, dan kerajaan. Dan saat masih bercerita bel masuk kelas pun
berbunyi, dan saatnysa pun ke kelas.
Di suatu tempat di pusat pembangkit listrik tenaga angin, ada seseorang menyusup masuk ke
pusat. Rupa seseorang itu berjaket hoodie merah dengan kepala di tutup dengan kepala jaketnya.
Lalu, tidak lama banyak polisi mendatangi, mengelilinginya sembari mengangkat pistolnya.
Salah satu polisi berbicara padanya.
Polisi:” Apa yang kau lakukan di tempat seperti ini ?!”
Tiba – tiba pria itu terdiam sembari mengangkat tangannya, seketika tangannya
mengeluarkan semacam bola api dan melemparkan kearah salah satu polisi. Dan tanpa aba – aba
apapun mereka pun langsung menembakinya tanpa henti, namun seketika hanya tersisa satu
polisi yang lainnya hanya tersisa jasadnya saja. Dan saat pria menghampirinya sembari ingin
menyerangnya, tiba tiba DUARRRR…. ada ledakan di tempat tersebut bertepatan di tempat
kejadian.
Di saat itu aku sedang didalam kelas sedang mengerjakan tugas yang diberikan guru. Tiba –
tiba TING… listrik mati dan disusul dengan bunyi ledakan dari kejauhan. Bagiku ini sudah
biasa, karena memang belakangan ini terjadi bencana yang tidak di duga, tapi untuk yang satu ini
sangat kacau karena seluruh kota listriknya mati. Karena bencana itu, kami para siswa sekolah
dipulangkan, dan saat perjalanan pulang tiba – tiba jalan lalu lintas sangat kacau. Dan WIUW ...
WIUW … WIUW … ada mobil pemadam kebakaran yang lewat dengan kencang. Aku baru
menyadar bahwa arahnya ke pusat pembangkit listrik tenaga angin, bencana itu terjadi disana.
Dan tiba – tiba ZIUUZZZ… DUAARRR……. Jatuh layaknya pesawat yang meluncur jatuh,
dan orang berlari kearah yang berlawanan, tiba – tiba dari ledakan itu, ada seseorang berjaket
bulu biru muda terpental dari tempat bencana. Tiba – tiba muncul orang berbaju kaos merah
yang menerjangnya. Aku heran karena mereka memancarkan seperti es dan api, mereka berdua
layaknya bertarung seperti dewa. Dan tiba – tiba banyak bola api berjatuhan dan tiba – tiba aku
pingsan.
Saat aku sadar, aku seperti di tempat entah dimana keberadaannya, dan ternyata aku di
rumah sakit. Dikatakan aku diselamatkan oleh seorang berjaket bulu biru muda itu, tapi orang itu
tiada di ruangan. Karena kau sedikit pun terluka, aku langsung pulang dari situ, harinya pun
sudah sore. Dan saat aku mau sampai rumahku, aku terkejut melihat rumahku hancur dan hangus
terbakar, aku pun langsung berlari dan menemukan jasad ayah dan ibuku, aku langsung
menghampirinya dan memeluknya. Lalu aku berteriak.
Rahel: “SIAPA YANG MELAKUKAN HAL MENGERIKAN INI ?!!!”
Rahel: “AYAH…IBU……. BANGUNLAH…. JANGAN TINGGALKAN AKU
SENDIRIAN….!!!!!!!!!!”
Aku menangis tiada hentinya. Selama – lama aku menangis aku langsung berhenti dan
langsung lari entah kemana sembari melepas tasku dan bajuku, karena aku memakai lapisan baju
lengan pendek dan terus berlari sampai ke suatu tempat. Di sebuah tebing, aku melihat
pemandangan hutan yang rimbun, dan tiba – tiba ada yang muncul dari belakangku, seorang
anak kira – kira berumur sepertiku. Aku melihatnya dengan tatapan tajam, lalu berbalik lagi.
Rahel: “Siapa?”
Faly: “Namaku Ander Faly, panggil saja Faly.”
Rahel: “Lalu?”
Faly: “Aku datang kesini untuk menantangmu, Tantangan berkelahi.”
Rahel: “KAU GILA YA?! KAU PIKIR AKU APA? JAGO BELA DIRI?”
Faly: “Banyak omong kau, ya?”
WUSSS…. Tiba – tiba ia menerjangku dengan cepat sekali hingga aku tersungkur di tanah.
Faly: “Ikuti saja aku, nanti kau apa tujuanku menghampirimu.”
Rahel: “TIDAK AKAN AKU MENGIKUTI, PERGI SAJA DARIKU !!!”
Tiba – tiba dari tangannya memunculkan semacam pedang petir, dan ia ingin menebasku
dengan pedangnya. Aku pun menghindar dan langsung jatuh dari tebing itu. WUSSS…. Dan
seketika aku terbang melayang, dan ternyata ada seseorang menggendongku. Ia berbaju biru
bercorak putih, memakai selendang biru dan jaket berwarna putih yang bergaris biru yang
bercahaya. Dan aku pun pingsan lagi.
Saat aku sadar kembali, kini aku benar – benar tidak tahu dimanaku berada, tiba – tiba
datang seorang wanita berbaju hijau muda dan ia memiliki rambut yang di kuncir dua. Ia yang
merawatku saat berada disini, ternyata aku sudah seharian disini. Dan saat aku sadar aku
langsung di ajak ke suatu tempat, di tempat itu luas dan pemandangannya indah. Dan ada banyak
berpakaian yang sama seperti selama ini ia lihat, dan juga ia melihat anaknyang menyerangnya
saat malam itu.
Faly: “Maafkan aku saat itu, aku hanya ingin kau mengerti. Aku mengajakmu kesini karena aku
kasihan padamu, kau telah kehilangan orang tuamu.”
Illey: “Ya, kami ingin kau tinggal disini. Tempat ini memang dibuat untuk tinggal para anak
yang telah di tinggalkan orang tuanya.”
Rahel: “Hmmm…. Kalian sebenarnya siapa? dan untuk apa aku tinggal disini?”
Illey: “Perkenalkan namaku Myriec Illey, panggil saja Illey. Aku juga pengguna Water Element,
di kelas tingkat bawah."
Illey: “Dan ia adalah Ander Faly, panggil saja Faly. Ia pengguna Lightning Element, dan ia juga
dikelas yang sama denganku.”
Faly: “Kau mengerti kan? kami adalah murid pengguna elemen. Dan kamu berada di kuil yang
bernama sekolah elemen.”
Illey: “Biasanya dijuluki ELEMENTS OF SCHOOL. Dan kami adalah murid dikelas JUN-MENT
(JUNIOR ELEMENT).
Rahel: “Maksudnya? kalian itu manusia atau ….
Faly: “Manusia lah, tempat ini dibentuk untuk melacak dan mengendalikan yang terjadi di
bumi.”
Illey: “Asal tahu saja, semua yang terjadi kotamu selama ini disebabkan oleh seseorang.”
Faly: “Ya, ialah penguasa Dark Element. Namanya Glarid Kazul, dan pasukannya yang ingin
menghancurkan bumi.”
Rahel: “Jadi, aku tidak ingin ikut campur dengan urusan kalian, tapi karena aku tidak punya
tempat tinggal. Aku mau tinggal disini.”
Saat itu juga aku pergi meninggalkan mereka, dan aku kembali ke ruanganku.

Anda mungkin juga menyukai