Diskusi 7 Prinsip Teknik Pangan
Diskusi 7 Prinsip Teknik Pangan
1. Refrigerasi adalah suatu sistem, alat dan media yang berfungsi mengatur suhu hingga
mencapai suhu di bawah ruangan dengan cara menyerap kalor dari suatu lingkungan kemudian
melepaskannya ke lingkungan yang lain. Refrigerasi dicapai dengan melakukan penyerapan
panas pada suhu rendah secara terus menerus, yang biasanya bisa dicapai dengan menguapkan
suatu cairan secara kontinyu.
Penggunaan refrigerasi sangat dikenal pada sistem pendingin udara pada bangunan, transportasi,
dan pengawetan suatu bahan makanan dan minuman. Penggunaan refrigerasi juga dapat
ditemukan pada pabrik skala besar, contohnya proses dehidrasi gas, aplikasi pada industri
petroleum seperti pemurnian minyak pelumas, reaksi suhu rendah dan proses pemisahan
hidrokarbon yang mudah menguap.
Manfaat refrigerasi antara lain adalah sebagai berikut:
b. Kondensor
Kondensor berfungsi untuk membuang kalor yang diserap dari evaporator dan panas yang
diperoleh dari kompresor, serta mengubah wujud gas menjadi cair. Jumlah kalor yang dilepaskan
dalam kondensor sama dengan jumlah kalor yang diserap oleh refrigeran di dalam evaporator
setara ekuivalen dengan energi yang diperlukan untuk melakukan kerja kompresi dan kalor dari
sistem.
Uap yang mengalir melalui satu susunan pipa-pipa, diembunkan sewaktu bersentuhan dengan
permukaan pipa-pipa yang dialiri cairan pendingin. Pipa-pipa ini permukaannya dijaga agar tetap
bertemparatur rendah dengan mengalirkan cairan pendingin.
Berdasarkan jenis zat pendingin yang digunakan, kondensor dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
c. Katup Ekspansi
Katup ekspansi digunakan untuk mengekspansi secara adiabatik cairan refrigeran yang
bertekanan dan bertemperatur tinggi sampai mencapai tingkat keadaan tekanan dan temperatur
rendah. Katup ekspansi berfungsi untuk mengalirkan dan menurunkan tekanan refrigran dari
kondensor supaya mudah menguap di dalam evaporator.
Terdapat beberapa jenis katup ekspansi, yaitu:
1. Pipa Kapiler (Capilary Tube). Pipa kapiler adalah katup ekspansi yang umum
digunakan untuk sistem refigerasi rumah tangga. Pipa kapiler adalah pipa tembaga
dengan diameter lubang kecil dan panjang tertentu. Umumnya dengan diameter dalam
0,8 sampai 2,0 mm, dan panjangnya kurang dari 1 meter. Pipa kapiler dipasang sebagai
pengganti katup ekspansi. Besarnya tekanan pipa kapiler bergantung pda ukuran diameter
lubang panjang pipa kapiler.
2. Katup Ekspansi otomatis. Katup ekspansi otomatik termostatik berfungsi mengatur
pembukaan katup, yaitu mengatur pemasukan refrigeran ke dalam evaporator, sesuai
dengan beban pendinginan yang harus dilayani. Katup ekspansi otomatis menjaga agar
tekanan hisap atau tekanan evaporator besarnya tetap konstan.
3. Katup ekspansi manual. Katup expansi manual adalah katup expansi dengan trotel yang
diatur secara manual, yaitu menggunakan katup jarum yang berbeda dari katup stop yang
biasa.
4. Katup ekspansi tekanan konstan (termotastik). Katup expansi tekanan konstan adalah
katup expansi, dimana katup digerakkan oleh tekanan didalam evaporator, untuk
mempertahankan supaya tekanan di dalam evaporator konstan. Katup ekspansi jenis ini
mempertahankan besarnya panas lanjut pada uap refrigerant di akhir evaporator tetap
konstan, apapun kondisi beban di evaporator.
d. Evaporator
Evaporator juga disebut juga dengan boiler, freezer, froster, cooling coil, chilling unit dan lain-
lain. Fungsi evaporator adalah untuk menyerap panas dari udara atau air di dalam ruangan yang
didinginkan. Kemudian membuang kalor tersebut melalui kondensor di ruang yang tidak
didinginkan.
Berdasarkan cara kerjanya secara ekspansi langsung, evaporator dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Flooded Evaporator.
2. Dry Expention Evaporator.
e. Refrigeran
Refrigeran merupakan suatu media pendingin yang dapat berfungsi untuk menyerap kalor dari
lingkungan atau untuk melepaskan kalor ke lingkungan. Refrigeran berfungsi sebagai media
pendingin dengan menyerap kalor dari benda atau bahan lain seperti air atau udara ruangan,
sehingga refrigeran tersebut dapat dengan mudah mengubah phasanya dari cair.
Sifat-sifat fisik termodinamika refrigeran yang digunakan dalam sistem refrigerasi perlu
diperhatikan agar sistem dapat bekerja dengan aman dan ekonomis, adapun sifat refrigeran yang
baik adalah sebagai berikut :
1. Senyawa Halokarbon. Refrigeran yang memiliki satu atau lebih atom dari salah satu
halogen yang tiga (klirin, fluorin, bromine).
2. Senyawa Anorganik. Senyawa anorganik sering digunakan pada masa awal
perkembangan bidang refrigerasi dan pengkondisian udara.
3. Senyawa Hidrokarbon. Banyak senyawa hidrokarbon yang digunakan sebagai
refrigeran khususnya dipakai untuk industri perminyakan dan petrokimia.
4. Azeotrop. Campuran Azeotrop dua substansi adalah campuran yang tidak bisa
dipisahkan menjadi komponen-komponennya dengan cara distilasi. Azeotrop menguap
dan mengembun sebagai substansi tunggal yang sifatnya berbeda dengan sifat
pembentuknya.
1. Kompresor memompa bahan pendingin melalui seluruh sistem. Kompresor menarik gas
refrigerant dingin melalui jalur isap (suction line) dari evaporator freezer. Pada saat yang
sama, mengompres gas dan mepompa ke discharge line (jalur tekanan tinggi). Gas yang
terkompresi temperaturnya meningkat tajam dan memasuki kondensor.
2. Kondensor melakukan fungsi yang mirip dengan radiator di sebuah mobil. Kondensor
adalah koil pendingin untuk gas refrigerant panas. Dalam kondensor, panas tersebut
dikeluarkan ke ruang udara di luar kabinet. Selama proses ini, gas refrigerant melepas
panas dalam kabin dan merubah ke bentuk cair. Lalu cairan pendingin panas
meninggalkan kondensor dan memasuki tabung (pipa) kapiler, Dan filter dryer atau
saringan menghapus segala uap air atau kotoran.
3. Tabung kapiler diukur dengan seksama panjang dan diameter dalam untuk mengukur
arus refrigerant cair dengan jumlah yang tepat untuk alirkan sesuai yang dibutuhkan
untuk setiap unit. Sebuah panjang yang telah ditetapkan tabung kapiler biasanya disolder
di sepanjang bagian luarsuction line, membentuk penukar panas, yang membantu untuk
mendinginkan refrigerant cair panas dalam tabung kapiler. Pipa Kapiler kemudian
dihubungkan ke pipa yang lebih besar yaitu evaporator.
4. Refrigeran keluar dari tabung kapiler dan memasuki tabung yang lebih besar atau
evaporator. Peningkatan mendadak dalam bentuk diameter pipa membentuk daerah
tekanan rendah dan suhu refrigerant turun secara drastis karena perubahan dari cair ke
campuran cair dan gas. Dalam proses melewati evaporator, refrigerant menyerap panas
dari area sekelilingnya. Refrigerant kemudian secara bertahap berubah dari cair ke
campuran cair dan gas ke gas.
5. Gas refrigerant bertekanan rendah meninggalkan koil evaporator sekarang memasuki
akumulator, yang dirancang berbentuk silinder besar untuk menjebak cairan refrigeran
yang tidak atau belum berubah menjadi gas di evaporator. Karena tidak mungkin untuk
kompres cairan, akumulator mencegahre frigerant dalam bentuk cairan kembali ke
kompresor.
6. Gas refrigerant meninggalkan akumulator, kembali ke kompresor melalui garis isap, yang
merupakan bagian dari panas exchanger, sehingga menyelesaikan siklus.Ppengaruh
penambahan pelat datar vertikal pada tube penukar panas dengan tambahan aluminium
foil yang mengelilingi tube, dan pengaruh besar ruang yang terbentuk di sisi bagian
dalam penukar panas dimana tubenya memiliki jarak tertentu dengan styrofoam (ada
rongga). Diperkirakan besar rongga yang ada akan berpengaruh pada besar laju
perpindahan panas yang terjadi, demikian pula dengan efisiensi penukar panas
menyeluruh.